Protes

"Jadi kamu mau tinggal dimana?" tanyanya dengan lembut.

"Tentu saja saya mau tinggal di sini, di rumah saya" tegas Syifa.

"Tapi istri harus patuh pada suaminya" ucap Husein.

"Persetan dengan itu" umpat Syifa dalam hati.

Husein tersenyum kemudian berkata.

"Jangan bicara buruk Syifa, itu tidak baik apalagi perempuan seperti mu" ucap Husein.

"Bagaimana dia tahu aku mengumpat? apa dia bisa mendengar bisikan hati karena dia Habib?" tanya Syifa dalam hati.

"Jangan berpikiran macam-macam" ucap Husein sambil tersenyum.

"Dia benar-benar bisa mendengar suara hati!" jerit Syifa dalam hati.

"Kekeke aku tidak bisa mendengar bisikan hati siapapun Syifa"

"Lalu bagaimana anda tahu?" tanya Syifa keceplosan dan pada akhirnya dia seketika membungkam mulutnya.

"Raut wajah mu terlihat jelas, apa yang kamu pikirkan akan terlihat jelas di wajah mu" ucap Husein.

Glek

"Aku tidak bisa menyimpan rahasia apapun dari pria ini" ucap Syifa dalam hati sambil membuang muka.

"Lupakan itu, saya tetap tidak mau ikut anda" ucap Syifa.

"Baiklah kalau kamu tidak mau" ucap Husein.

"Jadi anda akan menceraikan saya?" Tanya syifa senang.

"Astagfirullahaladzim, siapa bilang aku akan menceraikan mu? Perceraian sangat di benci Allah. Bahkan kita baru saja menikah, Syifa" ucapnya agak terkejut.

"Lalu?" tanya Syifa acuh.

"Aku tidak akan memaksa mu ikut pulang sekarang, aku tahu kamu masih shock" ucap Husein.

"Sudah tahu aku masih shock tapi malah seperti itu" gerutu Syifa.

Husein terkekeh pelan.

"Maaf" ucap Husein.

Syifa mengabaikan permintaan maaf Husein.

"Assalamualaikum"

Syifa dan Husein menoleh ke arah pintu kamar sambil menjawab salam dari semua orang yang sudah pulang.

"Waalaikumsalam" jawab keduanya.

Syifa keluar dari kamarnya di ikuti Husein.

Syifa nampak berhenti di tempatnya saat melihat Habib-Habib lain masuk ke dalam rumahnya.

"Sudah berduaan aja pengantin baru" goda salah satu Habib.

Syifa nampak menahan malu dan segera berlari menghampiri ibunya.

Sedangkan Husein hanya tersenyum sambil menatap istrinya yang langsung kabur dan bersembunyi di belakang punggung ibunya, alih-alih bersembunyi di belakangnya.

"Bagaimana sudah di luruskan?"

"Sudah paman" jawab pria yang menikahi Syifa.

"Jadi bagaimana Syifa?" Tanya habib Ahmad sambil menatap ke arah Syifa.

"Apanya Habib?" Tanya Syifa.

"Tentang pernikahan kalian" ucap Habib Ahmad.

"Saya kebe... Aww ibu kenapa di cubit sih" bisik Syifa di akhir kalimatnya.

Habib Ahmad mengerti apa yang akan di katakan Syifa.

"Husein sepertinya kamu mengambil keputusan yang salah, kenapa harus buru-buru menikah. Abi lihat Syifa masih belum siap"

"Maaf Abi" ucap Husein sambil menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"Jangan minta maaf pada Abi, minta maaflah pada Syifa"

Pria bernama Husein itu menoleh ke arah istrinya.

Syifa segera membuang wajah ke arah lain saat Husein menatapnya.

"Maaf Syifa" ucap Husein.

"Hemmm" jawab Syifa cuek.

"Jadi bagaimana kelanjutannya?" tanya Habib Ahmad.

"Kita akan menjalaninya dulu Abi" jawab Husein.

"Apa Syifa setuju?" tanya Abinya.

Husein nampak menoleh kembali ke arah istrinya menunggu jawaban, karena kali ini dia tidak bisa mengambil keputusan sendiri.

Ibu Syifa menoel lengan putrinya agar segera menjawab.

"Saya tidak tahu, terserah kalian saja" jawab Syifa yang memang tidak tahu harus bagaimana.

Husein nampak tersenyum.

