Bab 12

" Kamu tidak akan pernah menyadari apa yang kamu miliki sebelum hilang "

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

" Kita bantuin ya.. " tawar Alexander.

" Apa gak ngerepotin lo semua? " tanya Alexa maish berusaha bersikap biasa aja berhadapan dengan abangnya.

" Gak lah, anggep aja ini sebagai ucapan terima kasih dari kita buat lo karena udah bantuin Alvaro kemarin, " bukan Alexander yang menjawab pertanyaan Alexa, namun Aliando yang berdiri di sebelah Alexa lah yang menjawab.

" Thanks ya.. " ujar Alexa.

" Lo pulang kemana? Kok lewat jalan sepi gini? " tanya Marvel kepada Alexa.

" Gw tinggal di apartemen dekat sini, " jawab Alexa.

" Di mobil lo gak ada ban serep? " tanya Edgar dan di jawab dengan gelengan kepala oleh Alexa.

" Gini aja, lo kita anterin pulang. Biar nanti mobil lo di bawa sama orang bengkel langganan gw, " tawar Alexander.

" Tapi... "

" Udah ikut aja, dari pada lo disini terus juga percuma, " potong Alexander.

" Tapi gw musti belanja dulu, tadinya gw mau pergi belanja buat isi kulkas apartemen. Tapi gak tau nya mobil gw bocor, jadi gw mending pesen taksi online aja deh ya. Gak enak harus ngerepotin kalian terus terusan, " tolak Alexa secara halus.

" Gak pa pa, kita anterin sekalin lo belanja, " sahut Alvaro yang sejak tadi hanya diam saja.

" Gak usah, thanks banget kalian udah bantu bawa mobil gw. Tapi gw gak mau ngerepotin kalian lagi buat nganterin gw belanja, gw naik taksi aja, " lagi lagi Alexa menolak, dia sungguh tak sanggup berlama-lama berada di dekat abang nya seperti ini.

Rasa rindu yang di rasakan terhadap abangnya sungguh sangat membuncah, karena itulah sebisa mungkin dia harus segera pergi dari para inti phantom ini sebelum pertahanan nya runtuh.

" Gak ada bantahan, " Alvaro langsung menarik tangan Alexa untuk mengikutinya kearah motornya.

Alexander dan para inti phantom lainnya merasa terkejut melihat apa yang baru saja Alvaro lakukan, baru kali ini Alvaro terlihat begitu care dengan seorang wanita selain Nyokapnya dan juga Alexandria adik dari Alexander.

" Itu beneran si Alvaro kan ya? " tanya Edgar masih melongo melihat Alvaro menggandeng tangan mungil milik Alexa.

" Baru kali ini gw liat Alvaro sebegitu nya sama cewe " celetuk Aliando yang merupakan saudara kembar dari Alvaro.

" Ya udah lah, cabut, " ajak Alexander kepada yang lainnya saat melihat Alvaro mulai menyalakan motornya.

Kini para inti phantom telah berada di sebuah supermarket bersama dengan Alexa, mereka terlihat seperti bodyguard tampan yang sedang menemani putri cantik.

Bahkan Edgar dan juga Aliando membawakan troli untuk diisi dengan belanjaan Alexa nantinya, terlihat berlebihan sih karena tak mungkin Alexa berbelanja sampai dua troli seperti itu.

Selesai berbelanja yang di isi dengan drama saat pembayaran, mambuat kepala Alexa menjadi pusing.

Bagaimana tidak, kalau para pria itu berdebat ingin membayarkan semua barang belanjaan miliknya. Bahkan dia merasa sedikit malu saat menjadi perhatian banyak orang disana.

" Thanks bantuannya, sebagai ucapan terima kasih. Gw mengundang kalian untuk mampir hanya sekedar melepas dahaga, " ujar Alexa setelah berada di depan apartemen nya.

Tentu saja tawaran Alexa di sambut dengan senang hati oleh Edgar dan juga Giorgio, bahkan yang lainnya pun ikut menerima ajakan Alexa meskipun tidak seantusias kedua bocah itu.

Sesampainya di unit apartemen Alexa, gadis itu membuka pintu apartemen nya setelah memasukkan pin pada panel pintunya.

" Silakan masuk, sorry kalau apartemen gw agak berantakan." Alexa langsung masuk dengan di ikuti oleh Alexander dan yang lainnya.

