Shock!!

"Apa-apaan ini?!!!" Jeritnya dalam hati.

.........

"Kenapa pria ini sekarang ada di hadapan ku?" Tanya Syifa dalam hati dan jantung berdebar kencang.

Pikiran-pikiran aneh mulai berputar di kepalanya saat ini.

Tebakan demi tebakan mulai menghasut pikirannya.

Pria itu perlahan menekuk kedua kakinya dan mensejajarkan tubuhnya dengan Syifa, dengan kedua tumitnya sebagai penunjang tubuhnya.

"Nak cium tangan suami mu" ucap sang ibu.

"Apa?!" Tanya Syifa dengan linglung sambil menoleh ke arah ibunya.

Syifa benar-benar Shock dengan apa yang di katakan ibunya barusan.

"Salim tangan suami mu sayang" ucap ibu Syifa mengulang kalimatnya.

"Tunggu dulu bu!" protes Syifa.

"Hmm?" Tanya ibu Syifa.

"Ada apa ini? Tanyanya lagi.

"Tanyanya nanti saja, sekarang cium tangan suami mu dulu" ucap ibunya sambil meraih tangan kanan putrinya dan mengulurkannya ke hadapan pria yang saat ini sudah menjadi suami putrinya.

Dengan linglung Syifa melakukan apa yang di minta ibunya. Kemudian pria itu mengecup keningnya, membuat tubuhnya seketika menegang.

Pria itu melepaskan kecupannya dari kening Syifa dan menatap lekat wajah istrinya.

Netra mereka berdua saling bertatapan.

Tiba-tiba gadis itu berdiri dan melangkah keluar dari masjid tempat acara berlangsung melewati pintu belakang.

Sebenarnya dia jarang sekali lewat di sana karena di belakang sana ada makam dari salah satu kakek buyutnya.

Dia sebenarnya agak takut jika lewat di sana, tapi dari pada harus lewat pintu depan dan akan membuat semua orang tahu dia kabur, dan mempermalukan keluarganya biarlah dia menahan rasa takutnya.

Ibu Syifa berniat menyusul putrinya yang tiba-tiba pergi.

"Biar saya yang susul bu" ucap pria yang baru saja mengucapkan ijab kabul itu.

Ibu Syifa pun mengangguk pelan, lalu pria itu pun berlari menyusul istrinya. Dengan langkah tergesa-gesa Syifa melangkah menuju rumahnya.

"Loh kok udah balik? acaranya kan belum di mulai" ucap salah satu kerabat jauhnya yang stay di rumahnya.

"Ning Syifa tunggu!" panggil seseorang.

Syifa pun menoleh sekilas ke belakang lalu mempercepat langkah kakinya saat melihat orang itu.

Pria keturunan Arab itu segera berlari mengejar langkah kaki istrinya yang semakin melaju dengan cepat karena mencoba menghindarinya.

Beberapa orang di sana nampak menatap bingung keduanya.

"Apakah habib itu yang menikah barusan?"

"Mungkin saja"

"Lalu mempelai wanitanya, Ning Syifa?" Tanyanya

"Mungkin saja, karena tidak mungkin seorang Habib di keluarga kita berdekatan dengan perempuan sampai-sampai mengejar dan memanggil namanya, bukan?"

"Kalau begitu bukankah mereka baru saja menikah beberapa menit yang lalu? kenapa sepertinya mereka bertengkar?" Tanya orang-orang di sana.

"Mungkin Ning Syifa terkejut, kita saja yang mendengar tiba-tiba ada ijab kabul juga terkejut, bukan."

"Benar, tidak ada yang bilang kalau mereka akan menikah. Ini terjadi begitu saja"

Bisikan-bisikan mulai terdengar. Syifa dan pria keturunan Arab itu tak ambil pusing dengan bisikan orang-orang.

Syifa masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kamarnya.

Sesampainya di depan pintu kamarnya, gadis itu segera masuk ke dalam kamarnya dan segera menutup pintu kamarnya.

Tapi sayangnya tangan kokoh seseorang menahan pintu kamarnya.

Syifa menoleh ke arah pemilik tangan yang menahan pintu kamarnya.

"Apa yang anda lakukan Bib?!" pekik Syifa dengan nada suara terkejut.

"Kita harus bicara dulu" ucapnya penuh kelembutan.

"Tidak ada yang harus di bicarakan Bib, kita bahkan tidak saling mengenal" ucap Syifa.

"Kamu memang tidak mengenal ku, tapi aku mengenal mu. Kamu Syifa, istri ku" ucapnya.

"Terserah anda kenal saya atau tidak, tapi tolong pergilah" ucap Syifa berusaha menutup pintu kamarnya.

"Kamu mengusir suami mu?" Tanyanya sambil menahan pintu kamar Syifa dan menatap wajah Syifa yang nampak kesal.

"Saya bahkan tidak tahu tentang itu!" jawabnya.

"Karena itulah kita harus membicarakan ini" ucapnya lembut, tak ada guratan marah sedikit pun saat perempuan di depannya itu terus berteriak padanya.

Gadis itu menggeleng pelan.

"Tidak ada yang harus di bicarakan, saya tidak kenal anda. Tidak baik laki-laki dan perempuan ada di satu ruangan" Ucapnya dan hendak menutup kembali pintu kamarnya.

"Kamu lupa kita sudah menikah? bahkan belum juga lima belas menit berlalu" ucap pria itu.

Syifa nampak mendengus kesal dan melepaskan tangannya dari pintu kamarnya lalu menatap pria rupawan tapi nampak menakutkan di matanya karena wajahnya terlihat tegas dan galak.

Syifa memang mengakui pria di depannya itu memang sangat rupawan.

Tapi dari pertama kali dia melihat wajah pria itu tahun lalu, ya tahun lalu. Syifa sudah menjudge bahwa pria itu galak.

Syifa sangat hafal dengan wajah itu wajah yang satu tahun lalu pertama kali dia lihat dan pria yang tadi sore menangkap tubuhnya saat terjatuh dari tangga.

Syifa tidak akan pernah lupa dengan wajah itu.

"Sebaiknya anda kembali ke masjid jangan ganggu saya" ucap Syifa, karena acara memang sudah di mulai.

"Aku akan kembali jika kamu ikut kembali ke sana" ucapnya.

"Tidak, saya malas kembali ke sana" ucap Syifa.

"Kalau begitu aku akan di sini dengan mu" ucapnya.

Gadis itu mengerutkan keningnya, tanda protes. Pria itu mendorong pintu kamar Syifa dan melangkah masuk dengan seenaknya.

"Hei ini kamar saya!" ucap Syifa menyusul pria yang masuk ke kamarnya tanpa persetujuannya.

"Iya aku tahu" jawabnya dengan santai.

"Kalau tahu kenapa masuk?!" tanya Syifa kesal.

"Karena ini kamar istri ku" ucapnya sambil berbalik menatap Syifa.

"Hah..." Syifa menghela nafas.

"Saya benar-benar tidak mengerti kenapa anda menikahi saya" ucap Syifa sambil memijat keningnya yang tiba-tiba terasa nyeri.

"Kerena aku ingin kamu menjadi istri ku" ucapnya tanpa beban.

"Tanpa bertanya dulu pada saya?!" tanya Syifa dengan nada yang mulai meninggi.

"Maaf untuk itu" ucapnya.

"Sudah terlambat!" ketus Syifa.

Pria itu melanjutkan langkahnya kemudian duduk di kasur Syifa.

"Maaf tidak meminta izin pada mu terlebih dahulu, tapi aku tidak bisa diam saja saat ayah mu berencana menjodohkan mu dengan pria pilihannya" ucapnya memberi alasan kenapa dirinya tiba-tiba menikahinya.

"Apa maksud anda?" tanya Syifa sambil menatap pria yang dengan seenaknya masuk ke kamarnya dan duduk di ranjangnya.

Bahkan dengan seenaknya menikahi dirinya.

"Tadi ayah mu berbicara dengan paman Sholeh, beliau meminta saran pada paman Sholeh tentang menjodohkan mu dengan anak sepupu ibu mu" ucapnya.

Syifa mengerutkan keningnya.

"Lalu apa ada hubungannya dengan anda?" tanya Syifa dengan nada protes.

"Tentu saja ada, karena aku lebih dulu yang menginginkan mu untuk menjadi istri ku" ucap Husein.

Gadis itu menarik sudut bibirnya ke atas.

.......

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

perempuan akan bahagia bola di cintai, semoha Husein beneran cinta ke Shifa..

2024-11-16

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Hayo, mau jawab apa.lagi Syifa😁

2024-03-27

1

Dewi Payang

Dewi Payang

Sang suami kayanya penyabar

2024-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Shock!!
3 Perdebatan
4 Protes
5 Mandi
6 Hak Suami
7 Seperti Kuda
8 Berendam
9 Imbalannya Apa?
10 Cerita Hidup Nenek Syifa
11 POV Husein
12 POV Syifa
13 Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14 Nanti Hilang Sendiri
15 Makanan Favorit
16 Berdebar
17 Jangan Menghindar
18 Mini Market
19 Cincin
20 Mahar dari Husein
21 Sakit
22 He is My Husband
23 Kecupan
24 Cucu
25 Mati Lampu
26 Kebun Teh
27 Bombay
28 PENGUMUMAN!
29 Membuat Kue
30 Modus
31 Suami Ku
32 Kesiangan
33 Menemui Keluarga Husein
34 Cinta Tak Pandang Usia
35 Bisa Jelaskan Sekarang?
36 Pusing
37 Gurame Bakar
38 Panggilan Baru
39 Baju Tidur
40 Awas Ya Kamu Dek
41 Bahaya
42 Husein Sakit.
43 Sup
44 Siapa Humaira, Mas?
45 Matre
46 Berkeliling
47 Pembeli Angkuh
48 Diskon
49 Lapar
50 Cemburu
51 Gak Betah
52 Pulang
53 She is My Wife
54 Kekanak-Kanakan
55 Misteri
56 Pacar Aku
57 Siapa Dia, Dek?
58 Resepsi
59 Mas Lihat Apaan?!
60 Kado
61 Ledek Aja Terus!
62 Mas Mau Pergi?
63 Kata Dilan, Rindu itu Berat
64 Husein Pulang
65 Teman-Teman Syifa
66 Uhibbu
67 Dompet Husein
68 Kemarahan Husein
69 Menyesal
70 Berbaikan
71 Cadar
72 Flashback
73 Maaf Dek
74 Terungkap
75 Pelarian?
76 Lupakan Dia, Nak
77 Jangan Cari Aku, Mas
78 Kamu Dimana, Dek?
79 Belum di Temukan
80 Cerai
81 Kau Sudah Gila, Mas!
82 Curhat
83 Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84 Selain Kedua Itu, Dek
85 100 % Copy-an
86 Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87 Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88 Melihat Rumah Baru
89 Menjemput Amir
90 Foto
91 Amir Mana, Mas?
92 Gak Ada Habisnya
93 Cemburu?
94 Syukuran Rumah Baru
95 Bunda
96 Belanja
97 Kak, istri Mu...
98 Flashback Rencana Kabur
99 Pulang
100 Husein Merajuk
101 Bunda kenapa?
102 Kucing
103 Bayi Besar
104 Gagal
105 Salah Paham
106 Usil
107 Pesek
108 Aku Bakalan Nangis Ya
109 ART Baru
110 Cemburu?
111 Kamu Pasti Berulah Lagi
112 Malas Pulang
113 Pacaran Halal
114 Pengganggu
115 Bianglala
116 Aku Pastikan Akan Merebutnya
117 Refreshing
118 Kemalangan Syifa
119 Tidak Mau Sekamar
120 Terpesona
121 Kejutan
122 Telat Makan
123 Kepanikan Husein
124 Kecelakaan
125 Pingsan
126 Cek Kandungan
127 Kembar
128 Amir Pulang
129 Ayam Terbang
130 Ngambek
131 Perempuan Misterius
132 Mantan Pacar
133 Sudah Jatuh Cinta?
134 Bau Mas
135 Mantan Mas
136 Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137 Sayang Ku
138 Bernafas Saja Sudah Salah
139 Perkara Roti
140 Tinggal Menghitung Hari
141 Baby Twins Launching
142 Aku Mencintaimu Mas
143 Copy Paste Mas Husein
144 Jenguk Dedek Bayi
