Penderitaan Lyn dan anak kembar di masalalu
Dalam gedung ruangan khusus pendingin seorang wanita hamil tengah mendorong troli berisi daging beku masuk ke dalam ruang freezer. Setelah nya wanita hamil itu mulai menyusun satu persatu pada rak dalam ruangan. Sementara seorang pria di luar sana tengah asyik bertelepon tanpa menyadari pergerakan rekan kerjanya di dalam sana. Sangkin asyiknya dia mengira semua rekan kerja sudah pulang ,jadi dia mengunci pintu pembeku sambil terus bertelepon, wanita di dalam belum menyadari hal yang akan terjadi. Hingga ketika lampu ruangan di matikan saat itu sang wanita hamil itu baru menyadari jika bahaya tengah mengincar diri nya. Tapi sudah cukup terlambat rekan lelaki nya sudah berada di pintu kaca terakhir dan memutar kunci di bawah pintu kaca itu kemudian berlalu pergi. Wanita hamil itu memukul-mukul pintu besi didepan sana tapi seperti nya sia-sia tidak satupun bisa mendengar suara gedoran pada pintu besi. Wanita itu merasakan kram pada perut besar, waktu sudah cukup malam suhu dingin dalam ruangan juga meningkat secara perlahan. Dia melihat troli besi wanita hamil itu berdiri mencoba dengan sekuat tenaga dia menabrakkan troli itu pada pintu besi berkali-kali namun tidak juga berhasil
Dirinya menangis lagi dalam kedinginan suhu ruangan,wanita hamil itu baru bekerja dua bulan di supermarket besar ini. Dia mendapat shift siang dan akan kembali pulang pukul sepuluh malam tapi sekarang dia terjebak disini ,terkadang dia berpikir kenapa kemalangan terus saja menimpa dirinya. Apakah anak dalam perut nya juga harus merasakan kesulitannya sepanjang waktu. Wanita itu melirik jam di pergelengan tangan ,waktu sudah pukul sebelas malam dia sudah terlambat pulang pasti bibi menunggu dengan cemas. Wanita hamil itu melihat kipas yang berputar,berinisiatif untuk menghentikan putaran agar dingin ruangan berkurang. Dengan menarik pegangan lemari besi yang menumpu pada dinding dia mencoba bangkit ,perutnya sudah mulai membesar membuat pergerakan tidak sebebas diri nya ketika tidak hamil. Melihat pegangan rak itu dia mematahkan besi dalam lima kali tarikan beruntung nya itu adalah besi sambungan. Dengan mengumpulkan seluruh keberanian wanita hamil itu menggeser kursi di bawah kipas besar ruangan ,meskipun kaki nya gemetar wanita hamil itu tidak menyerah dia mencoba berdiri perlahan. Meskipun Kursi itu tidak begitu tinggi wanita hamil itu cukup terbantu ,ketika di rasa pas dia mencolok kipas besar yang tengah berputar dengan sekuat tenaga
"Aaaaa"
Dia kalah ,kipas tidak berhenti. Dirinya terpelanting kebelakang membuatnya jatuh hingga punggung nya terhempas ke atas tumpukan kardus. Tuhan berbaik hati pada Ibu hamil itu , setelah duduk bersandar dia menangis dan meminta maaf pada anak-anak nya telah berlaku tanpa berfikir. Sungguh ,hati nya kacau dan tidak tahu harus apa. Suhu terus naik dan semakin dingin. Wanita hamil itu merogoh saku dan menemukan pemantik api kecil yang dia selipkan ketika berjaga di luar tadi. Dia tersenyum , kemudian berkata "Tuhan masih sayang pada kita nak"
Telepon milik nya berada di loker dia tidak tahu harus apa lagi sekarang? Tapi dia teringat jika ada api maka dia akan merasa sedikit lebih baik. Gegas dia mencari selembar kertas tipis dan menghidupkan api disana. Wanita Hamil itu masih merasa dingin , dia khawatir bayi nya membeku dengan cepat dia mengumpulkan kardus di ujung tapi kardus itu dingin sangat sulit membakar lembar demi lembar. Wanita itu kembali menangis dalam keputusasaan dia berguman atas nama Tuhan "Tolong anakku,aku mohon. Jika aku mati dalam kebekuan maka biarkan anakku lahir menjalani kehidupan"
Dirinya mengumpulkan kertas kertas kecil bekas catatan daging meskipun api kecil namun dia tetap mendekat kan perut besar nya ke arah api agar anak nya di dalam perut tidak membeku dalam kedinginan
Sementara dirumah kayu nan kumuh pinggiran kota ,seorang bibi tua mondar mandir dengan tongkat di tangannya . Waktu sudah tengah malam ,tapi anak perempuan yang tengah hamil belum juga kembali. Dia cemas ,sungguh. Beberapa kali dia mendapati anak perempuan itu dalam bahaya, dengan telepon ketinggalan zaman dia menekan satu persatu angka pada kertas yang di tinggalkan perempuan hamil tersebut. Mata nya sudah mulai payah dalam melihat ,hanya kacamata usang lah yang membantu penglihatan bibi tua itu. Setelah nomor tersambung ,terdengar bunyi operator menandakan jika nomor itu tidak aktif. Kaki tua wanita itu melangkah keluar rumah dia menentang peringatan anak perempuan nya agar tidak berjalan sendirian ketika malam. Rasa khawatir lebih mendominasi ,wanita tua dengan mata rabun dan tongkat kayu di tangan melangkah perlahan menyusuri gelap malam hingga kaki ringkih itu sampai di depan kantor polisi. Seorang penjaga yang melihat wanita tua kepayahan berjalan segera mendekat untuk bertanya "Nek ,sudah sangat larut kenapa berjalan sendiri?"
