...🔥🔥🔥🔥🔥...
"Berhenti. Kau mau membawaku kemana?". Sela Nadira sembari melepaskan cekalan tangan Nia dari pergelangan tangannya.
"Ke sana ". Tunjuk Nia pada sebuah butik megah yang di depannya ada beberapa patung dengan baju kekinian yang terlihat mahal.
"No no no " Ucap nadira sembari menggerakkan jari telunjuknya di depan wajah Nia.
"Aku tidak meminta pendapat mu !" Ujar Nia sembari menarik kembali tangan sang sahabat yang menurutnya sangatlah lelet.
"Ya ampun dira, cepatlah keburu baju itu di ambil orang " Gerutu nia yang melihat tingkah Nadira yang seakan menghambat jalannya.
"Tidak usah Nia, tempat itu sangat mahal. aku tidak mau membuang-buang uang hanya untuk membeli sehelai pakaian saja " Teriak Dira yang juga ikut menarik tangannya ke lain arah hingga membuatnya dan juga Nia terlihat saling tarik menarik di mata semua orang.
"Cih dasar kampungan " Sindir seseorang yang baru saja melewati keduanya.
Nia yang mendengar ejekan seseorang pada dirinya, mulai tak terima dan mencari asal suara seseorang yang tadi berani mengumpatnya.
"Hey berhenti " Teriak Nia dengan nafas yang memburu karena emosi " beraninya kau mengatai ku? sudah bosan hidup rupanya?" Sindir Nia tanpa malu.
"CK. Kau pikir Kau siapa berani mengancamku seperti itu?" Jawab sang wanita muda dengan berbalik berjalan menuju ke arah Nia dan Nadira dengan expresi wajah mengejek.
"Memangnya siapa kau Hingga aku harus takut padamu? Aku tidak takut apapun jika aku benar !" Jawab Nia penuh intimidasi di setiap kata.
"Ha ha ha lucu sekali adik manis. kau memang pemberani, tapi kau itu belum tau siapa aku. Jadi jangan sombong dulu !" Ucap Tasya dengan menyeringai sinis.
"Cih, Aku sudah katakan jika aku tidak takut padamu. jadi bersikaplah dengan sopan di hadapanku, jika kau masih bertingkah sembarangan, maka akan Aku pastikan kau akan menyesal berurusan denganku !" Ucap Nia memberi ancaman.
"Cih dasar bocah, berani-beraninya kau mengancamku? untung saja saat ini aku sedang sibuk, coba kalau tidak. pasti sudah aku bejek-bejek kalian. " Jawab Tasya sembari berlalu dari hadapan keduanya hingga membuat nia mengeram sesaat.
" Sialan. dasar pelacur murahan " Umpat Nia dalam hati. Nia sangat mengenali siapa perempuan yang ada di hadapannya tadi. Perempuan yang selalu menggangu sang kakak, namu sepertinya perempuan tadi tidak mengenali Ku, karena mereka menang belum pernah bertemu sama sekali. Nia hanya mengetahui cerita tasya yang selalu menggangu sang kakak dari cerita yang dia dengar dari kakaknya sendiri.
"Kau kenapa?" Tanya Nadira karena sejak tadi melihat nia yang nampak begitu emosi ketika menatap wanita yang tadi sempat mengumpat mereka.
"Aku tidak apa-apa" Jawab Nia sembari berjalan tanpa menatap pada Nadira lagi.
Nadira yang melihat Nia berjalan meninggalkan dirinya, memilih untuk mengikuti sang sahabat dari Belakang. setelah tau ke mana arah Nia berjalan, Nadira berusaha menghampiri sang sahabat untuk bertanya.
"Kau serius kita beneran datang ke sini?" Ucap Nadira penuh tanda tanya. karena dia tau tempat yang di tuju Nia tadi, tempat yang sama yang di masuki oleh wanita yang sempat bertengkar dengan mereka.
"Ya".Jawab Nia singkat. dengan menatap lurus ke arah Tasya yang sedang asik memilih dan mencoba baju yang di sodorkan oleh pelayan butik itu.
"Tapi Nia, kau tidak berfikir ingin membuat keributan di sini kan?" Tanya Nadira dengan expresi wajah kawatir.
"Ck. aku ini masih waras , tida seperti kau nona. mana berani aku membuat keributan di tempat umum. yang ada bisa di cincang aku sampai rumah sama mommy ku yang galak itu. " Gerutu Nia sembari menengok kesana kemari karena kenangan jejak dari perempuan yang ia gagal tadi.
"Kau benar juga!" Jawab Nadira sembari berfikir.
"CK. kau tidak usah banyak berfikir, karena percuma kau berfikir yang ada tetap tidak akan menemukan jawabannya " Sindir nia mencibir
"Ya ampu Nia. Kau itu memang sahabat sejatiku yang pengertian " Teriak Nadira sembari memeluk Nia, karena merasa di perhatikan pikirnya.
"Oh ya tuhan. lama-lama aku bisa gila berteman dengan Dira. padahal aku ini sedang menyindirnya tapi kenapa dia malah merasa aku ini sedang memujinya" Ucap Nia sampai tepok jidat, melihat tingkah konyol Nadira yang tidak ada obat.
"Kau mending diam saja Dira, cepat pilih baju mana saja yang kau suka dan jangan banyak bertanya " Bentak Nia yang tidak mau Dira menganggu fokusnya yang sedang mencari Tasya untuk menyelesaikan urusannya. " CK. Dimana wanita sundal itu?" Batin Nia menggerutu.
"Siap bos" Ucap Dira sembari berlalu mencari sesuatu yang di inginkan ya. " Asik mumpung di terakhir sama Nia. jadi aku akan mencari barang yang aku suka sebanyak-banyaknya nya. " Batin Dira tersenyum devil
namun karena tidak melihat sekeliling nya, Dira tak sengaja menabrak seseorang dengan sangat keras hingga membuatnya jatuh tersungkur ke lantai marmer.
Bruk
"Aaauuu" Teriak Nadira sembari memegangi bokongnya yang terasa panas akibat benturan dengan lantai
"CK. Kau lagi!" Bentak seorang wanita yang sedang memegangi pinggulnya yang terasa sakit akibat di tabrak seseorang dari belakang.
Deg
"Kau ?'" Ucap Nadira lirih sembari menelan ludahnya dengan kasa.
Glek
"Mampus Aku. Nenek lampir lagi" Gumam Dira dalam hati.
Melihat Nia tidak bereaksi apapun padanya membuat Tasya semakin geram dan membentak ya kembali.
"Dasar ceroboh, kau itu bisa jalan dengan benar tidak.? makanya jalan itu pakai mata jangan seenaknya. sudah culun, tuli, bodoh lagi " Umpat Tasya penuh emosi
"Ada apa ini?" Teriak Nia dari arah belakang Nadira. Nia sampai memelototkan matanya karena melihat Nadira yang terduduk di lantai dengan wanita yang sejak tadi dia cari dan dengan mengumpat pada sahabat baiknya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments