"Aku akan mengantarmu pulang. Sekarang sudah larut malam"
"Tidak usah, Aku bisa pulang sendiri"
""Kau pikir Aku laki-laki macam apa membiarkan seorang gadis pulang malam sendirian?"
"Baiklah, kali ini Kau menang Tuan Keno"
Keno terkekeh melihat Diana dan mengikuti Diana dari belakang.
"Jadi kemana Kita sekarang?"
"Tentu saja ke apartemenku. Di depan Kita belok kiri"
"Baiklah Nona"
Diana asik dengan ponselnya. Dia membalas chat teman-temannya melalui grup.
"Bagaimana kencanmu princess?" *Via.
"Bagaimana apanya?" Diana.
"Kenapa Kau tanya bagaimana? Tentu saja kencannya lancar seperti biasa" Rara.
"Tidak.. Kalian salah, kali ini Aku tidak berkencan. Aku menemui teman kecilku saat di Jerman. Dia menyusulku kemari" Diana.
"Seriously? Itu artinya dia menyukaimu Di, ngapain dia jauh-jauh datang kemari?" Rara.
"Entahlah, Aku tidak ingin terlalu berharap" Diana.
"Jangan bilang Kamu menyukainya Di?" Via.
"Mungkin karena dia teman masa kecilku, Aku merasa nyaman saat berada di dekatnya" Diana.
"Ya Tuhan, apa ini yang dinamakan jodoh?" Rara*.
"Sedang chat dengan siapa? Aku disini Kamu abaikan?" Keno melirik ke arah Diana.
"Oh, teman-temanku"
"Yakin teman? Aku nggak percaya loh wanita secantik dirimu tidak ada yg naksir"
"Tapi Aku nggak naksir sama mereka" Diana mengantongi handphone nya.
"Jangan-jangan Kamu beneran naksir sama Aku?" Keno masih fokus dengan setirnya.
"Apaan sih, dari tadi bilangnya kaya gitu" Diana mendumelkan bibirnya.
"Iya siapa tau kan kaya gitu?"
Mereka sudah sampai di loby apartemen milik Diana. Keno membuka pintu mobil dan mempersilahkan Diana untuk turun.
"Apa Kamu mau mampir dulu?"
"Boleh?" Diana bingung, karena belum ada laki-laki yang dia ajak ke apartemen miliknya.
"I..Iya boleh" Diana merasa tidak enak, karena awalnya dia hanya basa basi dengan mengajak Keno masuk ke apartemennya.
Keno mengikuti Diana menuju lift. Mereka tiba di lantai lima. Diana membuka pintu apartemen miliknya dan mempersilahkan Keno untuk masuk.
"Aku ambilkan minum ya"
"Jangan, duduk aja disini" Keno menepuk sofa disampingnya. Diana terlihat canggung, akhirnya duduk di depan Keno.
"Jadi ini tempat persembunyianmu?" Keno melihat sekitar.
"Aku tidak bersembunyi"
"Tapi orangtua mu bilang"
"Aku hanya tidak ingin mereka terlalu ikut campur dengan kehidupanku"
"Tapi mereka orangtua mu. Mereka akan memberikan yang terbaik untukmu"
"Termasuk jodoh?" Diana menajamkan pandangannya.
"Iya termasuk jodoh" Keno duduk di samping Diana.
"Ini jaman modern, mana ada anak yang mau dijodohkan dengan orang yang tidak dia kenal"
"Kenalan dulu Di"
"Apa Kamu datang kemari untuk membujukku?" Diana menatap Keno.
"Tidak, Aku kemari benar-benar karena khawatir kepadamu. Saat mendengar cerita dari orangtua mu, Aku berniat untuk mencarimu" Keno menggenggam lengan Diana.
Diana hanya menundukkan kepalanya, "Aku ada untuk selalu mendukungmu Di"
Diana semakin merasa canggung, "Baiklah, Aku bawakan minum dulu ya. Kamu tunggu disini"
"Nggak usah Di, Aku nggak bakalan lama ko" Diana pun kembali duduk.
"Oh, Oke.."
"Sebenernya ada yang mau Aku bicarakan Di. Aku nggak mau menyesali semuanya dan Aku rasa ini waktu yang tepat." Keno menggenggam tangan Diana. "Aku suka sama Kamu Diana, Aku cinta sama Kamu" Jantung Diana berdegup dengan sangat kencang. Diana merasa heran kenapa jantungnya seperti itu, padahal dia sering mendapat pernyataan cinta dari teman-temannya.
"Ken, Aku..."
"Aku tau, Aku nggak bakalan minta Kamu buat balas perasaan Aku. Aku hanya ingin mengungkapkan semuanya sebelum terlambat" Keno memeluk Diana, Diana tidak menolak. Saat ini dia merasakan kenyamanan, dia merasa ini perasaan yang berbeda.
****
Maaf baru Up, baru beresin lapak sebelah...
yg belum baca boleh baca "Istri Ceo" ya, masih karya ku.
Jangan lupa like dan fav juga Kakak Zheyeeeng
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Mardi Anah
lanjut
2021-04-12
0
Yayuk Setyowati
visualnya thor
2021-03-17
0
Claudia
kayaknya ken deh yang mau tunangan😁
2021-03-16
0