Bertemu Pria itu Lagi!

"Tunggu sebentar ya kucing kecil, aku akan mencari cara untuk menurunkanmu dari atas sana," seru Hazel mencari-cari sesuatu untuk bisa membantu menyelamatkan anan kucing itu.

Namun ia tidak mendapatkan benda yang dapat membantunya. Akhirnya Hazel pun melompat-lompat untuk menarik ranting yang paling bawah agar bisa membantu kucing tersebut.

Walaupun Hazel memiliki tubuh yang cukup tinggi namun ia tetap tidak bisa meraih ranting pohon tersebut. Akhirnya seseorang datang membantu Hazel menarik ranting pohon tersebut.

Hazel terkejut dan melihat kearah orang tersebut dan dia semakin terkejut ketika melihat pria itu lagi, pria yang pernah mencegahnya dalam melakukan aksi bunuh diri di gedung kemarin.

"K-kau," ucap Hazel terkejut.

Pria itu tersenyum. "Sepertinya dengan menarik ranting ini masih belum bisa membantu anak kucing malang itu." Seru pria tersebut.

Hazel menundukkan kepalanya dan memundurkan langkahnya.

"Naiklah ke pundak ku, lalu pegang ranting ini dan kau baru bisa menyelamatkannya." Ucap pria itu sembari berjongkok.

Hazel masih diam dan melihat kearah pria itu. "Ayo, cepat selamatkan anak kucing itu." Ucap pria itu.

"T-tapi nanti bajumu jadi kotor." Ucap Hazel pelan.

"Tidak masalah, bukankah masih bisa dicuci nanti." Jawab pria itu tersenyum, senyuman yang membuat Hazel terpesona melihatnya.

Hazel pun dengan ragu melakukan apa yang dikatakan pria itu. "Maaf," ucap Hazel saat akan naik ke pundak pria itu.

"Hmm," jawab pria itu.

Beberapa saat kemudian, ia pun berhasil menyelamatkan anak kucing kecil itu. "Kau akan merawatnya?" Tanya pria itu melihat Hazel menggendong kucing tersebut.

Hazel menggelengkan kepalanya. "Aku akan melepaskannya, mungkin saja anak kucing ini sudah memiliki tuannya," jawab Hazel.

Pria itu tersenyum karena Hazel mau menjawab ucapannya. Hazel akhirnya melepaskan anak kucing itu dan membiarkannya pergi. "Terimakasih atas bantuannya." Ucap Hazel.

Pria itu menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu aku permisi." Ucap Hazel membalikkan badannya dan segera berjalan dengan cepat meninggalkan tempat itu.

"Heii!!" Panggil pria tadi karena dia mau mengajak berkenalan dengan wanita culun itu.

Setelah berjalan cukup jauh Hazel pun masuk ke sebuah lorong kecil, dia menyenderkan tubuhnya di dinding lorong itu seraya mengatur nafasnya karena lelah berjalan dengan langkah cepat seperti berlari. "Hufftt, bagaimana bisa aku bertemu dengan pria itu lagi." Gumam Hazel memegang dadanya yang naik turun.

Hazel mengintip dari balik lorong itu melihat apakah pria tadi mengikutinya atau tidak, Hazel bernafas lega kembali ketika tidak melihat sosok pria itu. "Syukurlah," ucapnya lega.

Beberapa menit kemudian, Hazel kembali berjalan pulang setelah menenangkan diri sebentar di lorong kecil itu. Sampainya dirumah Hazel masuk kedalam dan melihat ayahnya yang tengah menjahit sebuah pakaian.

Hazel menghampiri ayahnya itu. "Ayah sedang menjahit apa?" Tanya Hazel.

Ayahnya melirik sebentar kearah putrinya. "Kau sudah pulang sayang, ayah sedang menjahit baju ayah yang tidak sengaja robek sewaktu kerja kemarin." Jawabnya.

"Tapi itu robeknya cukup besar yah, apa masih bisa diperbaiki?" Ucap Hazel yang melihat pakaian ayahnya itu yang robek cukup besar di pinggirnya.

"Masih bisa kok sayang." Jawab ayahnya tersenyum.

"Hazel janji akan jadi arsitek terkenal dan menjadi kaya raya supaya bisa membelikan pakaian bagus yang banyak untuk ayah." Ucap Hazel.

Ayahnya terkekeh kecil mendengar ucapan putrinya itu. "Ayah tidak butuh pakaian atau apapun sayang, cukup melihatmu bisa mewujudkan mimpimu saja ayah sudah sangat senang." Ucap ayahnya.

Hazel meneteskan air matanya mendengar ucapan ayahnya, dan sekaligus membuat Hazel semakin bertekad untuk mewujudkan cita-cita nya dan membuat ayahnya bangga.

Setelah melewati waktu weekend nya beberapa hari, hari ini akhirnya Hazel akan kembali masuk ke sekolah dan seperti biasanya dirinya pasti akan mendapatkan perlakuan bullying dari orang-orang disekelilingnya.

"AKU MENYURUHMU MEMBELI YOGURT BUKAN SUSU SIALAN INI!!" Teriak Hailey melemparkan susu kotak ke wajah Hazel hingga tumpah.

"M-maafkan aku," ucap Hazel pelan.

Sebenarnya Hazel sama sekali tidak salah karena memang tadi Hailey menyuruhnya untuk pergi membelikan susu kotak, namun ada saja alasan Hailey untuk menindas Hazel dengan berbagai cara.

"ANAK TUKANG SAMPAH MEMANG AKAN SELALU MENJADI SAMPAH!!" Teriak Hailey lalu pergi bersama dengan teman-temannya.

"Hiks...hiks... hiks..." Hazel menangis sembari mengusap mukanya yang ditumpahi oleh susu kotak tadi.

Ia pun pergi ke toilet untuk membersihkan pakaian seragam nya yang basah. Hazel membersihkan bajunya dengan air mata yang terus berjatuhan membasahi pipinya.

Sampai-sampai letak kacamatanya berantakan sehingga membuat dia semakin terlihat seperti orang yang konyol. "Ehh culun minggir kau! Aku tidak ingin bau sampah dari tubuhmu nempel ke tubuh kami," seru seorang siswi bersama temannya yang baru masuk kedalam toilet itu juga.

Hazel pun menuruti ucapan wanita itu dengan menjauhkan dirinya ke sudut toilet. "Ck, dasar anak sampah!" Ketus para siswi itu.

Hazel hanya bisa menundukkan kepalanya mendengar cemoohan mereka semua yang amat sangat menyakiti hatinya itu.

"Kau harus terima jika semua orang disekolah ini menghina atau menindas mu karena kau memang tidak pantas dan tidak seharusnya berada disekolah elit ini dan lebih parahnya kau adalah anak seorang tukang sampah, benar-benar mencoreng nama baik kami semua." Ucap salah satu siswi menghina Hazel.

Hazel mengepalkan tangannya mendengarnya, sungguh hatinya sangat sakit setiap kali ayahnya dihina. Air matanya kembali menetes Karena merasa bersalah terhadap ayahnya sebab dia tidak bisa berbuat apa-apa mendengar orang-orang meremehkan profesi ayahnya yang menjadi tukang sampah.

*Maafkan Hazel ayah, Hazel tidak bisa berbuat apa-apa,* batinnya menangis.

Jam pulang sekolah pun akhirnya tiba. Hazel membereskan peralatan tulis nya kedalam ransel nya. Namun seperti biasa tak ada habis-habisnya Hailey kembali mencari masalah dengan Hazel dengan merampas ransel merah milik Hazel lalu mengeluarkan kembali seluruh isinya.

"Hahaha, kau tau aku sungguh muak dengan warna norak ransel milikmu ini!" Ketus Hailey membuang Ransel milik Hazel ke lantai.

Hazel berjongkok dan memungut kembali peralatan tulisnya yang berserakan dilantai. "Aww..." Teriak Hazel kesakitan karena Hailey dan teman-temannya menginjak tangannya.

Hazel langsung menarik tangannya dan mengusapnya karena tangannya merupakan asetnya yang paling berharga, Hazel selalu melindungi tangannya jika Hailey dan yang lain mulai menindas nya.

Karena jika tangannya lecet atau terluka, itu akan mempengaruhi dirinya untuk menggambar apalagi nanti salah satu syarat untuk tes masuk ke jurusan arsitektur yaitu harus menggambar langsung di atas kertas.

Hailey dan teman-temannya tertawa puas mendengar rintihan dari Hazel. Mereka sama sekali tidak merasa kasian bahkan mereka mengejek suara teriakan Hazel tersebut.

"Dasar manusia sampah tidak berguna," Ucap Hailey lalu pergi pulang bersama temannya.

Sedangkan Hazel tinggal seorang diri didalam kelas itu, memunguti peralatan tulisnya dan memasukkannya kembali kedalam tas. Hazel ingin sekali cepat-cepat keluar dari ruang neraka yang berkedok rumah sekolah itu.

"Kau harus sabar Hazel, hanya beberapa bulan lagi kau akan keluar dari tempat terkutuk ini," gumamnya pada dirinya sendiri.

