My ex-Part 19

Brak.... Prang ...

"BODOH ,DUNGU, KALIAN BED3BAH,SI4LAN"

"sekarang akan semakin sulit mengendalikan semua"

"Bo-bos "

"DIAM!!!"

Senyap...

Tok..tok..

Bos menoleh " Masuk"

Pintu terbuka , wanita dengan pakaian yang sangat minim berjalan berlenggak lenggok dengan heels sepanjang sembilan inc. Dia mendekati Pria yang baru saja memporak-porandakan isi ruangan ini. Suara nya sungguh mendayu dan lembut di telinga sang Bos

"Tuan"

"Ada apa,cepat katakan!"

Senyuman nya tak luntur dia bahkan dengan berani mengelus dada telanjang pria itu,kemudian wanita itu berbisik sambil menempelkan dada besar miliknya pada pria itu "Bos,Tuan Exiglo telah tiba"

Pria itu menegang , anak buah yang melihat mengira itu di sebabkan rangsangan wanita seksi didepan mereka sementara bos menegang setelah mendengar berita yang di bawa wanita seksi ini. Wanita itu menegakkan tubuh nya ,berusaha menutup dada yang begitu tumpah keluar dari kemeja ketat di tubuh nya meskipun itu sia-sia. Sang Wanita kembali bertanya dengan suara mendesah seakan membangkitkan gairah pria di sekitarnya

"Bagaimana Tuan, apa saya bisa pergi?"

Bos mengibaskan tangannya ,beberapa anak buah tampak kecewa karena tontonan mereka sudah keluar. Sementara sang bos nampak memijit batang hidung mancung nya dia bergumam "Mat1lah aku"

Bandara Centero Kota Cunghua

seorang wanita berpakaian mahal sedang berjalan dengan anggun banyak pasang mata yang iri akan kehidupan wanita berusia paruh baya itu. Dulu dia adalah wanita dengan kedudukan tinggi dengan perusahaan yang menganak di setiap sudut kota. Kakek nya mati akibat serangan jantung karena jabatannya di cabut paksa oleh oknum yang tidak dia ketahui sampai sekarang. Kehidupan rumah tangga nya tidak baik ,dia bahkan menikah dua kali dan bercerai tapi sekarang sangat berbeda dia seperti kembali ke masa jaya dalam hidup ,bahkan untuk membayar seribu nyawa pun dia sanggup. Dia adalah istri pengusaha terkaya di negara Centero tidak siapapun berani menyentuh sehelai rambut wanita paruh baya yang masih cantik itu. Sudah ada jemputan dengan supir yang berdiri menanti kehadiran nya setelah mendekat sang supir membuka pintu

"Mari Nyonya besar ,selamat datang kembali"

Setelah masuk lekas dia berkata

"Segera ke Rumah sakit ,Putriku harus segera di amankan"

"Baik nyonya"

Mobil melesat di jalanan aspal dengan cahaya langit yang mulai gelap. Setelah lima belas menit wanita itu sampai ,mereka segera bergerak. Ternyata di depan ruangan sang anak ada banyak pengawal yang entah dari mana ,untuk masuk saja dokter dan perawat akan melalui pemeriksaan ketat.

Wanita itu berdiri di balik tembok Rumah sakit dengan kaca mata hitam , dia mengumpat kecil. Seorang pengawal baju dan berbisik kemudian nampak wanita itu mengangguk "Lakukan segera, aku harus membawa Putriku pergi. Nyawa anak ku dalam bahaya"

"Baik Nyonya"

Pukul dua dini hari

Pengawal yang berjaga di depan ruangan Lyn nampak bertukar shift. Tapi ada yang aneh dan sebagian tidak menyadari , tiba-tiba lampu rumah sakit padam. Tampak mereka kalang kabut ,pintu ruangan di buka dan seseorang menggendong balutan selimut putih dan bergerak bagai bayangan. Satu jam kemudian lampu kembali menyala dan suasana mulai terkendali. Seorang pengawal memeriksa pintu tampak dari kaca kecil silet wanita berbaring dan pintu juga masih dalam keadaan terkunci, dengan jelas dia menarik napas lega tanpa sadar jika di dalam ruangan sudah di isi dengan pasien lain. Sementara itu sebuah brankar terus didorong melewati lorong rumah sakit mengarah ke pintu belakang. Setelah sampai sebuah ambulance sudah menanti begitu pintu belakang di buka dua anak kecil sudah duduk menanti sang Ibu, Lyn di dorong masuk dan mereka mulai mengunci roda Stretcher kemudian menutup pintu. Evan memandang Ibu nya yang tertidur dan berwajah pucat,ada balutan perban putih di bahu kiri. Evan menoleh pada sang adik kembar kemudian berkata "Ev ,sudah siap?Kita akan melakukan perjalanan panjang" Ev ,sang adik mengangguk

