Hampir satu minggu mereka mendesain cicin untuk pertunangan sahabat dari direktur mereka.
“Sepertinya sudah cukup, lebih baik kita cetak hasil desain ini dan
kita serahkan kepada Tuan Clovis untuk dikoreksi kembali." Shella meminta Diana mencetak hasil desain mereka.
Setelah selesai, Shella menyerahkannya kepada Clovis.
“Selamat Siang Nona Cindy, Aku akan memberikan hasil desain ini kepada Tuan Clovis. Apa beliau ada di dalam?” Shella menemui sekretaris pribadi Clovis.
“Selamat siang Nona Shella, Tuan Clovis sedang menerima tamu. Kamu bisa kembali sekitar satu jam lagi."
“Baiklah, hubungi Aku jika Tuan Clovis sudaj selesai."
“Baik.” Cindy menganggukkan kepalanya dan mencatat nama Shella dalam daftar tamu.
Shella kembali menuju ruangannya. “Bagaiaman Kak Shella? Apa Tuan Clovis menyukainya?” Diana menghampiri Shella.
“Dia sedang menerima tamu Diana. Mungkin satu jam lagi Aku akan
kembali kesana." Shella menyimpan berkas yang tadi dia bawa di atas meja.
“Mudah-mudahan Tuan Clovis menyukainya.” Diana tampak salah tingkah.
“Bukan Tuan Clovis, tapi sahabat Tuan Clovis. Kan dia yang akan bertunangan." Shella pun tertawa bersama.
“Oh iya benar” Diana pun turut tertawa.
“Kamu begitu ahli dalam mendesain Diana, apa Kamu mempunyai banyak perhiasan mewah sehingga dapat membuat desain yang begitu detail?” Shella tampak menyelidiki.
Diana memang memiliki banyak koleksi perhiasan limited edition, tetapi semua ia tinggalkan di Jerman, di rumah orangtua nya.
“Tidak, Aku hanya sering melihatnya di film-film. Ketika seorang wanita menggunakan perhiasan yang begitu indah”
“Tapi tidak ada film yang menggambarkn perhiasan secara detail." Shella menatap Diana dengan heran.
“Diana adalah mahasiswi terbaik di kampus Kami Kak, jadi wajar kalau dia sangat cerdas seperti ini” Via menepuk pundak Diana dengan bangga.
“Oh pantas saja." Shella menganggukkan kepalanya. "Kembali lah ke meja kerja kalian. Jangan sampai tim lain melihat kita berbincang seperti ini, nanti dikira malah bergosip di ruang kerja."
Diana dan Via kembali menuju meja magangnya.
Shella sedang mengecek beberapa laporan desain hari ini. Setiap hari perusahaan QJ mencetak ribuan perhiasan mewah. Bahkan tak jarang orang nomor satu di berbagai negara memesan seperangkat perhiasan mewah ke perusahaan yang dipimpin Clovis Bernardo ini.
Namun hari ini Shella sedang mengalami menstruasi sehingga dirinya mengalami dismenore. “Ah kenapa dismenore ini datang di waktu yang tidak tepat?" Shella benar-benar mengalami kesakitan sehingga mengharuskan dirinya untuk ke klinik perusahaan QJ.
“Diana, Aku boleh minta tolong?” Shella menghampiri Diana.
“Tentu boleh, kenapa Kak?” Diana tampak panik saat melihat Shella kesakitan.
“Aku mengalami dismenore jadi tolong berikan desain ini kepada Tuan Clovis." Shella memberikan seberkas desain yang akan diberikan kepada Clovis.
“Kenapa Aku Kak? Apa tidak apa-apa?” Diana tampak ragu.
“Karena Kamu tahu desain ini secara detail. Jadi Kamu bisa menjelaskannya kepada Tuan Clovis." Shella menyemangati Diana.
“Baiklah Kak, semoga aku bisa." Shella meninggalkan laporan desain itu kepada Diana dan pergi menuju klinik.
Tak lama kemudian Cindy menelpon melalui telpon kantor. “ Nona Shella, Tuan Clovis menunggumu.”
“Maaf Kak, Kak Shella sedang ke klinik. Jadi Aku yang akan menggantikannya." Diana menjawab telpon di ruangan Shella, Shella sudah memberitahu Diana kalau Cindy akan menghubunginya.
“Baiklah cepat ya, Tuan Clovis sangat tidak suka menunggu." Cindy pun mengingatkan.
Diana langsung menaiki lift yang disediakan khusus untuk karyawan.
Selama di dalam lift dia benar-benar merasa gugup. Bagaimana dia harus menjelaskan kepada Clovis yang begitu dingin.
“Lindungi Aku Tuhan.” Diana terus menenangkan dirinya hingga akhirnya pintu lift terbuka.
Diana menghampiri Cindy dengan sangat gugup “Masuklah, Tuan Clovis sudah menunggu.” Cindy mempersilahkan Diana untuk masuk.
“Baik Nona, terimakasih.” Diana memasuki ruangan tersebut. Ruangan yang didominasi dengan warna putih. Tubuh Diana semakin kaku saat memasuki ruangan tersebut.
“Kenapa Kamu yang kesini?” Suara barinton tersebut mengejutkan Diana.
“Maaf Tuan, tadi Kak Shella mengalami dismenore sehingga tidak dapat menemui Anda." Diana tampak ketakutan.
“Lalu untuk apa Kamu kemari?” Clovis menatap Diana.
“Saya kemari untuk menggantikan Kak Shella Tuan.” dengan percaya diri Diana menjawab pertanyaan Clovis.
“Kamu sudah katakan sebelumnya, kalau Kamu kemari menggantikan Shella. Apa perlu dikatakan lagi?" Clovis menggelengkan kepalanya. "Kalau tidak ada yang mau disampaikan, kamu boleh keluar."
Diana berfikir sejenak kemudian badannya semakin kaku dan tangannya mulai berkeringat. “Maaf Tuan, maksud Saya. Saya kemari untuk memberikan hasil desain yang Anda minta."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Mardi Anah
semangat Di
2021-04-12
0
Ceu Euis Awank
bgus critanya thor penasaran sm tuan clovis..hhmmmm🤭🤭
2021-03-20
0
🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
kalo menghadapi atasan sedingin salju pastilah ketakutan,jangan takut Diana...
2021-02-03
0