Bab 19

" Kamu bisa memberi tanpa mencintai, tetapi kamu tidak bisa mencintai tanpa memberi. "

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

Alexa yang merasa lapar langsung membawa langkah kakinya menuju kantin.

Gadis itu memesan bakso dan juga jus jeruk sebagai menu makannya.

Dia menikmati makanannya dengan sangat santai, karena kebetulan kondisi kantin memang masih sangat sepi. Maklum saja, karena saat ini memang masih merupakan jam pelajaran.

" Ahhh enaknya, kenyang banget nih perut, " ujar Alexa sambil mengelus elus perutnya yang terasa begah.

Melihat jam yang ada di ponselnya, Alexa bermaksud tetap berada di sana. Karena sekitar lima menit lagi bel istirahat pertama akan berbunyi.

Sambil meng scroll media sosialnya, Alexa iseng iseng berselfie dan mengunggah foto imutnya di akun medsos nya.

Dia tidak menuliskan caption apapun di foto itu, namun dia men tag Alexander saat memposting foto tersebut.

Setelah itu dia kembali memasukkan ponselnya kedalam saku bajunya, karena bel istirahat telah berbunyi.

" Sya, Sin... Sini... " panggil Alexa saat melihat kedatangan teman temannya.

Alisya melihat ada mangkok kosong di atas meja langsung berkomentar, " Widih enak banget neng udah makan duluan, "

" Habisnya gw laper banget tau, mana ngantuk juga dengerin pelajaran dari bu susi. " jawab Alexa.

" Lo berdua mau pesen apa? " tanya Devan kepada kedua ciwi ciwi itu.

" Ngeliat mangkok kosong Alexa gw jadi pengen bakso juga deh, minumnya jus alpukat aja. " jawab Alisya.

" Gw samain aja sama Alisya, tapi minumnya mau air mineral aja, " sambung Sintia.

" Lo mau pesen apa Sean? " kini Devan bertanya kepada Sean.

" Gw lagi kepengen soto, seger kayak nya makan soto siang siang gini sama minumnya teh anget manis tapi pake es, " ujar Sean.

" Ehhh kutu kuyang, sejak kapan teh anget pake es, " kesal Devan.

" Tau nih si Sean kadang-kadang oneng banget otaknya, ada nya tuh kalo pake es namanya es teh bukan teh anget. Goblok kok di pelihara sih Sean, mending pelihara ayam noh biar banyak duit lo, " gerutu Alisya.

" Suka suka gw dong mau pesen apa, kok lo berdua yang sewot sih, " ujar Sean membuat Devan menjadi kesal.

" Mending lo pesen sendiri deh, males gw ngeladenin orang orangan sawah stres kayak lo, " Devan lalu meninggalkan teman temannya tanpa menunggu jawaban dari Sean.

" Dihhh Devan pilih kasih, masak gw gak di pesenin sih, " rajuk Sean dengan wajah sok di imut imut kan.

" Sean mending lo pergi pesen deh, eneg gw liat muka lo kek gitu. Bukannya terlihat imut, malah yang ada terlihat bikin orang pengen nampol muka lo tau gak, " usir Alexa membuat Alisya dan Sintia tertawa lepas menertawakan Sean yang di cecar oleh Alexa.

Sambil menggerutu Sean pun pergi memesan sendiri makanannya.

" Udah disini aja dek, " tegur Alex saat melihat keberadaan adiknya di kantin.

" Abang...! Iya nih bang," jawab Alexa.

Alex dan yang lainnya bergabung dengan Alexa dan kedua temannya.

Tak lama kemudian terlihat Devan dan Sean membawa nampan berisi makanan untuk kedua cewe itu dan juga untuk mereka sendiri.

Sedangkan untuk Alex dan yang lainnya sedang dipesankan oleh Edgar bersama Marvel.

Di saat Alexa sedang berbincang bincang dengan teman temannya dan juga para inti phantom, tiba-tiba ada beberapa orang cewe berjalan mendekati Alexa.

" Minggir lo, " salah satu gadis yang terlihat seperti kakak kelas mendorong Alexa agar menjauh dari sana.

" Siapa lo berani beraninya ngusir gw? Emang sekolahan ini punya bapak lo? " sentak Alexa kesal.

" Cewe m*rahan kayak lo gak pantes duduk dekat dekat Alex dan kawan kawannya. " bentak kakak kelas tersebut.

