Mereka berdua berjalan bersama ke kelas mereka, sepanjang perjalanan mereka bertemu banyak sekali orang yang pastinya penasaran dengan hubungan keduanya.
Tentang siapa anak laki-laki itu dan kenapa dia bisa bersama Sakura. Yukito hanya bisa menghela nafas berat melihat itu semua, dia sangat tak suka kalau menjadi pusat perhatian dan sosoknya selalu samar-samar didalam kelas.
Sesampainya di kelas Sakura juga tak langsung menuju bangku miliknya sendiri, melainkan duduk didepan Yukito dan terus saja melihat wajahnya itu.
"Hey Yukito, ayolah senyum lagi..." minta Sakura yang ingin sekali lagi melihat Yukito tersenyum.
Tapi permintaannya sama sekali tak ditanggapi oleh Yukito, dia malah mengeluarkan handphone miliknya sekaligus earphone dan mendengarkan lagu.
Sakura terus saja mengomel di depan Yukito sampai sebuah kejadian terjadi. Sebuah genting tiba-tiba melayang kearah keduanya dan memecahkan kaca itu. Asalnya dari luar, seketika saja Yukito langsung menarik Sakura kebawah meja miliknya.
Sakura yang masih saja melongo, tak bisa memproses kejadian itu dan hanya menuruti tarikan Yukito saja.
Tak lama kemudian beberapa atap kelas miliknya runtuh dan membuat banyak kerusakan, tapi untungnya semua murid yang ada disana sudah berlindung dibawah meja paling dekat dengan mereka dan tak terkena jatuhan material.
Yukito melirik sebentar keluar dan mendapati sebuah angin ** beliung berada dekat dengan mereka. Angin itu mendekat dengan cepat kearah mereka dan membuat banyak sekali benda beterbangan.
Yukito yang menyadarinya, langsung mengangkat mejanya dan menggunakannya sebagai pelindung, dia segera beranjak keluar. Tapi dia tak cukup cepat untuk mengimbangi kecepatan angin itu dan akhirnya mereka semua terbawa angin itu.
Saat itu tangan Yukito dan Sakura secara reflek berpegangan, mereka pasrah dengan keadaan kalaupun mereka harus mati hari ini. Tapi mungkin belum saatnya mereka mati, sebuah ledakan terjadi didalam pusaran angin itu dan membuat angin itu seketika menghilang beserta semua yang ada didalamnya.
Kejadian itu membuat banyak sekali pink terkejut, terutama mereka yang anaknya ikut hilang dalam angin itu.
Pemberitaan besar-besaran mengenai bencana itu ada diseluruh media televisi. Selain karena lokasinya yang hanya disekitar sekolahan dan tak menyerang tempat lainnya, tapi juga karena cukup banyak korban hilang dalam peristiwa itu.
Tepat di angka tiga puluh siswa hilang dalam peristiwa itu, puluhan luka parah dan ratusan mengalami luka ringan. Tapi ada yang aneh dari kejadian itu setelah diperiksa lebih lanjut, yaitu semua korban yang hilang berasal dari satu kelas yang sama.
---
Disebuah tempat yang serba putih, puluhan murid berada disana dengan keadaan pingsan. Disana ada seorang laki-laki paruh baya dengan empat sayap di punggungnya, sayapnya bewarna sangat putih mirip dengan sayap burung.
Dia hanya memandang datar semua siswa dan siswi yang pingsan di tempat itu. Pandangannya mengarah ke seorang pemuda yang sepertinya mulai terbangun.
Yukito yang pertama kali bangun disana, dia terkejut saat melihat keadaan tempat itu, dimana sepanjang mata melihat semuanya hanyalah bewarna putih bersih. Setelah diteliti lagi, dia melihat seorang laki-laki disana.
"Heh, siapa kau, dan kenapa kami bisa ada ditempat ini? " tanya Yukito yang malah seperti membentaknya.
Karena teriakannya, seluruh temannya terbangun. Mereka langsung terkejut saat menyadari kalau tempat mereka berada saat itu sangatlah aneh. Kesemuanya langsung panik dan membuat keadaan menjadi ricuh.
