Imbalannya Apa?

"Harus" jawab Syifa.

Ya harus karena sekarang dia sudah tidak bisa lepas dari pernikahan ini. Prinsip Syifa adalah menikah sekali seumur hidup.

Husein terkekeh.

"Aku berjanji tidak akan melakukan itu sayang, istri ku hanya kamu seorang" ucap Husein.

"Gombal" ucap Syifa.

Husein terkekeh dan kembali mendaratkan kecupan di pipi sang istri.

"Dari awal aku tidak berniat menduakan mu Syifa" ucap Husein dengan serius.

"Aku tidak mau menyakiti hati istri ku" lanjut Husein.

"Baguslah kalau begitu" ucap Syifa dan kembali bersandar di dada bidang suaminya.

Dia merasa nyaman saat bersandar di dada bidang suaminya.

Husein tersenyum.

"Bib, boleh saya tanya sesuatu?" tanya Syifa sambil memejamkan matanya.

"Boleh, katakan" jawab Husein.

Syifa diam beberapa detik.

"Emmm... Tapi anda jangan tersinggung, saya hanya tanya karena penasaran" ucap Syifa.

"Iya" jawab Husein dengan lembut.

"Anda kerja apa?" tanya Syifa.

Husein tersenyum.

"Dari dulu saya penasaran dengan pekerjaan kalian para keluarga Habib, karena kalian terlihat santai tapi semua kebutuhan tercukupi dengan baik" ucap Syifa.

"Aku mengelola toko kain keluarga ku, kerabat yang lain pekerjaannya mirip-miriplah" ucap Husein.

"Gajinya memang tidak banyak, tapi Insyaallah cukup untuk kita dan anak-anak kita kelak" lanjut Husein.

Syifa mengangguk.

"Kebetulan saya punya bisnis kecil yang berhubungan dengan kain" ucap Syifa.

"Benarkah?" tanya Husein.

"Emmm" jawab Syifa sambil mengangguk.

"Jadi..." ucap Syifa sambil berbalik ke belakang menatap Husein.

"Jadi?" tanya Husein sambil mengangkat sebelah alisnya menatap sang istri.

"Boleh tidak kasih diskon kalau misalnya saya beli di toko anda" ucap Syifa mencoba bernegosiasi.

Husein tertawa pelan.

"Imbalannya apa?" tanya Husein bercanda.

"Harus nyogok dulu nih?" tanya Syifa dengan wajah cemberutnya.

"Emmm" Husein mengangguk.

"Habib mah gak seru" ucap Syifa merajuk, dia kembali menatap ke depan.

Husein terkekeh.

"Bisnis is bisnis sayang" ucap Husein kemudian mengecup pipi Syifa yang cemberut.

"Iya tahu, saya cuma bercanda" ucap Syifa.

Ya Syifa tahu bisnis adalah bisnis, tapi siapa tahu bukan jika Husein akan berbaik hati dan memberinya diskon.

Tentu saja dia tak akan membuang kesempatan itu.

Husein tersenyum.

"Ngomong-ngomong bisnis apa yang berhubungan dengan kain?" tanya Husein penasaran.

"Hanya bisnis pakaian biasa, Abaya dan gamis. Ya semacam itulah" jawab Syifa seadanya.

"Wah... Ternyata aku menikahi pembisnis ya" ucap Husein.

"Apa sih bib, saya tidak seperti yang anda bayangkan. Ini cuma usaha kecil-kecilan" ucap Syifa yang merasa malu karena di sanjung oleh suaminya.

"Tidak kok, istri ku memang hebat" puji Husein. Membuat Syifa semakin tersipu.

"Tapi dimana toko mu?" tanya Husein.

"Ada di dekat sini, lain kali akan saya ajak anda ke sana" ucap Syifa.

Husein mengangguk.

"Aku tidak sabar melihat tempat kerja mu, sayang" ucap Husein lalu mengecup pipi istrinya.

Wajah Syifa kembali memerah saat mendapat kecupan dari Husein di pipinya.

Husein tersenyum melihat pipi istrinya yang memerah karena malu.

Beberapa menit berlalu.

"Bib"

"Iya?" jawab Husein.

"Saya masih boleh kerja kan?" tanya Syifa.

Husein lagi-lagi tersenyum.

"Tentu saja boleh, apalagi kamu sudah punya usaha sebelum kita menikah. Jika aku melarang mu siapa yang akan menggantikan mu?"

"Jika aku melakukan itu bukankah aku egois"

Syifa mengangguk.

Tapi dengan catatan tugas mu sebagai istri ku masih di lakukan" lanjut Husein.

"Tentu, saya tahu itu" jawab Syifa.

"Baguslah" ucap Husein sambil tersenyum.

"Dan kamu tenang saja untuk urusan rumah tangga seperti mencuci dan yang lain aku juga akan membantu, jadi kamu tidak harus mengerjakannya sendirian" sambung Husein.

"Benarkah?" tanya Syifa dengan semangat.

"Emmm, kita bisa bagi-bagi tugas. Dan juga sebenarnya pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban suami." ucap Husein.

"Tapi karena aku harus bekerja dan kemungkinan pulang malam hari jadi bisakah kita bagi-bagi tugas saja?" tanya Husein sambil tersenyum pada istrinya.

"Tentu, saya tidak masalah. Pahalanya juga besar, bukan?" jawab Syifa.

Husein mengangguk dengan senyuman di wajahnya.

"Syukurlah anda berpikiran seperti itu" ucap Syifa senang.

"Sepertinya kamu sangat senang ya" ucap Husein sambil terkekeh.

"Tentu saja, karena saya sering melihat di luar sana semua pekerjaan di limpahkan pada istri padahal itu tugas suami"

"Dan suami mereka hanya duduk santai tanpa membantu. Sepertinya mereka hanya ingin mencari pembantu bukannya istri" ucap Syifa sedikit geram di akhir kalimatnya.

"Mereka hanya ingin di layani layaknya raja. Saya tahu tugas istri memang patuh pada suami tapi yang saya lihat sudah keterlaluan"

"Istri melakukan semua pekerjaan dari nyuci, masak, beres-beres, jaga anak. Bahkan ada juga yang harus mencari uang, bukankah mencari nafkah itu juga tugas suami?" tanya Syifa sambil menatap Husein.

Husein mengangguk.

"Menurut saya tidak masalah jika istri mengerjakan semuanya, itu akan di anggap membantu meringankan tugas suami dan pahalanya besar."

"Tapi minimal beri mereka nafkah yang layak, semua kebutuhan terpenuhi tidak ada yang kurang. Saya sangat tidak suka jika melihat seorang istri yang sudah sibuk dengan semua pekerjaan rumah tapi malah harus mencari nafkah karena suaminya tidak memberikan nafkah"

"Kata nenek saya. Di Arab, istri hanya duduk manis di rumah. Untuk urusan belanja suami yang akan pergi belanja kalau urusan rumah sudah di sediakan pembantu jadi istri mereka hanya perlu mendidik anak-anak dan mengurus suaminya."

"Bagaimana nenek bisa tahu?" tanya Husein.

"Dulu nenek saya pernah bekerja di Arab, ya jadi ART. Karena saat itu nenek punya anak yang masih kecil dan harus di beri makan.

"Lalu dimana suami nenek?" tanya Husein.

"Kekek saya?"

"Emmm"

"Dia menikah lagi, nenek di madu setelah memiliki seorang anak laki-laki dan saat tengah mengandung anak kedua"

"Karena itulah anak kedua nenek yaitu paman saya sering sakit-sakitan, karena saat hamil anak keduanya nenek saya marah dan bersedih saat mengetahui suaminya menikah lagi"

"Saat itu nenek bertahan sampai melahirkan anak ketiganya yaitu ibu saya. Tapi tepat setelah ibu saya lahir nenek menjadi depresi, beruntung saat itu tidak terlalu parah dan nenek bisa sembuh"

"Setelah sembuh nenek pergi bekerja ke Arab Saudi. Tapi baru beberapa bulan bekerja, nenek kabur dari rumah majikannya"

"Kabur?" tanya Husein.

"Iya"

"Kenapa?" tanya Husein.

Syifa tersenyum.

"Nenek sangat menyayangi anaknya, beliau merindukan anak-anaknya. Beruntung nenek memiliki majikan yang baik, majikannya mencari nenek sampai ketemu bersama saudara nenek yang kebetulan saat itu memang juga bekerja di Arab. Kemudian majikannya memperbolehkan nenek pulang walaupun kontrak kerjanya belum selesai"

"Syukurlah" ucap Husein.

"Tapi tak sampai di sana saja, setelah pulang ke tanah air nenek harus banting tulang untuk menafkahi anak-anaknya"

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

Husein suami idaman

2024-04-07

1

Dewi Payang

Dewi Payang

Pujian Husein manis sekali

2024-04-07

1

🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂

🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂

benih-benih cinta mulai muncul

2024-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Shock!!
3 Perdebatan
4 Protes
5 Mandi
6 Hak Suami
7 Seperti Kuda
8 Berendam
9 Imbalannya Apa?
10 Cerita Hidup Nenek Syifa
11 POV Husein
12 POV Syifa
13 Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14 Nanti Hilang Sendiri
15 Makanan Favorit
16 Berdebar
17 Jangan Menghindar
18 Mini Market
19 Cincin
20 Mahar dari Husein
21 Sakit
22 He is My Husband
23 Kecupan
24 Cucu
25 Mati Lampu
26 Kebun Teh
27 Bombay
28 PENGUMUMAN!
29 Membuat Kue
30 Modus
31 Suami Ku
32 Kesiangan
33 Menemui Keluarga Husein
34 Cinta Tak Pandang Usia
35 Bisa Jelaskan Sekarang?
36 Pusing
37 Gurame Bakar
38 Panggilan Baru
39 Baju Tidur
40 Awas Ya Kamu Dek
41 Bahaya
42 Husein Sakit.
43 Sup
44 Siapa Humaira, Mas?
45 Matre
46 Berkeliling
47 Pembeli Angkuh
48 Diskon
49 Lapar
50 Cemburu
51 Gak Betah
52 Pulang
53 She is My Wife
54 Kekanak-Kanakan
55 Misteri
56 Pacar Aku
57 Siapa Dia, Dek?
58 Resepsi
59 Mas Lihat Apaan?!
60 Kado
61 Ledek Aja Terus!
62 Mas Mau Pergi?
63 Kata Dilan, Rindu itu Berat
64 Husein Pulang
65 Teman-Teman Syifa
66 Uhibbu
67 Dompet Husein
68 Kemarahan Husein
69 Menyesal
70 Berbaikan
71 Cadar
72 Flashback
73 Maaf Dek
74 Terungkap
75 Pelarian?
76 Lupakan Dia, Nak
77 Jangan Cari Aku, Mas
78 Kamu Dimana, Dek?
79 Belum di Temukan
80 Cerai
81 Kau Sudah Gila, Mas!
82 Curhat
83 Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84 Selain Kedua Itu, Dek
85 100 % Copy-an
86 Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87 Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88 Melihat Rumah Baru
89 Menjemput Amir
90 Foto
91 Amir Mana, Mas?
92 Gak Ada Habisnya
93 Cemburu?
94 Syukuran Rumah Baru
95 Bunda
96 Belanja
97 Kak, istri Mu...
98 Flashback Rencana Kabur
99 Pulang
100 Husein Merajuk
101 Bunda kenapa?
102 Kucing
103 Bayi Besar
104 Gagal
105 Salah Paham
106 Usil
107 Pesek
108 Aku Bakalan Nangis Ya
109 ART Baru
110 Cemburu?
111 Kamu Pasti Berulah Lagi
112 Malas Pulang
113 Pacaran Halal
114 Pengganggu
115 Bianglala
116 Aku Pastikan Akan Merebutnya
117 Refreshing
118 Kemalangan Syifa
119 Tidak Mau Sekamar
120 Terpesona
121 Kejutan
122 Telat Makan
123 Kepanikan Husein
124 Kecelakaan
125 Pingsan
126 Cek Kandungan
127 Kembar
128 Amir Pulang
129 Ayam Terbang
130 Ngambek
131 Perempuan Misterius
132 Mantan Pacar
133 Sudah Jatuh Cinta?
134 Bau Mas
135 Mantan Mas
136 Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137 Sayang Ku
138 Bernafas Saja Sudah Salah
139 Perkara Roti
140 Tinggal Menghitung Hari
141 Baby Twins Launching
142 Aku Mencintaimu Mas
143 Copy Paste Mas Husein
