Kami semua dikirim ke sebuah ruangan lainnya, berbeda dengan sebelumnya yang berupa bebatuan gua, sekarang tempatnya terlihat lebih tertata dan sangatlah bersih. Didepan kami ada seorang cukup tua yang sedang duduk minum teh, kelihatannya dialah yang sudah memanggil kami semua kemari.
"Maaf pak, bisa anda jelaskan tempat apa ini? " kata Makoto dengan santun.
Menurut kami semua ucapan yang diberikan Makoto biasa saja tak tak berteriak sama sekali, tapi reaksi yang diberikan orang tua itu sangatlah mengejutkan. Dia bahkan sampai menumpahkan teh yang dia angkat dan memandang kami semua dengan keterkejutan.
Dia segera meninggalkan tempat dia sebelumnya dan segera mendekati kami dan bersujud didepan kami semua. Jelas saja tindakannya membuat kami semua terkejut bukan main. Siapa juga yang tak terkejut saat secara tiba-tiba diberikan sebuah sujud oleh orang yang tak kau kenal sama sekali.
"Eh, ada apa ya pak? Sebelum itu mohon anda berdiri dulu, tak baik bagi seorang yang lebih tua bersujud didepan yang lebih muda..." kata Makoto yang mencoba membantu orang tua itu berdiri.
'Memang cerminan anak baik, tapi menurutku itu hanya bentuk menunjukkan dirinya kalau dia sangat baik, sopan dan santun. Aku sendiri tak yakin kalau dia sebenarnya akan sebaik itu pada semua orang, terutama saat dia sudah mendapat posisi dan sangat penting.' batin Yukito yang terus saja mengamati perilaku Makoto.
Sudah sejak lama Yukito menganggap kalau Makoto hanyalah bersikap sok baik, dia masih bingung kenapa Makoto suka melakukan hal tersebut tapi satu yang dia percayai, yaitu tak ada orang yang selalu bersikap baik dan semua orang pasti memiliki dosa.
"Hey Yuu-kun, kenapa kau terus saja memandangi ketua begitu? Memangnya kenapa? Ada apa dengannya? " tanya Sakura yang tepat ada disampingnya tentu saja sambil merangkul sebelah tangannya.
'Apa dia tak memikirkan perasaanku? Kau pikir sedari tadi aku tak tergoda? Aku juga manusia bodoh...' batin Yukito saat itu sedang bergulat antara senang dan sedikit marah.
Siapa juga tak tak senang kalau sebelah tangannya dirangkul seorang anak gadis, apalagi seperti Sakura ini. Tapi tetap saja, dia merasakan aura kebencian dari seluruh anak laki-laki sekelas yang sepertinya diarahkan kepadanya.
"Hey Sakura! Bisa kau lepaskan tanganku? Sesekali tanganku juga butuh bernafas! " kata Yukito sambil mengingatkan Sakura dengan bahasa yang sedikit halus yang diserta beberapa kode.
"Tangan bernafas? Kau sedang melawak yaa...mana ada tangan yang bisa bernafas? " Sakura malah tertawa mendengar apa yang diucapkan Yukito dan melepaskan tangan Yukito untuk menutup mulutnya. "Hey Yukito, kalau sedang menghiburku ya cari bahan yang sedikit masuk akal lah..."
Yukito bernafas lega dan lanjut memperhatikan kembali Makoto yang masih saja berbincang dengan orang tua itu tadi. Yukito mencoba tak menghiraukan Sakura sama sekali, tapi apa daya karena jarak anatara keduanya yang masih saja sangat dekat membuat Yukito mendengar suara tawanya. Yukito memutuskan untuk mendekati Makoto dan ikut berbincang dengan orang tua itu tadi, tak lupa dia juga mengajak Mizuki.
"Jadi begini..." kata-kata orang tua itu terhenti dan dirinya terus saja memandang ke belakang melihat ada dua anak yang berjalan mendekatinya mahabrata ragu sedikitpun. "Siapa mereka? Apa dia temanmu? "
"Ya pak, kedua anak itu adalah temanku! Kau bisa cerita dihadapan keduanya! Mereka anak yang bisa dipercaya dan memiliki pengetahuan yang cukup banyak mengenai dunia ini, selama ini kami selamat juga karena keduanya..." Jelas Makoto yang menyadari kalau yang mendekat adalah Yukito dan Mizuki.
Melihat Makoto bercerita dengan sangat yakin membuat orang tua itu juga yakin akan menceritakan kepada keduanya. Dia mengatakan kalau dirinya adalah salah satu pahlawan dimasa lalu, dia dan semua temannya sudah pernah melawan raja iblis itu sendiri tapi mereka terlalu merendahkan kekuatan Satan sampai akhirnya mengalami kekalahan telak.
Seluruh temannya mati terbunuh dan hanya tersisa dirinya sendiri dan menyembunyikan diri didalam gua slime ini. Satu alasan kenapa gua ini tak banyak yang datang karena gua ini hanya bisa dilihat beberapa orang saja dan semua itu haruslah memiliki skill penilaian.
Sedangkan skill itu hanya didapatkan seorang yang sudah terpilih menjadi penyelamat dunia atau dengan kata lain diperoleh sebagai berkah dari dewa itu sendiri.
"Hey tunggu...kau tadi bilang kalau kau pahlawan masa lalu, kenapa sekarang kau masih hidup dan memangnya masa lalu itu seberapa lama? " tanya Mizuki yang merasa ada sesuatu yang janggal dari cerita itu.
"Masalah itu aku sudah memperpanjang hidupku dengan menggunakan salah satu sihir milikku. Waktu didalam ruangan ini bergerak lebih cepat daripada diluar, mungkin dua kali lebih cepat! " jawab orang tua itu.
"Dan satu lagi, ada pertanyaan! Tahun berapa kau dikirim dewa ke dunia ini, kelihatannya kita tak jauh berbeda? Mungkin aku tau keadaan negara mu saat ini! " sekarang Yukito yang angkat bicara.
Orang tua itu hanya terdiam mendengar pertanyaan Yukito, entah karena merasa sedih mengenang kampung halamannya dulu ataupun ada hal lainnya tapi ketiga orang itu merasa salah karena menyinggung masalah itu dan segera mencari topik baru.
"Apa maksud kalian dengan dikirim ke dunia ini? Apa kalian bukan berasal dari dunia ini? " jawaban orang tua itu membuat kami semua syok mendengarnya.
Dia menjelaskan kalau dia adalah asli orang dunia itu dan dipilih karena memiliki bakat luarbiasa dan kekuatan yang cukup besar. Orang itu masih saja menanyakan asal muasal semua anak disana dan tentunya menanyakan apa mereka pernah bertemu dewa secara langsung.
Tentunya ketiga orang itu berusaha mengalihkan perhatian orang tua itu dari semua pertanyaan tadi dan mencoba mengajaknya berbicara lebih banyak. Setelah dirasa cukup lama, orang tua itu akhirnya mengatakan maksudnya memanggil kesemuanya ke tempat ini.
Dia mengatakan kalau mereka semua saat itu masih sangatlah lemah untuk melawan bangsa iblis. Mungkin mereka akan segera mati kalau terukur masuk kedalam peperangan antar kerajaan dan karena itu dia memberikan sebagian kekuatannya dan berharap agar berguna bagi mereka.
Cahaya kembali menyelimuti tubuh mereka masing-masing, warna cahaya disesuaikan dengan elemen yang dimiliki setiap anak tersebut dan orang itu meminta kalau semua anak disana menutup matanya sebentar.
"Kuberikan sebagian kecil dari kekuatanku ini dan semoga bermanfaat! Kekuatan ini akan membantumu disaat kau sedang dalam masa bahaya gunakan untuk kebaikan dan sesuai keinginanmu! " kata orang itu yang menghilang dari sana. "Pertemuan kita sangat lah singkat, tapi aku yakin kalau kalian semua sangatlah baik! Sampai jumpa lain kali "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 684 Episodes
Comments
Ratmoko Ari
josssssss
2020-11-19
1
{~n~}
good
2020-07-10
7
@Abiansyah449
Ada tiga tipe orang, satu penjilat, dua kuat, tiga masa bodo
2020-07-03
16