Alasan utama Yukito membuat Sakura cepat menghindar dari sana adalah satu hal, yaitu keberadaan red slime yang cukup besar berada diatas mereka.
"Woi woi, bukannya ini red slime mirip di novel-novel? " kata Mizuki yang kelihatannya sangat mengenal jenis slime ini.
"Yah, kelihatannya jenis saja dengan apa yang kita pikirkan! Karenanya kita harus cepat mengatasinya daripada ke kerumunan anak! " sambung Yukito yang sudah dalam posisi siap menyerang.
"Bukannya malah akan menyenangkan kalau sampai ketemu anak perempuan? Kita bisa lihat pemandangan bagus..." kata Mizuki yang sudah membayangkan hal-hal aneh.
"Hentikan pikiranmu itu! Malahan akan gawat kalau sampai ketemu anak perempuan, kelihatannya tak ada baju ganti selain seragam sekolah kita dahulu! " sanggah Yukito yang merasa akan terjadi hal gawat.
Yah sebenarnya bukan hal itu yang dikhawatirkan Yukito, tapi kalau ketahuan merekalah yang memancing slime itu kesana. Yukito masih ingat satu kalimat abadi dan tak terlupakan yaitu, perempuan akan sangat mengerikan kalau sedang marah.
"Jadi kita akan mengalahkannya di sini? " tanya Mizuki yang butuh kejelasan.
"Sudah jelas kan, tugas kita memang mengamankan garis belakang! " jelas Yukito.
Keduanya menyerang slime itu, Yukito dengan kedua belati miliknya sedangkan Mizuki dengan satu pedang di tangannya. Keduanya segera terpukul mundur oleh slime itu dan keduanya tak mengira kalau slime itu dapat memanjangkan sebagian tubuh nya.
"Kemampuan ini yang paling kubenci! Ini seperti cheat! " guman Yukito yang mengumpat dengan keadaan saat itu.
"Jangan mengeluh, bagaimana kalau kita pakai umpan? Harusnya dengan bagitu kita akan mudah untuk mengalahkannya! " saran Mizuki.
"Umpan yaa, kalau dia hanya suka pada perempuan jadi umpan yang kau maksud adalah..." guman Yukito yang memikirkan kedepannya.
"Iya, disana ada umpan yang tepat! " kata Mizuki sambil menunjuk sebuah celah dan ternyata Sakura sedari tadi mengamati kami berdua.
"Kau mau mati sekarang yaa..." kata Yukito yang sudah menodongkan kedua belati miliknya ke leher Mizuki. Satu dari depan dan satu dari belakang. "Meski kau temanku, kalau sampai membuat gadis itu bahaya kau tetap akan kubunuh! "
Mizuki berkeringat dingin, dia tak menyangka kalau dirinya akan dibuat ketakutan oleh Yukito. Tekanan yang dia berikan sama sekali tak bisa diatasi oleh Mizuki, sebatas bernafas saja dirinya tak sanggup.
"Iya, aku hanya bercanda. Tolong lepaskan! " mohon Mizuki pada Yukito yang dia rasa sudah terlalu over protective.
Yukito segera melepaskan Mizuki dan menghindari dari sana, tapi sebelum itu Yukito melambai kecil dan memberi dukungan kepada Mizuki. "Semoga beruntung!!! "
Mizuki yang masih merasa bingung hingga tak sadar kalau mereka saat itu masihlah melawan slime. Sebuah pukulan dari slime itu membuat Mizuki terpental sampai menancap tembok.
"Yukito sialan! Akan kubalas kau lain kali! " kata Mizuki yang masih berusaha keluar dari lubang itu.
Sedangkan Yukito segera melemparkan sejumlah jarum ke tubuh slime sebagai pengalihan perhatian dan mencoba menyerangnya dengan kedua belati miliknya. Tapi semua usahanya gagal karena letak inti dari slime itu yang terlalu dalam, belati miliknya tak cukup untuk menjangkaunya.
"Sial! Kurang panjang segala! " umpat Yukito. Dia segera mengamati sekeliling dan menemukan kalau pedang yang dimiliki Mizuki cocok dan kelihatannya panjangnya cukup. "Harus pinjam senjata nih..."
