Rio adalah korban kesekian dari seorang Diana.
"Jadi lo beneran ninggalin Rio?" Via menatap tak percaya.
"Mesum dia, ternyata dia tak sepolos yang kita lihat." Diana tampak anteng memainkan ponsel miliknya.
"Mending lah Di, dia mesum juga disertai dengan latar belakang yang memenuhi. Udah ganteng, CEO pula. Dari pada si Tomi, iya kan Vi?" Rara dan Via tertawa.
"Iya Ra, udah mesum pelitnya minta ampun. Padahal ngakunya orang kaya. Tapi pelit." Via mengiyakan.
"Tapi beneran loh cowok itu nggak bisa lihat cewek cantik dan sexy, bawaannya mesum terus." Diana meletakkan ponselnya dan duduk bersama kedua sahabatnya.
"Lah namanya juga kucing disuguhin ikan Di, nggak mungkin lah dianggurin gitu aja" Rara menjawab dengan mulut yang penuh dengan kentang goreng.
Mereka saat ini sedang berada di tempat makan siap saji.
"Eh tapi kata Kakak gue, ada loh cowok yang nggak suka cewek" Via teringat kata Kakak laki-lakinya Tio.
Tio adalah asisten pribadi seorang CEO ternama.
"Lah bisa aja lo dibodohin Kakak lo. Nggak percaya gue" Diana mencibir.
"Gue pernah buktiin. Malah pas gue berhadapan dengannya kayanya gue transparan di matanya" Via membayangkan saat dia bertemu dengan Bos dari Kakak laki-lakinya itu.
"Hahaha mungkin karena dia nggak tertarik sama lo Vi." Rara tampak puas tertawa.
Via melempar Rara dengan kentang goreng miliknya.
"Sial*n lo Ra, gue nggak jelek-jelek banget kali."
Diana dan Rara tertawa melihat Via yang mendumel.
Esok hari Diana, Rara dan Via menjalani aktivitas kampus seperti biasa. Mereka kuliah di salah satu kampus ternama dengan jurusan designer. Mahasiswi tingkat akhir yang akan menjalani magang ini sedang sibuk mencari dan memilih perusahaan yang bersedia menampung mereka.
"Di, sama gue aja yu. Gue punya kenalan perusahaan perancang busana terbaik." Tomi menarik lengan Diana.
"Apaan sih lo, kalo lo beneran punya kenalan perancang busana ternama harusnya lo lebih modis lah, ngga kaya gini juga" Rara sewot melihat Tomi yang saat ini menggunakan sweater dan celana selutut.
"Lah lo aja yang nggak tau fasion. Ini lagi trend di LN sana" Tomi tak mau kalah.
"Liat aja ya, sebentar lagi satu kampus bakalan niru gaya gue ini." Tomi dengan percaya dirinya membanggakan penampilannya.
"Udah udah, kenapa kalian malah ribut begini sih." Diana pergi meninggalkan mereka dan diikuti oleh Via serta Rara.
"Di, jadi lo mau kan sama gue?" Tomi masih berteriak.
Diana mengabaikan perkataan Tomi, namun Rara berteriak, "Nggak sudi dia bareng magang sama lo."
"Awas lo Ra. Liat aja suatu saat nanti lo bakalan jadi langganan rancangan baju gue." Tomi kembali berteriak, dia tidak peduli saat orang-orang mendengar teriakannya. Bahkan ada diantara mereka yang langsung memasang headset.
Tomi Agrasa, satu-satunya anak dari pemilik perusahaan Agrasa. Perusahaan menengah yang ada di ibu kota.
"Di, gimana dong kita belum dapet perusahaan yang akan nampung kita?" Rara meneguk minumannya.
"Gue coba hubungin abang gue aja ya, dia kan bekerja di perusahaan yang menguasai bidang perhiasan. Kita juga pernah kan belajar mendesign perhiasan. Siapa tau disana sedang membutuhkan mahasiwi-mahasiswi cantik dan memiliki ide-ide brilian seperti Kita ini." Via memberikan ide.
"Lo yakin? Itu perusahaan nomor satu loh di negeri ini. Bahkan sudah membuka cabang di berbagai negeri." Rara menciut.
"Tenang aja, kita kan punya Diana. Mahasiswi terbaik di kampus kita." Via menunjuk Diana yang tampak acuk tak acuh.
"Diana emang terbaik di kampus kita. Tapi kita?" Rara memanyunkan bibirnya.
"Udahlah mendingan kita coba aja, siapa tahu jodoh." Diana menengahi perselisihan diantara kedua sahabatnya itu.
"Hah? Lo mau cari jodoh Di? Kenapa bukan sama si Rio aja?" Rara kembali menyeruput minumannya.
"Jodoh sama pekerjaan kita. Pikiran lo udah ngebet kawin makanya kesana terus arahnya" Diana mengacak rambut Rara.
...****************...
Like Like Like...
Komen Komen Komen Kakak Zeyeeeeeng 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Aprianita Nita
lagi penasaran lanjut
2023-09-09
0
Elvina Margareta
thor tulisannya berantakan
2021-10-28
0
Demti 79
nyimak
2021-10-13
0