"Lebih baik sibuk mencari jalan dalam memperbaiki diri daripada sibuk mengeluh dan menyalahkan keadaan."
─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────
Sesuai apa yang Alexander katakan kemarin, para inti phantom akan pindah ke SMA Bintang Jaya.
Kedatangan lima motor sport keluaran terbaru yang memasuki gerbang SMA Bintang Jaya, membuat semua siswa siswi melihat ke arah mereka.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah, ketika melihat Alexa turun dari boncengan salah satu motor tersebut.
" 𝑊𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑏𝑎𝑟 𝑦𝑎.. "
" 𝐺𝑖𝑙𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑒𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡 𝑐𝑜𝑘 "
" 𝐵𝑎𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑑𝑜𝑙𝑎 𝑡𝑢ℎ 𝑚𝑢𝑏𝑎𝑟 " ujar salah satu disini yang terpesona melihat ketampanan para inti phantom.
" 𝑈𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑒𝑛, 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑐𝑎𝑘𝑒𝑝 𝑐𝑎𝑘𝑒𝑝 𝑙𝑎𝑔𝑖.. "
" 𝑀𝑎𝑘𝑘𝑘... 𝑎𝑛𝑎𝑘𝑚𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑏𝑒𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑤𝑎𝑛𝑦𝑎. "
" 𝑁𝑔𝑖𝑚𝑝𝑖 𝑙𝑜, 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑜 𝑎𝑗𝑎 𝑘𝑒𝑘 𝑔𝑖𝑛𝑖"
" 𝑆𝑖𝑟𝑖𝑘 𝑎𝑗𝑎 𝑙𝑜, 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑔𝑤 𝑙𝑎ℎ"
" 𝐸ℎℎℎ 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑑𝑒ℎ, 𝑖𝑡𝑢 𝑐𝑒𝑤𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑢𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑘 𝑔𝑎𝑘 𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑛𝑦𝑎? "
" 𝐷𝑖𝑎 𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑐𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑁𝑖𝑐ℎ𝑜𝑙𝑎𝑠 𝑐𝑜𝑘.. "
" 𝐵𝑢𝑠𝑒𝑡... 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑁𝑖𝑐ℎ𝑜𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑝𝑒𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑒𝑛, "
" 𝑁𝑔𝑒𝑙𝑖𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎, 𝑘𝑎𝑙𝑜 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑎𝑚𝑎 𝑁𝑖𝑐ℎ𝑜𝑙𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡. "
" 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑘 𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑦𝑎? "
Berbagai kata kata terdengar oleh Alexa dan juga para inti phantom saat mereka berjalan menyusuri koridor menuju ruang kepala sekolah.
𝑇𝑜𝑘.. 𝑇𝑜𝑘.. 𝑇𝑜𝑘..
" Masuk " terdengar suara sahutan dari dalam.
" Permisi pak, saya Alexa mengantarkan para siswa baru, " ujar Alexa setelah masuk ke ruangan kepala sekolah.
" Ohh iya, terima kasih Alexa. Kamu bisa langsung kembali ke kelas kamu ya, nanti biar saya yang mengantarkan mereka ke kelas nya. "
" Baik Pak, saya permisi dulu. " Alexa lalu meninggalkan ruang kepala sekolah dan berjalan menuju ke kelasnya.
Sesampainya di kelas, Alexa langsung di tanya tanya oleh Alisya yang sangat sangat kepo saat melihat Alexa datang bersama para cowo yang dia lihat datang ke apartemen Alexa kemarin.
" Alexa... " panggil Alisya.
" Hmm... " jawab Alexa yang baru saja mendudukkan dirinya di kursi.
" Itu mereka yang kemarin datang ke apartemen lo kan? Kok bisa bareng sama lo ? Merka masuk kesekolah kita ya? " tanya Alisya bertubi-tubi.
" Satu satu nanyanya Sya, gw bingung mau jawabnya, " ujar Alexa memutar malas bola matanya.
" Hehehe sorry, " Alisya terkekeh.
" Btw Sintia mana? " bukannya menjawab pertanyaan alisya tadi, Alexa malah bertanya soal Sintia yang tak terlihat ada di kelas.
" Belom dateng, tumben tuh anak kesiangan. " jawab Alisya.
Baru saja Alisya menjawab, tiba-tiba Sintia dateng dengan nafas ngos-ngosan.
" Akhirnya sampe juga, syukur lah ternyata belom telat, " gadis itu langsung duduk di kursinya lalu mengambil sebuah buku untuk dijadikannya kipas.
" Tumben amat jam segini dateng nya Sin? " tanya Alisya.
" Iya nih, tadi ada sedikit kendala di jalan Sya. Ban mobil sopir gw pake acara bocor pula, mana masih jauh dari sekolah. Mau gak mau gw naik ojek biar cepet bisa sampai ke sekolah, untung aja msih keburu. " jelas Sintia dengan cepat.
" Buset lo ngomong udah kayak kereta api aja, gak nafas apa pas lo ngomong, " sahut Sean yang baru saja datang bersama Devan sambil membawa minuman dingin.
" Bacot lo ah, eehh bagi dong minumnya. Haus banget nih gw, " pinta Sintia.
Sean lalu memberikan minumannya. " Makanya kalo ngomong tuh pake rem, jangan asal nyerocos aja. Jadi haus kan lo, " tukas Sean.
