Hak Suami

Husein nampak tertawa pelan melihat tingkah malu-malu Syifa.

...........

"Kenapa masih di situ sih" gerutu Syifa

"Aku akan menunggu di luar, kamu bisa ganti baju" ucap Husein dari balik sana.

"Nah gitu dong dari tadi" ucap Syifa dalam hati.

"Iya Bib" jawab Syifa.

Tak lama terdengar suara pintu kamar di buka kemudian di tutup, setelah itu Syifa perlahan membuka pintu kamar mandinya dan melihat keadaan sekitar di kamarnya.

Husein benar-benar tidak ada di sana, pria itu sudah keluar dari kamarnya.

Dengan langkah cepat Syifa berlari ke arah lemarinya dan mengambil baju yang biasa dia kenakan saat tidur dan sebuah kerudung instan.

Dia berniat tidur dengan memakai kerudung karena di kamarnya ada suaminya, dia masih merasa risih karena pernikahannya benar-benar dadakan.

Syifa melangkah ke meja riasnya dan mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambutnya.

Beberapa menit berlalu, Syifa naik ke ranjangnya setelah rambutnya kering.

Dia merebahkan tubuhnya membelakangi pintu kamarnya kemudian menutup tubuhnya dengan selimut tebal dan mencoba tidur lebih dulu.

Beberapa menit kemudian Syifa pun terlelap karena memang dia sudah sangat kelelahan. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 11.30 malam.

Ceklek

Husein masuk ke dalam kamar kemudian menutup pintu kamar istrinya dan menguncinya.

Dengan langkah perlahan dia mendekat ke ranjang dimana sang istri sudah tertidur lebih dulu.

Husein maklum saja sang istri seperti itu, karena dia juga tahu istrinya itu kelelahan setelah menghandle semuanya untuk acara tadi.

Dengan perlahan Husein naik ke atas ranjang masuk ke dalam selimut yang sama dengan Syifa dan merebahkan tubuhnya di samping Syifa.

Husein menutup mulutnya saat rasa kantuk datang, dia juga sudah sangat mengantuk.

Husein meraih pinggang Syifa dan memeluknya dari belakang, Syifa nampak tak terusik sama sekali.

Dia tidur dengan sangat nyenyak.

Namun setelah memeluk Syifa, bukannya langsung tertidur Husein malah tidak bisa tidur.

Di usapnya perut datar istrinya dan merambat ke pinggang istrinya. Di remas-remas kecil pinggang sang istri.

Syifa yang merasakan tubuhnya di sentuh pun nampak terusik dan menyingkirkan tangan nakal Husein.

"Astagfirullahaladzim Husein, istri mu sedang tidur jangan ganggu dia" ucap Husein pada dirinya sendiri.

Namun apalah daya, dia juga manusia biasa.

Husein tak bisa berhenti, dia mengecupi tengkuk leher istrinya yang berbalut kerudung.

"Hmmm" terdengar suara Syifa yang terusik dengan kelakuan Husein.

"Dek" panggil Husein dengan suara seraknya.

"Hmmm?" Jawab Syifa tanpa sadar.

Perlahan Husein menyingkap kerudung bagian belakang istrinya dan memberi kecupan serta gigitan kecil di tengkuk belakang Syifa.

Syifa masih diam dan hanya sedikit menggeliat, dia masih belum sadar dengan apa yang di lakukan pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

Husein masih tak berhenti, dia semakin melancarkan aksinya itu.

Karena saking gemasnya pada sang istri yang tak kunjung bangun, Husein pun kembali menggigit tengkuk leher istrinya.

"Arghhh!" Jerit Syifa saat leher belakangnya terasa sakit.

Dia langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan berbalik ke belakang untuk melihat siapa yang menggigit leher belakangnya.

Syifa membulatkan matanya dengan tangan yang masih mengusap leher belakangnya.

"Bib! Kenapa anda di sini?!!" Pekik Syifa.

"Sutttt" ucap Husein sambil meletakkan jari telunjuknya di bibirnya.

"Bib!!"

"Diam dek" ucap Husein pelan, sambil menarik pelan lengan Syifa dan membuat Syifa jatuh di atas dada bidangnya.

"Sudah malam jangan berteriak, dek" bisik Husein di depan wajah Syifa.

Glek

"A...apa ya...yang anda lakukan? Kenapa anda di sini?" tanya Syifa yang masih belum sadar.

"Apa yang aku lakukan? Bukankah aku suami mu?" ucap Husein.

"Bib!" pekik Syifa, sekarang dia sudah ingat jika pria tampan ini adalah suaminya.

Seketika rasa kantuknya sirna begitu saja.

Husein nampak terkekeh pelan melihat reaksi istrinya.

"Sepertinya kamu lupa kita sudah menikah, hmmm?" ucap Husein sambil tersenyum pada sang istri.

Beberapa menit mereka saling bertatapan.

"Adek beneran lupa ya?" tanya Husein.

Syifa mengalihkan tatapannya dari sang suami, dia malu.

"Bisa-bisanya aku lupa" ucap Syifa dalam hati.

"Bolehkah aku mencium mu?" tanya Husein tiba-tiba.

"Apa?!" tanya Syifa terkejut.

"Bolehkah aku mencium mu? Kamu terlihat sangat menggemaskan dek" ucap Husein.

"Tidak!" tolak Syifa sambil beranjak dari atas tubuh Husein.

Akan tetapi Husein menahan punggung Syifa agar tidak bisa beranjak.

"Bib!" peringat Syifa dengan mata besarnya.

Tanpa menunggu jawaban Syifa, Husein langsung menyerang bibir Syifa dan mencicipinya.

Bola mata Syifa membulat.

"Hhmmppptt!"

Syifa mencoba melepaskan diri. Namun dengan cepat Husein mengubah posisi tubuhnya menjadi di atas, dan mengukung tubuh Syifa.

Husein memperdalam ciumannya, dan Syifa yang tadinya memberontak sekarang mulai menikmati apa yang di lakukan Husein pada dirinya.

"Hmmpptt" jerit Syifa tertahan saat tangah Husein mulai nakal, dia meremas bokong istrinya tanpa melepaskan pangutan mereka.

Syifa menggeliatkan tubuhnya saat tangan Husein mulai mengabsen satu persatu lekuk tubuhnya.

Lenguhan mulai terdengar dari bibir Syifa, Syifa tak munafik dia memang menyukai apa yang sedang di lakukan Husein pada tubuhnya.

Husein melepaskan ciuman mereka.

"Bolehkah aku meminta hak ku sekarang?" tanya Husein dengan suara beratnya.

Syifa menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Dosa loh menolak ajakan suami, kamu mau jadi istri durhaka?" ucap Husein dengan lembut.

Lagi-lagi Syifa menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu mau ya" bujuk Husein dengan lembut.

Syifa membuang muka, dia tidak tahu harus bagaimana.

Di satu sisi dia belum siap, tapi di satu sisi dia tidak mau menjadi istri durhaka karena bagaimana pun dia menolaknya, sekarang dia sudah menjadi istri dari pria yang saat ini mengukung dirinya.

Syifa pun hanya bisa pasrah.

"Dek" panggil Husein.

"Lakukanlah Bib" ucap Syifa pasrah.

Husein tersenyum mendengar jawaban istrinya.

"Terima kasih istri ku" bisiknya.

Syifa pun hanya mengangguk.

Husein melanjutkan kegiatannya. Di cumbunya setiap lekukan tubuh istrinya.

Beberapa menit berlalu, Husein pun meminta izin pada istrinya saat di rasa tubuh istrinya sudah siap dia masuki.

"Aku akan mulai" bisik Husein dengan lembut di telinga istrinya.

Syifa mengangguk samar di bawah lampu temaram, Husein sudah mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidur di nakas.

Husein membaca doa-doa sebelum mulai kemudian di tiupkannya ke arah ubun-ubun sang istri.

Perlahan Husein mulai memasukkan dirinya ke dalam sang istri. Tubuh mereka pun di tutupi dengan selimut tebal berwarna putih.

"Arghhh!" Pekik Syifa sambil mendongak memejamkan kedua kelopak matanya.

"Sakit hiks hiks"

Syifa mulai terisak saat merasakan tubuh bagian bawahnya bagaikan di belah dua.

Punggung putih mulus Husein pun nampak memerah akibat bekas cakaran dari sang istri.

Di kecupnya seluruh wajah istrinya yang menahan sakit, dengan sangat lembut.

Kemudian perlahan dia semakin mendorong miliknya masuk ke dalam tubuh istrinya.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

gak menyia²kan waktu si Husein..

2024-11-16

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Husen gercep😊🤭

2024-03-30

1

RIZA ANWAR

RIZA ANWAR

Kak, lanjut ke novelku "Cinta Sang Mafia Perbankan" ya...!? sudah 21 Bab.

2024-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Shock!!
3 Perdebatan
4 Protes
5 Mandi
6 Hak Suami
7 Seperti Kuda
8 Berendam
9 Imbalannya Apa?
10 Cerita Hidup Nenek Syifa
11 POV Husein
12 POV Syifa
13 Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14 Nanti Hilang Sendiri
15 Makanan Favorit
16 Berdebar
17 Jangan Menghindar
18 Mini Market
19 Cincin
20 Mahar dari Husein
21 Sakit
22 He is My Husband
23 Kecupan
24 Cucu
25 Mati Lampu
26 Kebun Teh
27 Bombay
28 PENGUMUMAN!
29 Membuat Kue
30 Modus
31 Suami Ku
32 Kesiangan
33 Menemui Keluarga Husein
34 Cinta Tak Pandang Usia
35 Bisa Jelaskan Sekarang?
36 Pusing
37 Gurame Bakar
38 Panggilan Baru
39 Baju Tidur
40 Awas Ya Kamu Dek
41 Bahaya
42 Husein Sakit.
43 Sup
44 Siapa Humaira, Mas?
45 Matre
46 Berkeliling
47 Pembeli Angkuh
48 Diskon
49 Lapar
50 Cemburu
51 Gak Betah
52 Pulang
53 She is My Wife
54 Kekanak-Kanakan
55 Misteri
56 Pacar Aku
57 Siapa Dia, Dek?
58 Resepsi
59 Mas Lihat Apaan?!
60 Kado
61 Ledek Aja Terus!
62 Mas Mau Pergi?
63 Kata Dilan, Rindu itu Berat
64 Husein Pulang
65 Teman-Teman Syifa
66 Uhibbu
67 Dompet Husein
68 Kemarahan Husein
69 Menyesal
70 Berbaikan
71 Cadar
72 Flashback
73 Maaf Dek
74 Terungkap
75 Pelarian?
76 Lupakan Dia, Nak
77 Jangan Cari Aku, Mas
78 Kamu Dimana, Dek?
79 Belum di Temukan
80 Cerai
81 Kau Sudah Gila, Mas!
82 Curhat
83 Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84 Selain Kedua Itu, Dek
85 100 % Copy-an
86 Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87 Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88 Melihat Rumah Baru
89 Menjemput Amir
90 Foto
91 Amir Mana, Mas?
92 Gak Ada Habisnya
93 Cemburu?
94 Syukuran Rumah Baru
95 Bunda
96 Belanja
97 Kak, istri Mu...
98 Flashback Rencana Kabur
99 Pulang
100 Husein Merajuk
101 Bunda kenapa?
102 Kucing
103 Bayi Besar
104 Gagal
105 Salah Paham
106 Usil
107 Pesek
108 Aku Bakalan Nangis Ya
109 ART Baru
110 Cemburu?
111 Kamu Pasti Berulah Lagi
112 Malas Pulang
113 Pacaran Halal
114 Pengganggu
115 Bianglala
116 Aku Pastikan Akan Merebutnya
117 Refreshing
118 Kemalangan Syifa
119 Tidak Mau Sekamar
120 Terpesona
121 Kejutan
122 Telat Makan
123 Kepanikan Husein
124 Kecelakaan
125 Pingsan
126 Cek Kandungan
127 Kembar
128 Amir Pulang
129 Ayam Terbang
130 Ngambek
131 Perempuan Misterius
132 Mantan Pacar
133 Sudah Jatuh Cinta?
134 Bau Mas
135 Mantan Mas
136 Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137 Sayang Ku
138 Bernafas Saja Sudah Salah
139 Perkara Roti
140 Tinggal Menghitung Hari
141 Baby Twins Launching
142 Aku Mencintaimu Mas
143 Copy Paste Mas Husein
144 Jenguk Dedek Bayi
145 Kau membuat Mas Takut Sayang
146 40 Hari
147 Jangan Usil
148 Gak Bisa di Pamerin
149 Salah Paham
150 Dia Suami Yang Baik
151 Foto Keluarga
152 Pengumuman!
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Awal
2
Shock!!
3
Perdebatan
4
Protes
5
Mandi
6
Hak Suami
7
Seperti Kuda
8
Berendam
9
Imbalannya Apa?
10
Cerita Hidup Nenek Syifa
11
POV Husein
12
POV Syifa
13
Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14
Nanti Hilang Sendiri
15
Makanan Favorit
16
Berdebar
17
Jangan Menghindar
18
Mini Market
19
Cincin
20
Mahar dari Husein
21
Sakit
22
He is My Husband
23
Kecupan
24
Cucu
25
Mati Lampu
26
Kebun Teh
27
Bombay
28
PENGUMUMAN!
29
Membuat Kue
30
Modus
31
Suami Ku
32
Kesiangan
33
Menemui Keluarga Husein
34
Cinta Tak Pandang Usia
35
Bisa Jelaskan Sekarang?
36
Pusing
37
Gurame Bakar
38
Panggilan Baru
39
Baju Tidur
40
Awas Ya Kamu Dek
41
Bahaya
42
Husein Sakit.
43
Sup
44
Siapa Humaira, Mas?
45
Matre
46
Berkeliling
47
Pembeli Angkuh
48
Diskon
49
Lapar
50
Cemburu
51
Gak Betah
52
Pulang
53
She is My Wife
54
Kekanak-Kanakan
55
Misteri
56
Pacar Aku
57
Siapa Dia, Dek?
58
Resepsi
59
Mas Lihat Apaan?!
60
Kado
61
Ledek Aja Terus!
62
Mas Mau Pergi?
63
Kata Dilan, Rindu itu Berat
64
Husein Pulang
65
Teman-Teman Syifa
66
Uhibbu
67
Dompet Husein
68
Kemarahan Husein
69
Menyesal
70
Berbaikan
71
Cadar
72
Flashback
73
Maaf Dek
74
Terungkap
75
Pelarian?
76
Lupakan Dia, Nak
77
Jangan Cari Aku, Mas
78
Kamu Dimana, Dek?
79
Belum di Temukan
80
Cerai
81
Kau Sudah Gila, Mas!
82
Curhat
83
Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84
Selain Kedua Itu, Dek
85
100 % Copy-an
86
Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87
Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88
Melihat Rumah Baru
89
Menjemput Amir
90
Foto
91
Amir Mana, Mas?
92
Gak Ada Habisnya
93
Cemburu?
94
Syukuran Rumah Baru
95
Bunda
96
Belanja
97
Kak, istri Mu...
98
Flashback Rencana Kabur
99
Pulang
100
Husein Merajuk
101
Bunda kenapa?
102
Kucing
103
Bayi Besar
104
Gagal
105
Salah Paham
106
Usil
107
Pesek
108
Aku Bakalan Nangis Ya
109
ART Baru
110
Cemburu?
111
Kamu Pasti Berulah Lagi
112
Malas Pulang
113
Pacaran Halal
114
Pengganggu
115
Bianglala
116
Aku Pastikan Akan Merebutnya
117
Refreshing
118
Kemalangan Syifa
119
Tidak Mau Sekamar
120
Terpesona
121
Kejutan
122
Telat Makan
123
Kepanikan Husein
124
Kecelakaan
125
Pingsan
126
Cek Kandungan
127
Kembar
128
Amir Pulang
129
Ayam Terbang
130
Ngambek
131
Perempuan Misterius
132
Mantan Pacar
133
Sudah Jatuh Cinta?
134
Bau Mas
135
Mantan Mas
136
Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137
Sayang Ku
138
Bernafas Saja Sudah Salah
139
Perkara Roti
140
Tinggal Menghitung Hari
141
Baby Twins Launching
142
Aku Mencintaimu Mas
143
Copy Paste Mas Husein
144
Jenguk Dedek Bayi
145
Kau membuat Mas Takut Sayang
146
40 Hari
147
Jangan Usil
148
Gak Bisa di Pamerin
149
Salah Paham
150
Dia Suami Yang Baik
151
Foto Keluarga
152
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!