Episode. 05

Tak lama dokter Rafi bersama Ningrum dan beberapa perawat, tiba di rooftop. Melihat Arumi berdiri di pinggiran atas pagar pembatas, membuat Ningrum menjerit histeris.

"Arumii..!!" teriak Ningrum. Ia bersiap untuk mendekat tapi tangannya di tahan oleh dokter Rafi.

"Saya harus menolong anak saya, Dok. Biarkan saya kesana." ucap Ningrum. Ia mencoba melepaskan cengraman dokter Rafi.

"Tenang, Bu Ningrum. Jika anda kesana anak ibu akan segera melompat kebawah. Kita tunggu sebentar, ibu lihat disana. Disana dokter Akhtar sedang menolong anak ibu, jadi jangan mengganggu dulu." ucap dokter Rafi.

Sungguh tak berdaya dibuatnya, Ningrum hanya pasrah dan menyerahkannya pada dokter Akhtar. Seperti yang di katakan dokter Rafi. "Cepat kalian beritahukan untuk tim penyelamat di bawah, segera." perintah dokter Rafi pada salah satu perawat yang ikut tadi.

"Baik."

Sementara itu Akhtar masih berusaha membujuk Arumi untuk mengurungkan niatnya untuk segera turun dari sana. "Tenangkan diri mu, Ayo raihlah tangan ku dan turunlah." ucap Akhtar. Ia perlahan mengulurkan tangannya, berharap Arumi segera meraihnya.

"Jangan mencoba membujuk ku." teriak Arumi

"Lihatlah, apa kau tak melihat ibu mu disana? Ia sangat sedih melihatmu seperti ini." ucap Akhtar. Ia menunjuk kearah kerumunan yang tak jauh darinya.

Arumi mengikuti arah yang ditunjuk, dokter didepannya itu. Ya dia memang melihat ibunya di antara kerumunan dan sedang menangis. "Ibu..!" panggil Arumi

Mendengar anaknya memanggilnya, membuat Ningrum tambah menangis. "Arumi, anak ibu. Ayo Nak, turun. Jangan berdiri disana, bahaya." teriak Ningrum. Berharap anaknya itu mendengarkannya.

Arumi menggelengkan kepalanya dan menangis. "Maafkan Arumi, Bu. Arumi bukan anak yang baik. Arumi hanya pembawa sial untuk ibu. Tidak ada yang menginginkan Arumi lagi, Bu."

"Kata siapa..? Ibu sangat menginginkanmu berada disamping ibu dan ingat jangan pernah bilang kamu pembawa sial. Bagi ibu kamu keberuntungan."

"Tidak..! Jika aku bukan pembawa sial, kak Gilang tidak akan mati karena aku Bu."

"Arumi, sayang. Itu bukan salahmu, Nak. Itu sudah takdir dari Tuhan, jangan menyalahkan dirimu sendiri."

"Tidak, itu semua karena Arumi. Salah ku. Aku ingin menyusul kak Gilang dan bahagia bersamanya disana. Karena kata mereka tak akan ada yang menginginkan aku. Hanya kak Gilang yang menginginkan aku."

"Sayang, ayo turun Nak. Jangan dengarkan perkataan semua orang. Karena itu tidak benar. Ayo Nak, turun."

"Tidak, Bu. Yang mereka katakan memang benar, tidak salah. Tidak akan ada orang yang menyukaiku apalagi menikahiku, mereka benar. Hanya kak Gilang yang akan menyukaiku karena itu aku ingin bersamanya. Kita juga telah berjanji untuk sehidup samati bersama. Arumi akan menepati janji kita."

"Cukup..!" teriak Akhtar.

Semua orang menjadi panik dan takut jika Arumi akan melumpat tiba-tiba karena mendengar teriakan Akhtar.

"Akankah Gilang bahagia jika kau mati dengan cara melompat seperti ini.?" tanya Akhtar.

Arumi tak menjawab ia terdiam. "Jawabannya tidak. Gilang akan bahagia jika kamu bisa menjalani hidup dengan baik. Dia akan sedih jika kamu mati dengan cara bunuh diri seperti ini." Akhtar mencoba mengulurkan lagi tangannya dan mendekati Arumi perlahan. "Ayo ulurkan tangan mu dan kembali kesini." ucap Akhtar.

"Tidak..! Meski begitu, percuma aku menjalani hidup tanpa kak Gilang disini. Hanya kak Gilang yang baik dengan ku. " ucap Arumi sambil terisak-isak. "Kalian semua hanya pembohong. Pembohong..!" teriak Arumi lagi.

"Tak ada yang membohongi mu. Semua menyanyangi mu. Turunlah." ucap Akhtar.

Arumi menggelengkan kepalanya. "Aku tak sanggup hidup lagi, tanpa kak Gilang." ucap Arumi.

Akhtar sejenak nampak kagum akan kesetian, cinta dan kasih yang dimiliki Arumi. Mempertaruhkan hidupnya demi bersama orang yang dicintainya.

"Apakah aku dapat menggantikan Gilang dan menemani disampingmu? Jika iya turunlah, Aku akan bersama mu."

"Tidak. Kau hanya berusaha membujukku saja agar aku turun. Kau tak benar-benar serius."

Akhtar tak habis pikir dengan wanita di hadapannya ini, ternyata dia tak mudah untuk di bujuk apalagi kelabuhi. "Jika aku serius apa kau mau turun dari sana?" Arumi terdiam tak lagi menjawab.

"Jadi agar kau percaya dengan ucapan ku, turunlah. Aku akan menikahi dan menemanimu bersama." ucap Akhtar tanpa berpikir panjang.

Arumi masih terdiam mendengar pernyataan dokter dihadapannya itu. Ia masih bingung harus percaya atau tidak dengan ucapannya itu. Dari jauh dokter Rafi merasakan kekhawatiran, ia takut jika yang di ucapkan Akhtar hanya sebuah bujukan agar Arumi turun. Jika benar, maka nantinya akan sulit bagi Arumi untuk mempercayai orang lagi.

"Dokter Akhtar, jangan mengatakan kebohongan kepada pasien spesial saya. Jika dia tahu, akan sulit baginya untuk mempercayai orang lagi. Dia masih dalam fase penyembuhan. Tolong katakan saja yang sebenarnya." ucap dokter Rafi. Ia berusaha untuk mengingatkan Akhtar.

"Kau pasti berbohong..!" teriak Arumi tiba-tiba.

"Aku tak pernah berbohong dengan ucapanku. Jika kau tak percaya maka turunlah dan aku akan membuktikannya. Kau dapat memegang kata-kataku. Aku berjanji." sahut Akhtar

Arumi kembali terdiam mendengar kata 'janji' yang di katakan oleh dokter didepannya itu. Perlahan Arumi mulai tenang, tapi orang dari kejauhan sana masih saja waspada dan panik.

Akhtar mengulurkan tangannya dan selangkah demi selangkah ia mendekati Arumi. Perlahan Arumi juga mengulurkan tangannya dan berusaha menggapai uluran tangan Akhtar. Arumi memutuskan untuk mempercayai perkataan dokter yang belum ia ketahuai namanya.

Dengan segera Akhtar menarik Arumi turun, setelah tangan mereka bertautan. Akhtar memeluk Arumi erat begitu pun Arumi. "Anda sudah berjanji akan menemani dan bersama saya. Jangan mengingkari janji anda." ucap Arumi lirih dalam pelukan Akhtar.

Akhtar mengangguk. "Iya, saya janji." sahut Akhtar.

"Terimakasih." ucap Arumi. Tapi sedetik kemudian Arumi pingsan, tak sadarkan diri dalam dekapan Akhtar.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!