My Ex-part 4

Langit sudah gelap, malam panjang akan segera di mulai. Sebagai makhluk bumi sudah waktu nya untuk istirahat pergi tidur menyambut hari esok, tapi tidak bagi wanita berusia 32 tahun yang masih berada di lantai dua toko yang sudah lima tahun ini menjadi miliknya. Para karyawan sudah pulang dua jam yang lalu, dirinya masih merasa takut untuk melangkah pergi. Khawatir jika ada yang melihat nya pulang lalu mengetahui dimana tempat tinggal nya sekarang.

"Huu.." helaan nafas kasar Lyn kembali terdengar

Sesekali dia melihat jam dinding waktu sudah hampir mendekati tengah malam ,haruskah aku keluar sekarang?

'Semoga saja anak anak sudah istirahat' gumam Lyn

Dia turun menampak satu persatu anak tangga ,setelah sampai Lyn mengeluarkan kunci dan membuka pintu besi model lipat seukuran tubuh lalu melangkah keluar dan memastikan jika semua sudah terkunci sempurna. Dalam beberapa waktu Lyn melirik kiri kanan,sedikit melongok dari balik sekat pembatas tembok samping. Saat semua di rasa aman Lyn melangkah ke dalam mobil

Kling kling... dengan segera Lyn duduk di kursi kemudi. Pipinya mengembung lagi lagi dia menghela nafas dengan keringat yang sudah mulai keluar di dahi mulus Lyn

"Aku harus bisa, ingat Lyn. Ada Evan dan Ev yang menanti mu" Lyn mencoba men sugesti diri sendiri

Dia putar kunci setelah mesin menyala Lyn mulai menjalankan mobil, setelah keluar dari persimpangan dan memasuki jalan yang ramai Lyn menghubungi anak anak melalui layar di dekat dashboard. Di panggilan ke dua suara Evan terdengar

"Halo .."

"Hai sayang, ini Mommy. Apa kalian sudah tidur?"

"Belum mom, kami menunggu mommy"

Mendengar nya Lyn terharu, mata nya berkaca kaca. Antara rasa takut akan di buntuti dan cemas memikirkan anak anak dirumah

"Mommy di perjalanan sayang, apa bibi Clein masih di rumah?"

dari seberang sana Evan tersenyum segaris

"Bibi clein masih disini , dia bersama Ev sekarang"

"Baiklah, mommy tutup telepon. Jaga diri baik baik katakan pada bibi mommy sebentar lagi sampai"

"hati-hati mom. I love you"

"Love you too sayang" Panggilan terputus

Lyn mengarah kan mobil ke toko kue, dia akan membelikan oleh oleh pada Clein. Wanita itu pasti suka , usai berbelanja Lyn menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

Saat Lyn akan keluar toko tanpa sengaja mata nya melihat ke arah utara, spontan dia membalikkan badan karena terkejut melihat siapa di sana. Jantung nya berdetak cepat, dengan terburu buru Lyn keluar dari pintu samping dan memasuki mobil. Ketika sudah menjauh dari area toko, tenggorokan Lyn merasa tercekat dengan gerakan cepat dia melajukan mobil membelah malam.

Lyn sudah sampai di dekat rumah, mobilnya sudah terparkir di depan rerumputan bunga pinggir jalan. Namun keringat sekujur tubuh nya belum hilang di tambah tangan nya masih gemetar. Lyn mencoba menghubungi Clein meminta nya agar keluar dan membuka pintu belakang secara diam diam

"Tapi Lyn, bahaya. Anak anak sedang dirumah,bagaimana jika ada penculik masuk"

"Aku mohon Clein turuti saja ,jangan sampai anak anak tau. Aku sudah di depan dan akan masuk dari pintu belakang"

"Ke-"

"Clein, please. Bukan waktu nya bertanya"

Mendengar suara panik Lyn , wanita itu gegas keluar dia beralasan pada anak anak ingin mengecek pintu rumah sebentar. Setelah anak anak aman, Clein turun,panggilan masih terhubung

"Sudah Lyn, berhati hati lah. Aku tidak tahu apa-apa tapi kau seperti dalam bahaya"

"Terimakasih, akan ku jelaskan nanti. Kembali lah naik ,agar anak anak tidak cemas. Aku tutup ya"

Tut...panggilan terputus

Setelah melihat kiri kanan, secara perlahan Lyn keluar dari mobil dan berjalan ke samping sesekali Lyn awas terhadap sekitar.

Srek... Bunyi daun terinjak membuat Lyn terpaku, dia bersembunyi di dekat pagar bunga terdengar kasak kusuk seperti suara berbisik bisik

"Aku lihat mobilnya ke arah sini"

"Itu mobilnya" suara rendah itu terdengar oleh Lyn

"Lalu, rumah nya yang mana?"

