bab 14(pertemuan tak terduga)

“Apa sekarang aku punya penyakit jantung?” gumam Ha Yun dalam hatinya sambil terus menatap wajah Sheny.

Sheny yang tersadar dari lamunannya langsung menjauhkan tubuh Ha Yun dengan mendorong bagian dada Ha Yun.

“Maaf.” Ucap Ha Yun seraya menyalakan mesin mobilnya.

Ha Yun kemudian melajukan mobilnya, Sheny yang takut akan di bawa kemana pun bertanya, “Kita mau kemana sih?”

“Nanti kamu juga tahu sendiri,” jawab Ha Yun.

Setelah beberapa puluh menit, Ha Yun pun menghentikan laju mobilnya. Ia keluar lebih dulu dan membukakan pintu mobilnya untuk Sheny.

“Aku bisa buka sendiri kok.” ujar Sheny yang sudah membuka pintu mobilnya.

“Sebagai laki-laki sudah sepantasnya melakukan hal itu.” Jawab Ha Yun seraya menutup kembali pintu mobilnya.

Sheny melihat sekitar tempat itu, penasaran itu tempat apa namun ia sendiri tak ingin bertanya kepada Ha Yun karena gengsinya.

“Ayo!” ajak Ha Yun seraya menarik lengan Sheny.

Sheny yang refleg hanya mengiakan dan mengikuti langkah Ha Yun seraya terus melihat tangan Ha Yun yang memegang lengannya. Di situ terlihat banyak sepeda, ternyata itu adalah tempat jasa peminjaman sepeda.

“Kamu bisa naik sepeda kan?” tanya Ha Yun.

“Bisalah,” sahut Sheny.

“Bagus kalau begitu, ayo kita naik sepeda,”

“Ha… kita mau naik sepeda?” tanya Sheny dengan ekspresi terkejut.

Ha Yun mengangguk sebagai tanda membenarkan pertanyaan Sheny. Keduanya akhirnya mulai menaiki sepeda, Ha Yun juga mengajak Sheny balapan.

“Ayo siapa takut.” Sahut Sheny seraya terus mengayun lebih keras.

Meski terlihat kelelahan namun terlihat sebuah kebahagian terpancar dari wajah Sheny, hal itulah yang ingin di lihat oleh Ha Yun, Sheny dapat melupakan masalahnya.

“Kita beli air di warung depan,” usul Ha Yun.

“Boleh.” Jawab Sheny seraya terus focus mengayun.

Keduanya pun berhenti di sebuah warung sembako untuk membeli minuman.

“ternyata Dokter Ha Yun tidak milih-milih soal makanan,” gumam Sheny dalam hatinya.

“Aku tahu kamu bersedih, namun itu tidak penting bagi aku untuk tahu apa penyebabnya, karena yang terpenting bagi aku itu adalah untuk mengembalikan senyumanmu,” gumam Ha Yun dalam hatinya.

“Dokter Ha Yun terima kasih ya, karena sudah ngajak aku main sepedanya,”

“Itu memang harus kamu berterima kasih sama aku,” balas Ha Yun dengan bangga.

Sheny hanya mengagguk untuk mengiyakan perkataan Ha Yun.

“Oh iya, aku ini dokter yang tampankan? Juga cute kata adik kamu?” ujar Ha Yun saat akan menaiki kembali sepedanya.

“Seharusnya dokter itu tidak pantas jadi dokter ahli bedah,”

“Betul sih kamu bilang, aku kan dokter yang multitalent, aku tidak hanya ahli dalam menangasi pasien-pasienku, tapi aku juga ahli membuat kamu tersenyum,”

Mendengar itu seketika Sheny langsung tertawa terbahak-bahak hingga ia menghentikan ayunannya.

“aku tidak mengerti tapi yang pasti aku tidak ingin kamu menangis,” gumam Ha Yun dalam hatinya seraya ikut menghentikan sepedanya.

“Ayo cepat, sebentar lagi waktunya mereka tutup,” ujar Ha Yun.

“Ayo.” Ujar Sheny kembali melajukan sepedanya.

Hari ini Sheny benar-benar merasa bahagia, ia sangat jarang menggunakan waktu liburnya untuk jalan-jalan, sehingga moment ini serasa berarti baginya dan seakan ia dapat melupakan sejenak rasa sakit hatinya.