"Diamlah! " sebuah suara menggelegar berasal dari orang tua itu. Dan itu cukup untuk membuat kesemuanya diam seketika.
"Pertama, perkenalkan aku adalah Luxury, dewa keberuntungan. Akulah yang membuat kalian berada ditempat ini, sekaligus akulah yang membuat bencana didunia kalian sebelumnya..." jelasnya.
Yukito menyadari satu hal yang aneh dari perkataan orang itu sebelumnya. "Apa maksudmu dunia kalian? Bukannya kami masih ada di bumi? Lagian berhentilah main cosplay, dan jelaskan kenapa kami ada ditempat ini! "
Sangat wajar kalau Yukito tak percaya kalau yang ada dihadapannya benar-benar seorang dewa. Dan tentunya semua teman sekelasnya juga merasakan hal yang sama.
"Baiklah, akan kubuktikan kalau aku adalah dewa." Dia segera menciptakan sebuah bola cahaya sekaligus membentuk sebuah tembok tanah. Dia menembakkan bola itu tepat kearah tembok itu dan seketika terjadi ledakan yang membuat sasaran itu hancur lebur.
"Bagaimana, kalian percaya kalau aku adalah dewa? Atau harus kubuktikan dengan mematikan salah satu dari kalian dulu?" tanya dewa itu dengan nada mengancam.
Seketika seluruh siswa menggelengkan kepala mereka, semuanya lalu melihat Yukito dengan tajam dan seolah menyuruhnya diam saja.
Makoto Shimizu, yang merupakan ketua kelas kami sekaligus adalah orang kepercayaan seluruh kelas, mulai angkat bicara
"Maafkan kesombongan teman kami, apalah kami dihadapan pencipta kami. Sebelumnya ada apa anda memanggil kami! " kata Makoto dengan sangat sopan dan hati-hati.
"Tujuan utamaku memanggil kalian kemari adalah menugaskan kalian untuk menyelamatkan dunia Azter dari ancaman raja iblis..." kata dewa itu yang menjelaskan alasannya.
Yukito hanya menghela nafas berat saat itu, dia merasa kalau adegan itu terlalu klise yang mirip dengan yang ada di anime. 'Ayolah, mana mungkin kami bisa melakukannya! Lagipula aku juga tak ingin melakukannya!'
"Maaf, tapi sebelumnya kami hanyalah seorang siswa biasa dan tak punya kekuatan untuk mengalahkan raja iblis dan semua demon lord yang ada. Tak mungkin kami bisa melakukannya..." kata Makoto yang mencoba menolak dengan halus permintaan dewa itu.
"Untuk masalah itu, kalian akan mendapat sebagian dari kekuatan para dewa. Pastinya dengan kekuatan itu kalian bisa berkembang dan bertambah kuat seiring waktu sampai bisa menghadapi raja iblis! " jelas dewa itu yang berusaha meyakinkan mereka.
Tapi tetap saja ada sebagian siswa yang tak ingin melakukan hal seperti itu. Mereka tentunya tau kalau tugas itu akan membuat nyawa mereka dalam keadaan bahaya.
" Kenapa tak para dewa sendiri yang melakukannya? Harusnya dengan kekuatan kalian, dengan mudah raja iblis itu bisa dikalahkan? Jadi kami minta untuk dikembalikan? " kata Yukito yang secara terang-terangan menolak permintaan dewa.
"Kami tak bisa melakukan hal itu, ada beberapa peraturan yang harus kami patuhi, lagipula aku tak punya hak mengembalikan kalian..." jawabnya
Tentu saja jawaban itu membuat seluruh siswa yang ada menjadi mengeluh, mereka merasa kalau sudah tak ada lagi kesempatan bagi mereka untuk kembali. Tapi ada sebuah pertanyaan dibenak mereka masing-masing, yaitu kenapa dewa itu tak bisa mengembalikannya ke bumi, dia kan dewa?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 684 Episodes
Comments
Matt Razak
Mantap
2024-07-12
0
omTe
nah, mulai muncul
2021-10-17
1
viah🌚🌝:-$
🔥👍
2021-09-24
1