" Gw haus gara-gara lari lari kesini nya Sean, " jawab Sintia setelah meneguk beberapa tegukan air minum Sean.
" Lah... ngapain lo lari lari? " tanya Devan bingung.
" Udah ah males gw ngejelasin lagi "
Terlihat ada guru yang masuk ke kelas Alexa, membuat Sean dan juga Devan kembali ke tempat duduk nya.
Selesai pelajaran pertama, jam istirahat pun tiba.
Alexa yang sedang membereskan alat-alat tulisnya di kejutkan dengan kedatangan abang dan para inti phantom ke kelasnya.
" 𝐼𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑢𝑏𝑎𝑟 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑝𝑎𝑔𝑖, 𝑑𝑖𝑙𝑖𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑐𝑎𝑘𝑒𝑝 𝑦𝑎, "
" 𝐼𝑦𝑎 𝑛𝑖ℎ, 𝑘𝑜𝑘 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑦𝑎? "
Para murid kelas Alexa riuh melihat kedatangan para pria tampan itu.
" Ale... " panggil Alex kepada adiknya.
Alexa yang asik membereskan alat tulis nya langsung melihat kearah suara yang memanggilnya.
" Abang.. "
Gadis itu lalu beranjak dari duduknya dan mendekati Alex dan yang lainnya.
" Ngapain abang kesini? " tanya Alexa manja.
" Seriusan tu si Alexa bisa berbicara dengan suara manja gitu? " Sean cukup terkejut mendengar suara manja Alexa yang biasanya sangat bar bar itu.
" Wahhhh... kejadian langkah nih liat Alexa bisa manja gitu. " sahut Devan.
" Alexa... kita ikut ya bareng ke kantin, " ujar Alisya yang ikut mendekat kearah para inti phantom.
" Ikut aja Sya, kuy Sin, Sean, Dev... Bareng kuy kekantinnya, " teriak Alexa.
Akhirnya rombongan Alexa kini bertambah, yang biasanya mereka hanya berlima kini menjadi sepuluh orang.
Suara riuh kantin tiba-tiba mendadak hening saat melihat kedatangan Alexa bersama para inti phantom.
Para siswi terpesona akan ketampanan dari Alex dak kawan kawannya.
" Bang kita di sana aja ya, " tunjuk Alexa ke salah satu meja kosong yang berada di ujung.
" Iya dek, " jawab Alex dengan suara lembutnya.
Otomatis para gadis yang mendengar suara lembut Alex tadi menjadi sumringah semua, jantung mereka berdebar debar hanya dengan mendengar suara lembut itu.
" Mau pada pesen apa nih? " tanya Sean.
" Bakso sama es jeruk aja Sean, " jawab Alisya.
" Yang lain mau apa? " tanya Sean lagi.
" Samain aja biar gak repot, " ujar Alexa.
" Oke lah, kuy Dev bantuin gw mesen, " Sean menarik Devan untuk menemaninya memesan makanan untuk mereka semua.
Tak lama kemudian pesanan Alexa dan teman temannya sudah datang dibawa oleh Sean, Devan dan juga penjual nya.
" Selamat makan, " ucap Sean yang langsung melahap baksonya yang telah di raciknya terlebih dulu.
Alexa dan yang lainnya pun ikut melahap makanan mereka, namun baru saja beberapa suap makanan itu masuk kedalam mulut.
Tiba-tiba...
𝐵𝑦𝑢𝑟𝑟...
Alexa merasakan sensasi dingin di punggung nya.
" Dasar caper, lo itu gak pantes gabung sama mereka. Minggir lo, yang pantes duduk disini tuh gw, " usir Tania sambil menarik Alexa untuk berdiri.
𝑃𝑙𝑎𝑘...
Satu tamparan melayang kearah Tania, membuat pipinya panas dan langsung memerah.
" Berani lo nampar gw, dasar anak sialan lo, " bentak Tania.
Gadis itu mengangkat tangannya untuk membalas menampar Alexa, namun sebelum tangannya menyentuh pipi Alexa sudah di tahan oleh Alvaro.
Alvaro menghempaskan tangan Tania dan membuka kemejanya untuk dipakai oleh Alexa, hingga membuat dia kini hanya memakai kaos hitam polos yang lumayan agak ngepas di tubuh atletis nya.
Membuat kedua teman Tania melongo terpukau melihat bentuk tubuh Alvaro, bahkan Alisya dan Sinta pun terpukau melihat tubuh kekar pria itu.
" Pakai ini, baju kamu basah jadi tembus pandang, " bisik Alvaro.
" Makasih kak, " jawab Alexa.
" Lo siapa? Berani beraninya ngusik adek gw, " bentak Alex yang merasa emosi melihat adiknya di perlakukan seperti itu.
" Adek...? Gak salah cowo keren kayak lo nganggep pembawa sial itu sebagai adek? Gw yang jelas sebagai sepupunya aja ogah ngakuin dia sebagai keluarga, " hina Tania.
Meskipun dia terpesona dengan ketampanan para cowo cowo yang berada di dekat Alexa, namun tetap saja emosinya membuat dia berani berbicara seperti itu di hadapan mereka.
Alih-alih mencari perhatian, dia malah membuat para inti phantom muak melihat nya.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Kartika Lina
cari mati tuh si tania
2024-03-04
1