Bab 8

"Lebih baik sibuk mencari jalan dalam memperbaiki diri daripada sibuk mengeluh dan menyalahkan keadaan."

✼ •• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼

Alexa yang tadinya ingin cepat pulang agar bisa langsung beristirahat, mau gak mau jadi menunda istirahat nya gara-gara pria yang gak jelas juntrungannya nongol tiba-tiba di depan mobilnya.

Dan dia sangat mengenal siapa pria itu, dia Alvaro salah satu sahabat abang nya. Karena itulah dia tidak bisa meninggalkan pria itu begitu saja.

" Mbak keluarga korban? " tanya dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.

" Bukan dok, tadi saya gak sengaja nemuin dia di jalan. " jawab Alexa apa adanya.

" Ini barang barang korban, mungkin di HP nya ada kontak keluarga korban yang bisa di hubungi, " dokter tersebut memberikan barang barang pria itu kepada Alexa.

" Bagaimana keadaannya dok? " tanya Alexa.

" Korban sepertinya mengalami penganiayaan, karena terdapat banyak luka lebam di wajah dan juga tubuh nya. Bahkan ada luka pukulan benda tumpul di kepalanya serta ada luka robek di perutnya, luka yang ada di perut di sebabkan oleh benda tajam, " dokter itu menjelaskan.

" Terus dok? "

" Kondisi pasien saat ini masih dalam penanganan mbak, " jawab dokter tersebut.

" Ooooh... Terima kasih informasi nya dok, " ujar Alexa.

" Sama-sama mbak, saya kembali kedalam dulu. " dokter tersebut lalu kembali masuk ke dalam UGD.

Alexa yang di tinggalkan sendirian mulai mencoba melihat ponsel Alvaro untuk mencari kontak keluarga ataupun temannya yang bisa di hubungi, namun nihil. Ponsel Alvaro terkunci sehingga Alexa tidak bisa melanjutkan apa yang dia rencanakan tadi.

Karena tidak mungkin Alexa menghubungi abangnya menggunakan ponselnya sendiri meskipun dia masih sangat mengingat nomor abangnya.

Dia belum siap bertemu dengan keluarga nya, karena dia bukan lah dia yang dulu.

" Hufft... Apes bener sih gw hari ini, " gadis itu menghela nafas panjang nya.

Setengah jam menunggu di depan UGD, dokter yang tadi kembali lagi menemui Alexa.

" Pasien akan di pindahkan ke ruang perawatan, mbak bisa menemui pasien setelah ini. " ujar dokter tersebut kepada Alexa dan hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh gadis itu.

Tak lama kemudian Alexa berada di ruang perawatan Alvaro , Alexa meletakkan Alvaro di ruang VVIP agar dia juga bisa menumpang istirahat sejenak. Tubuhnya sungguh sangat lelah, bahkan dia melupakan belanjaannya yang ada di dalam mobil.

Saat tengah malam Alvaro yang di tolong oleh Alexa terbangun, dia merasa tenggorokan nya kering.

" Uugghhh.. Air... " ucapnya lirih.

Alexa yang tertidur dengan kepala di letakan di ranjang pasien terbangun mendengar suara Alvaro, meskipun lirih Alexa termasuk orang yang sangat mudah sekali terbangun .

" Ehhh lo udah sadar, " tanya Alexa dengan suara khas bangun tidurnya.

" Airr.... " ujar Alvaro itu masih dengan sangan lemah.

" Lo harus, bentar ya, " Alexa lalu mengambilkan air minum untuk pria itu.

Lalu Alexa menyuapi air tersebut dengan perlahan kepada pria itu.

" Udah..? " tanya Alexa dan di angguki dengan pelan oleh Alvaro itu.

" Ya udah lo istirahat aja lagi, biar cepet baikan. Ge capek banget mau istirahat juga nih, " ucap Alexa dan di turutin oleh pria itu, karena memang pria itu masih membutuhkan istirahat.

Kini Alexa memilih untuk membaringkan tubuhnya di sofa yang ada di ruangan itu, dalam waktu singkat dia kembali terlelap dengan sangat nyenyak.

Sedangkan pria itu kembali membuka matanya dan melihat ke arah gadis cantik yang tengah terlelap di sofa.

Tak lama kemudian pria itu juga kembali tertidur.

***

Pagi harinya Alexa terbangun pukul 06.00,dia melihat Alvaro itu masih tertidur. Alexa lalu masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci wajahnya lalu setelah itu mengambil ponselnya dan mengabari Devan kalau hari ini dia ijin dengan alasan tidak enak badan.

Di lain tempat terlihat beberapa orang sedang terlihat kalut dan tegang.

