Memiliki Senyuman yang Manis

"Jadi kau bukan berasal dari negara ini?" Tanya Hazel sembari memakan makanannya.

"Hmm, aku diperintahkan atasanku kesini untuk melihat proses pembuatan bangunan pada tempat perusahaanku bekerja." Jawab Kenric.

"Siapa Arsitek nya?" Tanya Hazel.

"Mr. Conran," jawab Kenric.

"Wow! Really? Pasti bos perusahaanmu bukan orang sembarangan karena Mr. Conran sangat terkenal sulit menerima tawaran dari seseorang karena dia sangat sibuk berkeliling dunia untuk menciptakan ide barunya." Seru Hazel yang memang sangat mengidolakan sosok Mr.conran itu.

"Kau sepertinya sangat mengenalnya?" Ujar Kenric.

"Dia adalah idolaku dan aku berharap suatu saat nanti aku bisa menjadi seperti dia." Jawab Hazel.

"Jadi kau bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek?" Tanya Kenric.

Hazel menganggukkan kepalanya sembari mengunyah makanannya.

Setelah menghabiskan makanannya, Hazel dan Kenric berjalan melihat-lihat wahana di festival itu, Hazel tampak memandang kearah wahana Big Thunder Mountain. Ia selalu penasaran pada permainan itu namun harga tiketnya cukup mahal sehingga Hazel tidak bisa naik ke wahana tersebut.

Kenric seperti mengerti isi pikiran Hazel lalu ia memegang tangan Hazel dan menariknya menuju kasir penjualan tiket wahana Big Thunder Mountain itu. "T-tidak aku tidak ingin naik kesana Kenric." Seru Hazel menahan tangan Kenric.

"Aku yang ingin kesana," jawab Kenric membeli dua tiket kepada kasir itu.

Wanita penjaga kasir itu tampak terpesona dengan pria super tampan di depannya itu sehingga ia tidak sadar jika Kenric sudah memanggilnya beberapa kali. *Semua orang disini terpesona padanya* batin Hazel.

Lalu Kenric mengetuk meja kasir itu sehingga wanita tersebut tersadar kembali dan melemparkan senyuman manis dan suara merdunya yang dibuat-buat.

Setelah selesai membeli dua tike Hazel dan Kenric pun masuk ke wahana itu. Mereka pun duduk dan memasang tali pengamannya. "Tenang saja permainan ini tidak menakutkan," ucap Kenric yang melihat Hazel tampak gugup dan memegang erat tali pengamannya.

"Ini pertama kalinya aku menaiki permainan ini." Seru Hazel gugup.

"Peganglah tanganku, bisa-bisa sabukmu lepas jika kau memegangnya terus." Seru Kenric mengulurkan tangannya.

"T-tidak, terimakasih." Ucap Hazel beberapa kali mengatur nafasnya mencoba menenangkan dirinya.

Beberapa menit kemudian pemandu permainan itu mengatakan jika sebentar lagi kereta itu akan bergerak atau berjalan. Ketika kereta itu mulai berjalan Hazel langsung memegang tangan Kenric yang masih terulur sejak tadi.

Lambat laun kereta itu berjalan dengan tempo yang mulai cepat. Sehingga membuat orang-orang senam jantung dibuatnya dan banyak juga yang berteriak. Kereta itu melambat ketika memasuki sebuah gua yang menjadi pemandangan indah para penumpang.

Namun ketika keluar dari gua yang cukup gelap itu, kereta itu tiba-tiba langsung terjun kebawah hingga semua orang kaget dan berteriak kecuali Kenric karena pria itu seakan tidak takut ataupun terkejut sama sekali. Hazel berteriak sekencang-kencangnya dan menggenggam tangan Kenric dengan sangat kuat.

Setelah melewati beberapa rintangan akhirnya kereta itu berhenti kembali ke tempatnya. Hazel tampak terpaku lantaran shock dengan permainan yang tingkat ke ekstriman nya rendah itu.

Hazel berjalan terhuyung-huyung ketika keluar dari area wahana Big Thunder Mountain. Kenric terkekeh melihat Hazel yang menurutnya terlihat lucu seperti orang sedang mabuk berat.

"Kau hebat sekali, kau sama sekali tidak terlihat takut dan terkejut dengan wahana itu." Seru Hazel memegang kepalanya yang terasa seperti sedang berputar.

"Itu sama sekali tidak seberapa bagiku." Jawab Kenric memegang bahu Hazel mencoba membantunya berjalan dengan benar.

"Kepalaku seperti sedang diputar pakai mixer sekarang." Seru Hazel.

