#Diparkiran apartemen..
Sampai parkiran apartemen, Tiara seperti melihat seseorang yang dia kenal..
" Vili arah jam tiga, sepertinya gue kenal deh.. tapi siapa ya, kayak gak asing gitu. " kata Tiara was-was.
Melihat wajah tegang Tiara, Vilia langsung mengarahkan pandangannya ke arah yang Tiara sebutkan, tiba-tiba mata tiara membulat sempurna, Vilia juga kaget karena dia juga mengenal seseorang disana.
" Ra, itu kan mami Erlina ? sama siapa dia ? kayaknya bukan papi deh.. " Vilia kembali menatap Tiara serius.
" Serius kamu??, coba liat lagi deh siapa tau elo salah kalee. " Tiara takut terjadi masalah serius nanti.
" Bentar gue telpon kak Dika, mudah-mudahan diangkat..
Vilia melakukan panggilan telpon berulang-ulang, panggilan ketiga barulah diangkat oleh Dika " Hallo dek, kamu baik-baik saja kan ?? " tanya Dika cemas, karena gak biasanya Vilia telpon dengan panggilan berulang-ulang.
" Saat ini kami baik-baik saja kak, tapi Vili mau nanya sesuatu..
" Nanya apa dek ?
" Kak, Vilia lagi diparkiran apartemen dan sepertinya Villi liat mami Erlina diparkiran bersama laki-laki asing. " kata Vilia hati-hati.
" Bisa kamu ambil gambarnya dek ? kalo bisa cepat kirimkan ke kakak, dan jangan dulu keluar dari mobil. "
" Bisa kak, bentar aku fokuskan kameranya dulu.
" Apa kamu sendiri dek ? " tanya Dika cemas.
" Aku sama Tiara kak, oiya kak uda Vili kirim gambarnya, coba kakak periksa. "
" Jangan matikan telponnya, bentar kakak liat dulu gambarnya. Ingat jangan keluar dari mobil sebelum dapat kabar dari kakak " ujar Dika dingin, Vilia paham dari nada bicara kakaknya, "Pasti kakak sembunyikan sesuatu dariku soal mami Erlina, kalau tidak, dia gak akan sepanik ini " batin Villia.
Tak lama kemudian, dari tempat mami Erlina Vilia dan Tiara melihat perbuatan tak senonoh yang dilakukan mami Erlina dan sang pria.
" Astaga !! Viliaa.., sepertinya nyokap lo selingkuh deh, liat aja tuh perbuatan mereka, "
" Tolong ambil gambarnya Ra, pake kamera mobil dan ponselmu juga biar ada cadangan bila ada yang error "
" Tunggu-tunggu!! , kayaknya gue kenal tuh bandot! " seru Tiara.
" Bandot ? kambing dong Ra!" ujar Vilia.
" Eelahh lebih dari kambing Vilia...
" Maksut Lo ??"" Vilia bingung dengernya.
" Pria itu buaya ulu mahakam Vili, gue kenal tu kambing kulit buaya " ucap Tiara geram.
" Ra, elo jangan main teka-teki dong.." ujar Vilia ke Tiara.
" Suer Nona Viliaaa, gue kenal tuh bandotan mahakam!!
" Ya udah, elo jelaskan ke gue biar kita bisa hajar tuh bandot " Vilia ikut-ikutan geram.
" Bandotan itu papanya Silvia, dan dia buronan Vili...
" Ha ? buronan ?? " teriak Vila kaget, dan buru-buru dia membekap mulutnya sendiri.
" Dia itu tersangka pembunuhan kakanya sendiri, pria itu membunuh kakaknya beserta istri dan anak-anak mereka, juga.. semua pekerja dirumah mereka . " terang Tiara panjang lebar.
" Astaga Tuhan !!
jahat banget Ra..
" Tapi kenapa sekarang dia bisa ada disini ?? " lanjut Vilia.
" Jawabnya aku gak tau, tapi yang jelas aku sudah melihatnya berkeliaran disini, dan itu berbahaya buat nyawa gue kalo sampe sibandot liat gue " ucap Tiara gemetar.
" Bentar Ra, mana ipad atau ponselmu deh..
" Buat apa Vilia, bahaya tau ! " Tiara takut Vilia melakukan kecerobohan.
" Cepat Tiara !" cecar Vilia.
" Ya ya, nih ponselnya, Awas jangan sampai aku dipanggil polisi gara-gara elo " kata Tiara cemas.
Vilia langsung memainkan jari lentiknya, tak lama kemudian Vilia mengirimkan Vidio yang dia retas dari Cctv apartemen dan digabung dengan Vidio yang direkam Tiara.
" Kelar !! " ucap Vilia santai.
" Tunggu saja mami sayang, elo pasti suka kejutannya.
