Bab 16

"Bersabarlah, kadang kita perlu melewati hal terburuk untuk mendapatkan hal terbaik."

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

" Jangan pernah lo hina Ale dengan mulut kotor lo itu, atau lo bakalan terima akibatnya, " kesal Edgar melihat kelakuan Tania yang sudah lancang mengganggu Alexa sang princess Phantom.

" Siapa lo berani ngancem gw? " tantang Tania dengan wajah angkuhnya.

𝐵𝑦𝑢𝑟𝑟...

" Ini balasan buat lo yang udah nyiram gw tadi," Alexa menyiramkan minumannya kepada Tania sebagai balasan, meskipun tadi dia telah menampar wajah gadis itu.

" Hentikan... " teriak seseorang yang baru saja masuk ke kantin.

Dia langsung mendekati Tania dan melihat kondisi Tania yang basah dan juga terlihat pipinya yang memerah.

" Nicholas... Mereka jahat, aku di siram dan juga di tampar sama Alexa, " adu Tania kepada Nicholas.

Ya yang berteriak tadi adalah Nicholas, dia buru buru ke kantin saat salah satu siswa melaporkan kepadanya kalau saat ini Tania pacarnya sedang ribut di kantin.

Dia yang tadinya sedang bermain basket langsung berlari menuju kantin, dan setibanya di sana dia melihat kondisi sang kekasih sungguh memprihatinkan.

" Lo berani beraninya nampar cewe gw.. " geram Nicholas menatap marah kepada Alexa.

" Ngapain gw harus takut, cewe lo duluan yang ganggu gw, " sentak Alexa tak merasa takut sedikitpun.

Ingat dia bukan Alexandria Olivia Jonson yang lemah, tapi dia adalah Alexandria Smith si gadis bar bar yang gak kenal takut.

" Lo kira dengan lo bersikap kek gini bakal bikin gw balik lagi sama lo? Cuihh najis gw balikan lagi sama cewe frik kayak lo ini, lagian dulu gw macarin lo cuma buat bisa deket sama Tania. Jadi lo gak perlu ganggu cewe gw buat bikin gw balik lagi sama lo, " cecar Nicholas dengan pede nya.

Giorgio, Edgar dan juga Marvell ternganga mendengar perkataan narsis dari pria itu. Kalau saja mereka tidak mengenal bagaimana sifat Alexa, mungkin mereka akan percaya pada ucapan pria itu yang mengatakan kalau Alexa berharap untuk bisa balikan sama tuh cowo.

" Astoge... nih orang kok kepedean amat ya, muka kayak rengginang aja belagu nya minta ampun. Muka lo di bandingin sama muka nya Alvaro tuh gak ada apa apanya, " ucap pedas mulut Edgar.

Ya tentu saja penampilan wajah Nicholas yang meskipun tampan akan terbanting jauh dari wajah tampan milik Alvaro yang bagaikan wajah dewa Yunani.

Bukan hanya dari segi wajah saja, postur tubuh pun Nicholas tertinggal jauh dari Alvaro.

" Bang ngebandingin nya jangan sama Dewa Yunani kek Bang Alvaro dong, jauh banget beda nya, " celetuk Sean menanggapi ucapan Edgar tadi.

" Iya bang, bener tuh kata Sean. Anak kecil juga tau kali bang mana yang tampan rupawan sama yang cuma sekedar kece doang, " sambung Devan yang ikut memanasi suasana.

Alisya dan juga Sintia sudah tak bisa lagi menahan tawa mereka mendengar ucapan Edgar, Sean dan juga Devan.

" Ha.. ha.. ha.. ha... gila kata kata kalian tuh slep banget langsung menghujam jantung, " ujar Alisya memegang dadanya dengan expresi seperti tertusuk sesuatu di sana.

" Bener Sya, perbandingan yang sangat sangat jauh. Ibarat bumi dan bulan, ha.. ha.. ha.. " sambung Sintia.

Alexa hanya tersenyum melihat kelakuan absurd teman temannya itu, apalagi melihat wajah Nicholas yang memerah entah karena marah atau malu.

" DIAM LO PADA, GAK ADA YANG LUCU, " bentak Nicholas.

" Santai bre, ngapain pake acara bentak bentak gitu. Kita disini gak ada yang budek, paham lo, " ujar Edgar semakin membuat Nicholas emosi.

Alexa, Alvaro, Alex dan juga Aliando hanya menjadi penonton saja, mereka yakin cukup dengan mulut pedas Edgar sudah bisa meng-handle keadaan saat ini.

Di peluk oleh Alex membuat Alexa tidak merasakan dingin di tubuhnya, meskipun tadi air yang di siramkan kepadanya adalah air es.

𝐵𝑢𝑔ℎ..

Nicholas memukul wajah Edgar karena sudah tak bisa lagi menahan emosinya.

Edgar yang mendapatkan pukulan mendadak itu langsung menatap tajam kearah Nicholas, iblis di dalam tubuhnya seketika terbangun karena Nicholas.

" Mundur dek, biarkan Edgar yang menyelesaikan nya. Bahaya kalo deket deket mereka, " ajak Alex membawa adiknya agak sedikit menjauh dari Edgar.

Begitu juga dengan Marvel yang membawa Alisya dan juga Aliando yang membawa Sintia utnuk sedikit menjauh. Sedangkan Sean dan juga Devan hanya ikut ikutan menjauh saat melihat Alexa menjauh.

Kini yang berada di dekat Edgar hanya ada Giorgio dan juga Nicholas plus Tania dan kedua temannya.

Giorgio disana hanya untuk memastikan keadaan kondusif aja, dan jangan sampai Edgar kebablasan hingga membuat Nicholas berpindah alam.

𝐵𝑢𝑔ℎ.. 𝐵𝑢𝑔ℎ.. 𝐵𝑢𝑔ℎ..

Pukulan bertubi-tubi Edgar berikan kepada Nicholas, membuat pria itu tak memiliki kesempatan untuk membalas. Jangankan membalas, untuk melindungi dirinya saja dia tak sempat.

𝐵𝑎𝑔ℎ... 𝐵𝑢𝑔ℎ.. 𝐵𝑟𝑎𝑘...

Nicholas di buat terpental menabrak salah satu meja yang ada di sana hingga membuat meja itu patah.

Pria itu meringis menahan rasa sakit pada tubuh dan juga wajahnya, sungguh sangat menakutkan tatapan mata Edgar yang di tujukan kepadanya.

Tania dan kedia temannya hanya bisa menangis dan gemetaran melihat Nicholas yang di hajar habis habisan oleh Edgar.

" Cukup Ed.. " peluk Giorgio dari belakang saat melihat Edgar masih akan terus memukul Nicholas, meskipun kondisi pria itu telah dibuat babak belur.

" Lepasin gw Gio.. " geram Edgar yang belum puas menghajar Nicholas.

" Sudah cukup, dia bisa mati kalo terus lo hajar, " ujar Giorgio.

" Memang itu yang gw mau, manusia sampah itu gak pantes hidup, " geraman suara Edgar membuat Nicholas sangat ketakutan.

Melihat Giorgio yang sepertinya kewalahan menenangkan Edgar, membuat Alexa melepaskan dirinya dari pelukan sang abang. Lalu gadis itu berjalan mendekati Edgar..

𝐵𝑢𝑔ℎ..

Satu pukulan pada ulu hati Edgar di berikan oleh Alexa, membuat Edgar langsung meringis dan tersadar.

" Ale... " ujar Edgar sambil menahan sakit akibat pukulan Alexa.

" Sudah lebih baik? " tanya Alexa santai.

" Ya.. thanks ya, " ucap Edgar.

" Lo.. mending bawa tuh orang jauh dari sini, sebelum dia habis disini, " tunjuk Alexa kepada salah satu teman Nicholas yang sejak tadi hanya terpaku dan ketakutan melihat Nicholas di hajar sampai sedemikian rupa.

" Gila... pukulan Ale gak pernah berubah ya, cukup satu kali pukul bisa langsung bikin si iblis Edgar sadar, " Giorgio bertepuk tangan.

" Buat lo, mending jauh jauh deh dan gak usah pernah gangguin gw lagi. Inget gw bukan Olivia yang dulu, yang dengan mudahnya lo tindas. Sekarang gw adalah Alexa, yang bakalan balas berkali-kali lipat semua perlakuan lo ke gw, " ujar Alexa menepuk-nepuk pelan pipi Tania

Kedua teman Tania langsung menyeret gadis itu menjauh dari kantin, mereka masih sangat ketakutan melihat keganasan Edgar sewaktu menghajar Nicholas.

Suasana kantin yang tadinya hiruk pikuk, seketika menjadi hening.

Semuanya masih terpaku di tempatnya masing-masing dan masih terlihat shock melihat kejadian yang baru saja terjadi.

Hingga akhirnya Alexa dan yang lainnya pergi dari kantin tersebut, barulah terdengar suara riuh lagi.

Mereka mulai membicarakan kejadian yang tadi mereka lihat, dan banyak dari mereka yang bertekad tidak akan pernah mengusik orang-orang itu.

Karena mereka terlihat sangat menakutkan, meskipun tampan tapi di balik ketampanan meraka yang bak malaikat ada sesosok iblis di dalamnya. Yang akan terbangun saat mereka di usik dan di ganggu.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

𝑻𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅..

𝑺𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒚𝒂...

𝑴𝒂𝒂𝒇𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒕𝒚𝒑𝒐 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 🙏🙏

𝑯𝑨𝑷𝑷𝒀 𝑹𝑬𝑨𝑫𝑰𝑵𝑮 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Siti Khoyimah

Siti Khoyimah

lajut dan semngat 💪💪,

2024-03-12

0

Îen

Îen

suka sm karakter alexa and the gank❤❤❤❤❤

2024-03-04

1

Welda Arsy❤

Welda Arsy❤

wuiiih kerennnn

2024-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!