Melihat jam sudah menunjukkan pukul 19;46 WIB dan ia baru ingat jika ia ada acara makan malam bersama dengan keluarga om nya yang mana janjinya itu pukul 19;00 WIB. Mengetahui hal itu Sheny meminta Ha Yun untuk segera pulang, namun Ha Yun menolaknya karena ia tak akan membiarkan Sheny pulang sendiri. Meski Sheny telah menolaknya kali ini Ha Yun bersikeras untuk tetap mengantar Sheny.

Sedikit demi sedikit Sheny mulai sadar akan sisi baik dari Ha Yun, meski ia terlihat usil dan menyebalkan namun Ha Yun adalah pria yang bertanggung jawab dan menghormati seorang wanita terutama seorang ibu.

Sekitar jam delapan lebih, Ha Yun baru sampai di rumah Bisma, itu artinya Bisma sudah telat lebih dari satu jam. Namun ternyata meski sudah telat lebih dari satu jam mereka belum makan malam di karenakan mereka menunggu Ha Yun, mendengar hal itu Ha Yun sangat terharu di karenakan betapa keluarga dari kakak almarhumah ibunya sangat menyayangi dirinya.

“Maaf karena Ha Yun membuat kalian menunggu,” pinta Ha Yun dengan wajah penuh penyesalan.

“Tidak apa-apa sayang, ayo langsung duduk saja,” sambung Ibu Nayla.

Ha Yun pun duduk sambil menoleh ke sana-sini kemudian berkata, “Dimana pacar kamu?”

“Dia lagi ke kamar mandi,” jawab Bisma.

Tak berselang lama kekasih Bisma pun datang, melihat wanita yang di sebut sebagai kekasih Bisma itu membuat Ha Yun terkejut. Bagaimana tidak ternyata wanita yang di ceritakan dan di puja-puja oleh Bisma tak lain dan bukan adalah dokter Saira.

“Dokter Ha Yun.” Ujar Saira dengan nada pelan seraya kembali duduk namun pandangannya terus terarah pada Ha Yun.

“Kamu kenal sama Kak Ha Yun?” tanya Bisma.

“Kami bekerja di rumah sakit yang sama,” jelas Saira.

Di meja makan keduanya terlihat canggung dan sesekali mencuri pandang satu sama lain. Perasaan Saira seakan bercampur aduk, banyak hal yang ia takutkan, takut jika Bisma mengetahui jika pria yang ia sukai selama ini adalah Ha Yun, kakak sepupunya sendiri.

Hal itu tentu akan menjadi boomerang bagi hubungan antara Ha Yun dan Bisma.

“Apakah di rumah sakit tidak ada perempuan cantik apa! Soalnya kakak sepupu ini tidak pernah pacaran,” beber Bisma kembali memulai pembicaraan.

“Bisma!” tegur Ha Yun seraya mengangkat sendok yang ia pegang sebagai peringatan pada adik sepupunya itu.

“Bercanda,” ujar Bisma sambil bercanda.

Ayah dan ibunya Bisma hanya tersenyum melihat kelakuan Bisma dan Ha Yun.

“Eh tapi aku kenapa begitu bodoh, kenapa aku tidak tahu jika Kak Ha Yun bekerja di rumah sakit Mitra,” lanjut Bisma.

“Karena kalian kalau ketemu sibuk sama game, jadi mana sempat bahas pekerjaan,” sambung Pak Radit.

“Benar juga, tapi aku beberapa kali kesana tidak pernah bertemu dengan Kak Ha Yun,” keluh Bisma.

“Ya karena kamu kesana carinya Dokter Saira,” sahut Ha Yun.

Mendengar hal itu Pak Radit juga Ibu Nayla menjadi tersenyum seraya melihat kearah Saira dan hingga membuat Saira tersipu malu, dan wajahnya menjadi memerah.

Selesai makan malam bersama, Bisma pun mengantar Saira pulang. Sedangkan Ha Yun menginap di rumah mereka, sambil menunggu Bisma datang, Ha Yun hanya berdiam di halaman belakang.

“kenapa dari banyak gadis, harus Dokter Saira yang di sukai Bisma?” keluh Ha Yun.

Tak berselang lama Bisma pun datang, keduanya kembali mulai berbincang-bincang dan Bisma memberi Ha Yun pesan agar jika ada pria yang menganggu atau menggoda Saira, Ha Yun harus memberi tahu Bisma.

Hal itu tentu membuat Ha Yun merasa tak nyaman dan di rundung rasa bersalah. Di situ Bisma mengatakan jika ada pria lain di hati Saira, meski Saira kini tengah berusaha membuka hati untuk dirinya.

