Mr.perfeksionis

Dika saat ini tengah sibuk mengetuk-ngetuk kan jarinya di atas meja kerjanya.

Tuk

Tuk

Tuk

"CK. bagaimana bisa aku harus menikahi si Miss. culun itu. hais wajahnya yang kusam, rambutnya yang lepek, bajunya yang jadul membuatkan sangat malu" Gerutuan Dika

"Dasar mr. perfek" teriak seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerja Dika dengan menggunakan stelan jas kerja yang hampir sama dengan Dika.

"CK. menganggu saja " Umpat Dika sembari kembali menyandarkan kepalanya yang terasa pusing.

"Kau kenapa? " tanya Dio yang baru saja mendarat kan bokongnya ke atas sofa

"Ayahku memaksaku menikahi Nadira di Miss culun itu , jika aku ingin menggantikan nya menjadi pemimpin perusahaan ini ".

"Benarkah ? lalu kenapa kau sedih begitu. Bukanya bagus, jadi kau tidak perlu repot-repot lagi mencari kandidat calon istri, yang sesuai denganmu. harus cantik, harus wangi , harus bersih, harus pintar dan lain lain. orang tuamu sudah berbaik hati kan mencarikan yang sesuai dengan seleramu " Ucap Dio panjang lebar.

"Cih sesuai kau bilang? memangnya kau tau siapa yang akan di jodohkan denganku? " Cecar Dika dengan wajah masamnya.

Dio hanya bisa menyengir kuda sembari menggelengkan kepala saat menjawab pertanyaan sang sahabat.

"Kau pasti tidak akan menduga seperti apa tampangnya. aku saja selalu merasa ilfil kala melihatnya " Gerutu Dika lagi dan lagi.

"CK. kau terima saja dari pada kau kehilangan semuanya. tapi jika kau tidak mau, boleh lah buat aku saja siapa tau kita cocok. lagian mana mungkin om Kenzo sembarangan menjodohkan mu dengan seorang wanita tanpa melihat asal usulnya !" Ucap Dio penuh selidik.

"Cih. Kau itu seperti detektif saja. Ambil saja kalau kau bisa, dia itu gadis aneh dan pemaksa. Sudah ku tolak berkali kali tapi masih saja nekat. aku saja ilfil melihat tingkah nya!" ucap Dika jujur.

"What? are you Serius? "

"Ya"

"Baiklah. bolehkah aku melihat fotonya? atau kapan kau akan mempertemukan aku dengannya?" Ucap Dio penuh rasa penasaran.

"Cih, mana punya aku foto Miss. culun itu, bikin moodku rusak saja, kalau kau penasaran dengannya datanglah ke rumahku . pasti dia ada di sana, karena orang tuaku memintanya tinggal bersama kami selama melanjutkan kuliahnya di sini " jawab Dika sembari berdiri dari duduknya, dan berpindah ke samping sahabat yang sedang asik duduk di sofa mahalnya.

"CK. minggir" Perintah Dika Sembari menggeser tubuh Dio.

"Cih. mengganggu saja" Umpat Dio sembari menggeser tubuhnya.

"Ngomong-ngomong sedang apa kau di sini ?" Tanya Dika yang baru ingat tidak ada janji dengan sahabatnya itu saat ini.

"Aku tadi habis meeting dengan ayahmu. aku mampir untuk menemui sahabatku dan ingin mentraktirnya makan siang!" Jelas Dio.

"Tumben sekali, ada angin apa?" Tanya Dika dengan expresi wajah meledek.

"Aku baru saja menang tender besar bro" Jawab Dio penuh semangat.

Dio sudah menjabat sebagai CEO dari perusahaan milik keluarganya setelah sang ayah memilih mundur dan menyerahkan segala keputusan padanya.

sedangkan dirinya, harus menunggu lebih dulu untuk bisa menggantikan sang ayah setelah syarat yang di ajukan sang ayah bisa di laksanakan nya. yaitu membuat si Miss culun menjadi wanitanya.

"Kau kenapa?" Tanya Dio dengan penuh penasaran. karena melihat tiba tiba saja wajah dika menjadi masam tanpa sebab.

"Aku iri padamu. kau itu mudah sekali mendapatkan jabatanmu tanpa harus melakukan syarat dari orang tuamu seperti aku'" Keluh Dika sembari memejamkan matanya yang terasa berat.