Senyap, sampai sepuluh menit Lyn menunggu tak ada suara barulah dia melongok sedikit ke atas. Mata cokelat wanita itu memperhatikan sekeliling, di rasa aman Lyn berjalan membungkuk melewati bunga bunga taman milik tetangga nya,James

ceklek.. Lyn sudah berhasil memasuki rumah segera ia mengunci kembali, kebetulan Clein tidak mencabut kunci. Setelah nya Lyn menarik napas berkali-kali agar tidak membuat anak anak khawatir. Dia memaksakan senyum dan mulai melangkah

Clein , dia mendengar suara orang berjalan. Hal yang membuat nya awas semenjak mendengar suara panik Lyn di telepon membuat Clein khawatir. Dengan gerakan telunjuk di bibir Clein, Evan dan Ev yang sedang bermain seketika diam membeku. Setelah beberapa detik kemudian Clein berbisik"Ada suara orang berjalan,bibi akan periksa sebentar"

Saat dirinya mendekati pintu Ev menarik ujung baju Clein, wanita itu berhenti dan menoleh. Wajah khawatir Ev membuat nya skeptis. Clein berjongkok "Tidak apa apa nak, bibi hanya keluar sebentar saja. Evan.." Clein menoleh ke arah Evan yang berdiri tak jauh dari Ev

Evan mengangguk faham, perlahan dia menarik tangan Ev agar menjauh. Setelah di rasa anak anak aman Clein berdiri " Ingat ,jangan buka pintu selain bibi dan Mommy yang bersuara. Kodenya adalah-"

"Timi memakan coklat di taman" ujar kedua nya bersamaan

"Good job"

Clein perlahan membuka pintu. Nampak di tangga ada bayangan seorang berjalan dengan sebuah bingkisan, suara kresek juga terdengar. Clein menutup kembali pintu kamar anak anak kemudian turun saat di belokan tangga bayangan semakin jelas. Lampu tengah yang sudah di padamkan menambah suasana creepy di malam hari.Dengan ragu Clein berusaha mendekati tombol lampu, setelahnya CLETAK...

Clein nyaris menjerit melihat wajah Lyn tepat di depannya, dia memegang dada yang bergemuruh hebat. Lyn tak kalah terkejut, keduanya bertemu di dekat pegangan tangga "Astaga Lyn, rupanya kau"

"Ck.. Kau membuat aku terkejut Clein" ujar Lyn

"Aku kira siapa, apalagi tadi kau suruh aku membuka kunci pintu belakang"

Lyn terkekeh pelan " Maaf ,aku tidak bermaksud apa-apa. Bagaimana anak anak, apa mereka merepotkan mu?"

Keduanya berjalan menaiki tangga atas

"Tidak, mereka selalu sama. Masih menggemaskan"

Lyn tersenyum tulus "terimakasih ,kau selalu membantuku Clein"

"Kau ini, seperti siapa saja"

Kedua nya sudah sampai didepan pintu kamar, Clein mengetok pintu namun tak ada jawaban. Lyn memandang Clein, mencoba mengetuk kembali.

tok..tok.. " Anak anak. Ini Ibu " ujar Lyn

Masih senyap, membuat rasa takut keduanya mencuat. Clein memutar knop pintu tapi terkunci

"Anak anak, buka lah ini bibi Clein "

Masih sama, lalu tiba tiba Clein menepuk dahinya,Lyn mengernyit " Ada apa ?"

"Aku lupa Lyn, anak anakmu sangat cerdas"

"ehekhm.. Ehekm.." Clein mencoba berdehem lalu wanita itu berkata

"Timi memakan coklat di tama-"

CEKLEK...

"MOMMY" ujar anak-anak serempak

"huff.. Kenapa lama sekali? kalian buat mommy khawatir "

Evan memandang Clein ,membuat sang bibi salah tingkah "Sudah sudah! Masuk lah, Lyn kau juga harus bersih bersih kan?"

Lyn tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban, dia menyerahkan sebuah bingkisan pada Clein

" Apa ini,Lyn jangan biasakan memberiku hadiah"

Clein mengambil nya dengan wajah protes,bukan kali pertama Lyn melakukan itu

"Tidak apa, kau sudah menghabiskan waktu menjaga anak-anak hingga malam" ucap Lyn senang

"Bibi, tidur lah disini malam ini" ujar Ev, Clein menunduk

"Boleh, tapi bibi pulang dulu ya. Paman James pasti menunggu dirumah"

"Tidak perlu,kau pasti lelah Clein"

"Ev ." Lyn memperingati dari tatapan

Ev cemberut membuat Clein terkekeh pelan

"Bibi terimakasih sudah menemani kami" ujar keduanya

Clein mengelus kepala secara bergantian kepala Evan dan Ev

" Besok bibi datang lagi ya, selamat malam"

"Malam bi"

Clein pamit pada Lyn, wanita itu mengantar sampai di dekat pintu rumah saat dia akan ikut keluar Clein menahan Lyn "Sampai sini saja, aku tau kau pasti di ikuti "

Lyn sangat terharu dia mengangguk, setelah Clein keluar buru-buru Lyn mengunci pintu dan naik ke atas membersihkan diri dan tidur dengan anak anak. Ukuran kamar utama yang besar menjadikan mereka bisa tidur dalam dua kasur yang berdekatan

"Good night anak Ibu"

Mereka tidur dalam keremangan lampu tidur , di bawah tepat nya dekat pagar bunga rumah James seseorang baru saja menurunkan teropong di wajah yang di tutupi topi dengan seulas senyuman miring

"Good night my Sweety" ujar nya kemudian berlalu pergi

Terpopuler

Comments

Nur Wahyuni

Nur Wahyuni

tetep ketahuan ya kayanya si lyn

2024-05-15

0

LISA

LISA

Sepertinya itu daddy nya anak²

2024-02-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!