Dengan penuh percaya diri Bisma menegaskan bahwa ia akan berusaha keras mengambil hati Saira dan ia juga yakin seiring berjalannya waktu Saira akan membuka hati untuknya.

“Bagaimana jika Bisma tahu jika pria yang di sukai dokter Saira ada di depannya?” gumam Ha Yun.

“Kak Ha Yun!” ucap Bisma seraya menepuk Pundak Ha Yun hingga membuat lamunannya buyar.

“Apa kak Ha Yun tahu siapa pria yang di sukai oleh kakak senior?” pertanyaan Bisma benar-benar membuat Ha Yun tersentak.

“Atau jangan-jangan pria yang di sukai itu justru Kak Ha Yun?” lanjut Bisma membuat Ha Yun semakin bingung.

Terpopuler

Comments

Tanz>⁠.⁠<

Tanz>⁠.⁠<

pedenya dokter satu ini /Facepalm/

2024-05-10

0

Tanz>⁠.⁠<

Tanz>⁠.⁠<

ahli cinta cocok nya ya 😁

2024-05-10

0

anjurna

anjurna

Kepedean mu udah di tingkat lain Ha Yun/Facepalm/

2024-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 (Pertemuan)
2 bab 2 (Sheny di marahi)
3 bab 3 (pengujian Sheny)
4 bab 4(Antara Ha Yun, Pak Haris dan Chef Rian)
5 bab 5 (undangan)
6 bab 6 (Andre cemburu)
7 bab 7 (Ariana Sakit)
8 bab 8 (Sheny pulang)
9 bab 9 (Sheny berhasil menolong Saira)
10 bab 10 (Ziarah bersama keluarga Seckly)
11 Bab 11(Bisma bertemu kakak seniornya)
12 bab 12 (Kehancuran hati Sheny)
13 bab 13 (pertemuan Ha Yun dan Pak Haris)
14 bab 14(pertemuan tak terduga)
15 Bab 15(Pertemuan Ha Yun dan Sheny kembali)
16 bab 16.(Perayaan Nilai ujian Sheny)
17 bab 17. (Belanja ke supermarket)
18 bab 18 (Sheny mendengarkan ucapan Ha Yun)
19 bab 19 (Suprise Ulang Tahun Sheny)
20 Bab 20 (Andre dan Ariana liburan)
21 Bab 21 (Ariana Dan Andre di Yogyakarta)
22 bab 22 (Pergi ke rumah lama)
23 bab 23 (Ha Yun masuk rumah sakit)
24 Bab 24(Saira pergi ke makam)
25 Bab 25 (Bisma mengetahui semuanya)
26 Bab 26 (Ha Yun mengajak Sheny jalan bersama)
27 Bab 27 (Kencan pertama Ha Yun dan Sheny)
28 Bab 28(Kencan pertama)
29 Bab 29 (Penyesalan Bisma)
30 Bab 30 (Dinner di apartemen Ha Yun)
31 Bab 32 (Pertemuan pertama Ha Yun dan Ibu Sarita)
32 Bab 32 (Pertemuan ibu Sarita dan pak Haris)
33 Bab 33(Sheny memutuskan hubungannya dengan Ha Yun)
34 bab 34(Ariana di hukum)
35 Bab 35(Bisma bertemu Saira)
36 bab 36(Pertemuan)
37 bab 37
38 Bab 38(Pak Reza datangi makam Ibu Anggita Lee)
39 bab 39 (Naik motor)
40 bab 40
41 Bab 41 (Pertemuan Pak Haris dan Ibu Sarita)
42 bab 42
43 Bab 43
44 bab 44
45 bab 45(Kematian anak kedua pak Reza)
46 bab 46 (Kedatangan Soni)
47 bab 47 (Jenny mengganggu Sheny)
48 bab 48 (Verrel Cemburu)
49 bab 48 (Ha Yun Cemburu)
50 bab 50 (Ke Makam)
51 bab 51
52 bab 52
53 Bab 53 (Verrel akan di pindah kan)
54 bab 54 (Sheny ke rumah Saira)
55 Bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 Bab 58(Ibu Sarita akhirnya tahu)
59 bab 59 (Sheny di jambret)
60 Bab 60 (Sheny kembali di ikuti)
61 Bab 61 (Kuliah Online)
62 Bab 62
63 bab 63
64 Bab 64 (Ha Yun kembali ke rumah Wiranja)
65 bab 65 (Sheny kecelakaan)
66 bab 66 (Sheny di hutan)
67 Bab 67 (Sheny mengetahui sesuatu)
68 Bab 68 (Sheny men*mpar Jenny)
69 Bab 69 (Sheny marah)
70 Bab 70 (Sheny dan Ariana Bert*ngkar)
71 bab 71 (Pertemuan Pak Haris dan Pak Radit)
72 Bab 72 (Saira menemui Bisma)
73 Bab 73
74 bab 74
75 bab 75 (Rumah Wiranja)
76 Bab 76
77 bab 77
78 Bab 78 (Pak Haris, ibu Sarita Dan Pak Reza bertemu)
Episodes

