#Besoknya..
Hari ini adalah jadwal kontrol Vilia kerumah sakit, tapi Dija juga harus berangkat ke lokasi tambang batubara.
Ada sedikit masalah yang terjadi dengan warga kampung.
Dika bingung, karena kedua-duanya sangat penting!!
Dika harus memilih salah satunya, sedangkan Dean belum bisa dimintai tolong karena masih dalam pemulihan.
tok tok tok
Pintu kamar Dika diketuk dari luar, dan terdengar suara kepala pengawalnya
" Tuan, diluar ada dokter Agung ingin bertemu.. " suara Ricko dari balik pintu.
" Heemmm, Kebetulan paman paman kesini..." bantuan datang pikir Dika.
Dika berjalan kearah pintu dan membukanya, disana Ricko masih berdiri menunggunya.
" Ko..tolong siapkan mobil, kita harus kelokasi tambang!!
" Baik tuan " jawab Ricko sambil membungkuk sopan.
Mereka berdua berjalan menuruni tangga kelantai satu, Dika mengedarkan pandangan mencari keberadaan dokter Agung.
Dokter Agung terlihat asik menikmati susu soya hangat buatan bi Sum diruang keluarga, Soya hangat maupun dingin adalah minuman favorit dokter Agung dan Vilia dirumah ini.
" Selamat pagi paman " Sapa Dika ke dokter Agung, Dika memilih duduk disofa depan dokter Agung, sedangkan Ricko tetap melangkahkan kakinya keluar rumah menuju garasi mobil untuk menyiapkan kendaraan yang akan membawa Dika kelokasi tambang.
" Maksut kedatangan paman kesini untuk melakukan terapy buat Vili, jadi dia terapy dirumah ini saja, gak perlu kerumah sakit. Biarkan teraphisnya yang kesini" ucap dokter Agung.
" Tapi paman tau kan ? saya gak mungkin mengijinkan orang asing masuk kerumah ini " Sahut Dika tegas.
" Paman tau, makanya paman gak mengirimkan orang asing kerumahmu, karena teraphisnya paman sendiri..
Dika memicingkan matanya melihat wajah dokter Agung.
" Ok, kalau begitu saya bisa keluar kota dengan tenang dan tolong paman nginap disini dua hari untuk mantau kondisi Dean dan Vilia.
" Baiklah, paman akan nginap disini sampai kau kembali, kebetulan juga paman mau belajar sesuatu sama Vili
" Belajar apa paman ?
" Rahasia " ujar dokter Agung sambil meneruskan menikmati soya hangat.
" Paman!
" Dika
" Paman jangan macam-macam..
" Paman cuman satu macam Dika
" Aakhhh paman!! Dika rasa paman paham apa yang Dika maksutkan " Dika pasang muka dingin.
" Tenang saja, paman masih lebih takut Vilia dari pada kamu
" Paman paham kan ?? jangan pernah mancing emosinya!, Dika gak mau tanggung jawab kalo terjadi apa-apa sama paman "
" Ya ya ya.. paman ngerti. Orang paman mintanya diajarin menembak koq, Emang kau kira paman mau minta apa ?
" Maaf, Dika pikir paman mau..
" Dasar pikiran kotor " omel dokter Agung yang bisa membaca pikiran Dika, sedangkan Dika cuman bersikap biasa saja.
" Bukan gitu paman... aku cuman gak mau yang terjadi pada Dean, menimpa paman juga!
Vilia bukan robot yang bisa kita kendalikan dengan remot kontrol "
" Paman ngerti, kau tak usah kawatir..
kau pergilah, dan ingat selalu berhati-hati, semua yang kau hadapi jangan dianggap enteng!
" Makasih paman, titip Dean dan Vili...
Ahirnya Dika dan Ricko beserta beberapa pengawal berangkat keluar kota meninggalkan dokter Agung yang akan mengawasi rumah besar Dika.
#Kamar Vilia..
Dikamar besar berwarna pink terdengar lagu kesayangannya Vilia stevani..
Vilia yang biasa bangun pagi, ikut-ikutan bersenandung gembira, dia benar-benar lupa dengan kepahitan hidupnya kalau sudah mendengarkan lagu kesayangannya ini
You are my sunshine
My only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never kniw dear
How much i love you
Please don't take my sunshine away
The other night dear
As i lay sleeping
I dreamed i hold you in my arms
But when i awoke dear
I was mistaken
So i hung my head and i cried
Sambil bersenandung gembira, Vilia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Hari ini Vilia akan melakukan sesi teraphy dari dokter Agung.
" Paman, sampai kapan Vilia harus diterapy..
" Apa kamu bosan ??
Vilia tersenyum manis mendengar perkataan dokter yang balik menanyainya.
" Vilia cuman bete aja karena gak ada yang bisa Vilia kerjakan sejak Vili keluar dari rumah sakit.
Oya, menurut paman Vili boleh kerja lagi gak ya?
" Bisa koq, Vili boleh bekerja kembali, asal.. Vili harus janji gak akan mengerjakan yang berat-berat, apalagi yang bikin stres " jawab dokter Agung.
Vilia senyum-senyum sendiri sambil membayangkan dirinya kembali bekerja
" Aahh senangnya..
Sebenarnya Vili tidak perlu lagi teraphy karena untuk mengembalikan ingatan Vili, tanpa bantuannya pun suatu saat Vilia pasti ingat sendiri, dengan berjalannya waktu pasti Vilia akan sembuh dari amnesianya.
" Paman, bantu Vili jelaskan ke kak Dika ya.., bilangin Vili butuh pekerjaan supaya Vili gak setres.." kata Vilia ke dokter Agung sambil memperlihatkan muka permohonan, dan ekspresi mukanya ini selalu membuat dokter Agung maupun kakaknya gak bisa menolak permintaannya.
" Iya, paman akan membicarakan hal ini dengan kakakmu, tapi ingat ! Janjimu pada paman "
" Wokay bos " ucap Vilia sambil mengacungkan dua jempol sambil tertawa ceria.
Dokter Agung geleng-geleng kepala melihat tingkah kekanakan Vilia.
" Melihat kamu begini, membuat kakakmu setres tau.., tapi mengurungmu dirumah besar ini juga sungguh kasian " gumam dokter Agung.
Sikap Vilia yang ceria, ramah, dan baik hati membuat dia disayangi semua penghuni rumah besar, Vilia tak membedakan status dirinya dengan pelayan dan pengawal dirumah ini.
Sebenarnya Sifat dan Sikapnya, bukan cuman berlaku dirumah ini, tapi kesemua orang yang dia temui.
Tapi keluarga Erlina tak melihat itu, bagi Erlina dan kedua putrinya, Vilia adalah penghalang dari semua rencana dan masa depan mereka, makanya mereka bertiga mati-matian mencari cara untuk menghilangkan Vilia dari dunia ini.
Tapi dasarnya emang orang baik, Vilia selalu lolos dari rencana jahat mereka bertiga, walaupun berakibat buruk buat orang-orang yang berada disekitar Vilia.
💝💝💝
Hari berganti hari dan minggu pun terlewati, gak terasa sudah mau sebulan Vilia berdiam diri dirumah besar.
Sekarang Vilia merasa gak tahan lagi, dan beruntungnya kali ini Vilia sudah mendapat ijin untuk keluar rumah.
Dengan syarat, kemanapun dia pergi harus didampingi pengawal, dan gak bisa dibantah.
Akhirnya Vilia cuma bisa mengiyakan, dan sebenarnya ini awal sakitnya akan terulang kembali...
Dika dan Dean sudah kembali disibukan dengan urusan bisnis mereka berdua.
Sementara Vilia hari ini akan terbang ke jakarta menjadi perwakilan dari perusahaan Dika untuk bertemu dengan calon clien yang akan bekerja sama dengan perusahaan kakaknya..
Vilia didampingi oleh Tiara sekertaris Dika untuk bertemu dengan tuan Smith, pengusaha sukses diberbagai negara dan sekaligus terkenal berdarah dingin yang berasal dari negara A.
drrttt drrttt drttt
Ponsel yang berada disaku blazer Tiara bergetar, Tiara merogoh ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya
" Ya hallo..
" ya nona, saya mengirimkan lokasi tempat kita meeting nanti.
" Ok tuan, saya mengerti
Tiara mematikan sambungan telpon dan kembali serius dengan Ipad yang ada dipangkuannya.
Tiara adalah sekertaris sekaligus sahabat Dika sejak mereka dari seragam putih merah hingga sekarang.
Tiara, Dika dan Dean adalah sahabat dari kecil, mereka adalah sahabat rasa saudara, bahkan lebih dekat dari kakak beradik, tapi sebenarnya Tiara menaruh hati pada Dika semenjak mereka sama-sama di SMA, tapi Tiara takut mengungkapkan isi hatinya karena tak mau persahabatan mereka rusak cuman karena perasaan cintanya.
#
#
#
#
#
#
#
💞gambar Tiara dan Dika
Sama-sama merasakan Cinta tapi takut mengungkapkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments