...🔥🔥🔥🔥🔥🔥...
Tasya berjalan mondar-mandir kesana kemari dengan menggigiti kuku tangannya karena sejak tadi ia tidak mendapatkan kabar apapun dari Radika sang pujaan hatinya yang kaya raya. ya Tasya tak benar-benar serius mencintai Dika, ia hanya ingin memiliki harta Dika jika mereka sudah menikah nanti. sudah kelihatan jika Tasya hanya tertarik dengan harta benda milik keluarga besar Radika, semua orang sudah berusaha mengingatkan Dika akan sifat Tasya yang sebenarnya. namun karena di butakan oleh cinta yang di berikan oleh Tasya hingga membuat Dika mengabaikan ucapan teman-temannya termasuk Dio yang sering kali mengingatkan dirinya. sebab Tasya pun pernah berusaha menjebak Dio untuk menjadi kekasihnya, namun cara itu gagal karena dio lebih dulu menyadari sikap Tasya yang hanya menginginkan uang bukan cinta.
"CK. Sebenarnya kemana sih Dika ini? kenapa dari tadi dia tidak juga menghubungiku? apa dia lupa dengan janjinya padaku?" Sewot tanya dengan expresi wajah tak terima. " Apa aku hubungi dulu saja ya? tapi bagaimana kalau dia marah? Hais kok aku jadi bingung begini sih". Gerutu tasya yang mulai di buat penasaran dengan apa yang tadi ia lihat, sebarnya siapakah gadis yang begitu di bela oleh semua orang tadi?.
...🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥...
Sementara itu di lain kisah, Nadira dari tadi mengunci dirinya di dalam kamar. ia enggan untuk keluar walaupun sang asisten rumah tangga di kediaman tuan Kenzo itu memanggil namanya beberapa kali.
Tok tok tok
"Non makanan sudah siap. Tuan dan nyonya serta den Dika juga sudah menunggu non Nadira di meja makan !" Ujar bik Endah memberi tahu.
"Dira gak lapar bik, bilang saja Dira sudah kenyang!" Ucap Nadira yang tidak ingin bik Endah lagi-lagi datang ke kamarnya untuk menyuruhnya makan.
"Tapi non, saya takut Tuan Kenzo marah jika nona tidak mau turun untuk makan. coba nona bicara sendiri pada Tuan Kenzo. " Jawab Bu Endah takut-takut
Nadira sebenarnya sangat kasihan dengan buk Endah yang sejak tadi bolak balik memanggil nya untuk makan, namun Dira sangat malu jika harus makan satu meja dengan keluarga Kenzo, apalagi Radika tadi sempat mengatainya hanya ingin dengan harta keluarganya, Dira sengaja ingin mengikat dirinya hanya untuk menguasai milik keluarga Radika dengan memanfaatkan rasa bersalah kedua orang tua Dika padanya.
Flashback On
Dira yang asik duduk di taman untuk memanjakan matanya di kagetkan dengan keberadaan Dika di sampingnya secara tiba-tiba.
"Sret "
Dika menarik tangan Nadira dengan sangat kuat, hingga membuat Dira meringis merasakan rasa sakit di lengan kanannya yang di cengkeram kuat saat ini oleh Dika.
"Sakit kak" Rintih Nadira dengan di barengi tetesan air mata yang tanpa ijin keluar dari kedua kelopak mata coklat indahnya.
"Ayo kita bicara " Ucap Radika dengan tatapan mata di penuhi amarah.
"Baiklah kak, tapi lepaskan tanganku dulu. ini sakit kak !" Rintih Nadira meminta tolong
"CK. Manja sekali, baru juga begitu kau sudah sangat berlebihan. lagi pula untuk apa ini kau lakukan? benar-benar tidak cocok untuk dirimu ". Ucap Dika dengan mengibaskan rambut Nadira yang tergerai, serta memutar tubuh Nadira ke kiri dan ke kanan untuk melihat pakaian yang di kenakan oleh Dira. sesungguhnya ia sangat terpukau. melihat perubahan dari Miss ceroboh yang ada di hadapannya itu, namun karena rasa cintanya pada Tasya membuat Dika mengabaikan perasaannya yang tiba-tiba saja muncul ke pada Nadira.
"Maaf kak".
"Hais kau ini bisa tidak! sekali saja tida terus-menerus meminta maaf. kau itu lama-lama menyebalkan juga ya, entah kenapa setiap ada di dekatmu aku selalu saja sial? atau jangan-jangan kau itu membawa sial juga untuk kedua orang tuamu sehingga mereka meninggal kecelakaan dan meninggalkanmu sendiri !" Ucap Dika tanpa Tedeng aling-aling.
Deg.