"Ya sudah untuk sementara jalani saja dulu, kamu tinggallah di sini" ucap Abi Husein.

"Baik Abi" jawab Husein.

Satu jam berlalu, Abi Husein pun pamit pada semuanya.

Keluarga Syifa mengantar Habib Ahmad dan putra bungsunya sampai di luar rumah.

"Husein Abi mau bicara sebentar" ucap Habib Ahmad.

"Baik Abi"

Husein pun mengikuti Abinya masuk ke dalam mobil, mereka bicara berdua di dalam sana.

Sedangkan di dalam rumah.

Ibu Syifa tengah membujuk putrinya yang merajuk di kamar.

"Ibu bagaimana bisa aku menikah dengan pria yang tidak pernah aku kenal dan cintai. Bahkan aku tidak nyaman berada di satu ruangan dengannya bu"

"Ini terlalu mendadak, kenapa kalian malah tidak memberitahu ku lebih dulu"

"Buuuuu..." rengeknya.

"Jika tidak nyaman, maka kamu harus mulai membiasakan diri nak dan cinta akan datang dengan sendirinya nanti" ucap ibunya.

"Tapi..."

"Dek" panggil ayah Syifa.

"Ibu samperin ayah mu dulu" ucap ibu Syifa beranjak dari tempatnya duduk.

"Ibuuuuu...."

Di luar rumah.

"Husein"

"Enggih Bi?"

"Sekarang kamu sudah menikah, jadi Abi harap kamu menjaga istri mu dengan baik."

"Buatlah rasa nyaman untuk istri mu, jika rasa nyaman sudah ada di antara kalian. Maka cinta akan datang dengan sendirinya."

"Abi tahu kamu sudah lama mencintainya, tapi tidak dengan Syifa bukan? dia masih belum mencintai mu"

"Maka buatlah perlahan-lahan dia nyaman dan terbiasa dengan mu"

"Enggih Bi" jawab Husein.

Satu jam kemudian.

Di kamarnya Syifa nampak duduk dengan tegang, pasalnya pria yang menikahinya saat ini tengah mandi di dalam kamar mandi miliknya.

Syifa pikir pria yang baru saja di ketahui namanya itu akan tidur di kamar tamu, tapi ternyata dia salah.

Ternyata Husein tidur di kamarnya malam ini. Bahkan kamarnya sekarang sudah wangi melati karena di pasangi bunga-bunga melati.

Di halaman belakang rumah orang tua Syifa terdapat banyak tanaman melati, ibu Syifa meminta tolong pada kerabatnya untuk memetik melati di sana dan merangkainya dan memasangnya di kamar Syifa.

Syifa sungguh tak habis pikir kenapa dia malah menikah dadakan dan tanpa persiapan apapun seperti ini.

Padahal pernikahan yang dia impikan tidak seperti ini.

Syifa sempat protes pada keluarganya karena tidak memberitahu apapun pada dirinya.

Tapi yang ada dia malah di beri wejangan-wejangan oleh keluarganya.

Flashback.

Setelah para Habib pulang dan hanya menyisakan Husein yang saat ini sedang berada di teras depan sedang menelpon seseorang.

Syifa melangkah menghampiri keluarganya yang sedang duduk bersantai di ruang tamu.

"Aku mau protes" ucap Syifa.

"Protes apa lagi?" tanya sang ibu.

"Kenapa tidak memberitahu ku dulu?"

Setelah tadi merengek pada sang ibu tidak membuahkan hasil, Syifa pun sekarang pergi untuk protes pada keluarganya.

"Kalau kami memberitahu mu, kamu pasti akan kabur" ucap sang ayah.

"Siapa bilang?"

"Ayolah Syifa kamu bahkan melakukan itu saat ibu mencoba menjodohkan mu dengan anak teman ibu beberapa bulan lalu" ucap sang ibu.

Syifa hanya bisa terdiam.

Dia memang kabur saat itu, bahkan saat sang ibu belum mengutarakan rencananya itu, Syifa yang sudah tahu gelagat ibunya pun langsung kabur dan minggat dari rumah selama beberapa hari.

"Syifa biar paman kasih tahu pada mu, kamu sangat beruntung menikah dengan Habib Husein, itu bagus untuk keturunan mu kelak"

"Kamu bilang ingin membangun kembali pondok kakek buyut mu bukan? Nah dengan kamu menikah dengannya keinginan mu itu akan segera terwujud" lanjutnya.