Gadis itu langsung menuju kearah dapur untuk meletakkan barang belanjaannya sekaligus membuat minuman, lalu membawanya ke ruang tamu dimana para inti phantom berada tak lupa juga dengan camilan nya.

" Gw tinggal bentar ya, gw mau ganti baju dulu, " pamit Alexa kepada para pria itu, lalu berjalan menuju kamarnya.

" Brother... Kalian ngerasa familiar gak sih sama nih cewe? " tanya Edgar saat melihat Alexa sudah tak terlihat lagi disana.

" Iya... Gw ngerasa kek udah kenal lama sama dia, " sahut Marvell.

" Gw juga ngerasa kek deket banget sama dia, bahkan gw ngerasa nyaman ada di deket dia. Sama seperti waktu lagi sama-sama Ale, " timpal Giorgio lirih dan terlihat wajahnya memancarkan kesedihan saat mengingat kembali Alexandria.

Sedangkan Alexander, Alvaro dan juga Aliando pun merasakan hal yang sama. Namun mereka hanya diam sambil terus berfikir tentang kemungkinan kemungkinan yang tak masuk diakal.

" Sorry lama... " suara lembut Alexa menyadarkan mereka semua yang sesaat tadi sedang sibuk dengan fikiran masing-masing.

" Btw nama lo siapa? Dari waktu pertama ketemu kita belum sempat kenalan loh, " ujar Edgar.

" Ooo maaf.. Kenalin nama gw Alexandria, lebih tepat nya Alexandria Olivia Jonson, " ucap gadis itu membuat para inti phantom terbelalak kaget.

" 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑛𝑦𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎, 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑢𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎, " batin Alvaro.

" Kenalin kalo nama gw Edgar, "

" Gw Giorgio, "

" Gw Marvel, "

" Alexander.. "

" Kalo gw Aliando dan di sebelah gw kembaran gw namanya Alvaro, "

Mereka memperkenalkan diri mereka masing-masing kepada Alexa, yang sebenarnya sudah sangat Alexa kenal dari lama. Namun karena saat ini dia bukanlah merupakan Alexa yang dulu, maka Alexa pura-pura tak mengenal mereka sebelum nya.

" Lo sekolah dimana? " tanya Edgar lagi

" Gw sekolah di SMA Bintang Jaya, kalo kalian? " Alexa bertanya balik kepada Edgar.

" Kita semua sekolah di Erlangga International School, " jawabnya.

" Wahhhh salah satu sekolah elit yanga da di kota ini dong ya, " ujar Alexa.

" Btw perasaan dari tadi di sini gak ada siapa siapa gw perhatikan, " sahut Marvel masuk kedalam obrolan Alexa dan juga Edgar.

" Gw tinggal sendiri, bonyok gw udah meninggal " jawab Alexa memasang wajah sendu.

" Sorry.. " ucap Marvel.

" It's ok gak papa kok, " jawab Alexa.

" Gw mau nawarin kalian buat makan malam disini kalo kalian mau " tukas Alexa sambil berdiri dari duduknya.

" Emang boleh? " tanya Edgar dengan tatapan mata yang berbinar mendengar soal makan.

" Boleh, kalo kalian gak keberatan mencicipi masakan gw, " jawabnya.

" Kita mau.. " jawab Edgar tanpa memikirkan pendapat dari temannya yang lain.

" Baiklah, gw tinggal masak dulu. " gadis itu berlalu menuju dapur untuk memasak makan malam yang hari ini tidak hanya dia seorang diri saja menikmatinya .

𝑃𝑙𝑎𝑘...

" Malu maluin aja lo, " lagi lagi kepala bagian belakang Edgar di pukul oleh Aliando.

" Lama lama gw beneran jadi bego nih di pukul mulu sama lo, " ketus Edgar kesal.

" Lagian lo juga gak ada malu malunya sama sekali, " sambung Giorgio.

" Bocil diem aja, gak usah ikut campur, " sengaja Edgar menyapa kesal kearah Giorgio dan juga Aliando.

" Diem... " tegur Alvaro dengan suara datarnya, membuat ketiga manusia itu langsung terdiam tanpa mengeluarkan suara sedikit pun lagi.

Selain Alexander, Alvaro juga merupakan salah satu orang yang di takuti oleh anggota phantom lainnya. Pria datar satu itu sungguh sangat menyeramkan ketika marah.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

𝙏𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙...

Terpopuler

Comments

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!