Bab 17

" Jangan pernah mengusik orang yang pendiam, karena marahnya orang pendiam akan lebih menakutkan daripada orang yang lebih banyak bicara "

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

" Olivia ber***sek...! Awas aja lo, gw bakalan bales " teriak Tania meluapkan kekesalannya.

" Sabar Tania, kita pikirin cara yang bagus buat ngebales anak sialan itu, " Dewi mengompori Tania, hingga membuat gadis itu semakin emosi.

" 𝘉𝘢𝘨𝘶𝘴 𝘛𝘢𝘯𝘪𝘢, 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘭𝘰 𝘦𝘮𝘰𝘴𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘨𝘸 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘥𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘰, " gumam Dewi sambil tersenyum tipis.

Sebenarnya selama ini Tania hanyalah boneka yang di gerakan oleh Dewi, dan dengan bodohnya Tania tak pernah mencurigai apapun. Bahkan hubungan Dewi dengan Nicholas pun tak ada seorang pun yang mengetahuinya.

Dilain tempat..

Alexa yang sudah berada di apartemen nya bersama sang abang dan tak ketinggalan para inti phantom lainnya juga berada disana.

Entah kenapa para inti phantom ini dari dulu suka sekali berkumpul di rumahnya, padahal mereka semua itu merupakan anak anak para pengusaha kaya raya.

" Bang... " panggil Alexa manja.

" Kenapa hmm? " tanya Alex melihat wajah adiknya yang terlihat seperti sedang badmood.

" Bosen... Jalan jalan yok bang, mumet nih otak mikirin masalahnya si Olivia yang sampe sekarang belom juga ada titik terangnya, " keluh Alexa.

" Mau kemana? " ujar Alex sambil mengusap lembut kepala adiknya itu.

" Pantai aja yok bang, udah lama banget gak main ke pantai, " ajak Alexa tersenyum manis.

" Oke... Siap siap gih, abang tunggu di sini, " ucap Alex yang memang selalu menuruti keinginan sang adik.

" Yeeeyyy... Makasih abang, muahhh... " satu ciuman di pipi Alex di berikan oleh Alexa.

Gadis itu lalu beranjak dari duduknya dan menuju kamarnya untuk mengganti baju dan sedikit memoles wajahnya agar terlihat lebih cerah.

Tak ingin membuang banyak waktu, Alexa yang selesai bersiap langsung menarik tangan sang abang untuk segera pergi.

" Eetttt... Lo berdua mau pada kemana?" tanya Edgar yang melihat Alex di tarik oleh Alexa.

" Mau kepantai.. " jawab Alex.

" Wahhhh parah lo bos, masa kita gak di ajak sih, " gerutu Edgar.

" Kalo mau ikut ya tinggal ikut aja, repot amat sih, " omel Alexa.

" Nahhh tuh baru cakep, kuy lah kita main ke pantai semuanya, " ajak Edgar.

Alexa yang melihat Edgar bersemangat malah melongo bengong, dia berfikir kok malah teman abangnya itu yang terlihat lebih bersemangat. Padahal kan dia yang ngajakin dari awalnya.

Melihat Alexa yang hanya terdiam saja, Alvaro mengusap lembut surai panjang Alexa.

" Kok diam aja, katanya mau kepantai.. Ayo.. " ajak Alvaro menggandeng Alexa.

Kini posisi Alexa berada di antara Alex dan juga Alvaro, sedangkan Aliando, Edgar, Marvel dan juga Giorgio berada di belakang mereka.

Alvaro meminta Alexa untuk berboncengan dengannya saja, dan Alex pun tidak merasa keberatan kalo adiknya juga mau.

Akhirnya kelima pria tampan plus satu gadis cantik itu bersama sama menuju kepantai seperti permintaan dari Alexa tadi.

Sesampainya di pantai, Alexa langsung berlari lari kecil. Dia sangat merindukan saat saat seperti ini, namun masih ada yang terasa kurang baginya. Yaitu kehadiran kedua orang tuanya, karena dulu setiap kepantai Alexa akan selalu bersama abang dan juga kedua orang tuanya.

Tanpa terasa airmata gadis itu terjatuh di pipi mulusnya, dan tanpa gadis itu sadari sudah ada Alvaro berdiri di sampingnya dan perlahan mengusap airmatanya itu.

" Kenapa? " tanya Alvaro.

" Ehhh kak Al.. Gak pa pa kok kak, cuma kangen mama papa aja " jawab Alexa.

" Kan bisa pulang, " ujar Alvaro lembut.

Alexa menggelengkan kepalanya " Belom bisa kak, aku harus membantu Olivia dulu. Baru setelah itu aku akan tenang kembali ke rumah, " ucap Alexa.

" Hanya sekedar berkunjung gak masalah kan " sahut Alex yang tiba-tiba sudah ada di belakang Alexa.

" Aku gak mau bikin orang-orang yang menargetkan ku curiga bang, karena aku yakin pasti ada seseorang yang menginginkan kematian Olivia. " jawab Alexa mengemukakan pemikiran nya, setelah tanpa sengaja membaca semua buku harian Olivia dan juga buku harian milik Bunda nya Olivia.

Ternyata sudah sejak lama Bunda Olivia merasa ada yang tengah memantau keluarganya, bahkan beberapa kali ada sesuatu yang terjadi kepada keluarga kecilnya.

" Abang akan selalu ada buat kamu dek, apapun itu pasti akan abang bantu. Jadi kalo ada apa apa kamu harus cepat hubungi abang atau anak anak phantom lainnya ya, " ucap Alex dengan penuh kasih sayang.

" Iya abang, makasih ya abang selalu ada buat aku, " Alexa memeluk Alex dengan erat.

Alexa bersyukur mempunyai saudara seperti abangnya yang selalu menjadi garda terdepan untuknya.

" Ngapain sih lo bertiga di sini, katanya mau seneng seneng. Ayo Ale, kamu sama aku aja, " tarik Giorgio kearah tepi pantai.

Alexa tertawa gembira berkejar kejaran dengan Giorgio dan juga Edgar, sedangkan Marvel terlihat sibuk mengabadikan kebahagiaan itu.

" Dalang dari kecelakaan Ale udah ketemu Lex, " ujar Alvaro memperlihatkan ponselnya.

" Udah gw duga, dari awal gw udah curiga ama nih orang, " ucap Aliando.

" Apa yang akan kita lakukan selanjutnya? " tanya Alex.

" Gw rasa dia gak sendirian aja, tapi ada orang lain lagi yang menjadi dalang dari kecelakaan itu Lex, " jawab Alvaro.

" Gimana caranya buat mancing orang itu biar menunjukkan dirinya? " kini Aliando yang bertanya.

" Itu yang harus kita fikirkan, tapi jangan sampai Ale tau dulu. Biar dia fokus menyelesaikan masalah dari tubuh yang dia tempati sekarang, " Alvaro menanti wanti Alex dan juga Ali agar tak mengatakan kepada Ale kalau mereka sudah mendapatkan salah satu dalang penyebab kecelakaan nya waktu itu.

" Lo bener, gw juga harus bantuin adek gw biar bisa cepat menyelesaikan masalah si Olivia itu. " Alex merasa pusing memikirkan masalah yang begitu banyak membebani sang adik.

" Pelan pelan, semua pasti bakalan selesai kok. Lo tenang aja Lex, kita semua pasti bakalan bantuin lo sama Ale, " Aliando menepuk pelan pundak Alex agar tidak terlalu memikirkan sendiri masalahnya.

" Thanks bro, " ujar Alex.

" Abang... Sini... " teriak Alexa memanggil abangnya agar ikut bermain bersamanya dan juga Edgar serta Giorgio.

Alex, Alvaro dan juga Aliando berjalan menuju kearah Alexa yang sudah terlihat basah. Begitu juga dengan Giorgio dan Edgar, terlihat kebahagiaan dari wajah sang gadis hingga membuat Alvaro tersenyum tipis melihatnya.

" 𝘛𝘦𝘳𝘶𝘴𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘈𝘭𝘦, 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘥𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩𝘮𝘶. 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶, 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴𝘬𝘶" gumam Alvaro di dalam hatinya.

Entah sampai kapan dia akan terus menyembunyikan perasaannya ini, ingin sekali rasanya dia mengungkapkan semua rasa di hatinya. Namun dia takut, dia takut nanti. setelah gadisnya mengetahui tentang perasaannya membuat gadisnya malah menjauhinya.

Lebih baik seperti ini saja dulu, dia akan mencari kesempatan untuk mengungkapkan semua isi hatinya. Tapi sebelum itu dia akan mencari tau terlebih dahulu bagaimana perasaan gadisnya itu agar dia tidak sampai kehilangan gadis itu.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

𝘔𝘢𝘢𝘧 𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘢𝘣 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘨𝘢𝘬 𝘨𝘢𝘬 𝘯𝘺𝘢𝘮𝘣𝘶𝘯𝘨 🙏

𝘉𝘪𝘬𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘳𝘶-𝘣𝘶𝘳𝘶 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘶𝘱𝘥𝘢𝘵𝘦 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘴𝘪𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘮𝘣𝘶𝘵 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘕𝘪𝘴𝘧𝘶 𝘚𝘺𝘢𝘣𝘢𝘯...

𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘶𝘱𝘥𝘢𝘵𝘦, 𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘶𝘱𝘥𝘢𝘵𝘦 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘺𝘢 🤗🤗

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

ayo cepeten bikin varo jadian sm lexa thor

2024-03-04

2

chibi forever

chibi forever

gak papa author, masih nyambung kok author, dan makasih udah usahain update di sela sela kesibukan author

2024-02-26

1

Maria Lina

Maria Lina

gkpp kok thor msh nyambung dan msh enak dibaca dan aku harap outhor up trus ya semangat

2024-02-24

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!