"Besok siaran Tv akan ramai dengan berita ' Seorang Istri Pengusaha Batubara asal kalimantan tertangkap disalah satu apartemen dengan buronan kelas kakap** " ucap Vilia dengan senyum misterius.
" Vili.., gue gak akan terlibat kan ?? " ucap Tiara ketakutan, Tiara sudah hapal tatapan mata Vilia ini.
" Tenang saja lo Ra, semua sudah diatur.
Tiba-tiba suara bariton Dika terdengar di ponsel Vilia.
" Dek, apa yang kau lakukan ?? Jangan gegabah, kakak sudah periksa gambar yang kau kirim.
pria itu buronan dan sangat berbahaya.
" Iya kakak, Vili sudah tau koq, kakak tenang saja, Vilia sudah hubungi orang hebat yang akan menangkapnya sekarang.
" Dek, jangan buat kakak jantungan ! " ujar Dika ketus.
" Gak usah kawatir, Vili gak akan turun tangan menangkapnya, kan sudah Vili bilang, ada orang hebat yang akan meringkusnya.
Vili cuman jadi penonton koq " kata Vilia santai.
Disaat menunggu kabar Dika, Vilia sudah memeriksa semua data mami Erlina dan selingkuhannya, tempat mereka nginap dan bla bla..
Sudah Vili cek semua dan sudah dia infokan ke sesorang yang Vilia bilang orang hebat.
Tak lama terlihat mereka berdua berjalan memasuki Lift apartemen, mereka berdua tidak menyadari kalau mereka sudah ditunggu didalam kamar apartemen dan gedung ini sudah dikuasai pihak kepolisian yang memakai pakaian santai.
" Kita masuk sekarang Vi ? " tanya Tiara gemetar.
" Jangan dulu, kita tunggu sampai mereka selesai bekerja dan meringkus sang penjahat.
Tak berselang lama, terdengar keramaian dari lobby apartemen, Disana terlihat kerumunan wartawan, intel dan pihak kepolisian.
Terlihat dari jauh mami Erlina dan sang pria diborgol dan dibawa kekantor polisi dengan kendaraan keranjang yang dipakai untuk mengangkut tersangka kejahatan.
" Maafkan aku kak Silvia, aku harus melakukan ini untuk kebaikan kalian semua, dan akupun tak ingin papi dibodohi kalian terusterusan." batin Vilia .
Setelah rombongan petugas dan wartawan pergi, Vilia dan Tiara langsung keluar dari mobil.
" Ra, ayo cepat jalannya sebelum ada orang melihat kita berdua " ujar Vilia berbisik.
" Bentar Vilia.., lutut gue gemetaran nih, bantuin gue Vi, gue gak kuat " Tiara sangat takut, jika tiba-tiba ada yang menyerang mereka berdua.
Buat Vilia yang jago beladiri, gak masalah melawan penjahat.
Tapi bagi Tiara, mustahil melawan penjahat, dia gak punya keahlian berkelahi.
keahliannya duduk dibelakang meja sambil berkutat dengan pekerjaannya.
Setelah merasa aman, Tiara langsung berlari mengikuti langkah Vilia memasuki lift apartemen.
Saat dalam lift..
" Vil, apa kita akan baik-baik saja ??, Aku takut mereka tau kalau kita yang menyebabkan mereka ditangkap.
Dan satu lagi, pasti sibandot akan berusaha keluar dari penjara, aku takut dia menyelidiki penangkapannya disini. " ucap Tiara ketakutan.
" Elu gak usah kawatir, gue sudah melenyapkan bukti rekaman keberadaan kita berdua diapartemen ini, dan gak ada yang bisa memulihkan rekamannya. kecuali gue..
Dalam rekaman aku hanya menyisakan mami Erlina dan bandot mahakam koq, jadi elo tenang ya " Vilia berusaha menenangkan Tiara yang sedang ketakutan.
" Beneran ya ? gue belum pingin mati, gue belum menikah Vili, gue masih mau merasakan indahnya bersama orang yang aku cintai " rengek Tiara.
" Tenang neng Tiara, elu masih bisa menikmati nikmatnya malam penganten..hehehee 😜.
" Bener ya Vili, gue masih virgin dan gue pingin merasakan belah duren seperti drakor-drakor yang gue nonton " ucap Tiara yang uda kembali mode bucinnya.
" Syukur elo uda tenang Ra, gue takut lo panik dan berbuat hal buruk, secara elo kalo panik suka ceroboh.
melihat sikap onengmu ini, aku jadi tenang " batin Vilia.
" Oiya Ra, gue laper buanget, jangan lupa janji lo mau buatin gue makanan!!
"" Ya ya adek ipar, gue gak lupa " jawab Tiara sambil memanyunkan bibir mujairnya.
💝
💝
💝
💝
💝
💝
💝
💝
💝
💝
# ngantukkk, sambung besok ya guys😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments