Ternyata sejak tadi ada seseorang yang mengintip dan mendengarkan pembicaraan mereka dari balik dinding basemant dan sosok tersebut adalah Kenric karena ia merasa curiga pada pria yang bersama dengan Hazel tadi.
Setelah melihat Hazel dan pria itu pergi darisana, Kenric pun kembali ke dalam bar menghampiri kembali teman-temannya.
"Bagaimana kalian bisa mengenal wanita itu?" Tanya Kenric.
"Zizi maksudmu?" Ucap Allen.
"Iya, Zizi." Jawab Kenric.
"Awalnya kami bertiga tertarik padanya ketika melihat dia pergi ke bar ini dan duduk seorang diri, kami bertiga pun mulai bertaruh untuk mendapatkannya namun pada akhirnya kami semua gagal karena Zizi sungguh wanita yang berbeda dari wanita lainnya, dimana tidak ada yang bisa meluluhkan hatinya sedikitpun." Jawab Allen.
"Karena sering berkumpul disini kami pun mulai berteman baik," timpal Jackie.
"Ada apa kau bertanya seperti itu? Apa jangan-jangan kau juga tertarik padanya?" Seru Givven.
"Bukan dengan dia tapi dengan pria yang pergi bersamanya tadi." Jawab Kenric.
Jackie, Allen dan Givven terdiam raut wajah mereka terlihat langsung berbeda dan mereka tampak tidak ingin membicarakan tentang pria tersebut.
"Ada apa dengan kalian? Kenapa raut wajah kalian terlihat berbeda ketika aku membicarakan pria itu?" Tanya Kenric memicingkan matanya.
"Sudahlah tidak ada urusannya juga jika membahas pria itu." Ucap Jackie.
"Kalian ingat kejadian perampokan senjata milik Kelric di pelabuhan Port of Shanghai, China tahun lalu?" Ucap Kenric.
"Apa hubungannya dengan pria itu?" Tanya Givven.
"Setelah kejadian itu, Kelric memberikan sebuah foto pria yang hanya nampak lehernya saja dan di leher pria itu terdapat sebuah tato bergambar Jangkar yang sama persis dengan milik pria tadi." Ucap Kenric.
Givven, Allen dan Jackie tampak saling melihat satu sama lain.
"Kalian mengetahui sesuatu?" Tanya Liam.
Mereka bertiga terdiam, lalu tidak lama seorang pelayan wanita datang mengantarkan minuman pada meja mereka, ekspresi ketiga pria itu langsung berubah seketika dan Kenric tampak menyadari ada sesuatu yang aneh di antara mereka.
"Apa yang kalian tutupi?" Tanya Kenric setelah pelayan wanita itu pergi.
"Disini bukan tempat yang tepat untuk membicarakan masalah ini." Jawab Allen.
"Apa kalian juga ada kaitannya dengan mereka?" Tanya Kenric lagi yang suara semakin mengintimidasi ketiga pria itu.
"Kau lihat saja sendiri tadi bagaimana asingnya interaksi Zizi pada kita bertiga," jawab Allen.
"Liam jual semua saham kita di perusahaan mereka besok." Ucap Kenric dingin dan menatap tajam kearah ketiga pria itu.
Ketiga pria itu tadi langsung terkejut mendengar ancaman dari Kenric, Wajah mereka seketika langsung panik karena saham milik Kenric sangat berpengaruh besar terhadap perusahaan mereka.
"Kita jangan membahasnya disini karena banyak dinding bermata dan bertelinga, kita pergi ke Caffe milik Givven saja." Seru Jackie.
Lalu mereka pun pergi meninggalkan bar itu dan berpindah ke Caffe mewah milik Givven yang berjarak tidak terlalu jauh darisana. Mereka menaiki kendaraannya masing-masing menuju tempat tersebut.
"Katakan apa yang kalian sembunyikan mengenai pria itu?" Ucap Kenric ketika sudah berada di Caffe.
"Pria itu sangat berbahaya, dia seorang psikopat yang sangat menyeramkan. Dan kami sudah pernah menyaksikan nya dengan mata kepala kami sendiri bagaimana sadisnya pria itu." Jawab Givven.
"Come on bro, cuman itu dan kalian sudah takut padanya? Bukankah kalian juga sering terlibat dengan geng mafia." Seru Liam.
"Masalahnya dia sedang menyelidiki kami karena kami berteman dengan Zizi, dan kami takut jika dia mengetahui aksi gagal penyelundupan obat terlarang yang ia kirim ke Meksiko itu karena ulah kami." Jawab Allen.
"Obat terlarang? Apa wanita bernama Zizi itu juga terlibat?" Tanya Kenric.
"Dia otaknya, semua strategi penyelundupan itu dibuat olehnya." Jawab Jackie.
"Dia wanita licik Ken," lanjutnya.
"Kalian mengetahui informasi lebih tentang mereka?" Tanya Kenric.
"Yang kami tau jika Zizi seorang Arsitek." Jawab Givven.