"Ev siap, selama abang sama mommy ada buat Ev. Ev nggak akan takut apapun"

Evan tersenyum mendengar ucapan adik nya ,dia mengelus sayang rambut sang adik. Mereka akan pergi bersama sang nenek yang selama ini membantu mereka banyak hal. Evan lebih percaya pada nenek nya dari pada lelaki yang mengaku Ayah mereka. Evan dapat menyadari semenjak lelaki itu hadir ada saja badai yang datang menghampiri mereka. Bahkan kemarin diri nya pun hampir tewas jika saja sang Ibu tidak berlutut agar diri nya di bebaskan. Begitu mereka tiba di bandara pribadi kota Cunghua sebuah jet sudah menanti mereka. Ketika Evan turun dia memegang erat tangan sang adik. Di depan sana ada tiga orang Dokter serta perawat yang menunduk hormat, Evan menoleh. Ternyata sang nenek berdiri tak jauh dari mereka, kedua bocah kembar itu berlari kearah sang nenek yang merentangkan tangan. Mereka berpelukan dan saling bertanya sedikit,setelah Lyn sudah aman dalam jet pribadi. Mereka melangkah masuk dan duduk dengan tenang, Evan menatap jendela pesawat dimana terlihat kegelapan dan kabut dini hari membalut kota anak itu bertanya pada sang nenek

"Nek, apa selama nya kita akan pergi dari kota ini?"

Sang nenek tersenyum dengan lembut berkata "Tunggu Ibu kalian bangun, semua pilihan ada pada nya. Nenek tidak akan memaksa begitu juga dengan kalian"

Ev menyela "Nek, aku ingin kita kembali. Teman-teman Ev sangat baik di sini"

Nenek nya tersenyum mengangguk "Oke sayang, sekarang kalian harus menggunakan sabuk pengaman dengan benar. Pesawat akan segera lepas landas"

Kedua bocah kembar itu menurut mereka akan memulai perjalanan panjang ,hanya waktu yang akan menjawab apakah mereka akan kembali atau tidak ke kota ini

Rumah Utama Aryasatya Blade Benedict

Lelaki itu mengamuk memecahkan vas bunga besar , dia terkejut saat di perjalanan pulang dari rumah sakit mendapat kabar jika anak nya hilang tanpa jejak. Sementara itu Ibu dan Ayah nya baru saja tiba dari Eropa satu jam yang lalu mereka tak kalah terkejut ,mau menyalahkan Arya juga percuma.

Aslan segera menghubungi agen swasta untuk mencari kedua cucu nya dia juga menghubungi polisi internasional dalam pencarian sang cucu. Malam menjelang pagi di isi dengan amukan sang anak belum lagi rasa lelah akibat perjalanan panjang hilang sekarang semakin bertambah. Anak sulung nya turun membantu sang adik ,dia punya perusahaan yang bergerak di bidang IT menghubungi tim nya agar segera melacak keberadaan dua keponakan kecil nya. Mereka juga belum menyadari jika di rumah sakit kelak mereka akan menerima kabar yang jauh lebih mengejutkan dari ini. Sudah bisa di tebak seperti apa Arya yang akan semakin menggila jika tahu calon istri nya telah di tukar dengan wanita lain

Note : ini sequel dari novel Gadis pilihan untuk sang Pewaris. Agar pembaca tidak bingung, boleh di lihat di sana kenapa Ibu nya Lyn atau Jessyline Asta Dewi tidak bersama sang Ayah

Terimakasih sudah membaca 🙏🙏 semoga suka

Terpopuler

Comments

Ande Pesik

Ande Pesik

maaf thor ga mau lanjut bacanya...ga ngerti ceritanya

2024-08-26

0

Nur Wahyuni

Nur Wahyuni

makin rumit

2024-05-15

0

Arum Sekar

Arum Sekar

lanjut kak

2024-02-23

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!