" Lo siapanya mereka sampe ngelarang gw buat duduk bareng mereka? " tantang Alexa menatap remeh kepada kakak kelas tersebut.

" Ehhh lo sebagai junior yang sopan dong kalo bicara dengan senior, " bentak salah satu teman dari kakak kelas tersebut.

" Lah yang gak sopan duluan kan kakak ini, tiba-tiba nongol terus main ngusir ngusir aja, " jawab Alexa santai.

" Br*ngsek lo, gak tau lo siapa gw? Selama lo masih mau sekolah disini dengan tenang mending lo ikutin apa mau gw, " bentak kakak kelas itu.

" 𝘞𝘢𝘥𝘶𝘩 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘩 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘳𝘨𝘦𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘚𝘪𝘷𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, "

" 𝘐𝘺𝘢... 𝘉𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘭𝘭𝘺 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘩 𝘵𝘶𝘩 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢, "

" 𝘒𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘭𝘭𝘺 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦 𝘱𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘨𝘢𝘳𝘢-𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘤𝘰𝘬 "

" 𝘔𝘢𝘬𝘬𝘬𝘬 𝘯𝘦𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘶𝘩 𝘫𝘢𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬 𝘓𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳, "

Suara sumbang dari para murid yang ada di kantin terdengar jelas oleh Alexa, namun jangan sebut dia Alexa kalau hal receh seperti ini saja takut.

Melihat Alexa yang tak juga beranjak dari duduknya membuat Silvia meradang, dia lalu menarik rambut panjang Alexa dengan kuat hingga membuat gadis itu tertarik kebelakang dan hampir saja terjelengkang.

" Shhhttt... " rintis Alexa merasa sakit di kepalanya.

Alex dan yang lainnya melihat Alexa di perlakukan seperti itu langsung berdiri dan ingin membantu Alexa melepaskan diri dari jambakan yang Silvia lakukan.

Namun gadis itu menahan pergerakan mereka dengan kode tangannya, dia akan menyelesaikan sendiri orang yang berani bermain main dengannya.

Perlu di ingat lagi, saat ini yang ada di sana adalah jiwa barbar dari seorang Alexandria Smith bukan seorang yang lemah dan terus mengalah bernama Alexandria Olivia Jonson.

Memutar sedikit kepalanya, lalu menendang perut Silvia dengan sangat cepat. Membuat Silvia tak menyadari apa yang Alexa lakukan kepadanya.

𝘉𝘶𝘨𝘩..

𝘉𝘳𝘢𝘬..

𝘈𝘬𝘬𝘬𝘩𝘩𝘩...

Tubuh Silvia terpental ke arah meja hingga membuat makanan yang ada di meja berhamburan mengenai kepala gadis itu.

" Punya tangan tuh musti di ajari sopan santun, berani beraninya tangan busuk lo megang rambut indah gw. Mana sampe rontok gitu lagi, tau gak lo perawatan rambut gw tuh mahal, " kesal Alexa melihat beberapa helai rambutnya terlihat rontok akibat tarikan dari Silvia tadi.

" Ehhh lo ngapain nendang temen gw, " bentak salah satu teman Silvia.

" Apa lo... Mau gw bikin lo kayak temen lo itu juga? " ancam Alexa.

Teman Silvia melihat kearah Silvia dengan tatapan takut, dia tentu saja tak ingin merasakan hal yang sama dengan Silvia.

Tanpa sadar dia menggelengkan kepalanya sambil meringis.

" Kalo lo gak mau nasib lo kayak temen lo itu, mending kalian bawa tuh grandong pergi dari sini. Muak gw liat muka kalian yang sok berkuasa dan sok hebat hanya karena kalian lebih senior dari gw, " omel Alexa.

" Udah sono pergi lo, bawa tuh temen lo. Ganggu selera makan orang aja, inget jadiin ini pelajaran buat kalian. Gak semua orang bisa kalian ganggu dan hanya diam saja, karena itu semua gak bakalan berlaku dengan Alexa, " ujar Sean mengusir teman teman Silvia.

" Kamu gak pa pa dek ? " tanya Alex lembut sambil mengelus kepala adiknya.

" Hiks.. hikss.. sakit kak, " Alexa terlihat menangis.

Perubahan tiba-tiba dari Alexa membuat semua orang terbelalak kaget, bagaimana mungkin yang tadinya sangat garang seperti singa tiba-tiba berubah menjadi kucing yang menggemaskan.

