Wanita itu terus saja memukul kaca di depannya meminta bantuan pada lelaki yang tengah melihat sekitaran kamar. Namun seperti nya itu semua sia-sia, bahkan lelaki tersebut pergi keluar begitu saja tanpa menyadari diri nya terjebak dalam hidden mirror pada lemari baju ini. Wanita itu hanya mampu menangis dengan tubuh yang merosot ke lantai dia tidak tahu harus bagaimana keluar dari tempat pengap gelap tanpa apa pun yang bisa dia makan. Tangan kanan nya turun mengelus perut yang masih rata,wanita itu ingat beberapa waktu lalu lelaki yang tadi dia lihat sempat pamit keluar kota untuk perjalanan bisnis dan sekarang diri nya terjebak seorang diri dalam keadaan hamil muda. Wanita itu berdiri mencoba banyak hal agar bisa mengeluarkan diri dari tempat ini, dia melihat sebuah besi panjang kemudian mengambilnya dan mecoba menggesek pada dinding pintu untuk membuat lubang
Sudah enam puluh menit berlalu tapi seperti nya usaha wanita tersebut gagal, hanya sebatas lobang kecil tanpa bisa menembus dinding di luar sana membuat sang wanita semakin frustasi. Dia melempar besi panjang itu sambil mengerang sakit memegang perutnya yang kram. Dia hamil muda ,membutuhkan banyak asupan tapi sekarang setetes air bahkan sangat sulit di dapatkan
"Bodoh , aku bodoh"
"Aku bodoh"
"Wanita Itu berhasil menjebak ku,aku akan mati konyol di sini"
wanita itu mengumpat diri nya sendiri , masih ingat di kepala nya. Beberapa waktu lalu seorang pekerja rumah meminta dirinya naik ke kamar atas untuk membantu menggeser lemari besar untuk di bersihkan namun saat akan mendorong lemari dia merasa leher nya di hantam pukulan yang sangat keras hingga dia pingsan dan terbangun dalam ruangan hidden mirror ini
"Sekarang aku harus apa?"
Terdengar suara putus asa dari sang wanita , saat tubuh wanita itu duduk bersandar dia mendengar suara air dari sebelah kiri, dia menoleh terlihat ada tetesan air dari tembok. Bagai menemukan secercah harapan segera dia berdiri dan mencoba mengetuk-ngetuk tembok beton di depannya dengan menempelkan telinga dia mendengar seperti aliran air mengalir deras. Dia tersenyum kemudian mundur selangkah mencoba, mata nya melihat besi panjang yang tadi dia pakai. Dengan sekuat tenaga dia memukul dinding itu hingga pada pukulan ke sembilan puluh kali cipratan air mengenai wajah cantik nya. Dia tersenyum dan mencoba lagi memukul dinding hingga terlihat aliran air dari pipa besar seukuran tubuh manusia, dengan cepat ruangan itu banjir oleh air yang mengalir wanita itu seolah tidak perduli setelah dia merasa cukup wanita itu dengan cepat menaiki pegangan besi di tembok dan memanjat naik secara perlahan hingga dia keluar dari penampungan air yang berada di belakang rumah , pekerja rumah bagian taman belakang yang melihat sang wanita kesayangan Tuan Muda basah kuyup dengan wajah lemas langsung berlari mendekat. Wanita itu jatuh pingsan ketika pekerja rumah dua langkah lagi sampai padanya.
Kota W
Tuan Muda baru saja sampai di kota tempat kolega bisnis nya berada. Dia segera memasuki mobil jemputan dengan banyak pengawal di sekeliling pria itu, Tuan Muda duduk dengan tenang tanpa tahu kekacauan yang terjadi di kediaman utama. Seorang Sekretaris yang duduk di sebelah supir membacakan agenda Tuan Muda selama satu hari penuh
"Tuan Muda, siang ini akan ada pertemuan Dengan Tuan Felix COO perusahaan Tekstil kota W. Lalu malamnya akan ada jamuan minum dengan Tuan Aguilar Tuan"
Tuan Muda mendengar dengan seksama kemudian menjawab dengan singkat "atur dengan baik"
"Baik Tuan"
Mobil melaju memasuki kota utama menampilkan panorama pagi hari indah dengan cahaya matahari terang, kacamata yang bertengger di hidung lelaki itu, dia duduk dengan menikmati udara pagi di dalam mobil tanpa terganggu apapun. Setelah sampai di hotel dia turun dengan anggun tubuh nya begitu berwibawa ,aura yang kuat terpancar dalam darah konglomerat sang Tuan Muda hingga membuat beberapa pekerja hotel melirik ke arahnya, dia tidak perduli dan tetap melangkah menuju kamar yang sudah di reservasi sang Sekretaris. Dua jam setelah beristirahat tampak lelaki tersebut sedang menerima telepon dari rumah
"Maaf Tuan,kami tidak tahu kemana, nona pergi tanpa jejak"
"Cari sampai dapat atau kalian yang akan menanggung akibatnya"
Otot-otot leher nya begitu menonjol setelah mematikan telepon, genggam tangan pada balkon kamar mewah itu menguat dengan rahang mengetat lelaki itu begitu tampak emosi. Sudah dua kali dia harus kehilangan wanita tersebut, entah kebetulan macam apa yang ada pada sang wanita hingga mampu berlari dari genggaman lelaki buas seperti diri nya
8 tahun kemudian
Ibu nya menelpon mengatakan ada undangan dari kolega sang Ayah di kota yang lumayan jauh menempuh waktu tujuh hingga delapan jam ,dia sungguh malas menolak pun percuma
"Tidak bisa Ibu dan Daddy saja yang pergi?"
"Tidak ,kau harus ikut"
Dia tau, bukan hanya untuk menghadiri undangan semata pasti Sang Ibu kembali mencoba menjodohkan diri nya lagi. Dia sudah bosan menolak tapi wanita kesayangannya tak pernah berhenti melakukan itu
"Bu, jangan coba lagi menjodo-"
"Nak, usiamu bahkan sudah kepala tiga. Bagaimana jika usia Ibu ti-"
"Oke aku akan pergi. Bye ,sampai bertemu di sana Bu"
Setelah mendengar senjata pamungkas sang ibu dia tidak dapat berkata apapun lagi, begitu panggilan terputus dirinya segera bergerak dan mengatakan jadwal keberangkatan pada sekretaris pribadi nya yang sudah sepuluh tahun bekerja bersama. Setelah selesai dia segera berangkat,dirinya menghabiskan tidur di dalam kamar pesawat pribadi selama penerbangan terjadi. Waktu tiba di kota tujuan sang Ibu pukul sembilan pagi ,mereka bertemu di sebuah kafe tak jauh dari toko buku dimana sang Ibu sekarang berada
"Dad, kenapa Ibu lama sekali. Apa dia masih suka membaca novel romansa?"
"Begitu lah ,makanya aku awet muda berkat Ibumu"
"Lelucon mu menandakan berapa usiamu Dad"
"Dasar anak kurang ajar"
kemudian keduanya nampak tertawa bersama, tak lama lonceng cafe berbunyi pertanda ada tamu yang masuk. Kedua nya sontak menoleh, senyuman wanita paruh baya yang masih cantik dengan rambut gelombang nampak menghiasi di depan mata
"Bu"
Anak lelaki itu berdiri dan mengecup pipi sang Ibu ,ketiga duduk bersama. Tiba-tiba sang Ibu mengatakan hal yang membuat jantung lelaki itu berdetak kuat
"Aku bertemu Asta di toko buku tadi"
Dia mematung , melihat itu sang Ibu menyentuh bahu anak lelaki nya
"Ar, are you okey?"
"Of course ,no"
Ibu menghela napas "Tidak bisakah kau relakan saja Asta, Ibu lihat hidup nya sekarang nampak lebih baik"
'Tanpa aku, berani sekali dia?' batin Arya
"Son" suara sang Ayah terdengar
"Dad, aku pamit duluan. Ibu, kita bertemu nanti di acara paman Ben"
Setelah pamit Arya pergi tergesa-gesa keluar dari kafe. Di tangannya sudah ada nomor yang dia hubungi "Segera lacak lokasi nya ,jangan biarkan dia lolos"
"Baik Tuan"
Tut...
"Berani sekali kau memulai hidup tanpa aku Asta"
Raut gelap di wajah lelaki itu menunjukkan betapa murka sang empunya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ande Pesik
sampai bab ini msh blm jelas ceritanya gmn, krn alurnya lompat2
2024-08-26
1
Nur Wahyuni
nah ini cuma tuan muda.. tadi ada tuan muda kedua.. makin penasaran
2024-05-15
0
Win_dha88
aku kira awal nya setting luar negeri..
tapi pas liat nama cowo nya Arya...
di liat Dr cerita nya lebih masuk akal kalau setting Luar Negeri.../Slight/
2024-03-19
0