...🔥🔥🔥🔥🔥...

"Kau itu mencari apa sebenarnya?" Keluh Nia yang sejak tadi mengikuti Nadira keluar masuk butik, namun keluar tidak membawa apapun sama sekali. alias Luna tidak membeli barang apapun.

"CK. Aku mencari baju yang cocok denganku lah, apa lagi?'' Jawab nadira santai tanpa rasa bersalah.

"Oh my God. Dira " Teriak Nia yang baru memelototi Nadira yang membuat emosinya saat ini sudah di ubun-ubun.

"CK. kau itu berisik sekali. kau mau di Katai kampungan oleh orang-orang yang ada di sini? lagi pula kenapa kau marah hah? memang sejak tadi tidak ada yang cocok dengan tubuhku ini!" Gerutu Luna panjang lebar tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kau itu keterlaluan. kalau kau datang kemari hanya ingin mengerjaiku, lebih baik aku pulang " Protes Nia sembari melipir ingin pergi meninggalkan Dira seorang diri. Dira yang melihat sang sahabat tengah kesal padanya langsung berlalu menghampiri Nia dan mengandeng tangannya.

"Ya ampun Nia, Lo kok sensi banget sih? lagi datang pulang ya?? " Ucap Luna bermaksud mencairkan suasana yang sempat menegang antara mereka berdua.

"CK. Pikir aja sendiri. Bodo amat lah sama Lo, gue mau pulang, gue capek ngikutin lo sejak tadi. Lo pikir bisa nyari model yang pas buat Lo kalau Lo saja masih berdandan culun begini? yang benar saja" Jawab Nia sembari memutar bola matanya malas.

"What? apa kau bilang tadi, culun? kau buta ya? aku cantik begini di bilang culun!." Gerutu Luna dengan me mengerucutkan bibirnya .

Niat yang malas menimpali ucapan Dira menemuka ide setelah melihat sesuatu yang akan di lewati mereka berdua.

"Stop berhenti " Teriak Nia sembari merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi jalan dira, saat tepat di depan benda yang ia lihat tadi.

"Cih apaan sih Lo, minggir " Bentak Dira tak sabaran

"Lo yang minggir sini" Ucap Nia sembari menarik tangan Dira untuk menghadap ke benda yang tadi ia lihat. " Tuh ngaca sana". Tunjuk Nia ke depan cermin yang ada di depan mereka berdua.

Nadira yang masih bingung dengan perbuatan Nia, hanya bisa mengikuti perintah dari sahabatnya itu. dengan santai Nadira malah asik berkaca, sembari membolak-balik kan badannya ke kiri dan ke kanan seakan tidak menyadari maksud dari ucapan sahabatnya barusan.

"Sudah belum ?" Tanya Nia ambigu.

"Sudah " Jawab luna dengan percaya diri.

"Lalu apa yang kau bisa katakan sekarang? " Tanya Nia ambigu.

"Hah? apa maksudmu ?" Ucap Nadira bukanya menjawab malah balas lagi bertanya, karena bingung dengan maksud sang sahabat.

"Oh ya ampun Nia, selain culun kalau itu juga bodoh sekali. pantas saja kak Dika malas denganmu " Gerutu Nia dengan memijat pangkal hidupnya yang terasa pusing

"Memangnya aku kenapa? kak Dika saja yang terlalu menuntut kesempurnaan, padahal dia sendiri juga tau kalau kesempurnaan itu hanya milik tuhan " Jawab Nadira memberi sanggahan.

"Kau masih saja membantah ucapanku!" Gerutu Nia penuh emosi. " Cepat lihat dirimu itu di sana!" ucap Nia sembari mendekatkan dirinya dan Nadira ke arah cermin besar yang ada di hadapan mereka.