Kenric terkekeh kecil mendengarnya. "Dari dulu aku sangat penasaran dengan wahana itu, tapi aku tidak bisa menaikinya Karena harga tiketnya yang cukup mahal." Seru Hazel.

Lalu dia berhenti sehingga Kenric pun ikut berhenti, Hazel melihat kearah Kenric dan menatap pria yang memiliki mata tajam itu. "Terimakasih Kenric." Ucap Hazel tersenyum lebar untuk pertama kalinya.

"Kau memiliki senyuman yang sangat manis ternyata," ucap Kenric membalas senyuman manis wanita itu.

Wajah Hazel seketika bersemu merah mendengar pujian dari pria tampan tersebut, ia langsung memalingkan wajahnya dan kembali berjalan.

Di perjalanan hanya ada keheningan, hanya angin malam yang bergemuruh menemani perjalanan mereka. Tidak lama kemudian Hazel menunjukan jalan kearah rumahnya kepada Kenric ketika mereka sudah hampir sampai.

Kenric menepikan motornya di depan sebuah gang kecil ketika Hazel menyuruhnya berhenti. "Cukup sampai sini saja," ucap Hazel melepaskan helmnya dan memberikannya kepada Kenric.

"Apakah rumahmu tidak jauh dari gang ini?" Tanya Kenric.

Hazel menganggukkan kepalanya. "Hanya beberapa meter saja. Terimakasih atas bantuannya untuk yang ke sekian kalinya." Seru Hazel.

"Hmm." Jawab Kenric tersenyum.

"Pulanglah aku akan mengawasi mu dari sini." Ujar Kenric.

"Tidak usah Kenric, kau bisa langsung pergi saja karena disini sudah sangat aman." Jawab Hazel.

"Pulanglah," ucap Kenric bersikeras.

Akhirnya Hazel pun berjalan memasuki gan sepi itu dimana hanya ada satu penerangan lampu jalan di tengah lorong jalan kecil itu. Setelah bayangan Hazel hilang dari gang itu Kenric pun pergi darisana.

"Kau sudah pulang sayang? Bagaimana acaranya?" Ucap Berto yang tampak menunggu sang putrinya diruang depan.

"Kenapa ayah tidur disini? Seharusnya ayah kembali ke kamar saja disini sangat dingin nanti ayah bisa sakit." Seru Hazel menghampiri ayahnya.

"Ayah sengaja menunggumu disini, apa kau menikmati acaranya?" Tanya Berto.

"Acaranya berjalan lancar dan sangat seru yah." Jawab Hazel yang dengan terpaksa harus berbohong kepada ayahnya.

"Syukurlah, ayah sangat senang mendengarnya. Oh ya jaket siapa yang kau pakai itu?" Tanua Berto yang melihat putrinya memakai jaket kulit berwarna hitam.

Hazel baru ingat jika ia masih memakai jaket milik Kenric dan lupa mengembalikannya pada pria itu, melihat putrinya yang tampak melamun membuat Berto berpikir lain.

"Apakah itu jaket pacarmu?" Tanya Berto menggoda putrinya.

Wajah Hazel tiba-tiba memerah mendengar ucapan spontan dari ayahnya itu, entah kenapa ia tiba-tiba merasa malu dan salah tingkah. "Hayoo siapa pria yang telah berhasil mendapatkan putri ayah yang sangat cantik jelita ini?" Seru Berto.

"Ihh ayah apa yang ayah katakan ini hanya jaketnya teman Hazel, besok juga bakal Hazel kembalikan lagi kok." Jawab Hazel yang wajahnya sudah bak kepiting rebus.

"Benarkah hanya seorang teman?" Goda Berto kepada putri tersayangnya.

"Ihh ayah menyebalkan." Seru Hazel bangkit dari duduknya dan berjalan dengan cepat masuk kedalam kamarnya.

Berto terkekeh melihat tingkah putrinya, Hazel menutup pintunya lalu bersandar di belakang pintu tersebut sembari memegang dadanya yang berdebar secara tiba-tiba itu. "Kau harus sadar diri Hazel, dia menolongmu karena kasihan pada dirimu. Ingat itu." Ucap Hazel bermonolog.

Hazel melepaskan jaket Kenric yang dipakainya lalu ia menggantung jaket tersebut di tiang gantungannya. Hazel tampak memandangi jaket kulit berwarna hitam itu, seketika bayang-bayangan Kenric sang pria super duper tampan itu melintas dipikirannya.

Hazel berdiri di depan cerminnya. 'Kau memiliki senyuman yang sangat manis ternyata.' kata-kata Kenric tadi tiba-tiba teringat olehnya.

