Episode 3

"Ayo Vi telpon abang lo, kalo udah fiks baru kita buatkan buat laporan buat ke kampus." Diana tampak bersemangat.

"Oke Di, kebetulan sekarang jam istirahatnya." Via meraih ponsel miliknya dan memanggil Tio.

Tuuuuuttttt ttuuuuuuttttt

Dalam hitungan beberapa detik, panggilan pun terhubung. "Hallo bang..."

"Kenapa?" Tia terdengar acuk tak acuh. Biasanya Via menelpon hanya jika menginginkan sesuatu.

"Kenapa apanya bang?" Via malah balik bertanya.

"Kenapa lo ganggu hidup gue mulu, udah ganggu di rumah, sekarang gue lagi kerja aja lo nelpon gue." Tio tampak mengomel.

"Iisshh jahat banget sih punya abang. Gue mau minta bantuan lo bang." Diana dan Rara tertawa melihat ekspresi Via yang berubah menjadi cemberut.

Via dan Tio dua bersaudara. Umur mereka hanya beda delapan tahun. Sejak lulus kuliah S2 di New York Tio bekerja di perusahaan sahabatnya sebagai asisten pribadi. Tio memang lebih pintar dibanding Via, kuliah S1 aja dia selesaikan dalam waktu tiga tahun setengah, hingga dia mendapatkan beasiswa di NY dan bertemu dengan sahabat yang kini menjadi atasannya.

"Udah tau, bantuan apaan?" Tio yang tengah sibuk bela-belain mendengar ocehan dari adiknya semata wayang itu.

"Semester ini gue harus magang bang..." Belum selesai berbicara, Tio memotong pembicaraan Via.

"Oke ntar gue transfer." Tio tengah sibuk menghabiskan makanannya, di perusahaan memang tengah sibuk sehingga waktu istirahatnya tidaklah lama.

"Makasih bang hehe." Via nyengir bahagia.

"Udah gue mau..." Tio hendak mengakhiri panggilannya.

"Eh tunggu dulu, gue bukan minta transfer. Eh maksud gue, bukan transfer aja. Tapi ada lagi..." Via mencegah Tio untuk tidak mengakhiri panggilannya, biasanya Tio akan sulit dihubungi jika sedang bekerja.

"Apa lagi?" Tio tampak menarik nafas panjang.

"Gue boleh magang di perusahaan lo?" Via tampak ragu.

"Magang? Di perusahaan Queens Jewelry?" Tio tampak sangat terkejut.

"Iya bang." Via menganggukkan kepalanya dengan penuh keyakinan, matanya berbinar penuh harap.

"Mau bikin bangkrut lo?" Tio terdengar meninggikan suaranya.

"Lah bang, gue bawa Diana ko. Dia mahasiswi terbaik di kampus kita." Via tampak pantang menyerah, bahkan dia mempertaruhkan nama Diana.

"Oke lo bawa surat pengantar dari kampus disertai syarat lainnya. Awas jangan dimanipulasi traskrip nilainya." Tio akhirnya menyerah.

"Lo jahat banget sih sama ade sendiri juga. IPK gue ngga dibawah tiga koma lima juga kali." Via tampak kesal, pasalnya IPK Tio nyaris sempurna saat melakukan kulias S-1.

"Tapi gue nggak yakin Kalian bakalan diterima sebagai mahasiswa magang atau nggak. Lo temui aja bagian di kantor, Gue tunggu besok pagi." Tio menyadari kalau perusahaannya bukanlah perusahaan coba-coba, namun dia tidak ingin mematahkan semangat adiknya.

"Siaap bang, thank you yaa... Tambah sayang gue. Jangan lupa transfernya hehe." Via tampak sangat bahagia. Mereka pun mengakhiri panggilannya.

"Jadi gimana Vi?" Rara tampak penasaran.

