Hazel perlahan melangkahkan kakinya mencoba mengumpulkan keberaniannya di setiap langkah nya. Kenric mengulurkan tangannya namun Hazel menggelangkan kepalanya tanda bahwa dia berani.
Kenric tersenyum menawan ketika wanita itu berdiri disampingnya. Hazel menutup matanya karena tak berani melihat kearah deburan ombak. "Bukalah matamu perlahan, lalu tarik nafas mu dalam-dalam kemudian hembuskan secara perlahan, lalu berteriaklah sekencang-kencangnya, tenang saja tak akan ada yang mendengarmu selain aku disini." Ucap Kenric meyakinkan Hazel.
Hazel pun menuruti ucapan pria itu, ia membuka matanya perlahan dan menarik nafasnya lalu menghembuskan nya secara perlahan. "Lakukanlah!" Ucap Kenric yang selalu meyakinkan Hazel.
Hazel menganggukkan kepalanya lalu ia mengepalkan tangannya dengan erat seraya melihat kearah laut dan berteriak sekencang-kencangnya seolah meluapkan segala emosi dan masalahnya yang telah lama dipendamnya.
"AHHHHHH!!"
Kenric menatap wanita itu yang terlihat menangis seraya mengeluarkan semua bebannya, dengan melihat penampilan Hazel yang terlihat culun itu Kenric dapat mengetahui jika wanita itu sering dikucilkan oleh orang disekitarnya, apalagi ketika ia melihat tatapan keputusasaan Hazel ketika nekat hendak bunuh diri.
"Berteriaklah dan luapkan emosimu seperti tadi jika kau tidak ingin menceritakan masalahmu kepada orang lain karena dengan seperti itu kau akan merasa sedikit lega." Ujar Kenric ketika Hazel sudah berhenti dan mengusap air matanya.
"Terimakasih dan kau benar aku merasa sedikit lega sekarang." Ucap Hazel tersenyum tipis.
Kemudian mereka berdua duduk di atas tebing tinggi itu seraya sepasang mata mereka memandang cakrawala di depannya, sayup-sayup sepoian angin malam memasuki tubuh kedua insan itu yang tampak sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Ini pakailah kembali jaketmu, anginnya lumayan kencang disini." Ucap Hazel hendak melepaskan jaket Kenric yang menempel padanya sejak tadi, namun Kenric menahan pundaknya.
"Tak apa aku sudah terbiasa, kau jauh lebih membutuhkan jaket itu." Ucap Kenric.
"Kenapa kau baik padaku?" Tanya Hazel karena jarang sekali bahkan hampir tidak ada orang yang akan memperlakukannya dengan baik kecual Ayahnya dan keluarga Ed.
"Karena kau orang baik, jika kau orang jahat maka aku sudah menghajar mu," jawab Kenric.
Hazel berdecak lalu matanya kembali melihat kearah hamparan laut luas didepannya dengan menekuk kedua kakinya sedangkan Kenric duduk menekuk satu kakinya dan kaki satunya dibiarkan berunjur dan kedua tangannya menopang dibelakang.
Kenric tidak mau banyak bertanya kepada Hazel karena suasana hati Hazel terlihat masih sedih, dia membiarkan wanita itu untuk menenangkan diri disana.
"Kau masih belum mau pulang? Jika kau terlalu lama diluar maka kau akan sakit." Ucap Kenric karena udara malam semakin dingin dan menusuk apalagi tubuh Hazel yang basah sejak tadi dan sekarang sudah mulai mengering.
"Hmmm.." jawab Hazel yang masih menatap kedepan.
Kenric bangkit dari duduknya lalu mengulurkan tangannya kepada Hazel. "Ayo! Aku akan mengantarmu pulang." Ucap Kenric.
Hazel melihat tangan kekar milik Kenric yang berada didepannya, lalu ia pun akhirnya menyambut uluran tangan tersebut. Ketika Hazel akan naik keatas motor milik Kenric tiba-tiba perutnya berbunyi seketika wajah Hazel langsung memerah.
"Kita cari restoran terlebih dahulu karena aku juga belum makan malam." Ucap Kenric supaya Hazel tidak merasa malu.
"Hmm," jawab Hazel menganggukkan kepalanya mencoba menyembunyikan rasa malunya terhadap Kenric karena perutnya yang tidak bersahabat itu.
