-

Belum lama Dika berbaring terdengar getaran yang cukup keras di atas meja sofa yang berada di dekatnya..

Drrt..drrt..drttt... ponsel Dika bergetar, Dika melihat siapa yang menelponnya dan langsung menjawab telponnya..

" Dika, lu skarang siap-siap keluar, gue uda kirim mobil buat jemput elu dan Vilia.

Cepatlah bergerak, karena orang suruhan mak lampir sudah mulai bergerak, mereka menuju ke tempatmu dan Vili"

" Baiklah.., lewat pintu khusus ambulance supaya mereka tidak curiga " jawab Dika dan segera mematikan telponnya.

Dengan cepat Dika melepas jarum infus yang terpasang ditangan Vilia dan menggendong Vilia keluar lewat pintu darurat menuju parkiran, disana sudah ada mobil yang menunggu.

" Mari tuan " sambut pengawal yang dikirim Dean.

Dika meletakan Vilia ditempat duduk dan memasangkan safety belt serta menyelimuti tubuh Vila dengan selimut.

" Ayo jalan pak Harun, kita lewat pintu khusus ambulance, dan tolong jangan membuat gerakan gerakan yang mencurigakan " perintah Dika kesupirnya Dean.

" Baik tuan..

Tiba-tiba telpon Dika berdering dan tanpa melihat si penelpon, Dika langsung mengangkatnya.

" Ya hallo..

" Nak Dika, kau bisa merawat Vilia dari rumah, dan ingat, jangan pernah biarkan Vili memaksakan mengingat ingatannya, apalagi kalau sampai kepalanya merasa sakit dan sakit yang datang adalah rasa sakit yang luar biasa. Biarkan ingatannya datang pelan-pelan. dan ingat selalu waspada karena orang orang itu masih berkeliaran di luar sana.. " kata seseorang disebrang telpon.

" Baiklah, terimakasih dok, dokter juga hati-hati " jawab Dika sopan.

Dokter Agung adalah paman dari Dean sahabat Dika, dan dokter Agung juga tau semua kejadian yang menimpa Vilia dan Dika.

" Baiklah nak Dika, hati-hati dan tetap kabarin om ya.. " ujar dokter Agung dan segera mematikan sambungan telponnya.

" Tuan, kita kerumah tuan Dika atau kerumah nona " Tanya sang sopir sambil melirik Dika lewat kaca spion.

" Kerumahku pak..

Pak Harun memperhatikan wajah Dika dari kaca spion depan, " Kasian tuan Dika dan nona Vilia, padahal mereka berdua orang yang baik, tapi ada aja yang berusaha menyakiti mereka " kata pak Harun dalam hati.

15 menit kemudian, mobil yang dikemudikan pak Agung memasuki perumahan BB yang terkenal dikota B, pintu gerbang rumah besar itu terbuka otomatis dan langsung disambut penjaga dan pengawal Dika.

" Selamat malam dan selamat datang tuan " sambutan mereka dengan hormat.

" Selamat malam..

" Ricko, tolong diperketat penjagaan dan jangan biarkan orang lain masuk tampa seijin saya "

" Baik tuan..

Dika menggendong Vilia keluar dari mobil dan membawanya kedalam rumah besar.

Dika membawa Vilia kedalam kamarnya Vili, kamar yang dulu Vilia tempati sebelum menikah.

Dika sengaja menyiapkan kamar khusus buat Vilia, kamar yang besar berwarna pink dan didekor ala princess karena Dika menganggap adiknya itu adalah putri yang harus dia lindungi. Dika meletakan Vilia diatas tempat tidurnya dan menyelimutinya.

Vilia tidak terbangun sepanjang jalan karena masih dipengaruhi obat-obatan yang diminumnya saat dirumah sakit.

" Dean, gue uda dirumah, dan tolongin gua lagi ya, elu handel kerjaan gue untuk beberapa hari kedepan, gue harus ngerawat Vili " Dika menelpon Dean sahabatnya.

" Siap bosku " jawab Dean.

" Thanks bro..

" Gak usah sungkan-sungkan sama gue..

" Elu emang sahabat terbaik gue.

" Yah udah, sekarang lu istirahat, gue juga mau istirahat "

Dika langsung mematikan telponnya begitu dia selesai bicara.

" Heemm, kebiasaan.. untung lu sahabat gue, kalo bukan uda gua lempar kesungai mahakam!! " ujar dean kesal dengan sikap Dika yang suka mematikan telponnya sepihak.

¤¤¤

Dirumah nyonya besar..

" Bodoh!!, buat apa saya membayar kalian mahal-mahal sedangkan tikus kecil saja gak bisa kalian habisi " teriak Erlina, sang mak lampir.

" Saat kami sampai dikamarnya, kamarnya sudah kosong nyonya.. Tolong berikan kami kesempatan sekali lagi " kata seorang pria sambil menundukan kepala.

" Kalian tau siapa saya kan ?? saya paling tidak suka dengan namanya kegagalan..

" Tolong maafkan kami nyonya.." dengan muka memelas.

" Baik, mengingat orang tuamu yang sudah lama bekerja dikeluarga ini, saya akan memberikan satu kasempatan lagi, tapi ingat!! jangan sampai gagal lagi, kalau sampai gagal jangan pernah salahkan saya kalau keluargamu akan menjadi santapan buaya " Suara nyonya Erlina geram.

" Terima kasih nyonya " jawab sang pria dan segera pergi dari hadapannya sebelum sang nyonya berubah pikiran.

" Dasar bodoh!! mengerjakan hal kecil saja tidak bisa " omel sang nyonya.

Tib-tiba telpon nyonya Erlina berbunyi nyaring, sang nyonya tersenyum senang dan langsung mengangkat telponnya.

" Hallo papi, kapan papi pulang " suara manja Erlina.

" Uuh dasar mak lampir, pintar buanget berpura pura..., mak lampir kayak lu itu cocoknya main film di siaran ikan terbang biar nanti pas kena azab baru deh nyanyi Ku menangiiiss..." ucap seseorang yang selalu memperhatikan gerak gerik sang nyonya alias emak lampir.

" Besok papi sudah pulang.. gimana anak-anak mi " terdengar suara Rudy disebrang telpon.

" Mereka sudah gak sabar menunggu papi pulang " jawab Erlina manja-manja lebay. "Wuekkk!!..

" Mereka memang menunggu papi pulang, mi.. tapi yang sebenarnya mereka tunggu hadiah dari papi bukan diri papi " jawab Rudy ketus.

Rudy begitu mengenal istri dan kedua anaknya ini. Dari keempat anaknya, hanya Dika dan Vilia yang benar-benar peduli padanya, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa untuk putrinya Vilia yang selalu disakiti mereka.

" Papi jangan bicara gitu dong pi.." rengek Erlina manja

" Silvia dan Sintia sayang banget loh sama papi, beda tuh sama putri papi yang satu..udah durhaka sama papi"

" Hm

" Pokoknya papi cepat pulang, kita sama-sama berangkat liburan. Ingat pi, ini perayaan ulang tahun pernikahan kita loh, dan papi uda janji sama mami dan anak-anak " kata Erlina mengingatkan Rudy.

" Iya baiklah, sudah dulu masih ada yang harus papi kerjakan " Rudy menutup telponnya sepihak tanpa menunggu jawaban dari istrinya.

" Seandainya Vili dan Dika bisa hadir dalam perayaan nanti, aku pasti sangat bahagia" Batin Rudy, dia mengusap wajahnya dengan kasar karena gusar sekaligus sedih dengan perlakuan istri dan kedua anak perempuan erlina pada Vilia. tapi lagi lagi dia tidak bisa berkutik.

¤¤¤

Beberapa hari kemudian dirumah Dika..

Dika dan Dean berada didalam ruangan kerja Dika, mereka disibukan dengan berkas-berkas yang seharusnya dia kerjakan dikantor tapi mengingat adiknya yang madih butuh perawatan akhirnya pekerjaan dia kerjakan dirumah..

Tiba-tiba Dika berbicara

" Dean, aku berencana membawa Vilia kejepang untuk melanjutkan perawatannya disana.

" Kenapa harus dijepang ?? Pengobatan disini juga sudah banyak yang bagus!

" Aku khawatir dengan keslamatannya kalau tetap disini " jawab Dika sendu.

" hm kau benar..

Tok..tok..tok....

" Permisi tuan, makan malam sudah siap dan nona Vilia sudah menunggu tuan dimeja makan " teriak bi sum dari balik pintu.

" Iya bi, bentar lagi saya kesana " jawab Dika sambil membereskan berkas-berkas yang sudah selesai diperiksa.

" Ayo Dean, kita makan sama-sama. kasian Vili uda nunggu " ajak Dika.

Mereka berdua keluar dari ruang kerja Dika dan langsung menuju ruang makan. Vilia sudah duduk dan memandang Dika dan Dean sambil mengembangkan senyum manisnya.

" Sorry princess.. uda lama nunggu "

" Vili juga baru dateng koq, kakak ku yang ganteng ganteng..😊😁

" uda pintar gombal..

" loh koq gombal sih kak, Vilia beneran serius, Suer.. '' Vilia ngangkat tangannya menirukan orang yang lagi bersumpah✋.

Bi Sum dan para pelayan yang melihat interaksi kakak beradik itu, tersenyum senang. Mereka sangat akrab...

" Ayo makan, kasian makanannya nangis karena terus terusan dianggurin" kata Vilia hingga semua orang diruangan makan tertawa senang.

Dean mengedarkan pandangan keatas meja yang penuh dengan makanan lezat dan mengeluarkan harum khas makanan rumahan. Dika dan Vilia paling seneng dan jarang makan diresto karena Vilia susah makan, kecuali terpaksa atau karena ada undangan dari rekan bisnis.

" Yummi..😋

"

"

"

"

"

"

"

"

"

Episodes
1 liburan Terahir
2 Amnesia
3 Kunjungan silvia
4 -
5 -
6 -
7 -
8 -
9 -
10 -
11 -
12 -
13 -
14 -
15 -
16 -
17 -
18 -
19 -
20 -
21 -
22 -
23 -
24 -
25 -
26 -
27 -
28 -
29 -
30 -
31 -
32 -
33 -
34 -
35 -
36 -
37 -
38 -
39 -
40 -
41 -
42 -
43 -
44 -
45 -
46 -
47 -
48 -
49 -
50 -
51 -
52 -
53 -
54 -
55 -
56 -
57 -
58 -
59 -
60 -
61 -
62 -
63 -
64 -
65 -
66 -
67 -
68 -
69 -
70 -
71 -
72 -
73 -
74 -
75 -
76 -
77 -
78 -
79 -
80 -
81 -
82 -
83 -
84 -
85 -
86 -
87 -
88 -
89 -
90 -
91 -
92 -
93 -
94 -
95 -
96 n
97 -
98 -
99 -
100 -
101 -
102 -
103 -
104 -
105 -
106 -
107 -
108 -
109 -
110 -
111 -
112 -
113 -
114 -
115 -
116 -
117 -
118 -
119 -
120 -
121 -
122 -
123 -
124 -
125 -
126 -
127 -
128 -
129 -
130 -
131 -
132 -
133 -
134 -
135 -
136 -
137 -
138 -
139 -
140 -
141 -
142 -
143 -
144 -
145 -
146 -
147 -
148 -
149 -
150 -
151 -
152 -
153 -
154 -
155 -
156 -
157 -
158 -
159 -
160 -
Episodes

Updated 160 Episodes

1
liburan Terahir
2
Amnesia
3
Kunjungan silvia
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
-
10
-
11
-
12
-
13
-
14
-
15
-
16
-
17
-
18
-
19
-
20
-
21
-
22
-
23
-
24
-
25
-
26
-
27
-
28
-
29
-
30
-
31
-
32
-
33
-
34
-
35
-
36
-
37
-
38
-
39
-
40
-
41
-
42
-
43
-
44
-
45
-
46
-
47
-
48
-
49
-
50
-
51
-
52
-
53
-
54
-
55
-
56
-
57
-
58
-
59
-
60
-
61
-
62
-
63
-
64
-
65
-
66
-
67
-
68
-
69
-
70
-
71
-
72
-
73
-
74
-
75
-
76
-
77
-
78
-
79
-
80
-
81
-
82
-
83
-
84
-
85
-
86
-
87
-
88
-
89
-
90
-
91
-
92
-
93
-
94
-
95
-
96
n
97
-
98
-
99
-
100
-
101
-
102
-
103
-
104
-
105
-
106
-
107
-
108
-
109
-
110
-
111
-
112
-
113
-
114
-
115
-
116
-
117
-
118
-
119
-
120
-
121
-
122
-
123
-
124
-
125
-
126
-
127
-
128
-
129
-
130
-
131
-
132
-
133
-
134
-
135
-
136
-
137
-
138
-
139
-
140
-
141
-
142
-
143
-
144
-
145
-
146
-
147
-
148
-
149
-
150
-
151
-
152
-
153
-
154
-
155
-
156
-
157
-
158
-
159
-
160
-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!