"Hanya wajahnya saja yang terlihat tegas, tapi dia pria yang baik" ucap ayahnya meralat ucapan putrnya.
"Apa kamu tidak berkaca Syifa?" tanya ibunya.
"Hah?" Tanya Syifa tak paham.
"Jodoh adalah cerminan diri sendiri, kamu sangat galak jadi kamu mendapatkan pria yang bertampang galak" ucap ibunya di selingi kekehan.
"Ibuuuu" protes Syifa.
Ibu Syifa terkekeh begitu pula semua anggota keluarganya yang lain.
"Aku memang galak tapi wajah ku tidak menampilkan itu" Ucap Syifa.
"Ya wajah mu menutupi semua kegalakan mu itu, jadi tidak akan ada yang tahu" jawab ibunya.
"Kamu bersikap baiklah pada suami mu, sekarang kamu adalah istrinya. Jangan membantah perkataannya, kamu tidak mau dosa kan?" ucap ayahnya.
Syifa menggelengkan kepalanya.
"Bagus, karena itulah patuhlah pada suami mu. Sekarang kamu adalah tanggungannya, surga mu ada pada suami mu" ucap ayahnya.
"Itu terserah nanti, aku akan patuh kalau dia baik pada ku. Tapi jika tidak jangan harap aku akan patuh" ucap Syifa.
"Hah..." Ibunya pun menghela nafas.
Setelah itu Syifa pun mendapat banyak wejangan dari keluarganya, dan hal itu membuat Syifa semakin dongkol karena seakan-akan mereka membela Husein dan Syifa harus patuh.
Karena menurut mereka pernikahan ini sangat menguntungkan bagi Syifa dan mereka tidak akan membiarkan Syifa bercerai dengan Husein.
Flashback End.
"Hah..."
"Kenapa menghela nafas begitu Dek?" tanya seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Hah dek?" tanya Syifa terkejut.
Husein nampak terkekeh pelan.
"Apa aku tidak boleh memanggil mu dek? Bukankah kamu istri ku, aku lihat ayah memanggil ibu dengan panggilan dek" ucap Husein.
Syifa diam tak menjawab, lalu netranya teralihkan oleh tubuh atletis suaminya. Dengan cepat Syifa langsung menoleh ke arah lain.
Wajahnya terasa panas.
Husein melangkah ke ranjang untuk mengambil pakaian yang di pinjamkan oleh ayah mertuanya.
Pakaian itu belum pernah di pakai dan masih baru. Husein memakai kaos milik ayah mertuanya dan sarung di dekat Syifa.
Syifa masih menatap ke arah lain saat suaminya itu memakai pakaian di dekatnya.
"Kenapa tidak pakai di kamar mandi sih" gerutu Syifa dalam hati.
"Dek"
"Hmmm?" jawab Syifa dengan malas.
"Kamu tidak ke kamar mandi?" tanya Husein.
"Untuk apa?" tanya Syifa sambil menoleh ke arah Husein.
Glek
Syifa diam-diam menelan ludahnya susah payah saat melihat tubuh Husein yang menjiplak pas di kaos milik ayahnya.
Kaos itu sangat ketat di tubuh Husein, karena tubuhnya tentu saja jauh lebih besar dan berotot dari ayah mertuanya.
"Bagaimana rasanya kalau di peluk ya?" tanya Syifa dalam hati.
"Mungkin kamu mau cuci muka atau apa gitu" ucap Husein.
Syifa gelagapan dan langsung berlari ke kamar mandi.
Husein terkekeh pelan.
"Dia imut sekali" ucap Husein.
30 menit kemudian Syifa keluar dari kamar mandi dengan bathrobe di tubuhnya dan sebuah handuk besar di kepalanya.
Wajahnya sudah nampak segar karena baru saja selesai mandi.
Sebenarnya Syifa jarang sekali mandi di malam hari apalagi keramas, tapi dia mandi karena ingin mendinginkan kepalanya yang panas memikirkan semua yang terjadi.
"Ehemmm"
Deheman seseorang menyadarkan Syifa yang dengan santainya mengeringkan rambut panjangnya.
"Arghhh!" teriak Syifa saat melihat seorang pria di dalam kamarnya, yang tak lain pria itu adalah suaminya.
Syifa langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan handuk yang dia kenakan untuk mengeringkan rambut panjangnya.
Dan dia langsung masuk kembali ke kamar mandi.
Brakkk
Pintu kamar mandi pun di tutup dengan keras.
"Sial sial bagaimana bisa aku lupa ada orang lain di kamar ku" gerutu Syifa sambil menjedotkan keningnya di pintu kamar mandi.
Tok tok
Mendengar suara ketukan pintu membuat Syifa terkejut dan mundur beberapa langkah.
"Dek" panggil Husein.
Tok tok
"Dek kamu baik-baik saja?"
"I...iya Bib" jawab Syifa gugup.
"Kalau begitu kenapa tidak keluar?"
"Gimana mau keluar kalau kamu di sana" jawab Syifa yang tentunya dalan hati.
"Iya sebentar" ucap Syifa.
Syifa menarik nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan.
"Apa dia keluar dari kamar?" tanya Syifa saat tidak mendengar suara apapun di balik pintu kamar mandi.
Dengan ragu-ragu Syifa meraih handel pintu.
Ceklek
Perlahan Syifa membuka pintu kamar mandi, tapi tak lama dia menutup kembali pintu kamar mandinya saat melihat Husein ternyata masih ada di sana menunggu dirinya keluar.
Brakkk
Husein nampak tertawa pelan melihat tingkah malu-malu Syifa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Sandisalbiah
lha.. ternyata begitu dasyat pengaruh keramas ya Fa... bukan cuma mendinginkan kepala tp juga nembuat kamu seketika lupa pd suami...🤭🤭🤭
2024-11-16
0
efvi ulyaniek
malu malu kucing😀😀
2024-07-27
1
Agatha cute🤍
Wau keren, manis tapi galak/Determined//Joyful/
2024-04-04
2