Bab 10

"Keberanian adalah apa yang diperlukan untuk berdiri dan berbicara. Keberanian juga diperlukan untuk duduk dan mendengarkan."

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

" Sialan, gara-gara Tania kulit mulus gw melepuh gini. " gerutu Alexa sambil mengoleskan salep kepada luka melepuh yang ada di kedua tangannya.

Lumayan cukup sulit bagi gadis itu untuk mengoleskan obat tersebut, namun karena hanya ada dia seorang diri disana mau gak mau dia harus bisa mengobati sendiri lukanya.

" Shhhhh... Perih banget gilak, gimana gw mau sekolah? Gimana juga caranya gw bisa beraktivitas dengan normal kalo tangan gw aja sakit kek gini, " ringis Alexa menahan rasa perih di kedua tangannya.

𝐾𝑟𝑢𝑐𝑢𝑘...

Suara laknatullah dari perutnya bergemuruh, membuat Alexa tersadar kalo sejak tadi dia memang belum mengisi perutnya dengan makanan.

" Astaga perut gw laper banget, gimana mau masak kalo kek gini ceritanya? " keluh Alexa.

Gadis itu lalu memilih untuk pergi memesan makanan by online, karena untuk membeli sendiri di luar pun rasanya sungguh sangat malas.

Setelah memesan makanan lewat online, Alexa beranjak untuk mengganti seragamnya dengan pakaian khas yang biasa dia kenakan di rumah.

Sekitar 35 menit kemudian pintu apartemen Alexa di ketika dari luar. Seperti nya makanan yang dia pesan sudah datang.

" Ini pesanan nya kak, " ujar pengantar makanan kepada Alexa.

" Terima kasih mas, " Alexa mengambil makanannya dan tak lupa memberikan tips kepada driver online yang telah membawakan makanan pesanannya.

Dengan perlahan Alexa membuka makanan nya, lalu mulai melahap makanannya juga dengan sangat perlahan. Sebab tangannya saat ini memang sedang tak bisa di ajak berkompromi melakukan aktivitas seperti biasanya.

Selesai makan Alexa berencana untuk beristirahat, dan tak butuh waktu lama gadis itu pun terlelap dengan nyenyak nya.

Didalam mimpi Alexa..

" 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎... " 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙𝑛𝑦𝑎.

" 𝐷𝑖ℎ 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙 𝑔𝑤 ? 𝑡𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑜𝑘 𝑔𝑤 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑠𝑖ℎ, 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑔𝑤 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑎𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑒ℎ, " 𝑔𝑢𝑚𝑎𝑚 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.

" 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.. " 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙 𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎.

" 𝑆𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑜? 𝑇𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘𝑖𝑛 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑙𝑜, 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑢𝑚𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑜𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜. 𝑈𝑑𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑘 𝑑𝑒𝑚𝑖𝑡 𝑎𝑗𝑎 𝑙𝑜, " 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑘 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.

" 𝐴𝑘𝑢 𝑑𝑖 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎, " 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑗𝑢𝑡 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑏𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎.

" 𝐴𝑛𝑗𝑖𝑟𝑟𝑟 𝑙𝑜 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎, 𝑛𝑔𝑎𝑝𝑎𝑖𝑛 𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑎𝑘𝑒 𝑛𝑔𝑎𝑔𝑒𝑡𝑖𝑛 𝑔𝑤 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎, " 𝑜𝑚𝑒𝑙 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎.

𝑌𝑎 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.

" 𝐾𝑜𝑘 𝑔𝑤 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑠𝑖ℎ 𝑂𝑙 ? 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑔𝑤 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑎𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑙𝑜 𝑑𝑒ℎ, " 𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.

" 𝑆𝑜𝑟𝑟𝑦 𝐴𝑙, 𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑚𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑑𝑎𝑟𝑚𝑢. 𝐴𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚𝑢 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎, " 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.

" 𝑀𝑎𝑢 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑝𝑒𝑖𝑛 𝑎𝑝𝑎𝑎𝑛 𝑙𝑜, 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑖𝑡𝑢 𝑙𝑜 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑝𝑒𝑖𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑔𝑤? " 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑛𝑔𝑖𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑒𝑟𝑢𝑡 𝑏𝑖𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔.

" 𝐴𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 ℎ𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑎𝑘𝑢 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚𝑢 𝐴𝑙, " 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎.

" 𝑌𝑎 𝑢𝑑𝑎ℎ, 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑗𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑔𝑤. " 𝑡𝑢𝑘𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑎𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑛𝑦𝑎.