Setelah selesai ia pun pergi, Hazel tidak berencana akan langsung pulang kerumah karena dirinya akan pergi kesuatu tempat dimana dirinya biasa menuangkan ide-idenya disana.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

sebel bgt, masa satu sekolah gak ada satupun orang baik yg mau menolong gitu😫

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Hazel Gabriella Ryder
2 Hanya Diam
3 Pemuda Baik Hati
4 Bertemu Pria itu Lagi!
5 New Dress
6 Pergi ke perayaan yang berakhir memilukan!
7 Ikut Bersamanya
8 Festival Malam
9 Memiliki Senyuman yang Manis
10 Nasib yang Malang
11 GAGAL!
12 Sebuah Insiden Tak Terduga!
13 Hari TERSIAL!
14 Kantor Polisi
15 Mimpi Buruk!
16 Putus Asa!
17 Delapan tahun kemudian
18 Bertemu kembali setelah sekian lama
19 Kenric Geraldo Grey
20 Penjara bawah Tanah
21 Hamil?
22 Latar Belakang Most
23 Mencapai Kesepakatan
24 Pergi ke Club
25 Keributan di Club
26 Mulai Tertarik
27 Siapa wanita itu?
28 Trauma!
29 Merindukannya
30 Markas the devil's
31 Serangan Dadakan
32 Pertengkaran di Toilet
33 Cemburu?
34 Identitas asli terungkap!
35 Menahan hasrat
36 Menyelamatkan Hazel
37 Mengantarkan pulang
38 Datang ke perusahaannya
39 Pesta Amal
40 Robbie Menghilang!
41 Kemarahan Kenric
42 Menahan Hazel
43 Hati yang sedingin kutub
44 Pergi Menemui Josephine
45 Malam yang Hangat
46 Ketulusan Kenric
47 Perubahan sikap Hazel
48 Informasi tentang Robbie
49 Dendam yang Begitu Dalam
50 Asisten yang Setia
51 Obrolan malam
52 Ketakutan Hailey
53 Cinta yang membara
54 Mempunyai Tujuan Khusus
55 Serangan Mendadak
56 Kau Milikku!
57 Akhirnya Terungkap
58 Kepanikan Most dan Lili
59 Kepanikan Kenric
60 Jiwa yang Hancur
61 Pingsan
62 Bertemu Kembali
63 Secercah Harapan
64 Hukuman Untuk Beck!
65 Kedatangan Arabella
66 Rasa Nyaman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hazel Gabriella Ryder
2
Hanya Diam
3
Pemuda Baik Hati
4
Bertemu Pria itu Lagi!
5
New Dress
6
Pergi ke perayaan yang berakhir memilukan!
7
Ikut Bersamanya
8
Festival Malam
9
Memiliki Senyuman yang Manis
10
Nasib yang Malang
11
GAGAL!
12
Sebuah Insiden Tak Terduga!
13
Hari TERSIAL!
14
Kantor Polisi
15
Mimpi Buruk!
16
Putus Asa!
17
Delapan tahun kemudian
18
Bertemu kembali setelah sekian lama
19
Kenric Geraldo Grey
20
Penjara bawah Tanah
21
Hamil?
22
Latar Belakang Most
23
Mencapai Kesepakatan
24
Pergi ke Club
25
Keributan di Club
26
Mulai Tertarik
27
Siapa wanita itu?
28
Trauma!
29
Merindukannya
30
Markas the devil's
31
Serangan Dadakan
32
Pertengkaran di Toilet
33
Cemburu?
34
Identitas asli terungkap!
35
Menahan hasrat
36
Menyelamatkan Hazel
37
Mengantarkan pulang
38
Datang ke perusahaannya
39
Pesta Amal
40
Robbie Menghilang!
41
Kemarahan Kenric
42
Menahan Hazel
43
Hati yang sedingin kutub
44
Pergi Menemui Josephine
45
Malam yang Hangat
46
Ketulusan Kenric
47
Perubahan sikap Hazel
48
Informasi tentang Robbie
49
Dendam yang Begitu Dalam
50
Asisten yang Setia
51
Obrolan malam
52
Ketakutan Hailey
53
Cinta yang membara
54
Mempunyai Tujuan Khusus
55
Serangan Mendadak
56
Kau Milikku!
57
Akhirnya Terungkap
58
Kepanikan Most dan Lili
59
Kepanikan Kenric
60
Jiwa yang Hancur
61
Pingsan
62
Bertemu Kembali
63
Secercah Harapan
64
Hukuman Untuk Beck!
65
Kedatangan Arabella
66
Rasa Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!