Lyn sudah sangat lelah ,setelah malam tadi kejadian teror sepasang mata di jendela pagi ini Lyn bangun dengan rasa pengar yang mendera kepala wanita berusia 32 tahun itu. Lyn terbangun d atas sofa rupanya dia tidak sadar tertidur di sana. Saat dia bangun kamar mereka terasa sepi ,mata Lyn mencoba melihat sekitar. Jendela sudah terbuka ,tempat tidur kedua anak kembar Lyn sudah tampak rapi. Hal disiplin yang sudah biasa anak nya lakukan beberapa tahun belakang. Suara Ibu Muda itu serak saat memanggil nama kedua anak nya
"Evan ,Ev"
Senyap ,panggilan ketiga tak juga ada jawaban. Lyn melangkah keluar dan perlahan menuruni tangga menuju lantai bawah. Pintu utama terbuka sangat lebar ada tawa anak anak yang terdengar. Ketika Lyn sampai di pintu rumah rupanya ada Clein dan kedua anak nya yang sedang bermain dengan Evan dan Ev membuat Lyn tersenyum lega
"Hai Lyn , sudah bangun?" sapa tetangga Lyn itu
Clein menghampiri Lyn yang berdiri menyandar pada kusen pintu, Clein lanjut bertanya "Sudah sarapan?"
Lyn bergeser sebelum mereka pergi masuk, Clein memastikan pagar terkunci dan anak anak aman bersama James dan suami Clein. Kedua wanita cantik itu lanjut berjalan. Lyn bersuara dengan tawa kecil "Aku belum selera untuk sarapan Clein. Aku kira anak-anak pergi entah kemana!"
Clein terkekeh kemudian berkata panjang lebar pada Lyn "Aku tadi pagi datang ingin mengantarkan roti isi daging untuk sarapan. Tapi hanya ada anak-anak saja mereka bilang Ibu nya masih tidur. Jadi aku putus kan menemani mereka sarapan dan mengajak bermain"
"Terimakasih Clein ,kau selalu baik padaku"
"Kau ini, kebetulan saja Elle dan Cristian juga sedang cuti jadi ya aku ajak saja kemari"
Kedua nya larut dalam obrolan singkat hingga Lyn menghabiskan secangkir susu hangat yang di buat oleh Clein tiba tiba
"DOR"
Sontak kedua nya saling pandang terkejut ,sedetik kemudian kedua wanita itu berlari tunggang langgang ke arah luar. Setelah sampai Lyn terkejut melihat Ayah besar dengan tatto sekujur tubuh dan beberapa pengawal nya ada di sana, di sisi lain ada Arya dan para pengawal nya juga di sana. Mereka sedang adu kekuatan ,Lyn tidak melihat anak-anak ada di sana. Segera Lyn menghampiri Ayah besar dan memegang tangan lelaki berumur itu dengan gemetar suara Lyn tergagap saat berkata "A-Ayah"
"Ayah , kenapa disini?"
Sang Ayah besar terlihat murka akan pertanyaan wanita di sebelah nya yang tampak masih gemetar hebat, lalu dia beralih pandang pada pria dewasa di depan suara sang Ayah terdengar memendam emosi ketika berkata "Kau melupakan aku demi badjingan ini?"
Arya menukik sebelah alis ,tampak tidak senang. Lyn bahkan menghampiri lelaki tua di depan nya dari pada diri nya yang muda dan tampan. Apa lelaki ini adalah selingkuhan Lyn? Batin Arya
Lyn Menoleh tatapan tajam Arya membuat nya serba salah , kembali dia menoleh pada sang Ayah besar "Ayah, anak-anak ada dimana?"
Suara Arya sangat dingin saat berkata pada Lyn
"Tanyakan pada ku, mereka adalah anakku"
Lyn memejamkan mata dia benar-benar takut sekarang. Clein yang ada di depan pintu hanya bisa membeku tanpa tahu apa yang sedang terjadi. Berbagai tanda tanya tanpa jawaban ada di kepala Clein. Di sisi lain seorang Lyn sedang mundur melepas genggaman tangan pada lengan Ayah besar membuat wajah pemimpin dunia hitam itu menggelap, aura kejam nya sangat terlihat ketika berkata "Putriku ,selangkah lagi kau mundur. Hilang sudah hak mu melihat Dua jagoanku"
Putriku?
Apa ini? Siapa dia? Hubungan mereka apa?
