Presdir I'M In Love
Diana.
Seorang mahasiswi dengan wajahnya yang cantik, body goal, dan kulit putih yang bercahaya.
Dia sering kali mematahkan hati seorang pria. Bagaimana tidak, dia memberikan harapan-harapan palsu pada mereka. Sering kali dia pergi berkencan, namun tidak ada satupun pria yang berhasil menjadi pacarnya. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, Diana selalu meninggalkan pria itu tanpa kepastian.
Seperti saat ini.
Ponsel keluaran terbaru itu terus saja berdering. Tidak ada jawaban dari sang pemilik, dia masih bergelut dengan dunia mimpinya.
Entah apa yang dia dapatkan dalam mimpinya, tapi dia terlihat tersenyum beberapa kali.
Ponsel tersebut kembali berdering, Diana menutup kepalanya dengan bantal. "Arrgghhh kenapa berisik sekali sih?"
Namun suara nyaring dari ponsel tersebut memenuhi ruangan. Diana meraih ponsel yang dia letakkan di samping kepalanya.
"Braaakkkkk" dia membanting ponselnya.
Namun seketika dia tersadar, "Handphone kuuuuu."
Dia segera meraihnya dan mendapati layar ponsel yang sudah pecah bagaikan kumpulan dari beberapa pulau.
Dia menggerakkan layar ponsel tersebut, dan untung masih bisa digunakan.
Dengan malas Diana menjawab panggilan telponnya. Dilihatnya nama Rio di layar ponsel miliknya.
"Hallo" Suaranya dibuat merdu.
"Kamu tidak lupa kan kalau kita akan jalan sore ini ?" Seorang pria tampak sedikit berteriak karena panggilannya yang tidak dijawab sejak beberapa waktu lalu.
Diana terkejut, dia melihat jam sudah menunjukkan pukul lima sore "Ah tentu saja babby aku tidak lupa, aku akan bersiap-siap dulu. Sampai jumpa."
Diana mengakhiri panggilannya dan bergegas memasuki kamar mandi.
Tidak lama kemudian Diana keluar dari kamar mandi dan menuju meja rias. Diana mengaplikasikan bedak dan liptint di bibirnya serta rambut yang dicepol semakin memancarkan kecantikan yang luar biasa. Dia memakai hotpants dan baju kebesaran tetapi sangat cocok di tubuhnya. Tas selempang dan flat shoes menyempurnakan penampilannya.
Diana memesan taxi online ketika jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam.
Dia menuju sebuah mall termewah di kota X. Tidak lama kemudian, taxi tiba di tempat yang dituju.
Benar saja Rio seorang Ceo dari sebuah perusahaan ternama sudah menunggunya disana.
"Maafkan aku babby, jalanan sangat macet" Diana mencium pipi kiri Rio.
"Tidak apa, kamu terlihat sangat cantik" Rio hendak mengecup bibir Diana, namun dia berhasil menghindar.
"Ayolah, disini banyak orang. Akan sangat bermasalah jika orang-orang melihat mu seperti itu."
Rio mengabaikan ucapan Diana dan kembali mendekatkan bibirnya, namun Diana menahannya. "Babby, aku tidak ingin orang lain melihatnya" suara Diana dibuat manja.
"Baiklah, ikuti aku!" Rio menarik lengan Diana, Diana terseret mengikuti langkah Rio.
Rio yang sudah hampir dua bulan dekat dengan Diana sudah menganggap Mereka mempunyai hubungan yang spesial. Namun tidak dengan Diana.
Di pinggir mall di bawah lampu yang redup Rio kembali mendekatkan wajahnya kepada wajah Diana.
"Ayolah Babby, tidak seperti ini" Diana melihat banyak sekali pasangan yang sedang berkencan, tidak sedikit diantara mereka yang sedang mesum. Bahkan ada beberapa pria yang sedang menikmati sentuhan dari tangan nakal wanitanya. Suara lenguhan terdengar silih berganti.
"Tapi aku menginginkannya babby." suara Rio mulai serak menahan nafsu.
Rio hendak menempelkan bibirnya di leher jenjang Diana namun lagi-lagi Diana menghindarinya, "Tapi aku tidak bisa." Diana mendorong pelan tubuh Rio.
"Kenapa? Bukankah kita saling cinta? Sudah sewajarnya kita saling mencurahkan rasa cinta ini. Aku benar-benar tidak tahan setiap kali melihatmu." mata Rio terlihat sayu.
"Cinta? Memangnya kapan aku berkata cinta kepadamu ? Aku tidak mencintaimu babby."
Rio terkejut mendengar perkataan Diana, bagaimana mungkin ? Dia sudah memberikan segalanya kepada Diana. Baju, tas, sepatu, handphone bahkan dia memberikan kartu Silver kepadanya.
"Apa maksudmu Diana? Aku bahkan memberikan semuanya kepada mu dan Kamu bilang kalau Kamu tidak mencintai ku?" Rio mulai meninggikan suaranya.
"Ayolah babby, aku tidak pernah berkata cinta kepadamu, kamu sendiri yang memberikan semuanya kepadaku. Aku hanya mengatakan apa yang aku inginkan, tapi kamu selalu mengabulkannya. Apa itu salahku?" Diana membelai dada bidang Rio yang berdegub sangat kencang.
"Maafkan aku babby, aku bisa menerima pemberianmu. Tapi bukan cinta." Diana mengecup pipi Rio dan pergi meninggalkannya.
Rio menatap kepergian Diana dengan penuh rasa marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Jgan sprti itu Diana..kmu boleh bar bar aku suka..tpi klo kmu sprti itu sama pria yg mendekatimu itu jg ngak baik ..ingat Karma..klo tak suka ya hrs tegas tak suka jgan mau dikasih brang nya tpi tak mau..Tegas Diana.walau kau butuh itu semua ya kerja...Ok.Salut Thor ceritanya keren hbs..lnjut 😘😘😘😘💪💪💪💪
2023-03-06
0
Yulie
hadir lagi😁😁😁
2021-12-24
0
Sunarty Narty
oooooo Diana KH pemeran utamanya Thor tp kok sifatnya g baik bgt..
2021-04-19
0