" Sini abang usap usap biar sakitnya hilang, udah ya jangan nangis lagi, " bujuk Alex yang di jawab anggukan kepala oleh Alexa.

Bibir yang mengerucut runcing dengan hidung yang memerah karena menangis, membuat wajah Alexa saat ini terlihat sangat menggemaskan.

Alvaro yang melihat itu ingin sekali mencium gadisnya tersebut, namun masih dia tahan dengan cara mengigit pipi bagian dalamnya.

" Ale imut banget sih,, " ujar Giorgio mencubit gemas pipi Alexa.

" Jangan di cubit Gio.. Nanti pipi Ale tambah bulat seperti bakpau, " rajuk Alexa yang mulai kumat Childish nya.

" Childish nya kumat tuh, alamat bangkrut dah yang jadi korbannya ntar, " keluh Edgar yang di dengar oleh yang lainnya.

" Dihhh Edgar apaan sih... Abang liat Edgar nakal.. hiks.. hiks.. " Alexa kembali menangis lagi.

Alex dan Alvaro langsung memberikan tatapan tajam kepada Edgar yang telah membuat Alexa kembali menangis.

" Kok Alexa kek anak kecil ya bang? " tanya Sintia kepada Aliando yang berada di sampingnya dengan suara berbisik.

" Emang dari dulu kek gitu kalo Ale habis manahan kesal nya, sifat anak anaknya langsung muncul. Dan bakalan hilang cuma dengan banyak jajan, siapapun yang di ajaknya jalan harus ngikutin apa yang dia mau. Kalo gak bakalan makin lama tuh sifat childish nya hilang, " Aliando menjelaskan kepada Sintia dengan cara berbisik juga.

" Udah ya... Ale jangan nangis lagi, ntar Edgar biar Al pukul kepalanya biar gak nakal lagi, " Alvaro ikut membujuk Alexa agar berhenti menangis.

" Beneran...? Al janji ya,, " ujar Alexa menjulurkan jari kelingkingnya meminta Alvaro untuk berjanji.

" Iya Al janji, jadi sekarang Ale gak boleh nangis lagi ya, " Alvaro mengaitkan jari kelingkingnya kepada jari kelingking Alexa, lalu dia mengusap lembut rambut Alexa.

" Yeeyyy Al baik... " sorang Alexa sambil bertepuk tangan.

" Ale happy? " tanya Alex.

" Happy abang, tapi Ale mau di jajanin sama Al, " gadis itu kembali mengerucutkan bibirnya hingga membuat wajahnya kembali terlihat sangat menggemaskan.

" 𝘠𝘢 𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢 𝘪𝘮𝘶𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵... "

" 𝘒𝘢𝘳𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘶𝘯𝘨 𝘸𝘰𝘪,, 𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘸 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢 𝘵𝘶𝘩 𝘴𝘪 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢 "

" 𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘨𝘦𝘮𝘦𝘴 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘨𝘸 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢 𝘬𝘦𝘬 𝘨𝘪𝘵𝘶, "

" 𝘋𝘦𝘥𝘦𝘬 𝘨𝘦𝘮𝘦𝘴 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘢𝘫𝘢 𝘺𝘰𝘬, "

Para penghuni kantin pun tak satupun luput merasa gemas dengan diri Alexa saat ini.

" Iya nanti kita jajan ya, Ale boleh jajan apa aja nanti buar Al yang bayar, " ujar Alvaro sambil tersenyum.

" 𝘚𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘷𝘢𝘳𝘰 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘴 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵... "

" 𝘠𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘷𝘢𝘳𝘰 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘰𝘣𝘦𝘬 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘬𝘶, "

" 𝘈𝘭𝘷𝘢𝘳𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮, 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘨𝘰𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪, "

" 𝘈𝘭𝘷𝘢𝘳𝘰 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘶 𝘣𝘦𝘥𝘦𝘣𝘦𝘬.. "

Para ciwi ciwi yang ada di sana terpukau dengan senyuman indah dari seorang Alvaro.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥...

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

gasss bang al.....pepet terus ampe dapet

2024-03-04

2

Cha Sumuk

Cha Sumuk

bs ganti ga Thor jgn gwe gwe lo lo gt thorrr.
aku km aja gt thorrr bagus ceritanya Thor

2024-02-26

1

Maria Lina

Maria Lina

lgi ya thor seru ni

2024-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!