Arya maju mendekat tapi suara tembakan di udara membuat Lyn menutup telinganya dan menjerit. Dia sangat takut suara letusan pistol. Lyn memohon pada sang Ayah "Hentikan Ayah ,aku mohon"
"Mom"
Tiba-tiba suara Evan terdengar ,mereka semua menoleh ke arah sumber suara itu. Ternyata mereka lalai, di depan sana tampak Leher Evan tengah di todong pisau oleh seorang berjaket hoodie berwarna hitam,Lyn sungguh menggila. Dia ingat pria malam tadi segera dia berlutut dengan menjerit dengan suara jeritan pilu "Lepaskan Anakku"
"Kalian s3tan "
"Kembalikan anakku"
Brugh... Sebuah surat dalam kaleng di lempar Arya dengan cepat menangkap nya dan membuka kertas itu dia melihat isi di dalam nya penuh dengan ancaman terhadap anak lelaki di depan sana. Tangan nya meremas kertas hingga buku-buku tangannya memutih sedangkan Ayah besar masih terlihat datar tanpa bertindak apapun. Mereka semua terkejut saat mendengar pernyataan Lyn "Aku akan pergi jauh , kembalikan anakku. Aku mohon, aku a-aku bersumpah atas nyawa ku sendiri"
Dugh.. Tanpa belas kasih Evan di lempar ke tanah , pria itu pergi begitu saja. Lyn bergegas bangkit meskipun kaki nya lemas tak berdaya dia datang memeluk anak lelaki yang tampak pucat itu. Evan berkata dengan suara kecil "Ev "
Lyn mendongak , kedua kubu besar yang sedari tadi diam saja kini nampak bergerak menyisir setiap sudut rumah Lyn untuk menemukan pria dengan jaket hoodie tadi. Lyn bertanya "Ev dimana sayang?"
Tangan Evan menunjuk adik nya yang bersembunyi di balik bunga besar dan tinggi. Clein sudah pergi menghampiri Ev dan memeluk anak kecil cantik itu dia berusaha menenangkan Ev
"Ev bibi di sini, tenang lah"
"Lyn ,masuklah. Bawa Evan masuk" kata Arya
......................
Kekacauan pagi tadi berakhir di saat cahaya matahari sudah terik dan merajalela di atas sana , mereka semua kini duduk berhadapan dalam ruang tamu rumah Lyn. Evan dan Ev sudah Lyn tenangkan dan sedang tidur di kamar atas. Clein datang membawa setampan teh dan cemilan , setelah terhidang Clein pamit pada Lyn untuk pulang. Urusan keluarga Lyn tidak baik jika ikut campur pikir Clein
Arya bertanya secara terus terang tanpa menunggu apapun lagi ,dia tidak perduli pada tatapan Ayah besar yang menusuk di depan Arya itu
"Ini alasan kenapa kau pergi jauh?"
Lyn terdiam, Arya lanjut bertanya "Katakan! Minggu depan kita akan melangsungkan pernikahan"
"Perhatikan mulut mu anak muda" ujar sang Ayah besar
"Anda siapa Tuan? Apa kita ada urusan?"
"Lyn Putriku"
"Lyn Ibu dari anak-anakku"
"Dia kesayanganku"
"Dia adalah nyawaku"
"Dia-"
"CUKUP!" Lyn mengangkat kedua tangan nya
"Aku milik anak-anakku"
Lyn menoleh ke arah Arya "Aku tidak akan pernah menikah denganmu"
Arya terkejut ,Lyn buru-buru berkata "Biarkan aku hidup jauh dan aman seperti sebelum kau datang"
Sudut bibir Ayah besar nampak berkedut dan tersenyum miring. Arya memicing dan bertanya pada Lyn "Apa si tua ini mengancam mu?"
"Tutup mulutmu!" bentak sang Ayah
Lyn lekas bersuara dan mengatakan pada Arya
"Tidak, sama sekali tidak! Ini hidupku dan pilihanku"
Kemudian dia bangkit dan membuka pintu bermaksud ingin mengusir kedua lelaki beda usia dengan kekejaman yang sama tapi sebuah peluru melesat mengenai bahu kiri Lyn membuat nya tumbang dan tak sadar kan diri
"LYN"
"ASTA"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nur Wahyuni
duh kenapa lyn takut banget sama lelaki ber hoodie tadi
2024-05-15
1
LISA
wah koq makin runyam y..siapa yg menembak Lyn..psti musuh² nya Arya
2024-02-25
1