Jangan lupa like dan komen kakak. Agar author semakin semangat update

Episodes
1 Perkenalan.
2 Mr.perfeksionis
3 Moll
4 Perubahan
5 Kejutan
6 Terkesima
7 Ketahuan
8 Kekecewaan Nadira
9 Siasat Tasya
10 Masih Menyoal Siasat
11 Rencana Tuan Kenzo
12 Hari Pertama Bekerja
13 Ketegangan
14 Membalas
15 Part Sedih tapi Lucu
16 Hari Pertama bekerja
17 Peringatan
18 Bertemu kembali
19 Saling Sapa
20 Masalah Lagi
21 Rencana
22 Rencana
23 Sepakat
24 Pada Akhirnya.
25 Perasaan yang Membingungkan.
26 Lamaran
27 Acara lamaran 2
28 Radika cemburu?
29 Keanehan Radika
30 Hal yang tidak terduga
31 Kali kedua
32 Awal mula kebencian di mulai
33 Menyesal
34 Kesal
35 Merasa kehilangan
36 Mencoba cincin
37 Akhirnya Miss Ceroboh kembali
38 Kedatangan Tasya
39 Insiden kecil
40 Hukuman
41 Membelikan sepatu
42 Sepatu baru
43 Kedatangan Tuan Kenzo
44 Apa rencana Radika?
45 Terjebak di lift
46 Skandal
47 Skandal Part 2
48 Pembelaan
49 Kemarahan Tuan Haditama
50 Konferensi Pers
51 Kemarahan Tuan kenzo
52 Kecewanya Nia
53 Harus di ancam dulu baru paham.
54 Jebakan
55 Satu tahun kemudian
56 Kemunculan Liona
57 Kisah Abian
58 Kekesalan Dika
59 Kepergian Dika
60 berusaha berdamai
61 Salah paham
62 Murka Dira
63 Talak
64 Sebait sesal
65 Renggang
66 Nasib Abian
67 Nasib Liona
68 Kekesalan Abian
69 Nasib Liona
70 Nia vs abian
71 Siasat Abian
72 Kejutan
73 Leticia
74 Sial berkelanjutan
75 Bertemu kembali
76 Pria aneh
77 Keceplosan
78 Kembali ke Jakarta
79 Daddy KW
80 Negosiasi Daddy Kw
81 Pertemuan
82 Bertemu Kembali
83 Kisah Masa lalu
84 Daddy biologis vs Daddy Kw
85 Kembali 1
86 Bertemu 2
87 Ending
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Perkenalan.
2
Mr.perfeksionis
3
Moll
4
Perubahan
5
Kejutan
6
Terkesima
7
Ketahuan
8
Kekecewaan Nadira
9
Siasat Tasya
10
Masih Menyoal Siasat
11
Rencana Tuan Kenzo
12
Hari Pertama Bekerja
13
Ketegangan
14
Membalas
15
Part Sedih tapi Lucu
16
Hari Pertama bekerja
17
Peringatan
18
Bertemu kembali
19
Saling Sapa
20
Masalah Lagi
21
Rencana
22
Rencana
23
Sepakat
24
Pada Akhirnya.
25
Perasaan yang Membingungkan.
26
Lamaran
27
Acara lamaran 2
28
Radika cemburu?
29
Keanehan Radika
30
Hal yang tidak terduga
31
Kali kedua
32
Awal mula kebencian di mulai
33
Menyesal
34
Kesal
35
Merasa kehilangan
36
Mencoba cincin
37
Akhirnya Miss Ceroboh kembali
38
Kedatangan Tasya
39
Insiden kecil
40
Hukuman
41
Membelikan sepatu
42
Sepatu baru
43
Kedatangan Tuan Kenzo
44
Apa rencana Radika?
45
Terjebak di lift
46
Skandal
47
Skandal Part 2
48
Pembelaan
49
Kemarahan Tuan Haditama
50
Konferensi Pers
51
Kemarahan Tuan kenzo
52
Kecewanya Nia
53
Harus di ancam dulu baru paham.
54
Jebakan
55
Satu tahun kemudian
56
Kemunculan Liona
57
Kisah Abian
58
Kekesalan Dika
59
Kepergian Dika
60
berusaha berdamai
61
Salah paham
62
Murka Dira
63
Talak
64
Sebait sesal
65
Renggang
66
Nasib Abian
67
Nasib Liona
68
Kekesalan Abian
69
Nasib Liona
70
Nia vs abian
71
Siasat Abian
72
Kejutan
73
Leticia
74
Sial berkelanjutan
75
Bertemu kembali
76
Pria aneh
77
Keceplosan
78
Kembali ke Jakarta
79
Daddy KW
80
Negosiasi Daddy Kw
81
Pertemuan
82
Bertemu Kembali
83
Kisah Masa lalu
84
Daddy biologis vs Daddy Kw
85
Kembali 1
86
Bertemu 2
87
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!