“Cie... Cemburu, tapi maaf deh, jangan marah ya.” pinta Ariana dengan manja sambil menggandeng lengan Andre seraya berjalan masuk ke dalam ruang rawat Sheny.
Melihat Sheny yang terbaring di ranjang membuat Ariana menjadi sedih. Ariana pun menangis padahal Sheny tidak terlalu parah.
“Jangan sedih, Kakak hanya luka dikit dan hanya di jahit kecil,” Ucap Sheny menenangkan.
“Ya, sebentar lagi Kak Sheny sudah sembuh.” Sambung Andre.
“Oh ya Bunda tidak ikut?” Tanya Sheny.
Ariana dan Andre sontak saling menoleh satu sama lain, mereka merasa bingung mau menjawab apa.
“Bunda pasti tidak mau datang ya?”
“Sebenarnya....” ucap Ariana namun dengan cepat Sheny mem0tong ucapan Ariana.
“Kalian pasti datang ke sini diam-diam,”
Ariana pun memeluk Sheny sambil menangis, ia merasa sedih tidak hanya dengan kondisi Sheny, ia juga merasa sedih karena sikap Ibundanya yang berubah.
“Ya sudah kalian pulang sana, nanti kalau Bunda tahu gimana?”
“Baik kak,” Jawab Ariana.
Sebenarnya Ariana tak peduli jika ia di marahi, namun ia tak ingin jika Ibu Sarita memarahi Sheny nantinya.
Karena sering kali ibu Sarita melampiaskan kemarahannya pada Sheny. Sekitar berjarak dua puluh meter dari rumahnya, Ariana pun turun dari mobil Andre.
Andre menurunkan kaca mobilnya dan melambaikan tangannya pada Ariana.
(Andre pun sampai di rumah)
Andre pun sampai di depan pintu rumahnya, dan mulai memegang gagang pintu rumahnya itu, namun terhenti saat mendengar ayah dan Kakak perempuannya bertengkar.
“Tidak bisakah kamu bicara sedikit lebih sopan sama Mama kamu?” Tegur Pak Reza.
“Mama? Dia bukan Mama Saira, dan Saira tidak akan bicara sopan kepada orang yang membuat Mama terluka,”
“Itu hanya masa lalu,” Jawab Pak Reza santai.
“Masa lalu? Tapi karena persel!ngkuhan Papa sama wanita murahan ini, Mama pergi dari rumah,” Sungut Saira.
“Anak kurang ajar.” Sungut Pak Reza balik bersamaan dengan t*mparan yang mendarat di pipi Saira.
“Sudah Mas,” Sambung Ibu Mitha istri Pak Reza.
Saira yang merasa kesal pun langsung berlari menuju kamarnya.
Andre yang mendengar itu semua merasa kecewa kepada wanita yang telah melahirkannya itu karena ibunya telah menjadi orang ke tiga antara Pak Reza dan ibu dari Saira atau istri pertama Pak Reza. Perasaan Andre campur aduk, selama ini ia selalu bertanya-tanya mengapa Saira sangat membencinya.
Andre mengira Saira tidak menyukai ibunya karena Saira tidak ingin mempunyai ibu tiri, namun semua perkiraannya salah. Faktanya telah membuktikan alasan mengapa Saira enggan menerima ibunya juga dirinya.
Di saat Ibu Mitha sendirian, Andre pun menemui Ibu Mitha dan marah-marah kepadanya.
“Sayang kenapa kamu bicara seperti ini?” tanya Ibu Mitha yang masih tak mengerti arah pembicaraan Andre.
“Andre malu di lahirkan dari wanita seperti Mama,” Sungut Andre kembali.
Kemarahan Andre pun semakin jadi, Ibu Mitha pun semakin tak mengerti arah pembicaraan putranya itu.
“Sayang tolong jelaskan, kamu kenapa? Mama tidak paham dengan apa yang kamu bicarakan?”
“Andre malu di lahirkan dari wanita yang merusak rumah tangga orang lain,”
Jawaban Andre itu pun membuat wanita empat puluh tahun itu merasa terkejut. Rahasia yang sudah ia jaga selama belasan tahun itu kini semuanya terungkap.
“Andre berjanji, Andre akan membawa kembali istri pertama Papa juga adik dari Kak Saira,” Tegas Andre.
“Kamu jangan bodoh, itu akan mengancam posisi kamu,”
“Posisi aku atau posisi Mama?” Sindir Andre.
Andre pun bergegas masuk ke kamarnya dan tak menghiraukan panggilan ibu Mitha. Andre benar-benar merasa kecewa, marah dan malu kepada dirinya sendiri terutama kepada Saira. Dengan perasaannya yang kacau, rasanya Andre ingin menceritakan hal itu kepada Ariana, namun ia merasa malu. Ia merasa takut jika Ariana akan membenci dirinya karena perilaku ibunya itu. Ariana pun masih merasa tak mengerti dengan arah pembicaraan Andre, namun Ariana meyakinkan, apa pun itu ia akan selalu mendukung Andre dan berada di sisinya.
