Gadis itu menarik sudut bibirnya ke atas.
.......
"Asal anda tahu Bib, rencana itu sudah bertahun-tahun lalu di rencanakan kedua orang tua saya. Tapi saya menolaknya saat itu" ucap Syifa.
"Benarkah?" tanya Husein.
Ya pria yang menikahi Syifa adalah Habib Husein, putra Habib Ahmad. Pria yang menyelamatkannya tadi.
"Ya" jawab Syifa.
"Syukurlah aku langsung meminta pada Abi untuk menikahkan kita saat ini juga" ucap Husein bernafas lega.
Syifa mengerutkan kembali keningnya.
"Why?" tanya Syifa.
"Karena aku tidak rela kamu menikah dengan orang lain" jawab Husein sambil menatap dalam Syifa.
"Apa anda naksir saya?" tebak Syifa asal.
"Ya" jawab Husein tanpa keraguan.
Syifa nampak terkejut, karena tebakannya ternyata di iyakan oleh pria rupawan itu.
"Sejak kapan?" tanya Syifa yang sangat ingin tahu.
"Satu tahun lalu" jawab Husein.
"Anda tidak salah bukan?" tanya Syifa meragukan ucapan Husein.
"Tidak, aku tidak salah" ucapnya.
"Coba di ingat-ingat lagi, siapa tahu yang anda taksir itu bukan saya" ucap Syifa mencoba meracuni pikiran Husein.
"Jika bukan kamu lalu siapa?" tanyanya.
"Ya mungkin saja adik saya, dia lebih cantik di bandingkan saya" jawab Syifa acuh.
Yang di katakan Syifa memang benar adanya, adiknya lebih cantik dari pada dirinya.
Karena itulah terkadang Syifa merasa minder jika bersama adiknya itu.
Bahkan Syifa ragu jika ada seorang pria yang mengatakan jatuh hati padanya, karena Syifa merasa pria yang jatuh hati padanya sebenarnya menyukai adiknya tapi salah sasaran padanya.
Pria itu menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku tidak salah. Perempuan itu adalah kamu" ucap Husein yakin.
Ya Husein akui sejak pertama kali melihat Syifa, dia mulai tertarik. Tapi Husein pikir itu hanya perasaan semu jadi dia mengabaikannya.
Dan setelah mendengar gadis yang beberapa kali dia pikirkan selama ini akan di jodohkan, dia menjadi sangat tidak rela.
Dan berakhir nekat meminta Abinya melamar gadis di hadapannya ini, saat itu juga.
Beruntung keluarga Syifa menyetujuinya walaupun awalnya mereka sangat terkejut, tapi mereka langsung menikahkan mereka.
Awalnya Husein dan Abinya ingin memberitahu Syifa tentang pernikahan ini. Tapi ayah dari Syifa melarangnya.
Karena beliau sangat tahu tentang putrinya. Bisa di pastikan putrinya itu akan kabur saat tahu akan di nikahkan.
Sedangkan Syifa sudah masuk usia menikah, tapi gadis itu masih betah sendirian.
"Maaf tapi sepertinya penglihatan anda bermasalah saat itu" ucap Syifa tak patah semangat.
Dia memikirkan berbagai macam cara agar dirinya bisa lepas dari pria berparas rupawan namun terlihat galak yang sekarang ada di hadapannya.
"Penglihatan ku baik-baik saja Syifa" ucapnya sambil tersenyum lembut pada Syifa.
"Ya Allah, tampan sekali dia" ucap Syifa dalam hati saat melihat senyuman pria yang dia panggil Habib.
Syifa benar-benar sangat lemah dengan pria tampan, terutama pria yang seperti Husein.
Namun Syifa buru-buru menepis semua pikirannya.
Sesaat terjadi keheningan di antara mereka.
"Syifa" panggil Husein.
"Hmmm?" jawab Syifa acuh.
"Kamu mau kan menjadi istri ku?" tanya Husein.
"Bukankah anda sudah dengan seenaknya menikahi saya? kenapa sekarang masih bertanya!" ketus Syifa.
"Jadi kamu setuju?" tanya Husain sambil tersenyum.
Sungguh ini lah yang di namakan pertanyaan yang menjebak. Syifa terjebak di dalamnya.
"Tidak" jawab Syifa.
"Tapi kita sudah menikah seperti yang kamu katakan barusan" ucap Husein.
Syifa memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sangat pening.
"Bib saya benar-benar tidak siap" ucap Syifa meminta belas kasih dari pria bermarga Assegaf itu.
"Kita bisa menjalani pernikahan ini dulu" bujuknya.
"Saya benar-benar tidak habis pikir, bukankah kalian harus menikah sesama keturunan Assegaf, lalu kenapa anda malah menikahi saya?" tanya Syifa.
"Tidak ada larangan seperti itu, kami bebas menikahi siapapun terutama pria. Karena keturunan Assegaf di nasabkan dari jalur ayah" jawab Husein.
"Perempuan di keluarga kami juga memiliki hak memilih pasangannya asalkan mereka siap keturunan mereka tidak memiliki nasab ini" lanjutnya.
"Jadi pria bebas memilih pasangan?" tanya Syifa.
"Ya" jawab Husein.
"Karena itulah anda dengan seenaknya menikahi saya tanpa bertanya dulu pada saya?!" ucap Syifa mempertanyakan lagi tindakan yang di lakukan Husein.
"Ya aku memang tidak bertanya pada mu, tapi aku sudah meminta izin pada ayah mu dan keluarga mu yang lain" ucap Husein.
"Anda pikir saya mau menikah dengan anda?" tanya Syifa dengan seringai di wajahnya.
"Kenapa tidak? bukankah itu bagus untuk keturunan kita kelak?" tanya Husein dengan percaya dirinya.
"Tapi saya tidak mau" ucap Syifa.
"Kenapa?"
"Terlalu ribet menikah dengan kalangan Habib seperti kalian" ucap Syifa sambil mengibaskan tangan kananya.
"Apanya yang ribet Syifa? kami sama-sama manusia seperti mu. Tidak ada yang berbeda" ucap Husein dengan seulas senyuman di bibirnya.
"Tidak itu berbeda, segala aturan di keluarga Habib lebih ketat dari pada aturan di keluarga biasa" ucapnya tak putus asa.
"Bukankah kamu juga keturunan kyai? Itu tidak akan jauh berbeda" ucap Husein.
"Tidak sangat berbeda, karena di sini sudah tidak ada aturan yang seperti itu. Karena tidak ada sesepuh di sini. Saya bisa melakukan apapun tanpa terkekang aturan" ucap Syifa.
"Apa hanya karena aturan kamu tidak mau?" tanya Husein
"Bukan hanya itu" jawab Syifa sambil menatap takut-takut ke arah Husein.
"Lalu apa lagi?" tanyanya dengan lembut dan sabar.
Syifa terdiam beberapa saat.
"Anda... Anda..." Syifa agak ragu untuk mengatakannya.
"Aku kenapa? katakan saja tidak perlu takut" ucapnya dengan lembut.
"Anda terlihat galak saya takut!" ucap Syifa dengan cepat. Lalu dia langsung mengalihkan pandangannya dari Husein karena merasa takut.
"Ha ha ha"
Seketika pria itu tertawa.
Glek
Syifa menatap pria yang tengah duduk di ranjangnya itu, lalu dengan susah payah menelan salivanya.
"Jadi hanya karena wajah ku yang terlihat galak?" tanya Husein masih dengan senyumannya.
"Ya" jawab Syifa sambil menatap ke arah lain.
"Aku tidak segalak yang kau pikirkan Syifa. Dan kalaupun aku galak aku berjanji tidak akan menggalaki mu" ucapnya.
"Bohong" tuduh syifa.
"Aku tidak pernah berbohong untuk hal seperti ini istri ku" jawabnya dengan penuh kelembutan.
Jantung Syifa berdisko ria di dalam sana. Mendengar kata istri ku dari mulut pria tampan di hadapannya itu, membuat Syifa tak dapat menahan debaran jantungnya.
Entah mimpi apa dia semalam, bisa-bisanya sekarang dia menjadi istri dari pria berparas rupawan seperti Husein.
"Saya tidak percaya"
"Aku berjanji" ucapnya.
Syifa nampak mengejek dengan raut wajahnya. Dia benar-benar tidak percaya dengan ucapan Husein.
Husein hanya bisa tersenyum.
"Sudahlah pokoknya kamu sudah menjadi istri ku, nanti ikut aku ke rumah ku ya" ucap Husein.
"Tidak mau!" tolak syifa mentah-mentah.
"Kenapa?" tanyanya dengan lembut.
"Anda tanya kenapa? tentu saja saya tidak mau, anda tiba-tiba menikahi saya tanpa pemberitahuan lebih dulu dan sekarang anda mau membawa saya ke rumah anda dan tinggal di sana? tentu saja saya tidak mau!" tegas Syifa.
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Syifa masih ragu tp itu wajar sih..
2024-11-16
0
efvi ulyaniek
menarik
2024-07-27
1
Anita Jenius
Cicil baca sampai sini dulu ya kak. 3 like mendarat buatmu thor. semangat
2024-04-16
1