" Ada yang udah bisa menghubungi ponselnya Alvaro belom? " tanya Aliando kembaran Alvaro.

" Ponselnya gak aktif, " jawab Edgar.

" Gw nemuin lokasi terakhir ponsel Alvaro aktif, " ujar Giorgio.

" Dimana? " tanya Alexander.

" Rumah sakit keluarganya Marvell, " jawab Giorgio.

" Cabut, kita langsung kesana, " ajak Marvell kepada teman temannya.

Ternyata tanpa Alexa sadari kalau pertemuannya dengan Alvaro akan membawa nya juga bertemu dengan sang abang dan juga yang lainnya, bahkan Alexa pun tak sadar kalau rumah sakit tempat dia membawa Alvaro merupakan rumah sakit milik keluarga salah satu sahabat sang abang.

Alexa yang merasa lapar lalu pergi menuju kantin rumah sakit, dia akan membungkus makanan nya agar bisa dimakan di ruang rawat Alvaro.

Baru saja gadis itu keluar, terlihat rombongan pria tampan menuju ruangan dimana Alvaro di rawat. Bukan hal yang sulit bagi Marvel untuk mengetahui dimana sahabat nya itu di rawat.

" Astaga Alvaro... " teriak Edgar terkejut melihat kondisi salah satu sahabatnya itu satu baru saja masuk kedalam ruang perawatan.

" Bacot lo berisik, gak liat tu si Alvaro lagi tidur. Ck ganggu aja lo, " omel Giorgio.

" Apasih bocil, lo diem aja deh. Namanya juga gw kaget liat keadaan waketu, " gerutu Edgar.

" Berisik, " sentak Alexander membuat kedua pria itu langsung kicep dan terdiam.

" Siapa ya yang udah bawa Alvaro kesini? " tanya Edgar kepada para sahabat nya.

" Nanti kita tanya langsung sama Alvaro pas dia sadar. " jawab Aliando.

" Lo gak mau ngabarin bonyok lo Al? " tanya Marvel kepada Aliando.

" Gak usah deh, yang ada ntar nyokap histeris, " jawab Aliando.

Disaat mereka semua masih menatap miris kearah Alvaro yang masih belum sadar, tiba-tiba pintu ruangan Alvaro terbuka dan terlihat seorang gadis cantik masuk ke sana.

" Siapa lo? " tanya Edgar saat melihat keberadaan Alexa.

Ya Alexa yang baru saja masuk kedalam ruang rawat Alvaro setelah membeli sarapan untuknya di kantin rumah sakit.

" Abang... " lirih gadis itu dia terlihat matanya mulai berkaca kaca.

Sungguh dia sangat merindukan abangnya saat ini, dan ingin sekali dia memeluk abangnya. Namun dia sadar kalau sekarang dia bukan lah siapa-siapa, bahkan abangnya pun tidak mengenal siapa dia saat ini.

" Sorry.. Gw yang semalem nyelametin tuh orang, " jawab Alexa mulai menenangkan diri ya agar bersikap biasa saja di hadapan semua orang yang sangat dia kenal itu.

" Thanks udah nyelametin sodara gw, " ujar Aliando.

" Sama-sama, btw karena kalian kenal sama tuh orang berati gw udah bisa pulang dan ninggalin dia sama kalian. Biaya perawatan awak udah gw bayar, kalian tinggal bayar biaya lanjutan aja kalo deposit yang gw kasih semalam kurang, " ujar Alexa berjalan menuju sofa tempat dia tidur semalam untuk mengambil tasnya.

" Gw ganti biaya perawatan nya, " ujar Aliando.

" Gak perlu, gw cabut, " Alexa lalu meninggalkan ruangan tersebut dengan diiringi oleh tatapan dari para anggota phantom.

" Gw kok ngerasa kayak udah kenal lama dan sangat dekat ya sama tuh cewek " ujar Giorgio.

" Gw jg, " jawab Edgar.

" Tapi gw gak pernah ngerasa kenal sama wajahnya, " lanjut Giorgio.

" Udahlah gak usah dipikirin, mending kita urusin Alvaro aja dulu nih, " potong Marvel.

Sebenarnya bukan hanya Giorgio dan juga Edgar saja yang merasakan perasaan tersebut, Alexsander pun merasakan perasaan yang familiar saat melihat tatapan mata gadis itu.

Bahkan sesaat dia teringat dengan almarhum adiknya yang sangat dia sayangi.

✼ •• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼

𝑻𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅...

Terpopuler

Comments

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkk

2024-03-04

1

Îen

Îen

ini org malaysia kah authorny??kok tdada kata2 "awak"

2024-03-04

2

Kartika Lina

Kartika Lina

akhirnya pertemuan yg dinantikan

2024-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!