🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Sementara itu. Nadira semakin di buat dongkol saja karena Radika tidak mengangkat teleponnya sejak tadi. bahkan sudah lebih dari 7x Naira menghubungi Polsek Radika namun tetap saja nihil.
"Ya Tuhan Tuan Radika Abraham yang terhormat, bisa-bisanya anda mengabaikan panggilanku sejak tadi? memangnya kau itu sibuk apa hingga tidak bisa mengangkat telepon ku ?" gerutu Nadira dengan berbicara sendiri di depan ponsel yang masih di genggaman tangannya, hingga perbuatannya itu membuat intensitas perhatian semua orang yang ada di sana Fokus menatap dirinya! karena mereka menganggap aneh sikap Nadira yang mengomel dengan suara yang cukup tinggi di sana.
Nadira yang baru saja menyadari jika dirinya jadi pusat perhatian dari semua karyawan di perusahaan Abram.Corp yang kebetulan berada di lobby membuatnya menelan ludahnya secara kasar karena malu.
Glek
"Sial. ternyata semua orang sedang menatapku saat ini! ini semua karena Radika Mahendra sialan Itu, awas saja jika bertemu nanti?" Gerutu Nadira dalam hati.
Tanpa sadar ada seseorang yang sejak tadi mengamati keberadaan Nadira di sana. Ia merasa curiga karena sejak tadi ada orang asing yang mondar mandir dengan celingak-celinguk seperti orang yang sedang kebingungan. Karena merasa penasaran akhirnya orang itu mendekati Nadira yang sejak tadi menggerutu tidak jelas.
"Maaf nona. Apa ada yang bisa saya bantu? sepertinya anda seperti sedang kebingungan? atau anda sedang menunggu seseorang? " Ucap sang pegawai resepsionis yang kebetulan sejak tadi melihat Nadira, dari awal masuk sampai sejak tadi mondar-mandir di sana.
"Oh iya mb kebetulan sekali, saya sejak tadi menunggu seseorang. Namanya Radika Abraham, kebetulan beliau bekerja di sini, tapi sejak tadi saya tunggu-tunggu kok gak datang-datang ya?" Ucap Nadira sopan.
Wanita yang bernama Ratna yang bekerja sebagai resepsionis itu pun menatap Nadira dari atas Sampai bawah, untuk memastikan jika Nadira itu tidak berbohong dan memang berasal dari kalangan atas bisa jadi memang teman dari tuan Radika Abraham Pikirnya. Namun karena masih kurang percaya karena tidak membuat janji dulu sebelum bertemu dengan atasannya, wanita yang bernama Ratna itu kembali melempar pertanyaan pada Nadira.
"Memangnya ada perlu apa anda mencari Tuan Radika Mahendra nona? ".
"Em...Em begini mbak! aduh gimana ya ngomongnya ?" Pikir Nadira bingung bagaimana cara menyampaikannya, pada wanita yang ada di hadapannya. " Begini mbak, saya ini calon Sekretaris baru tuan Radika. dan saya sejak tadi di sini menunggu tuan Radika masuk kedalam kantor, karena tadi kita berangkat bersama. tapi kok sejak tadi tuan Radika belum muncul juga ya?" Ucap Nadira dengan jujur, karena ia memang masih sangat polos.
"Ohh jadi nona adalah calon Asisten baru Tuan Radika Abraham? kenapa sejak tadi anda tidak langsung masuk saja nona? biasanya kalau sekertaris langsung datang menuju ke ruangan tuan Radika saja, jadi tidak perlu menunggu di sini. lagi pula jam segini pasti tuan Radika sudah berada di ruanganya bersama Asisten Abian yang sejak tadi sudah ada di ruangannya. " Jelas Ratna memberi informasi.
"Tapi mbak, sejak tadi saya menunggu di sini tuan Radika Mahendra belum masuk juga? lagi pula saya juga belum tau di mana ruangannya, karena saya baru pertama kali ke sini mbak!" Jelas Nadira tanpa di kurangi atau di tambahi.
"Apa?" Ratna pun merasa kaget dengan fakta yang di sampaikan oleh Nadira. ia tidak habis pikir, bagaimana bisa Nadira menjadi Secretaris tuan Radika kalau dia belum pernah sekalipun datang ke perusahaan itu. dengan menggaruk keningnya yang tidak gatal, Ratna pun mencoba untuk membantu Nadira karena merasa sangat kasian padanya.
"Emm. Begini saja mbak, saya akan menghubungi asisten Abian dulu. nanti kalau sudah mendapat jawaban dari Tuan Abian saya akan mengantar nona ke sana. bagaimana?" Ucap Ratna memberi tawaran bantuan.
"Benarkah Mbak? mbak mau membantu saya kan? "Ucap Nadira dengan antusias. ia sangat bahagia akhirnya ada yang mau berbaik hati membantunya, karena sejak tadi ia berusaha meminta bantuan kepada siapapun yang ada di sana, tapi tidak ada yang mau membantunya sama sekali.
Ratna pun tidak menjawab ucapan Nadira, karena alasannya menolong Nadira karena sejak tadi memang dia tau jika tidak ada seorang pun yang menanggapi ucapan Nadira. dengan segera Ratna menghubungi asisten Abian untuk memberi tahu keberadaan Nadira di sana.
Tut......... Tu.....
"Halo?" Sapa asisten bian dari balik telepon.
"Mohon maaf tuan. di sini saya mau menyampaikan jika ada seorang wanita yang bernama Nadira sedang kebingungan, katanya ia adalah calon sekretaris baru Tuan Radika. apakah benar informasi yang saya dapat itu? sebab sejak setengah jam lalu ia kebingungan mencari Tuan Radika, bahkan ketika saya tanya dia juga tidak tau di mana letak ruangan tuan Radika berada !" Jelas Ratna tanpa di kurangi atau di tambahi.
"Di mana dia berada sekarang?" Tanya Asisten Abian.
"Dia ada di sini tuan. tepatnya di lobby bersama saya !" Ucap Ratna
"Baiklah, saya akan kesana!" Ujar Abian sembari memutuskan teleponnya.
"Siapa?" Tanya Radika penasaran.
"Nona Nadira Meminta tolong petugas resepsionis untuk menghubungi saya. katanya sejak tadi dia kebingungan menunggu anda di sana, pantas saja sejak tadi saya tidak melihatnya di ruangan ini. bukannya dia datang bersama anda tadi? ".
Deg
Dika merasa tertangkap basah sekarang. ternyata Asisten Abian mengamati gerak geriknya sejak tadi. "Hais sialan, asisten pribadi pilihan Ayah ini benar-benar sangat teliti rupanya? aku harus lebih berhati-hati jika berurusan dengannya, jika dia tidak mau terkena masalah lagi.
Abian Akhirnya tau kenapa Radika sejak tadi tersenyum dan tertawa saat menatap pada layar laptop yang memperlihatkan CCTV di kantor itu. Asisten Abian sampai geleng-geleng kepala saat menyadari kelakuan kurang terpuji Atasannya itu. bagaimana mungkin Tuan Kenzo memiliki putra tidak berakhlak seperti Radika, yang dengan teganya mengerjai Nadira sejak tadi. padahal baru saja menjabat sebagai Sekretaris Dika belum genap 1 hari. tapi Nadira sudah di kerjain habis-habisan seperti itu, bagaimana nanti selanjutnya ?' Abian tidak bisa membayangkannya.
Radika menyadari jika sejak tadi asisten Abian menatap nya dengan sangat intens sembari geleng-geleng kepala, ahirnya mengeluarkan suaranya untuk protes.
"Kenapa kau memandangku seperti itu?" Ucap Radika penuh rasa curiga.
"Tidak apa-apa Tuan. saya hanya heran, kenapa anda bisa mengerjai gadis selugu Nadira itu? pantas saja tuan Kenzo meminta saya melaporkan semua yang anda lakukan jika suatu saat nona Nadira menjadi sekretaris anda? dan akhirnya saya mengerti kenapa tuan Kenzo sangat kawatir berlebihan seperti itu. belum ada satu hari saja bekerja, bahkan belum sempat memulainya anda sudah membuat nona Naira kesusahan !" Ucap Asisten Abian.
Glek
"Hey aku hanya bercanda dan Tidak sengaja untuk Itu. " Ucap Radika memberi alasan." Bisa mati dia jika Daddynya tau kalau dia sudah mengerjai Nadira ".
bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments