Semenjak keluarganya membuang Vilia, Dika mengambil keputusan menjauhkan dirinya, dia memilih menjauh dari keluarga yang tega menyakiti adik perempuan satu satunya, Dika benar benar pergi dari kehidupan keluarganya tanpa rasa ragu, dan bukan hanya menjauh, Dika bahkan memutuskan semua tradisi keluarganya... Dika memilih hidup menjadi orang asing dan memfokuskan hidupnya dalam pekerjaan sekaligus melindungi Vilia, bahkan dia sampai melupakan kebahagiaannya demi sang adik tercinta.
" Kak yang paling terbaik.., Vili baik-baik aja kok.. " kata Vili sambil tertawa riang padahal dalam hatinya menangis.
"Kamu pintar banget nyembunyiin penderitaanmu dek..coba sekali kali kau mengeluarkan rasa sakitmu itu " batin Dika.
" Ok, sekarang kakak suapin kamu makan, dan harus habis supaya cepat sembuh dan cepat keluar dari rumah sakit ini, atau..adikku yang cantik masih betah lama-lama nginap disini.. ada dokter ganteng loh disini..heheee.. " ucap Dika menggoda Vilia.
" Iiiihhh, serem deh kak..
" Ganteng dek, bukan serem. yang serem tuh suster ngesot Heheheeee.."
" Kakak.., dalam kamusnya Vili, gak ada tuh yang namanya suka sama mahluk berseragam putih dan bersenjatakan suntik, pisau bedah dan kawan kawannya yang bernama dokter. Mau secakep lee min ho pun Vili gak akan tertarik " jawab Vili ketus namun terlihat lucu dimata Dika.
" Hahahaaa..iya iya kakak percaya.., lima persen pecaya, kakak tau koq kamu itu trauma dengan yang namanya dokter.. " goda Dika sambil tertawa.
" Yaaakk.., kakak " teriak Vili kesal.
" Hahahaaaa "
Dika terkekeh, dia suka sekali melihat sikap adiknya begini, karena berarti mood adiknya uda kembali, kembali lupa dengan kedatangan Silvia dan Sintia.
" Aauuaahhh.., mana salad dan sari apelku " bibir mungil.Vili udah manyun aja." Dika makin tertawa melihat mulut mujairnya Vili.
" Emosi gini bikin aku laper.." ucap Vili lagi tapi Dika cuekin.
" Jangan pura-pura budek deh.. , kak Dikaa..
" Elu ngomong ama kakak ? " Dika menunjuk dirinya. " Kirain ngomong sama tembok hehee.." goda Dika santai.
Dika paling tau kalo Vilia kesel, ujung ujungnya pasti minta makan, yang penting bukan ikan sama daging aja, karena adenya ini gak bisa makan daging dan ikan. Bukan vegan tapi dari kecil adiknya ini suka muntah kalo dikasih makan daging dan ikan.
" Bagi dikit dong salad buahnya, dek..
" Gak boleh !!
" Wuuiihh, cantik-cantik pelit..
" Biarin.." sambil terus mengunyah salad kesukaannya.
" Ckkk, susah jodohnya loh dek kalo pelit..
" Weekk.., Beli aja sana, kak Dika kan banyak duitnya, " kata Vili sambil meleletkan lidah.
" Beuuhh pelit amat non, nanti jodohnya beneran jauh loh klo pelit " Dika makin jadi godain Vilia.
" Biarin, lagian siapa juga yang mau nikah?? " jawab Vili dengan mulut manyun, alah Desy bebek 😂( jangan dibayangin, apalagi buru buru nyari film nya, hehee..nah loh 😄)
" Hati-hati loh dek, Ingat, setiap perkataan adalah Doa "
" Maaf, Vili kan cuman becanda kakak.. " dengan senyum dan mata manisnya.
Dika tersenyum senang karena berhasil menggoda adeknya.
Melihat Vili ceria lagi adalah kebahagiaan terbesar Dika, walaupun Dika tau masalah mereka belum berakhir.
Masih banyak yang harus mereka berdua hadapi.
" Udah selesai makannya, sekarang minum obatnya dan tidur " Dika meletakan tempat makan Vilia yang sudah kosong diatas meja.
" Nih minum obatnya terus istirahat.. " Vili segera minum obat dan memutuskan tidur seperti perintah kakaknya.
Dika menyelimuti tubuh Vilia dengan selimut tebal. " tidurlah..
" Kakak pulang saja, Vili bisa sendiri koq..
" Gak papa dek.., kakak tidur disini, kan ada tempat tidur tuh buat kakak istirahat " Dika menunjuk tempat tidur kusus keluarga pasien, Vili melihat kearah ranjang khusus keluarga pasien.
" Oo iya ya " Vilia mengembangkan senyum manisnya.
" Selamat tidur sayang..
" Selamata tidur kakak ku yang guanteng.., mimpi indah ya kak "
" Hmm..ganteng lah dek, kalo gak ganteng gak mungkin kamu secantik itu..
" Wuiihhh..apa hubungannya kak..
" Ada dong, kalo kakak jelek otomatis lu juga jelek secara kita berdua tuh datu pabrikan adik ku sayang..
" Heheheee...iya ya..
" Udah aah ayo tidur biar kamu cepat sembuh"
Tak lama kemudian terdengar dengkuran kecil, " Sepertinya dia sudah tertidur nyenyak..