Wanita tua yang di panggil nenek itu mendongak ,pandangan tidak begitu jelas dia hanya mengandal kan pendengaran yang masih tajam bibi tua itu bertanya "Apa kamu Fox teman putriku? suara kalian terdengar sama"
Polisi muda di depannya baru sadar ,dia adalah bibi Lyn lekas dia berkata pada sang bibi "Ternyata bibi, mari duduk dulu. Aku kira siapa malam malam begini berjalan sendiri"
Kedua nya duduk pada bangku pos jaga. Bibi dengan rasa khawatir yang besar berkata dengan gusar ,membuat Fox sulit memahami "Bi, tolong berkata dengan perlahan-lahan saja. Bibi aman bersama ku kami akan menjaga bibi dengan baik disini"
"Lyn, putriku dia di-a belum pulang"
Fox melihat jam , sudah sangat larut dia bertanya pada bibi "Apa Lyn tidak menghubungi rumah"
Bibi tampak marah saat berkata "Aku sudah cukup tua untuk berjalan di kegelapan malam jika ada kabar dari anak perempuan ku "
Fox merasa bersalah ,untuk menebus rasa cemas bibi Lyn, Fox lekas mengambil keputusan mendadak
"Baik lah Bi, kita harus mencari ke tempat Lyn sekarang"
"Ayo cepat lah, aku khawatir. Anakku sedang hamil besar"
Fox membawa nenek menaiki mobil triton milik kantor , dia sempat menghubungi rekan dan mengatakan izin selama dua jam karena urusan mendadak. Bersyukur rekan nya tidak mempermasalahkan dan melapor pada atasan. Sesampai nya di lokasi ,gedung tempat anak perempuan sang bibi bekerja sudah gelap gulita. Fox menoleh , bibi tua di sebelah nya sudah sangat rabun akibat penyakit gula yang di derita nya. Jadi dia hanya menatap sekitar dengan pandangan gelap dia juga tidak begitu mengerti dengan jelas ada apa di depan sana secara perlahan Fox berkata
"Bi, seperti nya Lyn sudah pulang. Gedung tempat nya bekerja sudah gelap dan pintu nya ditutup"
Rasa cemas semakin melanda hati bibi tua di sebelah Fox. Dia ingin turun tapi Fox menahan "Bahaya jika Bibi nekat turun sendiri"
Bibi dengan wajah cemas menoleh ,dia menyangkal ucapan polisi muda itu
"Pergilah , aku yakin anak ku dalam bahaya. Meskipun dia tidak lahir dari perut ku tapi firasat ibu tidak pernah salah"
Dengan kaki tua nya dia melangkah menjauhi mobil ,Fox yang melihat nya merasa tidak enak. Akhir nya fox menghubungi tim pelayanan bantuan masyarakat agar segera menuju tempat lokasi. Fox turun dan mendekat " Bibi kita Tunggu sebentar saja ya,biarkan tim yang akan membuka pintu "
Bibi meremas kedua tangan nya . Dia sangat khawatir ,rasa gelisah di hati semakin besar. Butuh waktu satu jam untuk menelusuri seluruh ruangan hingga tiba tiba alarm kebakaran terdengar seketika suasana menjadi riuh. Seorang pria berpakaian orange menjerit "Dari sini, api nya berasal dari ruangan pembeku daging"
Mereka bergegas bergerak ke ruangan khusus bagian dapur. Bibi di bantu Fox melangkah , pintu besi di dobrak setelah terbuka ada bayangan wanita tergelak di dekat rak di bawah kipas pendingin. Api sudah mengelilingi sang wanita entah keberuntungan macam yang membuat nya tidak tersentuh panas nya api
"Ada orang ,bawa tandu kemari"
Bibi yang melihat siapa wanita itu pun bergetar hebat, dia menangis dengan suara tua nya "Anak ku"
"Anakku terbakar"
"Firasatku benar"
"Anakku, cucuku . Tolong selamatkan mereka"
"Bi, tenanglah. Aku mohon tenang lah"
"Lyn sudah ketemu ,dia akan di bawa ke rumah sakit"
malam yang panjang baru saja di mulai ,dengan kesehatan di usia tua nya bibi terduduk di kursi rumah sakit menunggu wanita hamil yang tengah berjuang di ruangan sana. Tak henti henti doa terus menguar dari mulut sang bibi. Fox pergi mengusut kejadian malam ini,dia berjanji akan menjebloskan orang yang membuat wanita hamil itu nyaris mati membeku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ande Pesik
thor kok flash back nya bkn saat dia ketemu sm mantan suaminya, malah bikin ribet nih ceritanya
2024-08-26
2
Nur Wahyuni
eh rekannya tadi kan gak sengaja ya ngunci pintu lemari pembeku
2024-05-15
0