Setelah mengumpulkan kembali jarum serta belati miliknya, Yukito segera menuju Mizuki dan mengambil pedangnya tanya izin. Setelah mendapatkan pedang, Yukito segera menuju slime itu lagi dan mengulangi apa yang dia lakukan tadi.
"Matilah..." jerit Yukito sembari menusukkan pedang tepat kedalam inti slime.
Inti itu retak dan akhirnya hancur yang kemudian diikuti oleh melelehnya seluruh tubuh slime itu. Yukito menghela nafas lega karenanya tapi tetap saja ada satu keanehan ditubuh slime itu.
Saat itu dia mendapat banyak sekali ramuan pemulih hp bewarna merah yang kemungkinan item drop dari slime tadi. Tak lupa Yukito juga memeriksa berapa jumlah Exp yang dia dapatkan, dia tak menyangka kalau dia sudah naik dua level hanya dengan membunuh satu slime tadi.
"Hehe, sepertinya tak akan sulit menaikkan level didunia ini! " guman Yukito yang tersenyum lebar sambil memungut semua item yang berjatuhan.
"Hey Yukito, kau lihat pedang milikku! Entah kemana tapi aku merasa kalau ada yang me..." kata-kata Mizuki terhenti karena Yukito melemparkan sebilah pedang kepada Mizuki.
"Itu milikmu! Tadi dipinjam sebentar untuk mengalahkan slime tadi..." kata Yukito. "Oh ya, maaf karena tak minta izin dulu..."
"Tak masalah, yang penting musuh sudah dikalahkan! Kelihatannya semua pertanyaan milikku sudah terjawab! " kata Mizuki sambil tersenyum senang. "Ayo kita kejar anak-anak lain! Pastinya kita sudah ketinggalan jauh..."
"Ya, tapi sebelum itu..." Yukito segera menghilang dari tempat dia berada sebelumnya dan langsung saja ada di belakang Sakura yang mengintip dari kejauhan. "Yo Sakura! Apa yang kau lihat? "
"Yuu-kun, aku hanya..." ucapan Sakura terhenti karena sebuah kejadian dan karena itu Yukito langsung saja mendapat hadiah dua kali tamparan telak di kedua pipinya. "Mesum..."
---
Ketiganya segera menyusul teman lainnya dan mereka menemukan teman mereka ada di depan lantai terakhir. Atau lebih tepatnya adalah lantai boss, tapi dari mana mereka tau kalau ini adalah lantai boss?
Sebelumnya saat masih di bagian paling depan gua ini mereka menemukan peta dan menunjukkan kalau hanya ada dua puluh lima lantai yang ada ditempat ini. Dan mereka sudah menjelajahi dan menaklukkan dua puluh empat lantai sebelumnya, jadi harusnya lantai ini adalah tempat dimana boss terakhir berada.
"Kita istirahat dulu! Besok baru kita lanjutkan! Malam ini kita jaga bergilir! " komando Makoto yang sangat dia keadaan teman-temannya saat ini.
Semuanya merasa sangat senang karena masih bisa istirahat sebelum menghadapi boss terakhir yang pastinya akan menghabiskan tenaga. Malam itu mereka juga membuat rencana untuk mengalahkan boss terakhir.
Untuk makan malam mereka, kesemuanya masing-masing membawa bekal berupa daging segar baik itu daging kelinci, ikan atau katak semua terserah mereka sendiri. Seperti biasa, mereka hanya makan makanan yang di bakar tanpa bumbu. Saat itu mereka sudah senang karena masih bisa makan meskipun tak seenak sebelumnya dan pastinya mereka bertekat akan mencek a semua makanan ketika sudah sampai kota terdekat.
Dikarenakan mereka ada didalam gua, semua anak itu tak tau mana siang dan mana malam. Mereka hanya mengira-ngira dan kalau tubuh mereka sudah merasa siap. Kesemuanya berkumpul didepan pintu itu dan mendorongnya bersamaan. Cahaya menyilaukan menyelimuti kami semua dan membuat semua anak itu menghilang tak tersisa dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 684 Episodes
Comments
XChyou×͜×
"komando makoto yang sangat dia keadaan teman temannya saat ini" ini maksudnya apa ya, gw ngelag🗿
2022-05-20
1
Ratmoko Ari
semangat
2020-11-19
5
Ratmoko Ari
josssssddddddd
2020-11-19
2