GAGAL!

Sore harinya Hazel pulang kerumahnya dengan diantar oleh Rojer salah satu guru yang sering membantunya. Hazel tampak melihat kearah luar jendela mobil, pikirannya sekarang benar-benar kacau.

Rojer yang seolah memahami perasaan Hazel saat ini tampak diam saja tanpa mengatakan apapun pada muridnya itu. Dia sangat tau bagaimana perlakuan buruk yang didapatkan Hazel disekolah.

Beberapa menit kemudian Rojer menghentikan mobilnya di depan gang rumah Hazel karena Hazel sudah memberikan alamat nya tadi kepadanya.

"Terimakasih Mr. Rojer atas bantuannya selama ini," ucap Hazel dengan wajah sendu nya.

"Hmm, istirahatlah besok adalah pengumuman nilai kelulusan tes masuk ke universitas MI dan semoga kau lulus besok." Ucap Rojer.

Hazel menganggukkan kepalanya lalu ia pun berpamitan dan keluar dari mobil Rojer. Ia pun berjalan dengan langkah gontai menuju rumahnya, tak ada semangat sana sekali dalam dirinya. Ingin sekali rasanya ia berteriak dan mengeluarkan semua emosinya saat ini.

Sampainya dirumah ia langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur dan mulai terdengar isak tangisan dibalik bantalnya. Kesal,marah dan kecewa memenuhi perasaannya saat ini, namun Hazel masih berharap besok namanya keluar dari daftar nama siswi yang lolos dalam seleksi, ia sangat berharap keajaiban datang terjadi besok kepadanya.

Malam harinya, Berto tampak baru sampai kerumah. Ia memegang dadanya namun ia langsung melepaskannya ketika melihat putrinya baru keluar dari kamarnya. Hazel mengenakan sweater yang berukuran besar dan memakai penutup kepalanya untuk menutupi luka dikening nya supaya ayahnya tak melihatnya.

Berto yang pengelihatannya sedikit kabur dan menahan rasa sakitnya tampak tak terlalu memperhatikan penampilan Hazel saat ini. "Kenapa ayah pulang malam begini? Apakah ayah masih mengumpulkan plastik-plastik bekas?" Tanya Hazel.

"Tidak nak, tadi ayah bertemu dengan Ed jadi kami mengobrol dulu." Jawab Berto berbohong.

"Kau sudah makan malam?" Tanya Berto.

"Sudah ayah, tadi aku memasak mie instan." Jawab Hazel Berbohong karena dia tidak selera makan sejak tadi.

"Baiklah kalau begitu ayah membersihkan tubuh ayah dulu." Ucap Berto.

Hazel menggangukan kepalanya, ia sama sekali tidak menyadari penyakit ayahnya karena Berto sama sekali tak menampakkan rasa sakitnya itu. Lalu Hazel pun masuk kembali ke kamarnya setelah mengambil air minum di dapur.

Hazel meminum obatnya dan setelah selesai ia menyembunyikan obatnya di dalam laci meja belajarnya supaya ayahnya tak melihatnya. Tak lama ia pun tertidur karena efek dari obatnya tadi.

Pagi menjelang, Hazel tampak masih betah diatas tempat tidurnya karena ia merasa sekujur tubuhnya terasa sakit setiap kali ia bergerak. "Sayang, apa kau tidak pergi ke sekolah?" Tanya Berto dari balik pintu kamar Hazel.

"Iya ayah, nanti siang aku akan pergi ke sekolah." Timpal Hazel.

"Baiklah kalau begitu ayah berangkat kerja dulu ya," ucap Berto.

"Iya ayah!" Jawab Hazel masih terbaring diatas tempat tidur, Ia sengaja tidak keluar pagi ini supaya ayahnya tidak melihat lukanya.

Menjelang siang akhirnya Hazel bersiap pergi ke sekolahnya untuk melihat daftar nama yang akan lolos masuk ke universitas MI, Hazel memakai kacamata bulat hitam besarnya, lalu ia pun menatap dirinya di depan cermin dengan tatapan kosong.

Ia masih menaruh harapan jika keberuntungan akan berpihak padanya hari ini. Ia pun menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Hazel pun berjalan pergi ke sekolah nya.

Sampainya di sekolah Hazel mendapatkan kekecewaan yang sungguh besar karena namanya tidak masuk kedalam daftar lolos, matanya mulai berkaca-kaca menerima kekecewaan tersebut. Usahanya dan mimpinya selama ini pupus sudah, Hazel berlari meninggalkan sekolah.

Ia berlari dan terus berlari dengan derai airmata membasahi pipinya dan rasa kecewa yang menyesakkan dadanya. Setelah berlari cukup jauh ia pun berhenti dan terduduk, Hazel mulai menangis dengan keras dan terisak, sungguh perasaannya sangat hancur sekarang.

Penantian yang sudah ia persiapkan selama ini sudah pupus sudah karena ulah seseorang yang iri dan benci terhadap nya menciderai tangannya sehingga membuat dia tidak bisa mengikuti tes dengan sempurna.

"Hiks... Hiks... Hiks... Kenapa? Kenapa nasibku selalu sial! Sekali ini saja aku berharap mendapatkan keberuntungan seumur hidupku tuhan tapi kenapa selalu kau patahkan harapanku!" Ucapnya menangis dan memegang dadanya yang terasa sesak dan sakit.

Hazel memukul-mukul tangannya yang terluka. "Kenapa kau harus terluka hah? Kenapa?" Teriaknya.

"Kenapa dunia ini sungguh tidak pernah adil kepadaku! Kesalahan besar apa yang telah aku lakukan di kehidupan sebelumnya sehingga nasibku selalu buruk!" Ucap Hazel yang terus melontarkan kekesalan dan kekecewaannya.

"Ahhhh!" Teriaknya dijalan yang sepi itu.

"KALIAN SEMUA JAHAT!" Teriaknya menangis.

"Ibu, ayah maafkan Hazel karena Hazel sudah gagal hiks.. hiks... Hazel memang anak yang tidak berguna dan pembawa sial." Ucapnya

Sayup-sayup angin dari pepohonan disana seolah mengelilinginya seperti sedang memberikan pelukan kepada gadis malang itu, Hazel terus menangis tiada henti. Entah apa yang akan ia sampaikan kepada ayahnya nanti jika dirinya telah gagal.

Hazel tidak dapat membayangkan bagaimana kecewa ayahnya nanti ketika mengetahui jika dirinya telah gagal masuk ke universitas MI dan impiannya untuk kuliah jurusan arsitektur di universitas itu telah kandas sudah.

Hazel tidak bisa mendaftar di universitas lain karena hanya universitas MI lah yang mempunyai beasiswa untuk jurusan arsitektur, itulah kenapa Hazel terus belajar supaya bisa lolos ke universitas tersebut karena selain beasiswa nya, hanya jurusan itu yang Hazel sangat kuasai.

Hazel mengacak-acak rambutnya dan kembali berteriak untuk melepaskan emosinya. Untuk saja jalanan itu sangat sepi sehingga tidak ada yang melihat betapa hancur dan putus asanya ia saat ini.

Beberapa menit kemudian setelah puas menangis dan berteriak, hazel tampak duduk menyandarkan dirinya di bawah pohon pinggir jalan itu. Hazel tampak diam dan melamun dengan tatapan kosong dan hampa.

Walaupun begitu namun tetes demi tetes airmata nya terus mengalir ke pipinya, Hazel sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk berteriak. Dirinya juga sesenggukan setelah puas menangis sejak tadi.

"Ada apa denganmu nona?" Tanya seorang wanita yang sudah berumur namun masih terlihat fresh dan modis.

Wanita itu kebetulan melewati jalan itu dan tidak sengaja melihat Hazel yang bersandar di bawah pohon dengan penampilan yang berantakan, ia pikir terjadi sesuatu yang buruk pada gadis tersebut, oleh sebab itu ia turun dan menghampirinya.

Hazel tampak masih melamun dan tidak menyadari keberadaan wanita didepannya itu. "Nona!" Panggil wanita itu lagi.

Hazel mendongakkan kepalanya pelan melihat kearah wanita tersebut dengan tatapan sayu dan sendu. "Kau baik-baik saja?" Tanya wanita tersebut.

Hazel menganggukkan kepalanya lalu ia pun berdiri dan berjalan pergi meninggalkan tempat itu tanpa mengatakan sepatah katapun pada wanita itu. Wanita tadi memperhatikan kepergian Hazel, ia seperti dapat merasakan jika gadis muda itu pasti sedang mempunyai masalah.

"Nyonya, Tuan bos Aarav sudah menelpon dan menyuruh anda untuk segera pulang." Ucap sang sopir.