Mendengar jawaban Ariana, Andre pun menceritakan permasalahan yang ia hadapi kepada kekasihnya itu. Awalnya Ariana merasa terkejut mendengar cerita Andre, namun ia akhirnya mencoba menenangkan Andre dan tidak terlalu menyalahkan Ibunya. Karena seburuk apa pun Ibunya, Ibu Mitha tetaplah wanita yang telah melahirkan Andre.
“Aku ingin mencari istri pertama Papa juga adik Kak Saira, tapi aku tidak tahu harus cari di mana? Namanya pun aku tidak tahu,” keluh Andre.
Ariana yang mengingat jika Andre pernah mengatakan jika pembantu di rumahnya sudah sangat lama, bahkan sebelum ia di lahirkan, menyarankan Andre untuk mencari informasi darinya. Seperti menanyakan nama dan jenis kelamin dari adik Saira.
“Tapi Mbok sering lupa,” Balas Andre.
“Apa salahnya mencoba,” Tutur Ariana.
Mendengar ucapan Ariana, Andre pun tersenyum. Ia seolah mendapatkan semangat baru untuk memulai mencari tahu keberadaan istri dari Pak Reza. Andre juga merasa beruntung mempunyai kekasih seperti Ariana yang selalu mendukung nya.
“Makasih ya,” Ucap Andre tersenyum.
“Makasih doang?”
“Terus apa?”
“Teraktir dong,”
“Dasar tukang mal*k” balas Andre kemudian melajukan motornya kembali.
Ariana tersenyum seraya memegang pada Andre.
Sambil melihat sekeliling jalan, Andre pun mencari bakso untuk keduanya makan. Hingga akhirnya ia pun melihat warung bakso, ia pun menghentikan motornya di warung itu.
“Bakso tidak apa kan?” tanya Andre.
“Udah berhenti juga masih di tanya, harusnya tanya tadi,”
“Jadi tidak mau bakso?”
Ariana tertawa.
“Aku mah apa aja mah mau.” Jawabnya sambil tertawa.
Ariana di kenal cukup fashionable namun kadang sifat suka makannya tidak tertolong yang membuat Andre kadang sakit kepala. Ariana sangat doyan makan dan tak pernah malu meski makan cukup banyak, namun tenang ia tidak pernah bisa gemuk meski makan cukup banyak, dan berulang kali. Sifatnya yang tak pernah malu justru yang membuat Andre menyukai Ariana. Karena kebanyakan gadis yang ia kenal, malu untuk makan banyak di depan pria, dan juga takut gemuk.
“Bang baksonya dua ya?” pesan Andre.
Si Abang pun menghampiri keduanya.
“Bakso apa Mas?”
“Aku Bakso urat, kamu apa sayang?”
“Bakso telur saja,” Jawab Ariana.
“Baik sebentar ya!” ucap si Abang Bakso.
Sambil menunggu, Andre pun bertanya.
“Kamu laper banget ya?”
“Ih kan yang makan tadi pagi,”
“Tadi jam istirahat kamu kan beli mie ayam,”
“Ya sekarang kan sudah sore, ini hampir jam tiga,”
“Dasar kebo.”
“Mana ada kebo cantik,”
Tak berselang lama si Abang bakso pun membawa dua mangkok bakso. Segera keduanya makan bersama. Selain suka makan, Ariana juga suka pedas. Jika Andre hanya setengah sendok, Ariana bisa tiga sendok bahkan lebih. Andre meminta Ariana untuk mengurangi kesukaan nya pada cabai, karena khawatir akan bahaya untuk kesehatannya.
“Tidak enak kalau tidak pedes, lebih baik kamu coba deh.” usil Ariana sambil menggoda Andre dengan mengambil satu sendok sambal di mangkok yang sudah tersedia di meja itu.
“Jangan bercanda.” Tolak Andre.
Saat bakso nya hampir habis, tiba-tiba Ariana mengeluh sakit perut dan membuat Andre panik.
“Kamu kenapa?”
“Kayaknya sambal nya kebanyakan, tapi ini sakit banget.” Keluh Ariana.
“Aduh gimana?” keluh Andre panik.
*semoga suka. dan terima kasih yang sudah mampir.jangan lupa like dan komentar nya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Teteh Lia
subscribe dulu biar dapet notif.
2024-05-12
0
Albirru Novan
arianan doyan banget ya sama sambal ...
2024-04-21
0
Teteh Lia
Aq mau nih. apalagi gratisan...🤭✌️
2024-05-12
0