¤¤¤
~~ Sementara ditempat yang lain..
Dirumah besar keluarga Harianto.
" Kalian berdua dari mana ?? " Suara seorang wanita yang sudah berumur tapi masih keliatan cantik.
Silvia memandang wajah sintia gugup, Silvia bingung mau menjawab jujur atau bohong.
" Apa yang kalian berdua sembunyikan dari mami, hmm.. " wanita itu curiga melihat Silvia yang gugup. " Sepertinya mereka berdua menyembunyikan sesuatu.. " Gumam wanita itu.
" Mami sayang ., kami berdua dari rumah sakit, kami abis jenguk teman yang sakit " Jawab Silvia memaksakan senyumnya.
" Teman ?? siapa orangnya, mami kenal gak ?" tanya mami curiga.
" i.. it.. itu loh mi, tetangga kita dulu waktu disurabaya yang kerja dibank itu loh mi, yang ketemu mami direstorannya ko Dany " ucap silvia sambil memeluk pinggang ramping maminya.
Maminya memandang wajah Silvia dan Sintia bergantian.
" Kalian gak sedang berbohong kan ? kalo sampe ketahuan bohong, mami batalin liburan ke maldives " ancam mami .
" Suer mami sayoong.., Oya mi.. papi mana ? " ucap Silvia mengalihkan perhatian maminya.
" Papi masih disingapur, mungkin besok pulang bilang papi " jawab mami.
" Oya, kita keatas dulu mi, mau mandi, udah lengket nih "
" Ya sudah sana, kalian naik keatas dan bersihkan badan kalian. jangan lupa turun, kita makan malam sama-sama " ucap mami lagi.
Silvia dan Sintia langsung naik kelantai dua kekamar mereka masing-masing.
Belum sampai pintu, tiba-tiba Silvia menarik lengan Sintia dan berbisik " Jangan sampai mami tau kita berdua ketemu Vilia, bisa kreekk kita berdua, Ngerti lu!! " ujar silvia sambil memperagakan tangannya mengiris leher.
" Tenang aja Ce,.. " jawab Sintia sambil mengedipkan mata.
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang mengawasi mereka berdua sambil menyunggingkan smirknya.
" Bersenang-senanglah nona nona... akan tiba saatnya kalian menangis.."
Tiba-tiba telpon sang nyonya berbunyi nyaring
" Ya halloo.
" tetap awasi dan laporkan, awas jangan sampai lengah!!
" Siap bos " jawab suara disebrang telpon.
Telpon ditutup sang nyonya dengan muka seram.
" Jadi anak itu masih hidup ??, kalau begitu aku harus punya rencana yang bagus dan gak mungkin buat dia lolos.." suara sang nyonya lagi.
" Ada berapa nyawa kamu ??, sampe sekarang kamu masih bisa hidup, apa jangan-jangan yang dikatakan peramal itu benar ? apa benar kamu jelmaan siluman kucing ? " wanita itu berpikir keras.. '" Astaga mak lampir..elo pikir meong ?? Ckckckkk dasar..." Author 😊
" Beeuuhhh, ada-ada aja nih mak lampir, siluman kucing nenek lu, Elu tuh yang kucing yang kerjanya cakar sana sini.. " ucap seseorang yang mengintip gerak-gerik sang nyonya sambil berjalan keluar dari ruangan.
" Bersenang-senanglah nyonya, tunggu giliran kalian"
#Dirumah sakit
Tiba-tiba telpon Dika bergetar disakunya, Dika terbangun dan melihat si pemanggil.
Dika bangun dan berjalan keluar dari kamar perawatannya Vilia.
" Hallo Dean..
" Ka, kamu harus hati-hati jagain Vilia, situasi lagi gawat " suara Dean disebrang telpon.
" Ada apa sebenarnya Dean, katakan dengan jelas "
" Nyonya besar mengirimkan orang untuk melenyapkan Vilia, nyonya mengirimkan yang sudah profesional. saya takut mereka pakai orang dalam RS "
" Baik, terimakasih bro " ucap Dika dengan wajah tegang.
" Jangan sungkan, Vilia bukan cuma ade lu, dia juga ade gua.Kalian berdua adalah keluarga gue " jawab Dean.
" Baiklah Dean, malam ini aku akan bawa Vili keluar dari sini "
Dika mematikan telponnya dan kembali masuk kedalam, Dika membereskan semua barang Vilia dan mengecek keadaan Vili.
" Kita harus keluar dari sini. Hmmm.. sepertinya mami gak akan puas sebelum melihat Vili menghilang dari dunia ini. Tapi maaf mami, Vilia ade gue, selama gue hidup gue akan terus melindunginya...
Untuk sementara aku harus mencari tempat yang aman buat Vili tinggal " Batin Dika.
Dika sangat sedih dengan nasib Vili, adik yang selalu mereka sakiti tapi Vili tetap bersikap baik pada mereka semua.
" Kenapa nasibmu begitu kasian adikku "
Dika memandang wajah Vilia yang lagi tertidur nyenyak, evek dari obat yang dia minum membuat Vili tertidur lelap.
" Kakak harus melakukan sesuatu, mereka harus diberi pelajaran!! " Dika makin geram setelah mendengar maminya mengirimkan orang untuk menghabisi Vilia. Wanita yang Dika hormati selama ini ternyata adalah dalang dari semua penderitaan Vili.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Reny
ibu tiri nya kah??
2020-08-28
8