Air mata Nadira yang sejak tadi sudah menetes bukannya berhenti malah semakin deras saja membasahi pipinya, kala mendengar ucapan Dika yang terasa sangat menyakiti hatinya. kecewa tentu saja, Dira memang gadis yang berhati lembut. ia jarang sekali marah namun karena ucapan Dika yang seakan menyakiti harga dirinya membuatnya berubah semakin cengeng setelah kepergian kedua orang tuanya. tanpa bicara apapun Nadira menghempaskan tangan Dika yang sejak tadi mencengkeram tangan nya lalu memilih untuk pergi dari taman itu meninggalkan Dika dengan sejuta tanya.
"Hei mau kemana kau?" Bentak Dika yang melihat Dira malah berlalu pergi tanpa menjawab pertanyaan nya.
Dira yang terlanjur kecewa sama sekali tidak menggubris ucapan yang di lontarkan Dika padanya. ia terus saja berjalan tanpa memperdulikan seseorang yang baru saja datang dengan menyapa dirinya.
"Dira nak? Kau baik-baik saja?" Tanya tuan Kenzo yang baru saja masuk bersamaan dengan sang istri. tak mendapat respon dari Dika, tuan Kenzo dan mom Alika saling tatap penuh tanya satu sama lainya dengan bingung.
"Dia kenapa ? " Tanya tuan Kenzo pada sang istri.
"CK. Mana aku tau, aku kan juga baru datang denganmu, kau ini bagaimana ?'" jawab mom Alika dengan memutar bola matanya malas.
"Oh iya aku lupa!" Ucap uan Kenzo dengan menggaruk lehernya yang tidak gatal karena merasa malu pada sang istri.
Lama berfikir dengan pikiran masing-masing lalu dengan kompak keduanya menyebut satu nama yang bisa jadi adalah tersangka penyebab perubahan sikap Nadira pada mereka.
"Radika?" Ucap tuan Kenzo dan mom Alika bersamaan.
"CK. kau itu ikut-ikutan saja, cari jawaban lain sana !" Sindir mom Alika.
"Cih, Kau saja yang mengganti jawabanmu itu! karena aku duluan yang menyebut nama Dika tadi, lagi pula aku yakin pasti anak itu yang membuat Nadira sedih !" Imbuh tuan Kenzo tidak mau kalah.
"Hais kenapa kita malah berdebat masalah seperti ini, lebih baik kita cari saja seseorang yang kita curigai itu. pastinya ia ada di sekitar sini, karena aku tadi sempat melihat mobilnya sudah terparkir di halaman rumah kita " Ucap tuan Kenzo pada sang istri.
"Kau benar juga sayang, ayo kita cari anak nakal itu. aku benar-benar ingin menghukum nya karena sudah membuatku malu di depan para karyawan ku di butik. " Ucap mom Alika penuh semangat
Ahirnya mereka memutuskan untuk masuk ke Areta taman lebih dulu. tempat munculnya Nadira saat tadi mereka datang tanpa menyapa mereka karena terlihat jika nadira seperti sedang menahan sedih dan sedang menangis.
"Nah itu dia tersangka utamanya " Tunjuk mom Alika setelah melihat putra semata wayangnya duduk di gasebo taman belakang rumah megah itu
"Ah kau benar, ayo kita kesana. aku tidak sabar mengintrogasi bocah tengik itu! bisa-bisanya dia pergi di saat jam kerja? apalagi dia pergi tanpa pamit lebih dahulu padaku. benar-benar tidak bisa menjadi contoh bagi para karyawan lain jika nanti dia menggantikan ku sebagai CEO di perusahaan kita " Tambah tuan Kenzo.
Setelah sampai di depan sang putra, tuan Kenzo dan mom Alika langsung menatap Dika dengan tatapan penuh tanya dan juga tatapan itu seakan mengintimidasi sang putra.
Glek
"Matilah aku. Pasti mom sudah mengadu pada ayah soal masalah ini!, bagaimana ini? jangan-jangan mereka ingin mengintrogasi aku?" Gumam Dika dalam hati
"Kau sudah tau kesalahanmu nak? " Tanya tuan Kenzo dengan tatapan mata dingin.
Glek
Lagi-lagi Dika menelan ludahnya dengan sangat kasar karena tatapan tajam yang di lepas oleh kedua orang tuanya.
"maksud daddy apa? aku tidak mengerti?" Jawab Dika dengan terbata.
"CK. Alasan saja kau ini, Cepat katakan kemana saja kau tadi hah? beraninya kau meninggalkan pekerjaanmu sebelum jam kantor berakhirnya? dimana tanggung jawabmu itu sebagai seorang pemimpin hah?" Bentak tuan Kenzo penuh emosi.
bersambung .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments