Mini Market

Syifa mengangguk dan melangkah mengikuti suaminya masuk ke dalam mini market.

Orang-orang mulai menatap mereka, mereka bertanya-tanya siapa pria tampan yang baru saja tiba di sana.

Syifa yang merasa minder pun memilih melambatkan langkahnya agar tidak berjalan beriringan dengan Husein.

Husein yang menyadari bahwa istrinya tidak ada di sampingnya pun berhenti melangkah lalu berbalik ke belakang.

"Habibati ayo" ajaknya sambil menggerakkan telapak tangannya agar Syifa mendekat ke arahnya.

"Anda duluan saja" ucap Syifa pelan.

Tak banyak bicara Husein melangkah ke arah istrinya dan menggenggam telapak tangan istrinya.

Dia membawanya ke sebuah rak yang berjejer rapi.

"Habib" ucap Syifa pelan.

"Iya?"

"Lepasin dong" ucap Syifa pelan.

"Kenapa?" tanya Husein.

"Malu di lihat orang" ucap Syifa.

"Kenapa harus malu, kita sudah menikah. Ayo kamu mau beli apa? Katanya mau beli sesuatu." ucap Husein dengan santainya.

"Iya tapi lepasin dulu. Kalau anda gak lepasin tangan saya, saya belanjanya gimana?" ucap Syifa.

Husein melepaskan genggamannya.

Syifa hendak melangkah pergi setelah Husein melepaskan genggamannya.

"Mau kemana?" Tanya Husein

"Mau ambil keranjang belanja." ucap Syifa.

"Oh" jawab Husein.

Syifa mengambil dua buah keranjang kemudian memberikan salah satu keranjang yang dia ambil pada Husein.

"Ini" ucap Syifa sambil menyodorkan sebuah keranjang belanja berwarna biru.

Husein menerima keranjang belanja dari tangan istrinya.

"Anda belanja milik anda, saya mau ke rak di sana dulu." ucap Syifa.

Husein mengangguk.

Syifa melangkah ke arah rak yang tersedia kebutuhan perempuan.

Syifa mengambil beberapa bungkus pembalut lalu dia melangkah ke arah rak tempat sabun dan sikat.

Syifa mengambil 2 sikat gigi, odol, sabun cair, spons mandi, dan deterjen.

Setelah di rasa semuanya sudah lengkap Syifa melangkah menghampiri Husein yang sedang memborong makanan ringan, Roti dan lainnya.

"Ya Allah, Bib banyak banget" ucap Syifa terkejut, tapi dia memelankan suaranya agar orang-orang tidak mendengarnya.

Bagaimana tidak terkejut, ternyata suaminya itu mengambil dua lagi keranjang belanja untuk membawa belanjaannya.

Husein menoleh ke arah istrinya dengan senyum di wajahnya.

"Kamu sudah selesai?" tanya Husein.

"Iya"

"Ayo, aku juga sudah selesai." ucap Husein.

"Iya"

Di kasir.

"Yang ini struknya di pisah mbak" ucap Syifa saat meletakkan keranjang belanja miliknya di meja kasir.

"Satukan saja mbak" ucap Husein sambil mengecek dompetnya.

Syifa menoleh ke arah Husein dengan wajah protes. Dan Husein pun paham dengan raut wajah yang di tunjukan istrinya.

"Biar aku yang bayar" ucap Husein sambil menatap istrinya yang tengah protes pada dirinya.

"Tapi..."

"Sudah, satukan saja mbak." ucap Husein tak mau di bantah.

"Baik" jawab mbak kasir.

Syifa masih menunjukkan protesnya pada Husein.

Husein menoleh ke arah istrinya dan memberinya senyuman manis agar sang istri berhenti memasang wajah sebal.

Syifa berhenti menatap suaminya karena tak kuat melihat senyuman manis suaminya.

"Totalnya 678 rb" ucap petugas kasir.

Husein dan Syifa mengeluarkan uang di dompet mereka dan menyodorkan 7 lembar uang pecahan seratus ribu secara bersamaan.

Petugas kasir pun nampak bingung harus mengambil yang mana.

Husein meletakkan uangnya di meja kasir kemudian mendorong pelan uang yang di sodorkan Syifa.

"Simpan saja uangnya sayang, biar aku yang bayar." Ucap Husein mengeluarkan jurus andalannya.

Syifa yang tersipu di panggil sayang di depan banyak orang langsung memasukkan kembali uangnya ke dalam dompet miliknya.

Husein terkekeh pelan, jurusnya benar-benar ampuh.

Husein tahu jika dirinya memanggil Syifa dengan panggilan 'Sayang' maka perempuan itu tak akan protes lagi.

Itulah yang Husein tahu setelah dia sah menjadi suami Syifa.

"Ayo" ajak Husein dengan membawa 4 plastik besar di tangannya.

Di luar minimarket.

"Anda mau pamer ya" tuduh Syifa sambil menatap sebal ke arah suaminya yang sedang memasukkan belanjaan ke dalam jok sepeda motor.

"Loh kok gitu?" tanya Husein menatap terkejut ke arah istrinya.

"Ya itu anda yang bayarin" ucap Syifa dengan nada sebal.

Sepertinya dia masih sebal karena Husein memanggil dirinya 'Sayang' di depan banyak orang dan membuat dirinya menjadi pusat perhatian di sana.

Husein nampak terkekeh sambil memberikan sebuah plastik belanja berisi barang-barang istrinya.

"Aku tidak pamer sayang, bukankah kebutuhan istri memang tanggung jawab suami. Jadi aku yang bayar, sudah jangan ngambek lagi cepat naik dek" ucap Husein yang sudah naik ke atas sepeda motor ayah mertuanya dengan dua kantong plastik belanja ada di pengait depan.

Syifa naik ke atas sepeda motor.

"Pegangan" ucap Husein.

"Sudah" jawab Syifa dengan malas.

Husein menoleh ke belakang untuk memastikan istrinya memang sudah berpegangan atau tidak.

Husein menarik lembut tangan kanan istrinya kemudian melingkarkannya di pinggangnya.

"Di sini maksud ku" ucap Husein dengan senyum manis.

Syifa hendak protes namun dia kalah cepat dengan Husein.

"Tidak usah protes lagi, protesnya di rumah saja nanti" ucap Husein dengan lembut.

Kemudian dia melajukan motor mertuanya.

Di rumah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab keluarga Syifa yang sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menonton TV.

Setelah itu Syifa melangkah ke kamarnya membawa belanjaan miliknya dengan raut wajah cemberut.

"Kenapa dia" tanya Ayah Syifa yang heran melihat raut wajah putrinya.

"Entahlah" jawab ibu Syifa.

Tak lama kemudian Husein masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Husein melangkah ke ruang keluarga dan duduk di samping adik iparnya, adik laki-laki Syifa. Kemudian mengeluarkan snack yang dia beli.

"Husein belikan camilan untuk kalian." ucap Husein.

"Aduh Bib tidak perlu repot-repot." ucap ibu Syifa yang merasa tak enak pada menantunya.

"Tidak repot kok bu" ucap Husein sambil mengeluarkan satu persatu yang dia beli.

"Kenapa banyak sekali belinya?" Tanya ibu Syifa.

"Buat stok" ucap Husein sambil tersenyum.

"Oh iya, Dek Syifa mana, bu?" Tanya Husein yang tak melihat keberadaan istrinya.

"Dia ke kamar" ucap ibu Syifa.

"Oh, kalau gitu Husein ke kamar dulu sebentar" ucap Husein.

"Iya"

Husein melangkah ke kamar istrinya.

"Dek" panggil Husein.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, Syifa keluar dari sana.

"Ada apa bib?" tanya Syifa.

"Keluar yuk, kita kumpul di ruang keluarga" ajak Husein.

"Anda duluan saja, sebentar lagi saya nyusul" ucap Syifa.

Husein mengangguk kemudian kembali ke ruang keluarga. Tak lama kemudian Syifa ikut bergabung di ruang keluarga.

Syifa duduk di samping ibunya, dia memeluk lengan ibunya dan menyandarkan kepalanya di pundak ibunya.

"Kamu kenapa?" tanya sang ibu

Husein pun menoleh ke arah istrinya.

"Tidak kenapa-napa" jawab Syifa.

"Ini tumben manja banget" ucap Ibunya.

"Kenapa? tidak boleh?" tanya Syifa.

"Tidak boleh, sekarang kan sudah ada suami jadi manja-manjanya sama suaminya aja" ucap ibunya.

"Ibuuuuu" rengek Syifa.

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

5🌹buat Husein-Syifa👍

2024-04-29

1

Dewi Payang

Dewi Payang

Jangan protes2 terus Syifa😁

2024-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Shock!!
3 Perdebatan
4 Protes
5 Mandi
6 Hak Suami
7 Seperti Kuda
8 Berendam
9 Imbalannya Apa?
10 Cerita Hidup Nenek Syifa
11 POV Husein
12 POV Syifa
13 Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14 Nanti Hilang Sendiri
15 Makanan Favorit
16 Berdebar
17 Jangan Menghindar
18 Mini Market
19 Cincin
20 Mahar dari Husein
21 Sakit
22 He is My Husband
23 Kecupan
24 Cucu
25 Mati Lampu
26 Kebun Teh
27 Bombay
28 PENGUMUMAN!
29 Membuat Kue
30 Modus
31 Suami Ku
32 Kesiangan
33 Menemui Keluarga Husein
34 Cinta Tak Pandang Usia
35 Bisa Jelaskan Sekarang?
36 Pusing
37 Gurame Bakar
38 Panggilan Baru
39 Baju Tidur
40 Awas Ya Kamu Dek
41 Bahaya
42 Husein Sakit.
43 Sup
44 Siapa Humaira, Mas?
45 Matre
46 Berkeliling
47 Pembeli Angkuh
48 Diskon
49 Lapar
50 Cemburu
51 Gak Betah
52 Pulang
53 She is My Wife
54 Kekanak-Kanakan
55 Misteri
56 Pacar Aku
57 Siapa Dia, Dek?
58 Resepsi
59 Mas Lihat Apaan?!
60 Kado
61 Ledek Aja Terus!
62 Mas Mau Pergi?
63 Kata Dilan, Rindu itu Berat
64 Husein Pulang
65 Teman-Teman Syifa
66 Uhibbu
67 Dompet Husein
68 Kemarahan Husein
69 Menyesal
70 Berbaikan
71 Cadar
72 Flashback
73 Maaf Dek
74 Terungkap
75 Pelarian?
76 Lupakan Dia, Nak
77 Jangan Cari Aku, Mas
78 Kamu Dimana, Dek?
79 Belum di Temukan
80 Cerai
81 Kau Sudah Gila, Mas!
82 Curhat
83 Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84 Selain Kedua Itu, Dek
85 100 % Copy-an
86 Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87 Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88 Melihat Rumah Baru
89 Menjemput Amir
90 Foto
91 Amir Mana, Mas?
92 Gak Ada Habisnya
93 Cemburu?
94 Syukuran Rumah Baru
95 Bunda
96 Belanja
97 Kak, istri Mu...
98 Flashback Rencana Kabur
99 Pulang
100 Husein Merajuk
101 Bunda kenapa?
102 Kucing
103 Bayi Besar
104 Gagal
105 Salah Paham
106 Usil
107 Pesek
108 Aku Bakalan Nangis Ya
109 ART Baru
110 Cemburu?
111 Kamu Pasti Berulah Lagi
112 Malas Pulang
113 Pacaran Halal
114 Pengganggu
115 Bianglala
116 Aku Pastikan Akan Merebutnya
117 Refreshing
118 Kemalangan Syifa
119 Tidak Mau Sekamar
120 Terpesona
121 Kejutan
122 Telat Makan
123 Kepanikan Husein
124 Kecelakaan
125 Pingsan
126 Cek Kandungan
127 Kembar
128 Amir Pulang
129 Ayam Terbang
130 Ngambek
131 Perempuan Misterius
132 Mantan Pacar
133 Sudah Jatuh Cinta?
134 Bau Mas
135 Mantan Mas
136 Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137 Sayang Ku
138 Bernafas Saja Sudah Salah
139 Perkara Roti
140 Tinggal Menghitung Hari
141 Baby Twins Launching
142 Aku Mencintaimu Mas
143 Copy Paste Mas Husein
144 Jenguk Dedek Bayi
145 Kau membuat Mas Takut Sayang
146 40 Hari
147 Jangan Usil
148 Gak Bisa di Pamerin
149 Salah Paham
150 Dia Suami Yang Baik
151 Foto Keluarga
152 Pengumuman!
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Awal
2
Shock!!
3
Perdebatan
4
Protes
5
Mandi
6
Hak Suami
7
Seperti Kuda
8
Berendam
9
Imbalannya Apa?
10
Cerita Hidup Nenek Syifa
11
POV Husein
12
POV Syifa
13
Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14
Nanti Hilang Sendiri
15
Makanan Favorit
16
Berdebar
17
Jangan Menghindar
18
Mini Market
19
Cincin
20
Mahar dari Husein
21
Sakit
22
He is My Husband
23
Kecupan
24
Cucu
25
Mati Lampu
26
Kebun Teh
27
Bombay
28
PENGUMUMAN!
29
Membuat Kue
30
Modus
31
Suami Ku
32
Kesiangan
33
Menemui Keluarga Husein
34
Cinta Tak Pandang Usia
35
Bisa Jelaskan Sekarang?
36
Pusing
37
Gurame Bakar
38
Panggilan Baru
39
Baju Tidur
40
Awas Ya Kamu Dek
41
Bahaya
42
Husein Sakit.
43
Sup
44
Siapa Humaira, Mas?
45
Matre
46
Berkeliling
47
Pembeli Angkuh
48
Diskon
49
Lapar
50
Cemburu
51
Gak Betah
52
Pulang
53
She is My Wife
54
Kekanak-Kanakan
55
Misteri
56
Pacar Aku
57
Siapa Dia, Dek?
58
Resepsi
59
Mas Lihat Apaan?!
60
Kado
61
Ledek Aja Terus!
62
Mas Mau Pergi?
63
Kata Dilan, Rindu itu Berat
64
Husein Pulang
65
Teman-Teman Syifa
66
Uhibbu
67
Dompet Husein
68
Kemarahan Husein
69
Menyesal
70
Berbaikan
71
Cadar
72
Flashback
73
Maaf Dek
74
Terungkap
75
Pelarian?
76
Lupakan Dia, Nak
77
Jangan Cari Aku, Mas
78
Kamu Dimana, Dek?
79
Belum di Temukan
80
Cerai
81
Kau Sudah Gila, Mas!
82
Curhat
83
Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84
Selain Kedua Itu, Dek
85
100 % Copy-an
86
Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87
Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88
Melihat Rumah Baru
89
Menjemput Amir
90
Foto
91
Amir Mana, Mas?
92
Gak Ada Habisnya
93
Cemburu?
94
Syukuran Rumah Baru
95
Bunda
96
Belanja
97
Kak, istri Mu...
98
Flashback Rencana Kabur
99
Pulang
100
Husein Merajuk
101
Bunda kenapa?
102
Kucing
103
Bayi Besar
104
Gagal
105
Salah Paham
106
Usil
107
Pesek
108
Aku Bakalan Nangis Ya
109
ART Baru
110
Cemburu?
111
Kamu Pasti Berulah Lagi
112
Malas Pulang
113
Pacaran Halal
114
Pengganggu
115
Bianglala
116
Aku Pastikan Akan Merebutnya
117
Refreshing
118
Kemalangan Syifa
119
Tidak Mau Sekamar
120
Terpesona
121
Kejutan
122
Telat Makan
123
Kepanikan Husein
124
Kecelakaan
125
Pingsan
126
Cek Kandungan
127
Kembar
128
Amir Pulang
129
Ayam Terbang
130
Ngambek
131
Perempuan Misterius
132
Mantan Pacar
133
Sudah Jatuh Cinta?
134
Bau Mas
135
Mantan Mas
136
Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137
Sayang Ku
138
Bernafas Saja Sudah Salah
139
Perkara Roti
140
Tinggal Menghitung Hari
141
Baby Twins Launching
142
Aku Mencintaimu Mas
143
Copy Paste Mas Husein
144
Jenguk Dedek Bayi
145
Kau membuat Mas Takut Sayang
146
40 Hari
147
Jangan Usil
148
Gak Bisa di Pamerin
149
Salah Paham
150
Dia Suami Yang Baik
151
Foto Keluarga
152
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!