"Arsitek? Siapa nama aslinya?" Tanya Kenric.
"Ryder! Dan nama perusahaannya HZ." Jawab Givven.
"Kenapa kalian tetap berteman dengannya?" tanya Liam.
"Karena dia sangat cantik." Jawab ketiga pria itu.
"Memang dasar kalian mata keranjang." Seru Liam.
"Sebenarnya kami sedang berusaha membujuknya supaya dia mau bekerjasama dengan perusahaan kami, karena karya-karyanya sangat bagus." Jawab Jackie.
"Tapi dia sangat pemilih dan sangat susah mengajaknya bekerjasama, hanya perusahaan-perusahaan tertentu saja yang diterimanya." lanjutnya.
......................
Hazel berjalan memasuki sebuah penjara bawah tanah bersama dengan pria tadi.
Terlihat empat penjaga yang berjaga di depan penjara bawah tanah tersebut.
Ke empat penjaga itu memberikan hormat pada Hazel dan pria tadi ketika melihat kedatangan kedua bos mereka disana.
"Mort, ambilkan cambuk kesayanganku." Ucap Hazel pada pria tadi yang bernama Mort.
"Baik nona," jawab Mort berjalan ke arah pojok ruangan dimana ada beberapa alat penyiksaan yang tertempel di dinding.
"Ini nona," ucap Mort menyerahkan sebuah cambuk hitam besar kepada Hazel.
Hazel mengambil cabuk itu lalu ia berjalan kedalam ruangan yang tamaram dan terdengar suara-suara teriakan di dalam sana.
Tempat itu merupakan sebuah penjara khusus yang Hazel buat untuk menyiksa dan menggurung orang-orang yang telah berbuat jahat padanya di masa lalu.
Hazel memukulkan cambuknya dengan keras sehingga suasana langsung hening seketika. Seorang penjaga yang berada di dalam menghampiri Hazel dan Mort.
"Dia berada disana nona." Ucap penjaga itu menunjuk sebuah ruangan yang berada diujung lorong.
Hazel pun berjalan kearah ruangan tersebut dengan melewati lorong-lorong yang berjeruji besi dimana disetiap jeruji besi itu ada orang yang terkunci di dalamnya.
Mereka semua langsung mundur ketakutan ketika Hazel melewati lorong itu. Hentakan suara sepatu high heels boots nya membuat semua yang berada di dalam jeruji besi itu ketakutan sehingga mereka semua menutup kupingnya.
Hazel masuk kedalam ruangan itu dan ia langsung tersenyum ketika melihat seorang pria yang kini tangan dan kakinya tengah digantung di rantai besar.
"Hai Bryan, akhirnya kita bertemu lagi." Ucap Hazel menyeringai.
Pria bernama Bryan itu tampak memperhatikan wanita yang kini tengah berdiri didepannya dan dia sama sekali tidak mengenali wanita itu dan juga ia sama sekali tidak pernah merasa bermasalah dengannya.
"Siapa kau, aku tidak mempunyai masalah denganmu!" Ucap Bryan lemah karena dirinya disiksa oleh anak buah Hazel.
"Oh ya? Apa kau tidak mengenal wanita bernama Hazel?" Ucap Hazel dingin.
"Hazel? Siapa dia? Aku tidak mengenalnya." Jawab Bryan.
"Wanita culun yang sekolah di senior high school yang sama denganmu dulu," jawab Hazel dingin.
"Ck, wanita culun tak berguna itu sudah menghilang sejak dulu. Sekarang aku tidak ada urusannya dengan dia lagi. Lebih baik kau lepaskan aku nona." Jawab Bryan.
"Wanita culun itu sekarang berada tepat di depanmu dan sekarang dia yang mempunyai urusan denganmu!" Ucap Hazel dingin dan tatapan tajamnya.
Bryan tentu saja terkejut mendengarnya, dia tidak percaya jika wanita culun itu adalah wanita cantik yang kini tengah berdiri didepannya.
"Hahahaha, kau pasti berbohong mana mungkin gadis jelek itu kau nona." Seru Bryan sempat-sempatnya tertawa.
Hazel langsung memukulkan cambuk itu dengan keras pada Bryan hingga pria itu menjerit kesakitan.
"Kau dan mereka semua tidak ada yang boleh tertawa lagi, sekarang aku akan membalaskan semua perbuatan kalian yang telah kalian lakukan pada ku dulu dan tak ada satupun yang akan aku lepaskan!!" Ucap Hazel mencambuk Bryan dengan brutal hingga pria itu menjerit-jerit kesakitan.
"Aku akan menangkap kalian semua satu persatu!" Lanjutnya.
Hazel terus memukuli Bryan hingga pria itu tidak sadarkan diri lagi.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Nurhartiningsih
huh...bikin tegang.tp aku suka cerita yg begini daripada yg ada pelakornya
2024-04-29
1
momy hana
baru baca nih kk thor, semangat lanjut kk
2024-03-09
0