"Ck, lelaki tua itu makin berumur makin manja saja." Gerutunya masuk kedalam mobil.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

devi novianti

devi novianti

arabella ya istrinya aarav emaknya kendrick

2024-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Hazel Gabriella Ryder
2 Hanya Diam
3 Pemuda Baik Hati
4 Bertemu Pria itu Lagi!
5 New Dress
6 Pergi ke perayaan yang berakhir memilukan!
7 Ikut Bersamanya
8 Festival Malam
9 Memiliki Senyuman yang Manis
10 Nasib yang Malang
11 GAGAL!
12 Sebuah Insiden Tak Terduga!
13 Hari TERSIAL!
14 Kantor Polisi
15 Mimpi Buruk!
16 Putus Asa!
17 Delapan tahun kemudian
18 Bertemu kembali setelah sekian lama
19 Kenric Geraldo Grey
20 Penjara bawah Tanah
21 Hamil?
22 Latar Belakang Most
23 Mencapai Kesepakatan
24 Pergi ke Club
25 Keributan di Club
26 Mulai Tertarik
27 Siapa wanita itu?
28 Trauma!
29 Merindukannya
30 Markas the devil's
31 Serangan Dadakan
32 Pertengkaran di Toilet
33 Cemburu?
34 Identitas asli terungkap!
35 Menahan hasrat
36 Menyelamatkan Hazel
37 Mengantarkan pulang
38 Datang ke perusahaannya
39 Pesta Amal
40 Robbie Menghilang!
41 Kemarahan Kenric
42 Menahan Hazel
43 Hati yang sedingin kutub
44 Pergi Menemui Josephine
45 Malam yang Hangat
46 Ketulusan Kenric
47 Perubahan sikap Hazel
48 Informasi tentang Robbie
49 Dendam yang Begitu Dalam
50 Asisten yang Setia
51 Obrolan malam
52 Ketakutan Hailey
53 Cinta yang membara
54 Mempunyai Tujuan Khusus
55 Serangan Mendadak
56 Kau Milikku!
57 Akhirnya Terungkap
58 Kepanikan Most dan Lili
59 Kepanikan Kenric
60 Jiwa yang Hancur
61 Pingsan
62 Bertemu Kembali
63 Secercah Harapan
64 Hukuman Untuk Beck!
65 Kedatangan Arabella
66 Rasa Nyaman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hazel Gabriella Ryder
2
Hanya Diam
3
Pemuda Baik Hati
4
Bertemu Pria itu Lagi!
5
New Dress
6
Pergi ke perayaan yang berakhir memilukan!
7
Ikut Bersamanya
8
Festival Malam
9
Memiliki Senyuman yang Manis
10
Nasib yang Malang
11
GAGAL!
12
Sebuah Insiden Tak Terduga!
13
Hari TERSIAL!
14
Kantor Polisi
15
Mimpi Buruk!
16
Putus Asa!
17
Delapan tahun kemudian
18
Bertemu kembali setelah sekian lama
19
Kenric Geraldo Grey
20
Penjara bawah Tanah
21
Hamil?
22
Latar Belakang Most
23
Mencapai Kesepakatan
24
Pergi ke Club
25
Keributan di Club
26
Mulai Tertarik
27
Siapa wanita itu?
28
Trauma!
29
Merindukannya
30
Markas the devil's
31
Serangan Dadakan
32
Pertengkaran di Toilet
33
Cemburu?
34
Identitas asli terungkap!
35
Menahan hasrat
36
Menyelamatkan Hazel
37
Mengantarkan pulang
38
Datang ke perusahaannya
39
Pesta Amal
40
Robbie Menghilang!
41
Kemarahan Kenric
42
Menahan Hazel
43
Hati yang sedingin kutub
44
Pergi Menemui Josephine
45
Malam yang Hangat
46
Ketulusan Kenric
47
Perubahan sikap Hazel
48
Informasi tentang Robbie
49
Dendam yang Begitu Dalam
50
Asisten yang Setia
51
Obrolan malam
52
Ketakutan Hailey
53
Cinta yang membara
54
Mempunyai Tujuan Khusus
55
Serangan Mendadak
56
Kau Milikku!
57
Akhirnya Terungkap
58
Kepanikan Most dan Lili
59
Kepanikan Kenric
60
Jiwa yang Hancur
61
Pingsan
62
Bertemu Kembali
63
Secercah Harapan
64
Hukuman Untuk Beck!
65
Kedatangan Arabella
66
Rasa Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!