145 Kau membuat Mas Takut Sayang
146 40 Hari
147 Jangan Usil
148 Gak Bisa di Pamerin
149 Salah Paham
150 Dia Suami Yang Baik
151 Foto Keluarga
152 Pengumuman!
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Awal
2
Shock!!
3
Perdebatan
4
Protes
5
Mandi
6
Hak Suami
7
Seperti Kuda
8
Berendam
9
Imbalannya Apa?
10
Cerita Hidup Nenek Syifa
11
POV Husein
12
POV Syifa
13
Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14
Nanti Hilang Sendiri
15
Makanan Favorit
16
Berdebar
17
Jangan Menghindar
18
Mini Market
19
Cincin
20
Mahar dari Husein
21
Sakit
22
He is My Husband
23
Kecupan
24
Cucu
25
Mati Lampu
26
Kebun Teh
27
Bombay
28
PENGUMUMAN!
29
Membuat Kue
30
Modus
31
Suami Ku
32
Kesiangan
33
Menemui Keluarga Husein
34
Cinta Tak Pandang Usia
35
Bisa Jelaskan Sekarang?
36
Pusing
37
Gurame Bakar
38
Panggilan Baru
39
Baju Tidur
40
Awas Ya Kamu Dek
41
Bahaya
42
Husein Sakit.
43
Sup
44
Siapa Humaira, Mas?
45
Matre
46
Berkeliling
47
Pembeli Angkuh
48
Diskon
49
Lapar
50
Cemburu
51
Gak Betah
52
Pulang
53
She is My Wife
54
Kekanak-Kanakan
55
Misteri
56
Pacar Aku
57
Siapa Dia, Dek?
58
Resepsi
59
Mas Lihat Apaan?!
60
Kado
61
Ledek Aja Terus!
62
Mas Mau Pergi?
63
Kata Dilan, Rindu itu Berat
64
Husein Pulang
65
Teman-Teman Syifa
66
Uhibbu
67
Dompet Husein
68
Kemarahan Husein
69
Menyesal
70
Berbaikan
71
Cadar
72
Flashback
73
Maaf Dek
74
Terungkap
75
Pelarian?
76
Lupakan Dia, Nak
77
Jangan Cari Aku, Mas
78
Kamu Dimana, Dek?
79
Belum di Temukan
80
Cerai
81
Kau Sudah Gila, Mas!
82
Curhat
83
Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84
Selain Kedua Itu, Dek
85
100 % Copy-an
86
Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87
Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88
Melihat Rumah Baru
89
Menjemput Amir
90
Foto
91
Amir Mana, Mas?
92
Gak Ada Habisnya
93
Cemburu?
94
Syukuran Rumah Baru
95
Bunda
96
Belanja
97
Kak, istri Mu...
98
Flashback Rencana Kabur
99
Pulang
100
Husein Merajuk
101
Bunda kenapa?
102
Kucing
103
Bayi Besar
104
Gagal
105
Salah Paham
106
Usil
107
Pesek
108
Aku Bakalan Nangis Ya
109
ART Baru
110
Cemburu?
111
Kamu Pasti Berulah Lagi
112
Malas Pulang
113
Pacaran Halal
114
Pengganggu
115
Bianglala
116
Aku Pastikan Akan Merebutnya
117
Refreshing
118
Kemalangan Syifa
119
Tidak Mau Sekamar
120
Terpesona
121
Kejutan
122
Telat Makan
123
Kepanikan Husein
124
Kecelakaan
125
Pingsan
126
Cek Kandungan
127
Kembar
128
Amir Pulang
129
Ayam Terbang
130
Ngambek
131
Perempuan Misterius
132
Mantan Pacar
133
Sudah Jatuh Cinta?
134
Bau Mas
135
Mantan Mas
136
Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137
Sayang Ku
138
Bernafas Saja Sudah Salah
139
Perkara Roti
140
Tinggal Menghitung Hari
141
Baby Twins Launching
142
Aku Mencintaimu Mas
143
Copy Paste Mas Husein
144
Jenguk Dedek Bayi
145
Kau membuat Mas Takut Sayang
146
40 Hari
147
Jangan Usil
148
Gak Bisa di Pamerin
149
Salah Paham
150
Dia Suami Yang Baik
151
Foto Keluarga
152
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!