"Tapi..."

"Tapi apa?" tanya ibunya.

"Dia terlihat galak" ucap Syifa sedikit merengek.

...........

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

5🌹buat kak author

2024-03-28

1

Dewi Payang

Dewi Payang

Syifa masih takut😊

2024-03-28

1

🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂

🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂

ngeyel nih si Syifa /Shy/

2024-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Shock!!
3 Perdebatan
4 Protes
5 Mandi
6 Hak Suami
7 Seperti Kuda
8 Berendam
9 Imbalannya Apa?
10 Cerita Hidup Nenek Syifa
11 POV Husein
12 POV Syifa
13 Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14 Nanti Hilang Sendiri
15 Makanan Favorit
16 Berdebar
17 Jangan Menghindar
18 Mini Market
19 Cincin
20 Mahar dari Husein
21 Sakit
22 He is My Husband
23 Kecupan
24 Cucu
25 Mati Lampu
26 Kebun Teh
27 Bombay
28 PENGUMUMAN!
29 Membuat Kue
30 Modus
31 Suami Ku
32 Kesiangan
33 Menemui Keluarga Husein
34 Cinta Tak Pandang Usia
35 Bisa Jelaskan Sekarang?
36 Pusing
37 Gurame Bakar
38 Panggilan Baru
39 Baju Tidur
40 Awas Ya Kamu Dek
41 Bahaya
42 Husein Sakit.
43 Sup
44 Siapa Humaira, Mas?
45 Matre
46 Berkeliling
47 Pembeli Angkuh
48 Diskon
49 Lapar
50 Cemburu
51 Gak Betah
52 Pulang
53 She is My Wife
54 Kekanak-Kanakan
55 Misteri
56 Pacar Aku
57 Siapa Dia, Dek?
58 Resepsi
59 Mas Lihat Apaan?!
60 Kado
61 Ledek Aja Terus!
62 Mas Mau Pergi?
63 Kata Dilan, Rindu itu Berat
64 Husein Pulang
65 Teman-Teman Syifa
66 Uhibbu
67 Dompet Husein
68 Kemarahan Husein
69 Menyesal
70 Berbaikan
71 Cadar
72 Flashback
73 Maaf Dek
74 Terungkap
75 Pelarian?
76 Lupakan Dia, Nak
77 Jangan Cari Aku, Mas
78 Kamu Dimana, Dek?
79 Belum di Temukan
80 Cerai
81 Kau Sudah Gila, Mas!
82 Curhat
83 Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84 Selain Kedua Itu, Dek
85 100 % Copy-an
86 Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87 Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88 Melihat Rumah Baru
89 Menjemput Amir
90 Foto
91 Amir Mana, Mas?
92 Gak Ada Habisnya
93 Cemburu?
94 Syukuran Rumah Baru
95 Bunda
96 Belanja
97 Kak, istri Mu...
98 Flashback Rencana Kabur
99 Pulang
100 Husein Merajuk
101 Bunda kenapa?
102 Kucing
103 Bayi Besar
104 Gagal
105 Salah Paham
106 Usil
107 Pesek
108 Aku Bakalan Nangis Ya
109 ART Baru
110 Cemburu?
111 Kamu Pasti Berulah Lagi
112 Malas Pulang
113 Pacaran Halal
114 Pengganggu
115 Bianglala
116 Aku Pastikan Akan Merebutnya
117 Refreshing
118 Kemalangan Syifa
119 Tidak Mau Sekamar
120 Terpesona
121 Kejutan
122 Telat Makan
123 Kepanikan Husein
124 Kecelakaan
125 Pingsan
126 Cek Kandungan
127 Kembar
128 Amir Pulang
129 Ayam Terbang
130 Ngambek
131 Perempuan Misterius
132 Mantan Pacar
133 Sudah Jatuh Cinta?
134 Bau Mas
135 Mantan Mas
136 Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137 Sayang Ku
138 Bernafas Saja Sudah Salah
139 Perkara Roti
140 Tinggal Menghitung Hari
141 Baby Twins Launching