144 Jenguk Dedek Bayi
145 Kau membuat Mas Takut Sayang
146 40 Hari
147 Jangan Usil
148 Gak Bisa di Pamerin
149 Salah Paham
150 Dia Suami Yang Baik
151 Foto Keluarga
152 Pengumuman!
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Awal
2
Shock!!
3
Perdebatan
4
Protes
5
Mandi
6
Hak Suami
7
Seperti Kuda
8
Berendam
9
Imbalannya Apa?
10
Cerita Hidup Nenek Syifa
11
POV Husein
12
POV Syifa
13
Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14
Nanti Hilang Sendiri
15
Makanan Favorit
16
Berdebar
17
Jangan Menghindar
18
Mini Market
19
Cincin
20
Mahar dari Husein
21
Sakit
22
He is My Husband
23
Kecupan
24
Cucu
25
Mati Lampu
26
Kebun Teh
27
Bombay
28
PENGUMUMAN!
29
Membuat Kue
30
Modus
31
Suami Ku
32
Kesiangan
33
Menemui Keluarga Husein
34
Cinta Tak Pandang Usia
35
Bisa Jelaskan Sekarang?
36
Pusing
37
Gurame Bakar
38
Panggilan Baru
39
Baju Tidur
40
Awas Ya Kamu Dek
41
Bahaya
42
Husein Sakit.
43
Sup
44
Siapa Humaira, Mas?
45
Matre
46
Berkeliling
47
Pembeli Angkuh
48
Diskon
49
Lapar
50
Cemburu
51
Gak Betah
52
Pulang
53
She is My Wife
54
Kekanak-Kanakan
55
Misteri
56
Pacar Aku
57
Siapa Dia, Dek?
58
Resepsi
59
Mas Lihat Apaan?!
60
Kado
61
Ledek Aja Terus!
62
Mas Mau Pergi?
63
Kata Dilan, Rindu itu Berat
64
Husein Pulang
65
Teman-Teman Syifa
66
Uhibbu
67
Dompet Husein
68
Kemarahan Husein
69
Menyesal
70
Berbaikan
71
Cadar
72
Flashback
73
Maaf Dek
74
Terungkap
75
Pelarian?
76
Lupakan Dia, Nak
77
Jangan Cari Aku, Mas
78
Kamu Dimana, Dek?
79
Belum di Temukan
80
Cerai
81
Kau Sudah Gila, Mas!
82
Curhat
83
Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84
Selain Kedua Itu, Dek
85
100 % Copy-an
86
Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87
Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88
Melihat Rumah Baru
89
Menjemput Amir
90
Foto
91
Amir Mana, Mas?
92
Gak Ada Habisnya
93
Cemburu?
94
Syukuran Rumah Baru
95
Bunda
96
Belanja
97
Kak, istri Mu...
98
Flashback Rencana Kabur
99
Pulang
100
Husein Merajuk
101
Bunda kenapa?
102
Kucing
103
Bayi Besar
104
Gagal
105
Salah Paham
106
Usil
107
Pesek
108
Aku Bakalan Nangis Ya
109
ART Baru
110
Cemburu?
111
Kamu Pasti Berulah Lagi
112
Malas Pulang
113
Pacaran Halal
114
Pengganggu
115
Bianglala
116
Aku Pastikan Akan Merebutnya
117
Refreshing
118
Kemalangan Syifa
119
Tidak Mau Sekamar
120
Terpesona
121
Kejutan
122
Telat Makan
123
Kepanikan Husein
124
Kecelakaan
125
Pingsan
126
Cek Kandungan
127
Kembar
128
Amir Pulang
129
Ayam Terbang
130
Ngambek
131
Perempuan Misterius
132
Mantan Pacar
133
Sudah Jatuh Cinta?
134
Bau Mas
135
Mantan Mas
136
Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137
Sayang Ku
138
Bernafas Saja Sudah Salah
139
Perkara Roti
140
Tinggal Menghitung Hari
141
Baby Twins Launching
142
Aku Mencintaimu Mas
143
Copy Paste Mas Husein
144
Jenguk Dedek Bayi
145
Kau membuat Mas Takut Sayang
146
40 Hari
147
Jangan Usil
148
Gak Bisa di Pamerin
149
Salah Paham
150
Dia Suami Yang Baik
151
Foto Keluarga
152
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!