Semua temannya memandang Yukito dengan tatapan aneh, tentunya mereka tak paham dengan maksud perkataan Yukito saat itu. Mereka masih tak paham dengan maksud kalau membunuh makhluk lainnya akan membuat mereka bertambah kuat.
"Semua itu karena kita ada didunia fantasi, di sini masing-masing dari kita memiliki level! Kita bisa menaikkan level dengan memberikan sejumlah Exp yang diperlukan untuk hal itu.
Masalah Exp, nama lainnya adalah poin pengalaman. Poin yang akan kita dapat setelah berhasil mengalahkan musuh, musuh sendiri bisa macam-macam mulai dari manusia itu sendiri, monster, hewan buas, bahkan iblis atau demon..." Yukito menjelaskan syarat untuk menjadi kuat.
Semua temannya hanya melihat penjelasan Yukito dengan pandangan kosong. Suara yang disampaikan Yukito malah seperti masuk ke telinga kanan dan keluar telinga kiri, sama sekali tak membuat mereka paham.
Malah yang terjadi sebaliknya, semua temannya malah tambah bingung dengan penjelasan Yukito, wajarlah karena hanya Yukito yang mengerti game dan anime semacam ini.
'Mungkin harus dipraktekkan dulu, baru mereka akan mengerti!' batin Yukito sambil melihat sekeliling.
Dia menemukan seekor kelinci hutan, Yukito terus saja melihat kelinci itu dan merasa kalau dia sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan percobaan.
"Lihat baik-baik! Mungkin setelah ini kalian akan paham apa yang kumaksud tadi!..."kata Yukito yang langsung mencabut belati kecil miliknya.
Dia melesat kearah kelinci itu da berusaha memberikan sejumlah serangan yang membuatnya tak berdaya. Tak mungkin baginya untuk menangkap langsung kelinci itu, perbedaan level diantara keduanya membuat Yukito tak bisa menangkap langsung kelinci itu.
Beberapa saat kemudian kelinci tergeletak tek berdaya, butuh waktu cukup lama untuk membuat kelinci itu pingsan. Dengan nafas yang tersenggal-senggal, Yukito mengangkat kelinci itu dan menusukkan belatinya tepat kebagian dada kelinci itu. Dia ingin membunuhnya dengan cepat, dan mencoba menyerang jantungnya langsung.
"Hey Yukito! Kenapa kau bunuh kelinci itu? Dia kan tak bersalah, kenapa harus dibunuh segala, memangnya kau tau caranya masak kelinci? " kata seseorang yang merasa kasihan dengan kelinci itu.
Yukito serasa ingin pingsan saat mendengar melihat gadis itu, dan itulah sebabnya Yukito tak suka kalau harus melakukan pekerjaan dengan gadis, mereka selalu mengutamakan perasaan mereka.
"Hhh, kalian belum paham yaa...di dunia ini yang kuat akan berkuasa, sedangkan yang lemah akan diinjak-injak, jadi kalau kalian tak bertambah kuat, mungkin kalian hanya akan berakhir menjadi budak!!! " kata Yukito dengan tajam.
"Heh, budak? Apa didunia ini masih ada yang namanya perbudakan? Bukannya itu sudah dilarang? " tanya Makoto yang merasa bingung dengan perkataan Yukito.
"Heeh, memangnya siapa yang melarang perbudakan? Memangnya kita sekarang ada dimana, di zaman sekarang siapa yang berani melarang perbudakan kalau bukan raja sendiri? " kata Yukito yang langsung menyanggah perkataan Makoto. "Apalagi hampir semua raja juga punya budak masing-masing, kalau mereka saja mengijinkan perbudakan, siapa lagi yang berani melarang hal itu kalau bukan kita? "
Semua temannya terkejut dengan penjelasan Yukito, mereka sangat bingung pada bagian kalau hanya mereka yang bisa menghentikan perbudakan ini.
"Kita bisa menghentikan perbudakan? Apa kita sanggup?" tanya Sasha, salah satu teman sekelasku yang juga merupakan seorang healer.
"Kita pasti bisa merubah dunia ini, tapi untuk itu kita butuh kekuatan yang sangat besar! Dan untuk mendapatkan kekuatan itu, kita harus berusaha keras membunuh dan terus membunuh! " jelas Yukito.
"Apa tak ada cara lain untuk bertambah kuat selain harus membunuh makhluk hidup? " tanya Lenz, seorang laki-laki yang dengan sebilah tombak panjang di punggungnya.
"Kalau digame, kita bisa mendapat Exp dari misi atau semacamnya, tapi itu hanya diberikan pengembang dan akan langsung masuk kedalam kotak pesan kita! Tapi sekarang kita ada didunia nyata, di sini tak ada yang namanya misi yang membuat kalian bisa mendapat Exp dengan gratis! Semua butuh usaha..." kata Yukito yang masih saja memperbaiki mental mereka.
Yukito melihat semua temannya, dia mengetahui kalau raut wajah dan mereka tampak tak semangat sama sekali. Akan sangat mengejutkan mental mereka kalau tiba-tiba harus membunuh makhluk hidup seperti hewan dengan kejam.
Sakura mendekatinya dan menanyakan suatu hal padanya. "Hey Yuu-kun, memangnya sepenting itukah level didunia ini? Bukannya kita juga sudah cukup kuat setelah menerima berkah dari dewa? Harusnya meski kita tak menaikkan level, kita juga sudah cukup kuat kan? "
Yukito menggeleng pelan mendengar perkataan Sakura, dia mulai menjelaskan pentingnya sebuah level didunia ini. Intinya meskipun mereka sudah menerima berkah dari dewa, tapi kemampuan bertahan hidup mereka sama sekali belum ada yang tentunya membuat berkah itu tak akan berguna kalau begitu.
Sakura menundukkan kepala setelah mendengar hal itu, meskipun dia merasa akan sanggup saat membunuh monster atau sejenisnya, tapi dia tak akan sanggup membunuh makhluk yang punya wujud mirip dengan manusia.
"Kau akan selalu melindungiku kan? Bukannya aku merasa tak akan bertambah kuat, tapi tetap ada saatnya aku tak bisa membunuh lawanku..." kata Sakura sambil menggenggam tangan kanan Yukito.
Yukito merasa canggung dengan keadaan itu, dia merasa kalau Sakura sangatlah berlebihan menurutnya. "Aku tak bisa selalu ada didekatmu, dan aku tak bisa berjanji akan selalu melindungimu,..."
Ucapan Yukito membuat Sakura lesu, dia sadar kalau tak bisa selamanya mengandalkan Yukito untuk melindungi dirinya dan dia pasti harus bertambah kuat dalam hal kekuatan maupun mentalnya. Dan dia sangat sadar akan hal itu, tapi tetap saja dia merasa akan butuh waktu yang cukup lama untuk membuat mentalnya kuat.
"Tapi meski begitu aku akan selalu berusaha membuatmu selamat! Membuat kau selalu aman, membuat masalah yang sedang ataupun yang akan kau hadapi menghilang! " kata Yukito melanjutkan perkataannya. "Tapi jangan terlalu mengandalkanku, sesekali coba selesaikan masalahmu sendirian dan buat dirimu semakin kuat..."
Sakura sangat senang mendengar perkataan Yukito, dia berjanji dalam hatinya untuk tak terlalu membebani Yukito dan membuat dirinya semakin kuat agar bisa dan pantas untuk berdiri disampingnya.
Yukito berbalik dan memandang teman sekelasnya yang mengobrol masing-masing. Dia merasa kalau semua temannya malah tak peduli dengan keadaan sekitar meskipun mereka tak punya kemampuan yang memumpuni.
"Kita tunda keluar dari hutan ini, pertama-tama kita harus membuat mental kita semua menjadi kuat! Masing-masing dari kalian harus berani membunuh makhluk hidup dan mencacah tubuh nya, atau paling tidak harus membuat dia mati secara langsung! Apa itu hewan buas, monster ataupun makhluk yang mirip manusia!!! " kata Yukito yang merasa kalau memang itulah yang harus mereka lakukan pertama kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 684 Episodes
Comments
omTe
ternyata 1 orang saja yg pengalaman main game
2021-10-17
1
killyr
Alurnya ribet, lebih ok klo mc jalan sendiri yg lain pada beban doang
2021-07-04
1
yang baca anak tolol
MC nya terlalu bawel kaya ajg tolol MC anak babi
2021-04-20
6