Sebenarnya Hazel memang sengaja tidak makan malam dirumahnya karena, dia berpikir akan makan malam di acara sekolahnya tadi namun, ia tak sempat menyantap hidangan lezat itu karena Hailey dan yang lainnya sudah terlebih dahulu menindas nya.
Kenric dan Hazel pun mencari restoran terdekat, setelah beberapa menit kemudian mereka pun berhenti disebuah restoran mewah. Kenric memarkirkan motornya lalu mengajak Hazel kedalam restoran yang terbilang cukup mewah itu.
Hazel tampak ragu karena dia merasa sungkan makan ditempat mewah itu ditambah dengan pakaiannya yang berantakan pasti semua orang akan memandang rendah dirinya dan berimbas kepada Kenric juga pikir nya.
"Kita cari makan dipinggir jalan saja," ucap Hazel.
"Kenapa? Bukankah lebih baik makan disini?" Tanya Kenric.
"Lihatlah diriku ini, akan sangat memalukan jika masuk kesana." Ucap Hazel merasa tak pantas.
Kenric menautkan alisnya karena heran dengan apa yang dikatakan oleh Hazel itu. "Kau terlalu merendahkan dirimu Hazel." Ucap Kenric lalu menarik tangan Hazel untuk masuk kedalam restoran namun Hazel menahannya dan Kenric melihat kearah nya lalu Hazel menggelangkan kepalanya.
"Baiklah, kita cari tempat lain saja." Jawab Kenric akhirnya.
Mereka pun akhirnya pergi darisana dan mencari tempat yang lebih sederhana sesuai kemauan Hazel. Waktu diperjalanan mereka melihat ada sebuah festival malam yang cukup ramai oleh pengunjung.
"Kita kesana saja." Ucap Hazel menunjuk kearah festival.
"Hmm,," jawab Kenric memutar motornya menuju festival.
Kenric memarkirkan motornya di pinggir jalan lalu mereka berdua pun memasuki area festival malam itu, terdapat banyak permainan dan kuliner disana. Hazel tersenyum tipis dan perasaannya sangat senang karena dia sangat suka pergi ke acara festival malam seperti itu karena terdapat banyak penjual makanan pinggir jalan yang lezat disana.
Hazel tampak berlari kecil menghampiri seorang penjual sosis bakar, Kenric mengikutinya dari belakang. "Kau mau?" Tanya Hazel kepada Kenric.
"Tidak, kau saja." Jawab Kenric.
"Baiklah." Ucap Hazel.
"Uncle sosis bakarnya tiga, mayonaise nya ganti sama kecap aja ya uncle." Seru Hazel.
"Baik nona," jawab penjual sosis bakar tersebut.
"Kau tampaknya sering pergi ke festival malam seperti ini." Ucap Kenric melihat Hazel yang sepertinya sangat tidak asing dengan tempat itu.
Hazel menganggukkan kepalanya. "Acara Festival merupakan kesukaanku setelah perpustakaan," jawab Hazel tersenyum tipis seolah masih membentengi dirinya dari Kenric.
Beberapa menit kemudian sosis bakar pesanan Hazel pun telah selesai, Kenric membayar makanan itu saat Hazel merogoh uang di kantongnya. "Kau tidak perlu membayarnya, aku masih punya uang kok." Seru Hazel.
Kenric tersenyum menawan. "Tidak apa-apa anggap saja aku mentraktirmu. Kau simpan saja uangmu untuk membeli yang lain." Timpal Kenric.
Hazel lagi-lagi terpana oleh senyuman Kenric yang menawan itu. "Ini makanlah." Ucap Kenric hingga Hazel tersadar kembali.
"Terimakasih," jawab Hazel mengambil makanan dari tangan Kenric.
Mereka berjalan melihat-lihat festival itu lalu kemudian mereka duduk di sebuah bangku taman yang kosong yang berada di area festival itu. Hazel memakan sosis bakarnya seraya melihat orang-orang yang berlalu-lalang di acara itu.
"Kenapa kau tidak suka mayonaise? Bukankah lebih enak jika dipadukan dangan mayonaise daripada kecap." Ucap Kenric melihat kearah Hazel.
"Aku tidak suka karena menurutku rasanya aneh." Jawab Hazel.
"Kau tampak sangat menyukai sosis itu," seru Kenric.
Hazel menggangukan kepalanya. "Sosis adalah makanan favoritku." Jawab Hazel sembari mengunyah makanannya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments