Petugas yayasan bertingkah

Petugas dari yayasan kaget melihat mansion mewah yang ada di depannya. Pantas saja orang itu minta banyak pelayan, wong mansion-nya aja gede kek gini.

" Nona muda"

" Ya "

" Orang dari yayasan sudah datang"

" Oh iya, persilakan masuk Om"

" Baik nona"

Bodyguard itu pun mempersilakan ibuk dari yayasan untuk masuk ke dalam mansion.

" Silakan Buk, nona muda sudah menunggu"

" Terima kasih Pak"

Ibuk itupun masuk kedalam mansion. Ibuk itu takjub melihat ruang tamu yang luas. Sofanya pun terlihat sangat mewah dan mahal.

" Silakan duduk Buk"

" Ah iya terima kasih"

Benar saja apa yang dia lihat tadi. Ternyata sofa itu memang sangat empuk dan juga nyaman. Pasti beli sofa ini sangat mahal.

" Apa ibuk dari yayasan?"

" Iya nona, apa orang tua nona ada di rumah. Soal saya sudah janji mau bertemu"

Alexa tersenyum mendengar ungkapan ibuk yayasan itu. " Maaf kalau boleh tau nama ibuk siapa?"

" Nama saya Rini, nona"

" Baiklah buk Rini, sebenarnya yang menghubungi anda kemarin suami saya"

Rini kaget mendengar ucapan Alexa. Ia pikir yang menghubunginya orang yang sudah berusia empat puluhan. Tapi nyatanya dugaannya itu salah.

" Jadi nona yang meminta 35 orang pelayan dan 15 orang tukang kebun?"

" Iya Buk"

Rini pun melihat Alexa dari ujung kaki sampai kepala. Iya tidak menyangka kalau gadis cantik itu sudah menikah. Apa gadis cantik ini istri simpanan bos-bos kaya. Itulah yang ada di dalam pikiran ibuk-ibuk itu.

" Kalau untuk pelayannya ada nona, tapi kalau untuk tukang kebun kami tidak bisa menyediakan nya"

" Begitu ya Buk, ya udah nggak apa-apa"

Ibuk itupun memberikan surat-surat yang harus ditanda tangani oleh Alexa. Setelah semuanya selesai, Alexa diminta menunggu karena pelayannya dalam perjalanan.

" Oh iya maaf, ibuk mau minum apa?"

" Jus jeruk saja nona"

" Tunggu sebentar ya Buk"

Alexa pergi ke dapur untuk membuatkan jus untuk ibuk Rini. Sepeninggal Alexa, Rini pun berkeliling ruang tamu.

Di ruang tamu itu Rini melihat foto pernikahan Alexa yang di cetak sangat besar.

" Wah ganteng banget suaminya. Pantas dia memilih istri yang cantik juga. Tapi untuk apa cantik kalau jadi wanita simpanan. Pasti gadis itu mau menikah karena lelakinya kaya. Ternyata uang memang bisa membuat orang buta"

Rini memikirkan beberapa uang yang dikeluarkan laki-laki tampan itu untuk membeli mansion semewah ini. Pasti biaya hidupnya dengan gadis ini sangat tinggi. Dan berapa biaya perawatan tubuh gadis itu, pastinya sangat mahal.

" Maaf ya Buk lama"

" Nggak apa-apa nona"

" Silakan diminum Buk"

" Terima kasih nona"

Alexa tersenyum melihat Rini meminum jus buatannya sampai habis. Ia tidak tau apakah ibuk Rini itu kehausan atau emang jus buatannya yang enak, makanya ibuk itu meminum jusnya dengan sekali teguk.

" Oh iya nona, bagaimana cara mendapatkan lelaki kaya raya?"

" Maksudnya Buk?"

" Itu mencari suami yang kaya seperti suami nona"

" Saya tidak mencari Buk. Justru suami saya lha yang mencari saya"

" Nona nggak usah bohong, saya tau kalau nona ini wanita simpanan, kan?"

" Darimana ibuk bisa menyimpulkan kalau saya itu wanita simpanan"

" Usia nona masih muda. Jadi saya tau untuk memenuhi biasa hidup, nona rela jadi istri simpanan. Karena diluar sana juga banyak anak gadis yang seperti nona"

" Maaf ya Buk, saya rasa tuduhan ibuk sudah keterlaluan. Saya menikah dengan suami saya dilandaskan karena cinta. Kami menikah juga terdaftar di negara. Dan satu lagi, saya ini istri satu-satunya suami saya. Bukan selingkuhan suami saya, ngerti!"

" Nona nggak usah mengarang cerita seperti itu. Semua selingkuhan pasti akan mengaku kalau mereka lha istri sah dari laki-laki itu. Jadi saya tidak percaya dengan apa yang nona katakan"

" Saya juga tidak peduli ibuk mau percaya atau tidak. Tapi satu hal yang bisa saya pastikan, kalau saya bisa membuat ibuk dipecat saat ini juga dari pekerjaan ibuk. Sebenarnya saya tidak ingin bicara seperti ini tapi ibuk lha yang memulainya. Ibu itu hanya bekerja sebagai pesuruh di yayasan Art, bukan managernya. Jadi ibuk tidak berhak untuk mengomentari kehidupan orang lain. Apalagi menuduh tanpa bukti. Saya bisa menjebloskan ibuk kedalam penjara lho"

" Jangan sombong kamu!. Baru menjadi istri simpanan saja sudah belagu!"

Alexa tidak ingin berdebat lagi dengan Rini. Ia memanggil bodyguard-nya untuk mengusir Rini dari mansion-nya.

" Tolong bawa ibuk ini ke kantor polisi. Dan serahkan bukti-bukti rekaman CCTV-nya"

" Baik nona"

" Kamu tidak bisa menjebloskan saya ke penjara!. Karena saya bicara tentang fakta"

" Silakan nanti ibuk bicara di kantor polisi" kata bodyguard Alexa.

Rini terus memberontak. Ia tidak terima dijebloskan ke penjara oleh anak ingusan seperti Alexa.

" Kalau tidak mau masuk penjara, makanya jangan bicara yang tidak-tidak Buk"

" Diam kamu!. Hanya seekor anjing pesuruh pun belagu!"

" Sepertinya mulut ibuk ini harus kita sumpel pake ban bekas nih. Mulutnya bau banget"

Bodyguard itu segera memasukkan Rini ke dalam mobil. Mereka akan segera membawa wanita bermulut tajam itu ke kantor polisi.

Alexa memijit kepalanya, hampir saja ia mau memukul orang. Untung saja tadi dia masih bisa menahan emosinya. Kalau tidak, bisa dipastikan Rini sudah tinggal nama.

" Nona, para pelayan sudah datang"

" Baiklah"

Para pelayan wanita itu pun berbaris dengan rapi di depan mansion. Mereka tidak menyangka akan bekerja di mansion mewah. Rata-rata usia mereka tiga puluh ke atas, dan yang paling tinggi empat puluh tahun.

" Wah mewah banget ya mansion-nya"

" Iya seperti berada di negeri dongeng"

" Kira-kira majikan kita nanti baik nggak ya?"

" Mudah-mudahan deh baik"

Itulah obrolan beberapa pelayan wanita itu. Mereka sudah tidak sabar ingin bertemu dengan majikan mereka.

Langkah kaki pun terdengar dari dalam mansion. Para pelayan wanita itupun langsung diam saat mendengar langkah kaki yang semakin jelas terdengar di telinga mereka.

Para pelayan itu kaget melihat gadis cantik keluar dari mansion. Beberapa pelayan pun mulai berbisik-bisik.

" Selamat siang, selamat datang di mansion saya"

" Selamat siang nyonya"

" Hari ini kalian mulai bekerja di mansion saya. Saya akan membagi kalian dalam beberapa kelompok. Pertama kelompok yang bekerja di dapur. Kedua bertugas mencuci dan menyetrika. Ketiga bekerja mengepel lantai. Dan yang terakhir bekerja membersihkan kamar utama, yaitu kamar saya"

Semua pelayan pun melihat satu sama lain. Mereka berharap mendapatkan pekerjaan membersihkan kamar utama.

" Tapi untuk membersihkan kamar utama, saya belum bisa memilih sekarang. Karena saya harus melihat kinerja kalian dulu. Sampai disini kalian mengerti?"

" Mengerti nyonya"

" Baiklah, mulai sore nanti kalian boleh mengerjakan pekerjaan apapun dulu di mansion ini. Setelah itu baru saya akan bagi team. Apa ada yang mau ditanyakan?"

Salah satu pelayan itu mengangkat tangan.

" Silakan"

" Bagaimana mana dengan kamar kami nyonya?"

" Kalian akan punya kamar masing-masing. Jadi dalam satu ruangan itu, satu penghuninya. Berarti satu kamar satu orang"

Pelayan itu sangat senang, karena mereka tidak perlu berbagi tempat tidur dengan teman mereka yang lain.

To be continued.

Happy reading 😚😚

Terpopuler

Comments

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

ya ampun bu....... udah tua bukannya dijaga omongannya eh malah seenaknya ngatain orang.

2024-03-30

0

githa.rhma

githa.rhma

kira2 para pelayan ikutan bertingkah jg ga yak kek pesuruh yayasan nya 🤔🤔

2024-02-07

0

githa.rhma

githa.rhma

mamvusssss kau congor ga di jaga seh

2024-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Gagal malam pertama
2 Mansion Alexa
3 Danau buatan
4 Mansion Axel dan Farrel
5 Wejangan
6 Wejangan 2
7 Pindah
8 Hari pertama di mansion baru
9 Kerja Bakti
10 Masak berdua
11 Tidur dikamar baru
12 Petugas yayasan bertingkah
13 Memantau
14 Berkunjung ke mansion Alexa
15 Jujur itu mahal
16 Saling menghargai
17 Hari pertama kuliah
18 Dosen killer
19 Detektif
20 Bertindak
21 Diculik
22 Kemarahan Axel
23 Rumah sakit
24 Kembali
25 Kedatangan Kenan
26 Lepas Kangen
27 Axel Manja
28 Ngambek
29 Pengumuman
30 Pelayan yang jujur
31 Menemui pelaku
32 Istri sensitif
33 Bukti
34 Bukti terakhir
35 Misi sukses
36 Bertemu ibu korban
37 Kasus selesai
38 Shopping
39 Akhirnya gol juga
40 Akhirnya gol juga 2
41 Hukuman
42 Pria misterius
43 Acara Barbeque
44 Gagal tidur di luar
45 Most wanted di Green Light
46 Mengintai
47 Kampung nelayan
48 Kedatangan tamu istimewa
49 Olahraga bersama
50 Minimarket pribadi
51 Hampir aja
52 Pulang kampung
53 Acara resepsi
54 Rekan kerja Julid
55 Sugar baby
56 Menjemput istri
57 Gedung Baru
58 Dinner Gatot
59 Bola-bola ubi
60 Prasangka
61 Resiko punya suami tampan
62 Musuh baru
63 Cari masalah
64 Memberikan peringatan
65 Kedatangan Mertua
66 Kedatangan Mertua 2
67 Bertingkah
68 Alamat rumah Dion
69 Peringatan terakhir
70 Konsultasi
71 Di bohongi
72 Bertemu nelayan
73 Kesayangan Axel
74 Bicara empat mata
75 Bicara empat mata 2
76 Kembali mesra
77 Axel ketahuan
78 Obrolan sebelum tidur
79 Keseruan di pagi hari
80 Puncak
81 Lomba sepak bola
82 Tamu tak diundang
83 Rencana Alice
84 Senjata makan tuan
85 Alice dan Dion
86 Surprise untuk Alice
87 Mencoba kabur
88 Karir Dion
89 Menebus kesalahan
90 Kembali ke kota J
91 Menuju hari H
92 Sah
93 Syukuran pernikahan Beni
94 Shopping dengan mertua
95 Resepsi Beni dan Anya
96 Berburu makanan di tempat resepsi
97 Keluarga Dermawan
98 Alexa pingsan
99 Antara bahagia dan kecewa
100 Perasaan wanita
