< pov. Sakura >
Hari ini cuacanya sangatlah dingin, seperti sikap Yukito kepadaku. Entah karena apa tapi dia selalu menghindariku setiap waktu, tapi meski begitu aku tetap mencoba mendekatinya sebisaku.
Tapi mungkin inilah puncaknya, saat aku menanyakan apakah aku membebaninya dan memberitakannya, dia malah menjawab sangat kasar. Aku hampir menangis mendengar ucapannya, tapi saat kutatap wajahnya aku sadar kalau dia sebenarnya juga merasa bersalah.
Aku yang awalnya mau meneriakinya, merasa kebingungan dan akhirnya memberinya senyuman dan langsung meninggalkannya.
Dia tak menghentikanku atau apapun, tapi malah langsung duduk kembali kekursinya seperti tak terjadi apapun. Tak ada seorangpun yang mencoba mengajaknya berbicara saat itu, aku merasa terkejut saat melihat tatapan seluruh siswa padanya.
'Mungkin Yukito akan segera terkena masalah,...' aku tau jelas kalau tatapan yang diberikan bukan lah tatapan senang, marah atau semacamnya, melainkan sebuah tatapan membunuh.
Aku merasakan kalau ada sesuatu yang akan terjadi pada Yukito, diam-diam aku terus mengikutinya. Mulai dari istirahat, ke kantin bahkan ke atap sekolah.
< pov end >
---
Saat istirahat Yukito tak langsung menuju kantin. Dia memilih di kelas dahulu sampai keadaannya cukup sepi, barulah dia berjalan menuju kantin. Tak seperti dugaanku kantin masihlah sangat ramai, mau tak mau aku harus ikut berdesakan disana.
Setelah mendapatkan makanan yang kuinginkan, aku tak menuju kelas. Pastinya saat ini sangat banyak anak yang ada di kelas, dan aku memilih menuju atap sekolah. Untuk kesana butuh beberapa perjuangan, aku harus melewati puluhan anak tangga untuk mencapai kesana.
Aku memilih atap karena satu hal, tak banyak orang disana dan pastinya saat ini disana tak ada seseorang sama sekali. Dan dugaanku sangat tepat, disana sangatlah sepi tak ada seorangpun selain aku, dan....
Sedari tadi aku merasakan ada seseorang yang mengikuti sedari tadi. Awalnya aku berpikir kalau itu adalah penggemar Sakura, yang mana tadi aku sudah membuat masalah dengan Sakura, akan sangat wajar kalau mereka memberikan pelajaran di sini.
"Siapapun kau keluarlah! Kau pikir dari tadi aku tak tau kalau kau mengikutiku..." kataku yang sedikit membentak.
Dari balik pintu didepanku, seorang gadis menampakkan dirinya. Bukannya takut, dia malah tersenyum lebar meskipun didepannya adalah orang yang tadi pagi sudah membentaknya.
"Ya, yuu-kun. Seperti biasa, kau selalu waspada!..." kata Sakura yang melambaikan tangan kanannya kepada Yukito.
'Kenapa dia? Bukannya seharusnya yang mengikutiku adalah para penggemar Sakura? ' Yukito sendiri merasa bingung dengan keberadaan Sakura disana.
Biasanya setiap gadis yang dibentak, akan menghindari orang itu beberapa saat. Memilih tak berbicara ataupun menyapa orang itu, tapi sepertinya kejadian ini berbeda dengan biasanya.
"Kenapa kau ada disini? Mau cari masalah lagi? Atau mau membuatku dalam masalah besar kembali? " Yukito tak menurunkan kewaspadaannya dan tetap menatap Sakura dengan tajam yang mengisyaratkan kalau dia saat itu sangatlah marah.
'Aku harus membuatnya marah kepadaku selamanya, kalau tidak bisa-bisa banyak yang membenciku! ' batin Yukito saat itu.
"Sudahlah yuu-kun, disini tak ada siapapun. Kau bisa menjadi dirimu sendiri ditempat ini! " kata Sakura yang mendekatinya. "Aku yakin kau bertindak seperti ini pasti ada sebabnya! Kau bisa mengatakan hal itu kepadaku, mungkin aku bisa membantumu! "
Yukito tetap saja memasang raut wajah marah, dia sama sekali tak termakan oleh bujukan Sakura. Dirinya segera menghindari dan memilih naik keatas tong air yang ada disana dan segera membuka makanannya.
Tentu saja perbuatan nya membuat Sakura marah, dia sudah berusaha merangkai kata-kata untuk membuat Yukito yakin padanya, tapi akhirnya tetap saja tak ada perkembangan.
Sebungkus roti mendarat tepat di wajahnya, dan Sakura segera menangkapnya. Dirinya bingung dengan asal roti itu, dan dia teringat dengan Yukito.
"Makanlah, aku yakin kalau kau belum makan sama sekali! " kata Yukito yang tak mengindahkan pandangannya.
Seketika pipi Sakura memerah mendengar perkataan Yukito. 'Tak kusangka dia perhatian! Dia tau kalau aku belum makan apapun sedari tadi '
'Sikapmu yang seperti ini yang semakin membuatku ingin terus berada didekatmu, Yukito! ' batin Sakura sambil membuka bungkusan itu.
Dia terkejut saat mengetahui kalau isi roti itu adalah selai stroberi yang sangat dia sukai. Dia merasa kalau tak mungkin Yukito akan memakan yang isinya selai stroberi, sedari tadi roti ini memang untuknya.
"Kau beli yang rasa stroberi untukku yaa! Terima kasih Yukito, tak kusangka kalau kau tau kesukaanku! " kata Sakura yang merasa sangat senang.
"Heh, untukmu?..." jawab Yukito yang menghentikan perkataannya. "Mana mungkin aku membelikannya untukmu! Tadi, kantin kehabisan yang rasa coklat, jadi aku beli yang rasa itu saja..."
Sakura tersenyum mendengar perkataan Yukito, dia kenal kalau Yukito tak pernah jujur dengan perasaannya sendiri. Dia memakan makanannya dengan senang, tapi ada satu hal yang sepertinya dilupakan Sakura saat itu.
Dia merasa kalau tenggorokanya sangatlah kering, apalagi tak ada air putih disana. Dia melihat Yukito dengan tenangnya meminum air miliknya dan membuat Sakura ingin sekali membuatnya.
"Hey Yukito!! Aku minta air minum,..." kata Sakura yang tak bisa menahan dirinya.
Melihat Sakura, Yukito membuat senyuman tipis. Dia merasa kalau Sakura sangatlah lucu kalau dia bertingkah seperti anak kecil, dia segera menghilangkan senyumannya sebelum Sakura menyadarinya.
Tapi itu sudah terlambat, Sakura melihat senyuman tipis milik Yukito. Dia mematung sebentar saat melihat senyuman Yukito saat itu, menurutnya itu sangatlah keren. Ditambah lagi dengan keadaanya yang sangatlah mendukung, dengan hembusan angin yang membuat rambut Yukito bergerak-gerak, menambah keren.
"Menurutku kau lebih baik banyaklah senyum! Kau tau, kalau kau lebih pantas kalau banyak senyum, mungkin akan banyak yang akan menyukaimu! " saran Sakura.
" kau tau apa? Sampai sekarang saja kau tak punya pacar, mau mengguruiku masalah percintaan! Lebih baik kau cari pacar dulu sebelum mengajariku! " kata Yukito sambil menuruni tong air itu.
Dia memberikan sisa air miliknya kepada Sakura, Yukito hanya membeli satu botol air saja dan tentunya mereka haruslah berbagi.
"Nih, tadi kau minta air kan? "
Sakura menyandang botol air itu dengan terapan aneh, bukan karena isinya yang sudah setengah, tapi karena hal lainnya lagi.
'Tunggu, kalau begini bukan nya disebut ciuman tak langsung!!' batin Sakura saat itu.
Dia mulai ragu apakah akan meminum air itu atau tidak, tapi karena tenggorokanya tak bisa ditahan lagi Sakura akhirnya meminum air memberikan Yukito.
'Kalau saja kau tau yuu-kun, kalau kau lah orang yang ku suka!' batin Sakura yang melihat Yukito perlahan meninggalkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 684 Episodes
Comments
Matt Razak
Mantap 💪💪
2024-07-12
0
ARYSTA
entah mengapa aku rasa sakura bukan wanita baik baik karena dia ngejar ngejar yukito terus... kaya wanita murahan yang ngejar mangsanya dan bahkan melakukan hal apapun demi menangkap mangsa nya... bukan menghina karya ini tapi tolonglah jangan ada cewek seperti ini... walau teman dekat tapi kok kerasa udah jadi kek suami istri aja jir😒😒 padahal hanya teman masa kecil aja tidak lebih dan tidak kurang... kalau gau jadi yukito gua udah tampar tuh muka sakura dan katai sebagai wanita murahan karena ngikutin gua terus menerus...
2023-06-27
1
Rafli Anshori
menurutku bagian awal chapter, cukup mengesankan dan seru, karena apa?
karena narasi nya yg tidak terlalu buru buru seakan akan slow tapi cukup bisa di nikmati, penempatan dialog juga mempengaruhi dan panjang dialog serta banyaknya dialog cukup sedikit, jika dialognya di tambahin menumpuk akan membuat pembaca bosen dan dialog akan menjadi hambar yg berakibat malas baca
dan yg terakhir kata keterangan setelah dialog bisa membuat suasana karakter lebih hidup lagi, sebagai pembaca akan lebih terbuka akan gambaran karakter nya sedang dalam suasana seperti apa
2022-06-03
1