142 Aku Mencintaimu Mas
143 Copy Paste Mas Husein
144 Jenguk Dedek Bayi
145 Kau membuat Mas Takut Sayang
146 40 Hari
147 Jangan Usil
148 Gak Bisa di Pamerin
149 Salah Paham
150 Dia Suami Yang Baik
151 Foto Keluarga
152 Pengumuman!
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Awal
2
Shock!!
3
Perdebatan
4
Protes
5
Mandi
6
Hak Suami
7
Seperti Kuda
8
Berendam
9
Imbalannya Apa?
10
Cerita Hidup Nenek Syifa
11
POV Husein
12
POV Syifa
13
Semakin Dekat Hanya Dengan Semalam
14
Nanti Hilang Sendiri
15
Makanan Favorit
16
Berdebar
17
Jangan Menghindar
18
Mini Market
19
Cincin
20
Mahar dari Husein
21
Sakit
22
He is My Husband
23
Kecupan
24
Cucu
25
Mati Lampu
26
Kebun Teh
27
Bombay
28
PENGUMUMAN!
29
Membuat Kue
30
Modus
31
Suami Ku
32
Kesiangan
33
Menemui Keluarga Husein
34
Cinta Tak Pandang Usia
35
Bisa Jelaskan Sekarang?
36
Pusing
37
Gurame Bakar
38
Panggilan Baru
39
Baju Tidur
40
Awas Ya Kamu Dek
41
Bahaya
42
Husein Sakit.
43
Sup
44
Siapa Humaira, Mas?
45
Matre
46
Berkeliling
47
Pembeli Angkuh
48
Diskon
49
Lapar
50
Cemburu
51
Gak Betah
52
Pulang
53
She is My Wife
54
Kekanak-Kanakan
55
Misteri
56
Pacar Aku
57
Siapa Dia, Dek?
58
Resepsi
59
Mas Lihat Apaan?!
60
Kado
61
Ledek Aja Terus!
62
Mas Mau Pergi?
63
Kata Dilan, Rindu itu Berat
64
Husein Pulang
65
Teman-Teman Syifa
66
Uhibbu
67
Dompet Husein
68
Kemarahan Husein
69
Menyesal
70
Berbaikan
71
Cadar
72
Flashback
73
Maaf Dek
74
Terungkap
75
Pelarian?
76
Lupakan Dia, Nak
77
Jangan Cari Aku, Mas
78
Kamu Dimana, Dek?
79
Belum di Temukan
80
Cerai
81
Kau Sudah Gila, Mas!
82
Curhat
83
Lalu Bagaimana Dengan Luka di Hati Saya?
84
Selain Kedua Itu, Dek
85
100 % Copy-an
86
Aku Ikhlas Dengan Statusnya Dulu
87
Terima atau Cerai, Pilihlah Mas
88
Melihat Rumah Baru
89
Menjemput Amir
90
Foto
91
Amir Mana, Mas?
92
Gak Ada Habisnya
93
Cemburu?
94
Syukuran Rumah Baru
95
Bunda
96
Belanja
97
Kak, istri Mu...
98
Flashback Rencana Kabur
99
Pulang
100
Husein Merajuk
101
Bunda kenapa?
102
Kucing
103
Bayi Besar
104
Gagal
105
Salah Paham
106
Usil
107
Pesek
108
Aku Bakalan Nangis Ya
109
ART Baru
110
Cemburu?
111
Kamu Pasti Berulah Lagi
112
Malas Pulang
113
Pacaran Halal
114
Pengganggu
115
Bianglala
116
Aku Pastikan Akan Merebutnya
117
Refreshing
118
Kemalangan Syifa
119
Tidak Mau Sekamar
120
Terpesona
121
Kejutan
122
Telat Makan
123
Kepanikan Husein
124
Kecelakaan
125
Pingsan
126
Cek Kandungan
127
Kembar
128
Amir Pulang
129
Ayam Terbang
130
Ngambek
131
Perempuan Misterius
132
Mantan Pacar
133
Sudah Jatuh Cinta?
134
Bau Mas
135
Mantan Mas
136
Sayanggggg Mas Pengen Peluk
137
Sayang Ku
138
Bernafas Saja Sudah Salah
139
Perkara Roti
140
Tinggal Menghitung Hari
141
Baby Twins Launching
142
Aku Mencintaimu Mas
143
Copy Paste Mas Husein
144
Jenguk Dedek Bayi
145
Kau membuat Mas Takut Sayang
146
40 Hari
147
Jangan Usil
148
Gak Bisa di Pamerin
149
Salah Paham
150
Dia Suami Yang Baik
151
Foto Keluarga
152
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!