" 𝐴𝑘𝑢 𝑚𝑎𝑢 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑙𝑜 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑎𝑘𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑡𝑒𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝐴𝑙, 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑇𝑎𝑛𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑙𝑙𝑦 𝑘𝑢 𝑑𝑖 𝑔𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑤𝑎𝑠." 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑒𝑑𝑎 𝑢𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎.

" 𝐾𝑎𝑙𝑜 𝑙𝑜 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑙𝑜 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑖𝑛 𝑎𝑗𝑎 𝑡𝑢ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ, " 𝑠𝑒𝑚𝑝𝑟𝑜𝑡 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙.

" 𝐴𝑘𝑢 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑎𝑡 𝐴𝑙, 𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑢𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎 𝑖𝑛𝑖. " 𝑢𝑐𝑎𝑝 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑙𝑖𝑟𝑖ℎ, 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎𝑘 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑑𝑖ℎ 𝑑𝑖 𝑟𝑎𝑢𝑡 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎.

𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑢𝑡 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑑𝑖ℎ 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑒𝑚𝑜𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑑𝑖.

" 𝑆𝑜𝑟𝑟𝑦 𝑂𝑙, " 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑎𝑓 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎.

" 𝐺𝑎𝑘 𝑝𝑎 𝑝𝑎 𝐴𝑙, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑎𝑢 𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑘𝑒𝑗𝑎ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎. 𝑀𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑝𝑎𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑎𝑘𝑢 𝐴𝑙, " 𝑝𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.

" 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑗𝑎 𝑂𝑙, 𝑔𝑤 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑙𝑜. 𝐺𝑤 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑙𝑜 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑜𝑟𝑡𝑢 𝑙𝑜, " 𝑗𝑎𝑛𝑗𝑖 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.

" 𝑀𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝐴𝑙.. " 𝑢𝑐𝑎𝑝 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎. " 𝐴𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛, 𝑁𝑖𝑐ℎ𝑜𝑙𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑜𝑑𝑜ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝐴𝑙. 𝐷𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑐𝑖𝑘, 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑜𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑡𝑒 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑝𝑎𝑘𝑢. 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑝𝑢𝑙𝑎 𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑡𝑒 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡𝑖 𝑁𝑖𝑐ℎ𝑜𝑙𝑎𝑠 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑝𝑟𝑖𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎. 𝐾𝑎𝑚𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 ℎ𝑎𝑡𝑖 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑟𝑖𝑎 𝑖𝑡𝑢, 𝑑𝑖𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑙𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑎𝑛. " 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡𝑖 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ ℎ𝑎𝑡𝑖 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑁𝑖𝑐ℎ𝑜𝑙𝑎𝑠.

" 𝐺𝑤 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑡𝑖 ℎ𝑎𝑡𝑖, 𝑡ℎ𝑎𝑛𝑘𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎, " 𝑢𝑗𝑎𝑟 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑡𝑢𝑙𝑢𝑠.

" 𝑆𝑎𝑡𝑢 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝐴𝑙, 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔. 𝑆𝑢𝑎𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑛𝑦𝑎, 𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑎𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑐𝑖 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚𝑢. " 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑎𝑚𝑏𝑖𝑔𝑢, ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑝𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑢𝑑 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑢𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑑𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡.

" 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑢𝑑 𝑙𝑜 𝑎𝑝𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑖ℎ 𝑂𝑙? 𝑆𝑢𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑔𝑎𝑘 𝑝𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑔𝑤, "

" 𝐵𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑎𝑢, 𝑦𝑎 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝐴𝑙. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑠𝑖𝑛𝑖, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑢. " 𝑢𝑠𝑖𝑟 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎.

" 𝐸ℎℎℎ 𝑘𝑢𝑡𝑢, 𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑔𝑤 𝑘𝑒𝑠𝑖𝑛𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑢 𝑔𝑤 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖, 𝑚𝑜𝑛𝑦𝑒𝑡 𝑙𝑢, " 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎.

𝑂𝑙𝑖𝑣𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙. 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚, 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ 𝐴𝑙𝑒𝑥𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑙𝑢𝑐𝑢.

***

Alexa terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara ponsel nya.

" Dasar Olivia kampret, seenaknya aja narik jiwa gw ke alam bawah sadar trus enteng banget lagi dia ngusir gw gitu aja, " rutuk Alexa mengingat apa yang tadi terjadi di alam bawah sadarnya.

" Issshhhh... siapa sih yang menelfon dari tadi, ganggu aja. " kesal Alexa, namun tetap melihat ponsel nya dan ingin tahu siapa yang telah menelfon nya.

