Selesai mengcopy, Diana kembali menuju Shella. "Ini Kak sudah Aku perbanyak."
"Sekarang Kamu bantu dia beresin sisa kerja kita kemaren deh" Shella menunjuk seorang karyawan yang sedang membereskan mejanya.
"Baik Kak." Diana mencoba menjadi anak magang yang baik. Dia membantu kesana kemari bahkan tanpa diminta sama sekali.
"Besok bawa laptop sendiri ya. Setiap Akhir pekan Bos akan meminta satu karya terbaik kita. Jadi siapkan mulai dari besok" Shella memberi perintah kepada Diana dan Via.
"Baik Kak" Diana mengangguk dan tersenyum, namun Via hanya diam.
"Kamu mengerti?" Shella bertanya kepada Via.
"Tentu Kak Aku mengerti" Via tersenyum namun Shella terlihat tidak suka.
Hari ini Diana, Via, Rara dan Tomi pulang bersama.
"Capek banget Gue hari ini" Rara meregangkan ototnya.
"Gue juga cape banget" Via mengeluh.
"Ah lo cape apaan Vi, Kak Shella kayanya nggak suka tuh sama lo" Diana celetuk.
"Kenapa? Jangan cari gara-gara lo." Rara mencubit perut datar Via.
"Ih apaan? Dia seenaknya nyuruh-nyuruh kita. Kita tuh magang jurusan design bukan Office Girl." Via cemberut.
"Tapi ini hari pertama kita sayang, anggap aja sambil kita mengenal lingkungan kerja mereka gimana" Rara memeluk Via. Tomi yang berada di samping Diana sudah berada di alam mimpinya.
"Iya Iya... Maafin Gue." Via tampak mendumel.
"Udah jangan cemberut gini. Nanti cantiknya ilang" Rara menggoda Via dan terbukti Via kembali tersenyum.
"Ngomong-ngomong Bos kita ganteng banget sih. Meleleh Gue" Rara membayangkan Clovis.
"Ih ganteng apaan, cowok galak gitu. Biasa aja." Diana tampak kesal.
"Ih mentang-mentang dibilang nggak tertarik makanya bilang biasa aja, iya kan?" Rara menggoda Diana.
"Jelaslah dia nggak tertarik sama lo Di, gue kan udh bilang kalau dia itu ngga suka sama perempuan." Via meyakinkan Diana.
"Beneran Vi?" Rara tampak terkejut.
"Iya beneran lah, lo nggak liat pas dia bilang nggak tertarik sama Diana? Bukankah lo bilang kalau kucing ngga mungkin nolak dikasih ikan. Apalagi ikan salmon, beruang aja suka. Hahaha." Via dan Rara tampak tertawa terbahak-bahak.
"Gila lo mau kasih gue ke beruang" Diana yang berada di belakang setir berkomentar. Mobil memasuki perkiran sebuah kafe.
"Tom, bangun. Udah nyampe nih. Lo mau gue tinggalin dalem mobil?" Rara mencoba membangunkan Tomi dari kursi belakang.
"Hah udah nyampe ya? Yuk gue udah laper" Tomi turun duluan.
"Urusan makan dia selalu pertama." Rara membelalakkan matanya.
"Apalagi kalau gratisan, hahaha." Mereka tertawa.
Sesampainya di dalam kafe mereka memesan beberapa makanan dan duduk di dekat jendela yang langsung tembus ke jalan.
"Eh jadi beneran Bos Kita nggak suka perempuan?" Rara masih penasaran.
"Beneran, apa masih belum cukup bukti tadi?" Via menganggukkan kepalanya.
"Bukti apaan?" Tomi ikut berkomentar.
"Dia bilang nggak tertarik sama Diana" Via menjelaskan.
"Dia kan bos nomor satu, nggak mungkin lah dia tiba-tiba bilang suka atau tertarik gitu sama Diana. Seharusnya lo ajak dia ke hotel, ajak dia ***'-***' kalo nolak baru dia Gay." Tomi tertawa terbahak-bahak.
"Tapi kata abang Gue dia nggak pernah ngelakuin gituan sama cewek manapun. Bahkan rumor dia gay udah tersebar kemana-mana." Via tampak berbisik.
"Penasaran deh gue" Diana bergumam.
"Lo beneran mau ajak dia ke hotel Di?" Tomi terkejut.
"Gila lo, lo pikir Diana cewek apaan" Rara mencubit lengan Tomi.
Tiba-tiba Via melihat abang bersama bos nya menuju kafe tersebut. "Eh lihat itu abang gue, sama Tuan Clovis."
"Iya bener, gimana nih? Pura-pura nggak lihat aja ya" mereka menutup wajah mereka dengan menu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Clara
asik crtnya....
2021-10-02
0
Febri Ana
aduh lucu banget thor
2021-08-04
0
Mardi Anah
seruu Diana pengen pede kate dg Ceo moga berhasil
2021-04-12
0