Updated 78 Episodes

1
bab 1 (Pertemuan)
2
bab 2 (Sheny di marahi)
3
bab 3 (pengujian Sheny)
4
bab 4(Antara Ha Yun, Pak Haris dan Chef Rian)
5
bab 5 (undangan)
6
bab 6 (Andre cemburu)
7
bab 7 (Ariana Sakit)
8
bab 8 (Sheny pulang)
9
bab 9 (Sheny berhasil menolong Saira)
10
bab 10 (Ziarah bersama keluarga Seckly)
11
Bab 11(Bisma bertemu kakak seniornya)
12
bab 12 (Kehancuran hati Sheny)
13
bab 13 (pertemuan Ha Yun dan Pak Haris)
14
bab 14(pertemuan tak terduga)
15
Bab 15(Pertemuan Ha Yun dan Sheny kembali)
16
bab 16.(Perayaan Nilai ujian Sheny)
17
bab 17. (Belanja ke supermarket)
18
bab 18 (Sheny mendengarkan ucapan Ha Yun)
19
bab 19 (Suprise Ulang Tahun Sheny)
20
Bab 20 (Andre dan Ariana liburan)
21
Bab 21 (Ariana Dan Andre di Yogyakarta)
22
bab 22 (Pergi ke rumah lama)
23
bab 23 (Ha Yun masuk rumah sakit)
24
Bab 24(Saira pergi ke makam)
25
Bab 25 (Bisma mengetahui semuanya)
26
Bab 26 (Ha Yun mengajak Sheny jalan bersama)
27
Bab 27 (Kencan pertama Ha Yun dan Sheny)
28
Bab 28(Kencan pertama)
29
Bab 29 (Penyesalan Bisma)
30
Bab 30 (Dinner di apartemen Ha Yun)
31
Bab 32 (Pertemuan pertama Ha Yun dan Ibu Sarita)
32
Bab 32 (Pertemuan ibu Sarita dan pak Haris)
33
Bab 33(Sheny memutuskan hubungannya dengan Ha Yun)
34
bab 34(Ariana di hukum)
35
Bab 35(Bisma bertemu Saira)
36
bab 36(Pertemuan)
37
bab 37
38
Bab 38(Pak Reza datangi makam Ibu Anggita Lee)
39
bab 39 (Naik motor)
40
bab 40
41
Bab 41 (Pertemuan Pak Haris dan Ibu Sarita)
42
bab 42
43
Bab 43
44
bab 44
45
bab 45(Kematian anak kedua pak Reza)
46
bab 46 (Kedatangan Soni)
47
bab 47 (Jenny mengganggu Sheny)
48
bab 48 (Verrel Cemburu)
49
bab 48 (Ha Yun Cemburu)
50
bab 50 (Ke Makam)
51
bab 51
52
bab 52
53
Bab 53 (Verrel akan di pindah kan)
54
bab 54 (Sheny ke rumah Saira)
55
Bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
Bab 58(Ibu Sarita akhirnya tahu)
59
bab 59 (Sheny di jambret)
60
Bab 60 (Sheny kembali di ikuti)
61
Bab 61 (Kuliah Online)
62
Bab 62
63
bab 63
64
Bab 64 (Ha Yun kembali ke rumah Wiranja)
65
bab 65 (Sheny kecelakaan)
66
bab 66 (Sheny di hutan)
67
Bab 67 (Sheny mengetahui sesuatu)
68
Bab 68 (Sheny men*mpar Jenny)
69
Bab 69 (Sheny marah)
70
Bab 70 (Sheny dan Ariana Bert*ngkar)
71
bab 71 (Pertemuan Pak Haris dan Pak Radit)
72
Bab 72 (Saira menemui Bisma)
73
Bab 73
74
bab 74
75
bab 75 (Rumah Wiranja)
76
Bab 76
77
bab 77
78
Bab 78 (Pak Haris, ibu Sarita Dan Pak Reza bertemu)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!