"Kita buat proposal, besok pagi kita berangkat kesana." Via tampak bersemangat, Rara dan Diana pun tampak bersorak bahagia.

Mereka bergegas menuju ruangan TU.

"Bu kita mau minta proposal magang." Diana menemui salah satu petugas.

"Baik, ke perusahaan mana?" Bu Ria mencari file proposal magang di PC nya.

"Queens Jewelry Bu." Dengan percaya dirinya Via menyebutkan nama perusahaan nomor satu di negeri ini.

"Kalian yakin? Itu kan perusahaan terbaik" Bu Ria tidak percaya.

"Hehe yakin Bu, Saya ada saudara disana jadi sudah konfirmasi." Via tersenyum bangga.

"Oke baiklah, tapi kalau tidak diterima disana segera hubungi Kami. Kalian harus mulai magang minggu depan. Biar Kami yang memilihkan perusahaan untuk tempat Kalian magang." Bu Ria memberikan proposal yang diminta serta syarat-syarat yang harus dipenuhi.

"Iya baik Bu, terima kasih." Diana mengambil proposal itu dengan sangat bangga.

"Kita janjian jam delapan, jadi jangan sampai telat ya. Jam tujuh gue jemput kalian" Diana memberi intruksi.

"Di... Diana...." Tomi berlari mengejar mereka.

"Kenapa?" Rara tampak sewot.

"Gue mau ikut magang sama lo. Boleh ya? Please..." Tomi tampak memohon.

"Bukannya lo punya kenalan perusahaan ternama?" Rara tampak menyindir Tomi.

"Tapi gue pengen nyoba masuk Queens Jewelry walaupun cuma tiga bulan." Tomi tampak sungguh-sungguh.

"Iya udah lo bawa syarat-syaratnya, besok Kita tunggu jam setengah delapan di depan perusahaan." Diana mengiyakan karena jumlah yang disarankan kampus adalah empat orang.

"Pake baju yang bener" Rara mencibir.

"Iya iya, liat aja lo bakalan terpesona melihat penampilan gue di kantor. Bahkan lebih cocok jadi direktur daripada mahasiswa magang." Tomi tampak sangat percaya diri.

"Serah lo dah." Rara memasuki mobil milik Diana.

Via dan Diana tertawa melihat sahabatnya yang tak pernah akur dengan Tomi.

"Hati-hati loh, nanti kalian jodoh." Via meneriaki Rara dan Tomi.

"Ih amit-amit" Rara membuka kaca mobil.

"Jodoh gue jauh lebih cantik dari lo Ra." Tomi tak mau kalah.

"Ngimpi lo." Rara masih tidak terima.

Diana dan Via tampak tertawa.

"Jangan telat ya Tom." Diana dan Via menyusul Rara ke dalam mobil.

"Siap, thank you ya Di." Tomi tampak sangat bahagia.

"Diana aja?" Rara meneriaki Tomi.

"Thank you Diana, Via dan Rara." Tomi menekan kata terakhirnya.

Rara tidak menjawab apapun, dia malah tampak kesal.

Diana mengantarkan Rara dan Vita di depan rumahnya masing-masing.

Diana Alexander. Tidak ada orang yang mengetahui asal usulnya termasuk sahabat-sahabatnya. Diana selalu menolak ketika ada orang menanyakan mengenai keluarganya.

Pewaris Alexander ini lebih memilih meninggalkan keluarganya daripada dijodohkan dengan orang pilihan keluarganya.

"Generasi 4.0 mana mau dijodohkan?" Begitu pikir gadis berusia dua puluh tahun itu.

Terpopuler

Comments

Yulie

Yulie

atau jangan jangan yg mau di jodohin sama Diana si Clovis Bramantio🤔🤔

2021-12-24

1

Demti 79

Demti 79

lanjut 👍

2021-12-10

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

wajarla Diana ogah ma org yg Abal" lah dia juga anak Sultan sptnya😀😀

2021-08-18

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 76 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!