101 Masih kecil
102 Berbagi kabar gembira
103 Dua garis merah
104 Periksa kandungan
105 Ngerujak
106 Bermain golf
107 Ngidam
108 Kedondong
109 Jatuh sakit
110 Kedatangan orang tua Alexa
111 Terpisah
112 Kemarahan Kiran
113 Tersiksa
114 Melepas rindu
115 Kedatangan Grandma
116 Rujak
117 Keanehan tuan muda
118 Asam pedas
119 Berangkat
120 Menjemput
121 Menghadapi bersama
122 Saling memaafkan
123 Menjemput Alexa
124 Berkumpul kembali
125 Salad buah
126 Kabar gembira
127 Pengumuman
128 Jalan-jalan
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Gagal malam pertama
2
Mansion Alexa
3
Danau buatan
4
Mansion Axel dan Farrel
5
Wejangan
6
Wejangan 2
7
Pindah
8
Hari pertama di mansion baru
9
Kerja Bakti
10
Masak berdua
11
Tidur dikamar baru
12
Petugas yayasan bertingkah
13
Memantau
14
Berkunjung ke mansion Alexa
15
Jujur itu mahal
16
Saling menghargai
17
Hari pertama kuliah
18
Dosen killer
19
Detektif
20
Bertindak
21
Diculik
22
Kemarahan Axel
23
Rumah sakit
24
Kembali
25
Kedatangan Kenan
26
Lepas Kangen
27
Axel Manja
28
Ngambek
29
Pengumuman
30
Pelayan yang jujur
31
Menemui pelaku
32
Istri sensitif
33
Bukti
34
Bukti terakhir
35
Misi sukses
36
Bertemu ibu korban
37
Kasus selesai
38
Shopping
39
Akhirnya gol juga
40
Akhirnya gol juga 2
41
Hukuman
42
Pria misterius
43
Acara Barbeque
44
Gagal tidur di luar
45
Most wanted di Green Light
46
Mengintai
47
Kampung nelayan
48
Kedatangan tamu istimewa
49
Olahraga bersama
50
Minimarket pribadi
51
Hampir aja
52
Pulang kampung
53
Acara resepsi
54
Rekan kerja Julid
55
Sugar baby
56
Menjemput istri
57
Gedung Baru
58
Dinner Gatot
59
Bola-bola ubi
60
Prasangka
61
Resiko punya suami tampan
62
Musuh baru
63
Cari masalah
64
Memberikan peringatan
65
Kedatangan Mertua
66
Kedatangan Mertua 2
67
Bertingkah
68
Alamat rumah Dion
69
Peringatan terakhir
70
Konsultasi
71
Di bohongi
72
Bertemu nelayan
73
Kesayangan Axel
74
Bicara empat mata
75
Bicara empat mata 2
76
Kembali mesra
77
Axel ketahuan
78
Obrolan sebelum tidur
79
Keseruan di pagi hari
80
Puncak
81
Lomba sepak bola
82
Tamu tak diundang
83
Rencana Alice
84
Senjata makan tuan
85
Alice dan Dion
86
Surprise untuk Alice
87
Mencoba kabur
88
Karir Dion
89
Menebus kesalahan
90
Kembali ke kota J
91
Menuju hari H
92
Sah
93
Syukuran pernikahan Beni
94
Shopping dengan mertua
95
Resepsi Beni dan Anya
96
Berburu makanan di tempat resepsi
97
Keluarga Dermawan
98
Alexa pingsan
99
Antara bahagia dan kecewa
100
Perasaan wanita
101
Masih kecil
102
Berbagi kabar gembira
103
Dua garis merah
104
Periksa kandungan
105
Ngerujak
106
Bermain golf
107
Ngidam
108
Kedondong
109
Jatuh sakit
110
Kedatangan orang tua Alexa
111
Terpisah
112
Kemarahan Kiran
113
Tersiksa
114
Melepas rindu
115
Kedatangan Grandma
116
Rujak
117
Keanehan tuan muda
118
Asam pedas
119
Berangkat
120
Menjemput
121
Menghadapi bersama
122
Saling memaafkan
123
Menjemput Alexa
124
Berkumpul kembali
125
Salad buah
126
Kabar gembira
127
Pengumuman
128
Jalan-jalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!