Sudah satu minggu sejak kepulangan Lyn dari rumah sakit. Sejak saat itu pria yang mengaku sebagai Ayah dari anak-anak nya bersikap seakan dia adalah suami siaga dan bapak rumah tangga yang baik. Lyn cukup terhibur bagaimana tidak satu minggu ini Lyn tampak lebih bersinar dari sebelumnya. Dia bisa melakukan perawatan dalam jangka waktu lama tanpa perduli kedua anak nya akan kelaparan atau keterlambatan jemputan sekolah. Lelaki itu dengan tegas mengatakan pada Lyn dia akan mengambil alih tanggung jawab Lyn mengurus anak-anak selama tujuh tahun terakhir. Awalnya wanita tersebut merasa ragu ,tapi dua hari setelah anak anak bersama pria itu tampak nya bukan masalah besar. Setiap pagi akan ada jemputan mobil mewah yang datang lalu siang nya anak-anak akan datang ke toko dalam keadaan perut kenyang. Ketika sore Lyn mengendarai mobil pulang di akan di jaga dengan banyak mobil pengawal, bahkan tetangga rumah nya heran mereka mengira Lyn kedatangan tamu Agung. Lyn mencoba menjelaskan secara perlahan ,dan meminta agar pengawal tidak lagi terlalu dekat dengannya mereka dengan senang hati menuruti perintah sang Nona Muda. Tapi seperti nya Lyn melupakan Ayah besar dengan tatto di sekujur tubuh itu
Esok adalah hari ulang tahun beliau, malam ini telepon Lyn berdering ada peringatan hari di sana. Lyn baru sadar "Astaga, aku sampai lupa Ayah. Besok aku harus kesana! Tapi bagaimana dengan mereka?"
Kedua anak nya sudah tidur nyenyak ,Lyn masih tinggal seperti biasa di rumah bersebelahan dengan James. Pria yang merupakan Ayah dari anak kembar nya memberikan izin Lyn tinggal sendiri ,dia menuruti semua kemauan Lyn setelah mendengar perkataan dokter tentang pasca trauma yang Lyn hadapi beberapa tahun belakangan
Tiba tiba wanita cantik itu menangis dalam diam ketika memandang wajah kedua anak kembar nya. Berjuang hingga di titik sekarang bukan lah hal yang mudah , banyak badai yang harus Lyn hadapi. Dia pergi jauh juga bukan karena kemauan semata tapi karena tekanan orang berkuasa di sekitar lelaki yang merupakan anak dari Ayah nya.
Lyn ingin menjernihkan pikiran dia keluar dari kamar lalu berpindah pada kamar sebelah nya , ketika pintu di buka ruangan tampak gelap dan agak lembab. Kamar ini jarang di tempati ,dulu nya ini akan di jadikan kamar kedua anak nya namun karena rasa takut dan trauma Lyn, membuat nya tak ingin jauh dari sang anak. Lyn duduk pada kursi kecil di dekat jendela kamar dia buka sedikit gorden putih di depannya melihat kebawah mata nya menyipit. Sejak kapan pria itu di sana , sangat jelas di mata Lyn seorang lelaki dengan hoodie besar menatap rumah nya,cukup lama kemudian lelaki di bawah sana tidak sadar jika di perhatikan dari balik gorden. Pria itu mengeluarkan pisau lipat dari saku jaket dan memainkan pada jemari kanan nya. Tiba tiba kepala pria itu mendongak Lyn dengan cepat menarik kepala nya dan menyandarkan tubuh pada tembok
'Mau apa dia?'
'siapa yang menyuruh pria itu?'
Situasi sekarang bukan kali pertama Lyn hadapi, sudah sering kali dia menghadapi keadaan mencekam seperti ini. Entah siapa yang sengaja mempermainkan rasa trauma Lyn tapi hal-hal seperti ini kerap kali terjadi. Dulu Lyn berpikir jika ini adalah ulah pria yang sangat tidak suka terhadap Lyn hanya karena dia pernah mengungkap rasa cinta nya pada pria itu tapi apa mungkin sampai sekarang itu terus terjadi?
Lyn bergumam 'bukankah dia juga sudah menikah?'
Lyn menoleh kan sedikit mata nya ingin mencoba melihat lagi namun ketika mata wanita itu melongok pada celah gorden, dia terjengkang kebelakang saat melihat sepasang mata yang menempel lekat pada kaca jendela kamar dimana Lyn berada sekarang
"huh,, huh,," wanita itu secara perlahan mundur menyeret badannya yang terduduk di lantai hingga sampai di pintu kamar ,kemudian dia meraih dinding dan berdiri. Menarik napas berulang kali kemudian Lyn melangkah dengan berpegangan pada dinding rumah menuju kamar dimana anak-anak nya sedang tidur. Dia merasa tidak aman, Lyn menggigit jari tangan keringat nya sudah mulai bermunculan di dahi, wanita itu duduk pada sofa kamar kembali ingatan tentang sosok pengintai tadi melintas dalam kepala Lyn.
Mencoba membuka laci terlihat sebuah botol obat buru-buru dia membuka hingga isinya berhamburan ke lantai. Dengan air mata yang sudah menetes dan rasa takut yang luar biasa Lyn perlahan mengambil sebutir dan menelan obat itu tanpa air. Hitungan menit saat obat itu bereaksi Lyn mulai tenang , dia menunduk mengumpulkan butiran obat penenang yang dia konsumsi sejak tiga tahun terakhir, tanpa Lyn sadari Evan menangis dalam kegelapan malam menyaksikan kembali bagaimana hancur nya sang ibu ketika sedang takut.
Evan Richard Linklater , bocah berusia 6 tahun yang tumbuh dan besar di tangan wanita setangguh Lyn. Di usia nya tiga tahun Evan pernah mengalami penculikan yang menyebabkan sang Ibu, Jessyline Asta Dewi depresi akut, karena begitu di temukan Evan seperti bocah kehilangan arah dia tidak tahu apapun hanya bisa makan dan minum selama setengah tahun. Setelah perawatan intensif bulan ke delapan barulah Evan bisa berkomunikasi dengan baik. Lyn ,sang ibu sampai harus menggadaikan kehidupan dirinya pada seorang pemimpin bawah tanah agar anak nya Evan lekas di temukan.Bukan salah Evan ibu nya seperti sekarang ini, juga bukan keinginan Lyn hidup dalam kubangan rasa takut. .Bocah itu tertidur dalam tangisan air mata yang menyesakkan dada
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nur Wahyuni
masih misteri kehidupan lyn dan tuan muda
2024-05-15
1
LISA
jadi nama lengkap Lyn ada Astanya..o si kembar berumur 6 thn
2024-02-25
0