Alexa baru selesai mandi. Telponnya masih tersambung dengan suaminya. Alexa segera memakai pakaiannya. Setelah itu ia melanjutkan obrolannya dengan suaminya.
" Sayang sudah selesai mandi?"
" Baru aja selesai"
" Coba, kakak pengen liat"
Alexa pun mengganti mode panggilan ke mode video call. Alexa dapat melihat wajah tampan suaminya. Begitu juga dengan Kenan, dia bisa melihat kecantikan istrinya.
" Istri siapa sih ini cantik banget"
" Istri kakak lha, masa istri tetangga. Kakak juga tampan banget"
" Tampan darimana sayang, kakak aja belum mandi"
" Nggak apa-apa, bagi Eca kakak suami yang paling tampan. Walaupun belum mandi sekalipun"
" Makasih sayang. Lusa sudah mulai masuk kuliah ya"
" Iya Kak. Sekarang kakak mandi gih, nggak baik mandi malam-malam. Eca nggak pengen liat kakak sakit, apalagi nggak ada Eca di sana"
" Iya sayang, kakak mandi dulu ya"
" Ok, mandi yang bersih"
" Siap. Oh iya, kakak mau cas handphone dulu"
" Terus telponnya mau dimatiin?"
" Iya sayang, gimana baterai handphone nya mau ke isi kalau di pake terus"
" Ya udah, tapi nanti telpon lagi ya"
" Pasti sayang"
Alexa menyimpan ponselnya kembali di saat sambungan teleponnya dengan suaminya sudah selesai.
Alexa turun ke bawah untuk makan malam. Ia akan mencicipi masakan buatan pelayannya. Mudah-mudahan masakan mereka cocok di lidahnya.
Sampai di bawah, Alexa langsung menuju meja makan. Langkahnya terhenti saat mendengar bunyi bel. Ia pun berjalan menuju pintu untuk melihat siapa tamunya malam-malam begini.
" Biar saya saja nyonya yang membuka pintunya"
" Makasih ya Bik"
Pelayan itupun membukakan pintu untuk tamu nyonya nya. Saat pintu terbuka, ia melihat dua orang wanita dan juga orang laki-laki.
" Permisi, apa Alexa nya ada?"
" Ah, nyonya Alexa. Ada, silakan masuk"
" Terima kasih"
Alisha dan suaminya masuk kedalam mansion mewah milik kakak iparnya. Diikuti sama Adele dan suaminya.
" Assalamualaikum, Eca"
" Kalian, gue pikir siapa"
" Iya dong"
" Tumben kalian main kesini"
" Kita mau nemenin Lo di saat kak Ken nggak ada disini" kata Adele.
" Yakin cuma itu?. Apa ada hal yang lain?"
" Nggak ada, kita cuma mau nemenin Lo aja"
" Iya, liat kita bawa tas juga "
" Tas?, untuk apa?"
" Tempat pakaian kita lha, kalau bawa koper kegedean"
" Tapi gue mencium aroma-aroma yang lain dari tubuh kalian berempat"
" Aroma apa?, parfum?"
" Bukan, aroma kebohongan"
" Kita emang mau nemenin Lo disini, sekalian mau numpang makan malam juga. Soalnya pelayan kita belum datang" kata Adele.
" Sudah gue tebak. Ya udah, yuk kita langsung ke ruang makan"
" Terus tas kita gimana?"
" Bik, tolong bawakan tas sahabat saya ke kamar tamu"
" Baik nyonya"
Alexa dan sahabatnya pun segera menuju ruang makan. Sedangkan pelayan membawa tas Axel dan yang lain ke kamar tamu.
" Silakan duduk"
Pelayan menghidangkan makanan malam untuk nyonya-nya. Mereka menghidangkan semua lauk yang mereka masak tadi. Tak lupa juga bibik meletakkan buah di atas meja.
" Banyak juga lauk yang di masak sama pelayan Lo, Cha"
" Iya, jadi nanti kita bisa cicipi satu persatu makanannya"
Alexa mengambil nasi dan juga lauk untuknya. Malam ini ia tidak melayani suaminya. Karena suaminya sedang jauh di seberang sana.
" Kalian ikut makan juga. Panggil yang lainnya juga"
Pelayan itu kaget mendengar ucapan Alexa. Biasanya mereka akan makan setelah nyonya mereka selesai makan. Tapi sekarang nyonya mereka malah menyuruh mereka untuk makan bersama dengannya.
" Kenapa masih bengong, buruan panggil teman-teman kalian. Nanti keburu makanannya dingin"
" Baik nyonya"
Salah satu pelayan pun memanggil teman-temannya ke kamar belakang. Tidak butuh waktu lama, semua pelayan pun berkumpul di sana.
" Silakan ambil nasi sama lauknya"
" Baik nona"
Pelayan itupun antre untuk mengambil nasi dan juga lauk.
" Kalian pilih aja mau duduk di mana"
" Kami di dapur aja nyonya"
Selesai mengambil nasi sama lauk, pelayan itupun pergi ke dapur. Mereka akan makan di dapur. Mereka segan makan di ruang makan. Dan lagi kursi di sana cuma ada lima belas. Jadi mana cukup untuk mereka.
" Baru kali ini aku dapat majikan yang makan malam sama dengan majikan"
" Aku juga, biasanya selalu nunggu mereka selesai makan dulu"
" Iya, habis itu kita dikasih lauk sisa dari mereka lagi"
" Berarti nyonya kita yang sekarang sangat baik"
" Setuju, sepertinya lebih memanusiakan kita"
Pelayan itupun mulai menyantap makanan yang sudah ada di piring mereka masing-masing. Pelayan yang bertugas memasak tadi, berdoa masakan yang mereka masak disukai sama nyonya-nya.
***
Alexa dan sahabat-sahabatnya cukup menikmati masakan yang dibuat bibik. Nanti Alexa akan mengajari mereka cara masak masakan kesukaan suaminya.
" Bagaimana mana menurut kalian masakan buatan bibik?"
" Cukup enak, walaupun ada satu makanan yang micin nya agak terasa" kata Alisha.
" Ya betul, dan selebihnya enak. Udang sama cuminya juga dimasak dengan sempurna. Nggak alot "
" Kalau masalah micin sama garam bisa dikasih tau lha nanti. Berarti secara keseluruhan semua masakannya enak lha ya"
" Enak, buktinya piring suami aku bersih. Nggak ada nasi yang bersisa" kata Adele.
" Syukurlah kalau kalian menikmati makan malamnya"
Selesai makan Alexa dan sahabatnya pergi ke ruang keluarga. Tapi sebelum itu Alexa ingin menasehati beberapa pelayan yang membuat ulah tadi. Sedangkan sahabatnya duluan pergi ke ruang keluarga.
Para pelayan bingung kenapa mereka disuruh kumpul. Apakah mereka melakukan kesalahan?. Ketiga pelayan yang bertugas memasak tadi was-was, apakah masakan yang mereka sajikan tadi tidak cocok dengan lidah sang nyonya?.
" Kalian tau kenapa saya suruh berkumpul disini?"
" Tidak nyonya"
" Saya mengumpulkan kalian disini karena ada sesuatu hal yang ingin saya bahas dengan kalian semua. Pertama, siapa yang bertugas membersihkan lantai dua?"
Pelayan yang bertugas membersihkan lantai dua pun mengangkat tangan mereka.
" Saya melihat kinerja kalian sangat bagus. Tapi ada beberapa orang yang saya tidak suka sikapnya di saat mereka bekerja"
Pelayan yang bekerja itupun mengerti dan paham apa yang dimaksud sama sang nyonya.
" Maaf nyonya, tadi kami berdua tidak sengaja duduk di sofa saat dalam bekerja"
Alexa tersenyum mendengar kejujuran dari dua pelayan itu. Tanpa ditanya mereka mengakui sendiri kesalahan yang mereka lakukan.
" Saya menghargai kejujuran kalian. Kalau kalian ingin mencoba duduk di sofa itu tidak masalah. Tapi jangan di waktu kalian bekerja. Saya tidak akan pernah melarang kalian untuk memakai semua fasilitas yang ada di mansion saya. Tapi ingat, jangan merusak"
" Saya minta maaf nyonya, dan Kami berdua berjanji tidak akan mengulanginya nyonya"
" Baik kali ini saya maafkan kalian"
" Terima kasih nyonya. Kami berdua tidak dipecat kan nyonya?"
" Tidak"
" Alhamdulillah"
" Selanjutnya, siapa yang bertugas mencuci pakaian dan juga menyetrika"
Pelayan yang bekerja mencuci dan menyetrika pun mengangkat tangan mereka.
" Ok, ada delapan orang. Apa kalian ada menemukan sesuatu di saat mencuci dan menyetrika?"
Alexa ingin melihat apakah mereka mau jujur atau bohong. Semua tergantung mereka.
" Saya menemukan uang saat mencuci nyonya"
" Saya juga nyonya"
Alexa tersenyum, ternyata mereka mau jujur. Dan mereka dinyatakan lulus.
" Sebentar nyonya saya ambil uangnya dulu"
Beberapa pelayan yang menemukan uang tadi, segera pergi ke kamar mereka untuk mengambil uang yang mereka temukan tadi.
" Ini nyonya uangnya"
Alexa menerima uang yang diberikan pelayan itu padanya.
" Silakan nyonya hitung dulu uangnya"
" Tidak perlu, saya percaya sama kalian"
Pelayan itu merasa lega karena nyonya-nya percaya dengan mereka. Uang itu memang tidak mereka ambil sepersen pun. Karena seperti apa uang itu mereka temukan di dalam saku celana. Maka seperti itulah mereka memberikan pada Alexa.
To be continued.
Happy reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
bukannya tdi ada 2 pelayan yg mau ambil ya......
2024-03-30
0
githa.rhma
tulbet betulll kerja tuh harus jujur... gmna mo di percaya klo dr awal aj udh bikin kecewa.. smoga pd betah & ga coba2 ngegoda gunung es nanti klo dh sang suami nua dh pulang ke mansion.. dan jngan pd khianat yaaaa
2024-02-08
1
itanungcik
lanjut bestie..
2024-02-07
0