Tanpa sadar Hazel pun tersenyum lebar di depan cerminnya ketika teringat ucapan Kenric tadi. "Hazel sadarlah, apa kau sudah gila." Gumamnya memukul-mukul pelan pipinya.

(Hayo siapa yang membaca novelnya "Love at First Sight" pasti tau siapa pria bernama Kenric disini hehehe.)

Bersambung.

Terpopuler

Comments

devi novianti

devi novianti

anaknya daddy aarav dong😁

2024-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Hazel Gabriella Ryder
2 Hanya Diam
3 Pemuda Baik Hati
4 Bertemu Pria itu Lagi!
5 New Dress
6 Pergi ke perayaan yang berakhir memilukan!
7 Ikut Bersamanya
8 Festival Malam
9 Memiliki Senyuman yang Manis
10 Nasib yang Malang
11 GAGAL!
12 Sebuah Insiden Tak Terduga!
13 Hari TERSIAL!
14 Kantor Polisi
15 Mimpi Buruk!
16 Putus Asa!
17 Delapan tahun kemudian
18 Bertemu kembali setelah sekian lama
19 Kenric Geraldo Grey
20 Penjara bawah Tanah
21 Hamil?
22 Latar Belakang Most
23 Mencapai Kesepakatan
24 Pergi ke Club
25 Keributan di Club
26 Mulai Tertarik
27 Siapa wanita itu?
28 Trauma!
29 Merindukannya
30 Markas the devil's
31 Serangan Dadakan
32 Pertengkaran di Toilet
33 Cemburu?
34 Identitas asli terungkap!
35 Menahan hasrat
36 Menyelamatkan Hazel
37 Mengantarkan pulang
38 Datang ke perusahaannya
39 Pesta Amal
40 Robbie Menghilang!
41 Kemarahan Kenric
42 Menahan Hazel
43 Hati yang sedingin kutub
44 Pergi Menemui Josephine
45 Malam yang Hangat
46 Ketulusan Kenric
47 Perubahan sikap Hazel
48 Informasi tentang Robbie
49 Dendam yang Begitu Dalam
50 Asisten yang Setia
51 Obrolan malam
52 Ketakutan Hailey
53 Cinta yang membara
54 Mempunyai Tujuan Khusus
55 Serangan Mendadak
56 Kau Milikku!
57 Akhirnya Terungkap
58 Kepanikan Most dan Lili
59 Kepanikan Kenric
60 Jiwa yang Hancur
61 Pingsan
62 Bertemu Kembali
63 Secercah Harapan
64 Hukuman Untuk Beck!
65 Kedatangan Arabella
66 Rasa Nyaman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hazel Gabriella Ryder
2
Hanya Diam
3
Pemuda Baik Hati
4
Bertemu Pria itu Lagi!
5
New Dress
6
Pergi ke perayaan yang berakhir memilukan!
7
Ikut Bersamanya
8
Festival Malam
9
Memiliki Senyuman yang Manis
10
Nasib yang Malang
11
GAGAL!
12
Sebuah Insiden Tak Terduga!
13
Hari TERSIAL!
14
Kantor Polisi
15
Mimpi Buruk!
16
Putus Asa!
17
Delapan tahun kemudian
18
Bertemu kembali setelah sekian lama
19
Kenric Geraldo Grey
20
Penjara bawah Tanah
21
Hamil?
22
Latar Belakang Most
23
Mencapai Kesepakatan
24
Pergi ke Club
25
Keributan di Club
26
Mulai Tertarik
27
Siapa wanita itu?
28
Trauma!
29
Merindukannya
30
Markas the devil's
31
Serangan Dadakan
32
Pertengkaran di Toilet
33
Cemburu?
34
Identitas asli terungkap!
35
Menahan hasrat
36
Menyelamatkan Hazel
37
Mengantarkan pulang
38
Datang ke perusahaannya
39
Pesta Amal
40
Robbie Menghilang!
41
Kemarahan Kenric
42
Menahan Hazel
43
Hati yang sedingin kutub
44
Pergi Menemui Josephine
45
Malam yang Hangat
46
Ketulusan Kenric
47
Perubahan sikap Hazel
48
Informasi tentang Robbie
49
Dendam yang Begitu Dalam
50
Asisten yang Setia
51
Obrolan malam
52
Ketakutan Hailey
53
Cinta yang membara
54
Mempunyai Tujuan Khusus
55
Serangan Mendadak
56
Kau Milikku!
57
Akhirnya Terungkap
58
Kepanikan Most dan Lili
59
Kepanikan Kenric
60
Jiwa yang Hancur
61
Pingsan
62
Bertemu Kembali
63
Secercah Harapan
64
Hukuman Untuk Beck!
65
Kedatangan Arabella
66
Rasa Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!