Terlihat nama Alisya di layar ponsel nya itu " Hallo Sya, kenapa? " tanya Alexa sedikit ketus.

" Eeehhh dasar monyet lo ya Al, gw dari tadi di depan apartemen lo tapi gak lo buka bukain juga. Sampe serak suara gw manggil lo dari tadi, " cerocos Alisya mengeluarkan omelan nya.

" Sorry gw tadi ketiduran, gak kedengeran kalo ada yang dateng. Lo langsung masuk aja, password apartemen gw 172310. Gw mager mau bukain lo pintu, " ujar Alexa langsung memutuskan panggilan telefon dari Alisya.

" Emang dasar Alexa setan ya, " omelnya sambil membuka pintu apartemen Alexa setelah mendapatkan PIN apartemen tersebut.

Gak hanya Alisya yang datang, ada Devan, Sintia dan juga Sean yang datang mengunjungi Alexa. Mereka bahkan membawa makanan dan juga buah buahan untuk gadis itu.

" Lah orang nya mana? " ta ya Sean bingung melihat apartemen Alexa sepi tanpa penghuni.

" Noh manusia nya lagi ngejogrog di kamar, katanya mager mau bukain kita pintu, " omel Alisya masih terlihat kesal.

" Udah biarin aja, mungkin efek luka di tangannya jadi tuh anak males banyak gerak, " bela Devan.

" Iya juga ya, kok gw gak kepikiran kesana, " sesal Alisya yang sudah marah marah karena Alexa tadi.

" Kita langsung ke kamarnya aja, " ajak Alisya kepada ketiga temannya.

" Al... " panggil Sintia sambil mengetuk pintu kamar Alexa.

" Masuk aja, gak gw kunci kok, " terdengar sahutan dari dalam.

" Hallo Al, gimana keadaan lo? " tanya Sean kepada Alexa yang masih terlihat berbaring di tempat tidur nya.

" Udah agak mendingan sih, sudah sedikit berkurang perih nya setelah gw kasih obat. " jawab Alexa mencoba untuk bangun dan duduk.

Devan yang melihat itu lalu membantu Alexa untuk duduk, karena terlihat gadis itu agak kesulitan untuk duduk karena tangan nya tak bisa di gunakan untuk menahan beban tubuhnya saat bangun dari tidurnya.

" Thanks Dev, " ucap Alexa setelah duduk bersandar di kepala tempat tidur nya.

Devan hanya menganggukkan kepala nya, lalu pria itu duduk di sofa yang ada di kamar Alexa bersama Sean. Sedangkan Alisya dan juga Sintia duduk di tempat tidur bersama Alexa.

" Kita bawain lo makanan sama buah, lo udah makan belom? " tanya Sintia.

" Udah tadi, gw pesen makanan via online, " jawab Alexa.

" Ya udah ini makanannya gw taro di sini aja, jadi kalo lo laper gak perlu keluar kamar lagi, " Sintia meletakkan makanan u tuk Alexa di nakas yang ada di samping tempat tidur gadis itu.

" Makasih ya kalian udah dateng kesini, pake acara repot repot bawain gw makanan segala lagi, " ucap Alexa.

" Itulah gunanya teman Al, " jawab Sean.

" Kita nemenin lo disini sampe malem ya, biar bisa bantuin lo kalo butuh apa apa, " kini Devan yang berkata dan di angguki oleh ketiga temannya.

" Thank's guys, gw jadi terhura tau gak, " ujar Alexa pura-pura mengusap air matanya.

" Gak pantes lo so soan nangis gitu, gak cocok sama muka lo, " celetuk Sean.

" Sue lo Sean, gw kan terhura sama kebaikan kalian, " gerutu Alexa yang gagal berpura-pura sedihnya.

Ha ha ha ha...

Devan dan yang lainnya tertawa melihat wajah Alexa yang lucu saat merasa kesal.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

𝑺𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒅𝒊 𝒔𝒊𝒏𝒊 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒚𝒂 𝒈𝒖𝒚𝒔, 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒅𝒖𝒌𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒊..

𝑫𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒍𝒊𝒌𝒆 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒐𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂 𝒈𝒖𝒚𝒔 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Siti Khoyimah

Siti Khoyimah

aq mau bilng semngat trus buat lnjutnya💪💪💪💪👍

2024-03-12

0

Liswati Angelina

Liswati Angelina

jangan kasih kotak thooorrr aku gak ngerti , kasih teks aja....../Pray//Pray//Pray/

2024-03-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!