"Di, Kamu baik-baik saja kan? Apa Kamu sakit?" Keno membuyarkan lamunan Diana. Diana menyambut uluran tangan Rachel "Diana"
"Kamu kenapa Di?"
"Aku, sepertinya Aku tidak enak badan"
"Kamu sakit? Aku antar pulang ya?"
"Tidak tidak, Aku bawa mobil sendiri. Aku akan pulang sendiri" Diana hendak meninggalkan mereka. "Tunggu Di, Aku mengajakmu kesini karena ingin memberikan ini secara langsung kepadamu" Keno memberikan kartu undangan kepada Diana. "Jangan lupa datang ya Di, Kamu udah kaya adik buatku"
"Iya, selamat ya. Aku permisi"
Diana pergi meninggalkan restoran mewah tersebut. Air mata mengalir begitu saja hingga ia tidak bisa melihat jalan dengan benar. Tubuhnya pun terlihat lemah, dan tanpa sengaja dia menabrak seseorang.
"Hei, lihat-lihat kalau jalan..." tiba-tiba pandangan Diana menjadi buram dan gelap. Seseorang mengangkap tubuhnya.
***
Diana membuka matanya, dia begitu terkejut saat menyadari tubuhnya berada di atas ranjang di apartemen miliknya.
"Di, lo kenapa?" Via dan Rara terlihat khawatir.
"Ra, Vi... Apa gue mimpi?"
"Lo kenapa Di?" Via dan Rara memeluk Diana. Diana melihat tubuhnya menggunakan gaun yang ia beli.
"Vi, Ra... Keno ngenalin Gue sama tunangannya" Diana menangis di pelukan sahabatnya.
"Apa? Jadi dia ngajak ketemu lo cuma buat ngenalin lo sama tunangannya?" Rara terlihat geram.
"Iya... Dan tunangan dia... Tunangan dia adalah perempuan yang kita temui bersama Tuan Clovis"
"APA??? Gila ya dia berani permainkan perasaan sahabat Gue. Kemarin bilang cinta, sekarang udah bawa tunangan aja. Dasar laki-laki brengs*k" Rara terlihat sangat marah, mengingat baru kali ini Diana jatuh cinta. Karena selama ini dia tidak pernah membuka hatinya untuk laki-laki manapun.
"Pantesan dia bilang kalau Gue nggak perlu balas perasaan dia. Ternyata dia..." Diana kembali menangis.
"Beraninya dia PHP sama sahabat Gue. Awas kalo ketemu, abis lo Keno" Via ikut menggebu saat melihat Diana kembali menangis. Dia membayangkan bagaimana sakitnya hati Diana saat di restoran tadi. Bahkan dia pulang dengan keadaan tak sadarkan diri.
"Udah Di, lo nggak cocok sama dia. Lo nggak pantes nangis gara-gara laki-laki seperti dia. Lo harus tunjukkan kalo lo baik-baik aja" Rara mencoba menenangkan Diana.
"Apa ini karma buat gue? Karena gue sering nyakitin laki-laki yang tulus sama gue"
"Udah Di, jangan dipikirin lagi. Nanti lo sakit loh, besok kan Kita mulai kerja lagi. Oh iya Di, lo tau nggak siapa orang yang anterin lo?"
"Hah? Siapa emang? Resepsionis restoran? Atau sopir angkot?"
"Tuan Clovis. Lo kesini dianter Tuan Clovis Di. Tubuh lo diangkat sama dia. Persis kaya pangeran yang lagi bawa putri tidur. Aaaahhh romantis sekali" Via memegang pipinya.
"Tuan Clovis? Kenapa bisa dia? Apa jangan-jangan dia sengaja pengen nyakitin gue gara-gara gosipnya menyebar di kantor"
"Hah bener tuh, kayanya ada campur tangan dia?"
"Udah lah Di, Ra. Bagaimanapun Tuan Clovis udah anterin Diana kesini. Coba kalo nggak ada dia? Gue khawatir ada orang jahat yang manfaatin suasana kaya gini"
"Lo bener Vi, Kita harusnya berterimakasih kepada Tuan Clovis" Rara menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Emang kalian tadi nggak bilang terimakasih?"
"Enggak" Via dan Rara menjawab dengan kompak. Diana hanya penepuk keningnya membayangkan bagaimana reaksi Via dan Rara saat melihat dirinya diantar oleh Clovis.
****
Hayoo Kakak Zheyeeenk beri komentar. Aku minta like, komen dan boleh (vote) yaa hehe
kalo besok pagi yg like lebih dari 300 orang, aku kasih Up yang banyak deh hehe
Terimakasih Kakak Zheyeeenk...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Rara Kusumadewi
Diana kena karma hahaha....tapi gak pp masih ada Abang clovis..itu jodoh mu diana
2023-09-27
0
Sunarty Narty
dasar temen2 nya g tau terima ksh😂😂😂😂karma Diana suka mempermainkan cowok skrg Dy ngerasain jg sakitnya.pasti sama clovis ne jadinya..
2021-04-20
0
Mardi Anah
gue pastiin Ceo pasti jadian sama Dii
2021-04-12
0